Hari kejutuh semua orang sibuk bahkan sapi yang disembelih kemarin untuk memperingati 7 hari nya tiba-tiba jeroannya padahal sudah direbus mengeluarkan ulat, diluar nalar harus nya tidak membusuk dan akhirnya dibuang, saat malam tujuh harinya pak poh geni banyak sekali kejadian aneh tiba-tiba lampu padam setelah menyala semua orang kenduri makan disaat jamuan pulang sesampai rumah banyak yang buang air besar muntah bahkan beberapa tetangga masuk rumah sakit, jingga yang sifatnya jijik an teliti dia menolak daging sapi melihat ada yang bergerak2 seperti belatung.
"apakah sapinya sakit mak aku tidak mau ini mak lihat kak ada belatungnya" langsung sama ayah diambil dari tangan jingga da melarangnya makan.
setelah itu bilang " kita buang saja tapi diam-diam jangan berisik kalau ada yang mendengar takut yang punya tersinggung" lanjut ayah jingga
Besok paginya:
"bude pakpoh udah berangkat yaa,??" ucap salah satu tetangga
"iya, ada apa, kurang pagi kalau ada perlu" jawab ibu jingga
"begini sudah dengar belum semalem orang-orang habis makan diperjamuan kenduri dan keluarga yang makan berkat (berkat itu desa adalah nasi kenduri orang hajatan ) banyak yang mual muntah, dan tiba-tiba buang air besar, bahkan semalam lek jumari masuk rumah sakit sama dua orang anaknya "ujar tetangga kepada ibu jingga, ibu jingga tersentak.
" masak padahal habis disembelih langsung semua dicuci bersih direbus, sapinya juga sehat katanya yang terbaik, mahal lagi..., tapi kemarin saat jeroan sapinya mau di iris memang bau nya busuk trus dibuang, kemarin saya sempet disuruh makan nasi lauk daging digoreng kami semua yang bantu-bantu alhamdulillah sehat yuu... Ngak masalah"ujar ibu jingga"tapii.... Kemarin masak masih hangat jam tiga sore baru selesai tapi semalam jingga menolak makan katanya dia melihat belatung kecil-kecil, trus saya buang tapi jangan bilang siapa-siapa yaa....!! bukankah seharusnya kalau dagingnya langsung dicuci bersih direbus tidak busuk yaaa?? Kalau pun ada ulatnya direbus dimasak lama mati kan tapi semalam gerak-gerak lhooo yaa?? "tanya ibu jingga.
" ya iya tp kok jingga liat gerak - gerak berarti ada yang tidak beres katanya pas tahlil lampu sempat padam, apa jangan jangan ada yang punya niat jahat?? "ucap tetangga.
" huss jangan suudzon ngak baik, kalau manusia yang jahil wong berkat sudah dikemas atasnya ditaruhi kotak kue mana selesai nabur ulat satu satu bukain satu-satu wong lampu nyala berkat kendurinya tetap tertali rapi?? mati lampu kan ngak lama mana ada banyak berkat yang ada belatungnya wong mati lampu cuma 10 menit ngak sempet,jam 3 sore juga baru matang bahkan beberapa dari kami yang bantu-bantu sempet ikut makan tapi sehat semua, tapi kenapa punyaku juga ada belatungnya yaa?? dagingnya seperti sudah busuk tak buat makan ayam sama bebek dirumah" tiba-tiba yu is tetangga agak jauh jingga nimbrung.
"masak yu is, wah apa jangan jangan dia dulu dukun yang jahat yaa,?? Ucap tetangga jingga.
" sudah ayoh belanja jangan gosip aja nanti keburu siang suamimu pulang dari ladang belum masak sayurnya... "ibu jingga mencoba mengakhiri.
" tapi bener loo, tu paijan sama istrinya juga masuk rumah sakit semalam rudy pulang dari luar kota membawa emaknya ke rumah sakit, katanya mereka dirawat di rumah sakit yang sama dengan lek jumari gimana kalau kita semua bayar iuran buat jenguk nyewa mobil e lek dayun,??" nanti sore abis luhur??" kata yu is.
"setuju saya ayoh bareng-bareng nanti kita cari masa yang banyak biar rame" ucap tetangga jingga.
"heh kita bukan demo atau nonton jaranan atau buto cakil(kesenian tradisional di pulau jawa timur) kita lihat orang sakit ya jangan terlalu rame" ujar ibu jingga mengingatkan" dasar kamu itu kebangetan kayak mau rekreasi ajA!! "lanjutnya lagi
" yo iyo to ya yu is yaaa.. Kita kan jalan jalan dulu sebelum nyampek rumah sakit, yaudah kalau gitu tak ndang masak siap siapin apa yang mau aku bawa sama milih baju buat pergi nanti, ehh... Yu is jangan lupa kabari kang dayun buat ngantar kita kayak e orang e tadi masih dirumah smoga saja bisa!!! "ucap tetangga jingga" dada... Duluan ya yu lek hehe..... "setelah melambaikan tangan dia berjalan berlenggak lenggok berlalu pergi.
" wooo cah gemblung wes mulai ra waras cah kui, endell e kebagetan huhh... "ujar yu is(gemblung itu bukan nama makanan ya sayang... Gemblung itu orang yang daya pikir kurang normal sering bertingkah tak lazim bercandanya, ra waras itu gila, dan endel itu genit).
" udah emang dari sananya begitu sejak kecil hahaha..... "ucap ibu jingga.
Setelah sore semua orang dirumah sakit ternyata benar daging sapinya basi dan berbelatung bagaimana bisa padahal dimasak panas sedemikian rupa. Untung para korban tidak apa-apa hanya keracunan tidak sampai parah dan meninghal, semua orang bersyukur tak ada korban, dan mereka juga kasian tidak berani menuntut karna keluarga pakde geni sedang berduka dan tak tau apa yang terjadi, kalau prediksi dokter harusnya kalau daging kemarin langsung direbus dan dimasak harusnya tidak busuk kemungkinan sudah semingguan melihat kondisi saat diselidiki, tapi mereka juga korban tak tahu apa yang terjadi bahkan beberapa orang yang ikut jadi saksi pemotongan perebusan dan proses memasaknya. Dan akhirnya korban maupun semua memaklumi hal yang tak wajar ini mereka legowo, ikhlas menerima dan berdoa smoga selamat dan yang sakit cepat sehat. Setelah berdoa bersama dirumah sakit semua pulang, malamnya ayah jingga seperti biasa wirid an di mushola lama,ibu jingga bantu embah jualan du warung, rumah embah jingga didepan rumahnya dan warungnya ada di paling timur pinggir jalan, kakak jingga juga masih dipondok, satunya tak tau keluar kemana, rumah terasa sepi jingga sedang belajar dikamar paling depan kamar jingga, disana ada satu dipan, lemari dan 1 meja ada 2 pintu yang satu ke arah ruang tamu yang satu kearah dapur, tiba-tiba pintu kamarnya yang sudah dikunci jingga terbuka dia melihat sosok wanita berambut agak panjang dibawah bahu berbaju pink mungkin kalau orang lain melihat dia sosok yang sangat cantik tapi bagi jingga yang keturunan darah biru dan punya indera ke enam atau indigo wajahnya menjijikkan, jingga tau dia sudah berumur ratusan tahun, jingga sempat kaget saat pintu menuju arah dapur yang mula-mula terkunci tiba-tiba dibuka dengan keras.
Braaaakkkkk braakkkkkk.... Brakkkk....
Sosok itu berdiri melihat jingga dari pintu arah dapur.
"kenapa kamu menggangguku?? pergi lah!!!"
"ndukkk aku kan hanya ingin lihat kamu mumpung rumahmu sepi jadi aku menjagamu, apa kamu tidak suka melihat aku yang cantik ini hihihihihi......."
Jingga tetap tanpa ekspresi
"pergi aku tak mau kamu menjagaku ada allah yang selalu menemaniku, kalau orang jawa bilang aku juga punya jin qorin yang mendampingiku atau aki mong nyai mong sing momong jabangbayiku" ujar jingga santai tanpa melihat wajahnya.
Dia sosok yang mengaku bernama susan mendekat dan bertanya" apa aku kurang cantik kamu tudak mau melihatku, cah ayuu....??? "
Jingga pun tersenyum
" cantik mungkin beberapa ratus tahun sebelum kamu meninggal mbah susan atau eyang susan, kenapa...?? Apa kamu mencari tuan baru setelah tuanmu meninggal, kembalilah ke asalmu ini rumah keluargaku bukan tempat kamu?? "
" hehehehhhhee.....cah cilik koe iso nyawang wujud asliku, kowe yo ruh lak aku dikongkon uwong manggon nak kene?? "(hehe.... Anak kecil kamu bisa melihat wujud asliku, kamu juga tau kalau aku disini dikirim orang bukan keinginanku??) ujarnya.
" yaa aku juga tahu bagaimana kamu bisa bertuan padanya, pergi aku jijik melihat wajah busukmu baumu arus, amis yutt pergi yutt selagi aku bisa omong baik baik!!!" tatapan jingha mulai tajam. (yuttt maksutnya adalah nenek buyut)
"bocah kurang ajar kowe rung lair aku wes nak kene, opo kowe pengen mati yok mas mbak mu(anak kuarang ajar kamu belum lahir saya sudah disini, apa kamu ingin mati seperti kakak laki-laki dan perempuanmu) " ujar sosok hantu susan marah dan tiba-tiba dia mau mencelakai jingga.
"lak allah bilang kun fayakun aku tetap hidup jangankan hantu tak kasat mata sepertimu mau membunuhku kalau allah tak ijinkan kamu juga tak akan dapat menyentuhku eyang" jingga malah tersenyum, jingga berdoa dalam hati dan dia menghirup hawa yin itu kuat-kuat walau jarus menahan bau dan membuatnya agak mual sebelum hantu susan menyerang dan akhirnya tiba-tiba hantu itu menghilang karna hawa hantu itu sangat kuat dia merasa pusing dan tiba-tiba hidungnya mengeluarkan darah banyak sekali.
Ayah jingga kaget saat pulang melihat jingga mengeluarkan darah banyak dihidungnya.,dia langsung ambilkan kain untuk menahan darah yang terus keluar ayah jingga tidak tau apa yang baru saja terjadi, dan dia marah marah sambil teriak memarahi ibunya yang di warung, padahal warung sepi malah tak menjaga anak nya yang hidungnya berdarah, jingga menahan air mata sekuat tenaga agar tidak keluar dia bersyukur masih ada ayahnya yang menyayangi nya, jingga ingat sejak kecil ibunya slalu menyia-nyiakan jingga mencubit sampai gosong ibunya berhenti saat jingga marah karna dicubit didepan orang banyak, saat belanja diwarung dengan ibunya. Jingga sering diajak membawa barang belanjaan nya saja.
"wahh jingga sudah besar kelas berapa??" tanya penjaga warung
"alhamdulillah satu smp mbok de" jawab jingga sambil senyum dan jingga kaget tiba-tiba ibunya mencubit lalu memutarnya sangat sakit.
ibunya berbisik
"jangan genit jadi perempuan"
Jingga hanya mengelus pahanya yang sakit, si penjual membelanya
"ojo ngunu to yuu ora genit kui ramah namanya mosok ditanya njabrut ae kan malah gak sopan iyo to ndukk" tanya penjual ke jingga lagi
jingga yang marah langsung menjawab sambil menahan air mata.
"sudah biasa mbokde dirumah saya juga sering diginiin ibuk apapun yang saya lakukan salah, mungkin saya bukan anak kandungnya!" ujar jingga ketus malu marah bercampur. Rasanya nano nano sambil menahan air matanya
"jangan gitu nduk sabar!! saat lahirkan kamu kami ada jenguk, kamu jangan marah, yuu jangan jahat sama anak klo kayak gini siapa yang salah, bahkan anakmu ragu apa dia anakmu??" ibu jingga hanya diam.
Jingga berlalu pergi saat dijalan sepi diperkebunan yang mereka lewati ibunya menyusul dari belakang tau ibunya mendekat dibelakang nya jingga langsung berhenti dan berbalik
"saya malu bu!!!"
"mereka hanya mengajak bercanda nanti kalau tua saya bersumpah tak ingin merawat ibu sana ikut mbak saja, saya sudah besar saya bisa bedakan yang baik dan benar saya bukan anak kecil lagi...!! selama ini ibu baik sama jingga kalau ada maunya, mau mengambil uang yang dikasih orang lain atau saudara buat jingga, jingga slama ini diam karna tak mau durhaka tapi ibu kelewatan anak yang paling jahat yang paling ibu sayang belum tentu mau merawatmu dihari tua, ibu juga sering menganiaya aku saat ayah tidak ada, apa salahku buk?? "teriak jingga sambil menNgis
" kalau aku bukan anakmu kembalikan aku ke orang tuaku kandung" jingga berbalik dan pergi tanpa melihat ekspresi ibunya. Tak habis pikir kenapa ibunya tak membunuhnya saat didalam kandungan.
Jingga pergi begitu saja itu pertama kalinya jingga berani ke orang tua ke ibunya dia lelah karna sudah cukup banyak luka gosong ditubuhnya karna sering dipukul dan dicubit ibunya,padahal sudah kelas satu SMP semenjak itulah ibunya mulai menahan diri tidak memukul jingga,dulu saat kecil bila belanja dari ayah kurang jingga jadi korban umur 3 tahun dipukuli tidak diberi makan sampai ayahnya pulang mengajar dari sekolah, tak jarang jingga dibawa mengajar sekolah oleh ayahnya kalu sudah banyak luka ditubuh jingga, setiap menabung slalu diambil ibu kandungnya bahkan 2 celengannya diambil ibuknya ingin beli baju yang agak bagus tidak boleh,baju baju jingga masa kecil tidak ada yang baru hanya bekas pemberian saudara atau tetangga padahal ibunya slalu membelikan baju2 baru untuk kakaknya, hanya jika ada ayahnya ibunya baik tidak memukul jingga, jingga juga tidak tau apa yang terjadi........
saat ayahnya pulang telat, jingga juga kena pukul, dicubit tak perduli jingga menangis kesakitan ibunya tetap mencubitnya sampai gosong pernah sampai kejatuhan sepeda.
Saat itu sugah siang ayah jingga belum pulang jingga lapar minta makan tapi dihajar ibunya dengan alasan banyak makan sampai terkapar ditanah sambil menahan tangan ibunya tapi ibunya tidak perduli tetap mencubit dan memutarnya sampai gosong jingga hanya bisa menangis mundur dalam keadaan terkapar ditanah sambil menahan tangan ibunya agar tidak menyakitinya, tapi punggungnya menabrak belakang sepeda yang diparkir di dapur dan jingga tertindih sepeda jingga menangis menjerit njerit untung ada tetangga yang baik sebut saja mbah dariem,tak tega dengar suara jeritan jingga menangis tetangga belakang rumah yang menolong bahkan jingga sempat dua hari ikut Mbah dariem karna takut ibunya, masih ingat jelas apa yang terjadi dimasa lalu ingin menangis jingga ingat masalalu.
(😭😭maaf ya teman author menambahkan pengalaman pahit sedikit dari hidup seseorang, sayangi anak-kalian kelak, jangan pernah melakukan kekerasan memang luka bisa kering tapi hati dan jiwa seseorang sakitnya dihati ini masih teringat dan terekam jelas kekerasan yang pernah didapat sulit dilupakan bahkan bisa menimbulkan rasa benci, semoga keluarga dan pembaca tidak ada yang pernah mengalaminya😭😭😭 aaammmin 🙏🙏
**
tapi jingga bersyukur cobaan berat dalam hidupnya berkurang terutama kekejaman ibu nya sudah tidak pernah memukul dan mencubit dan tinggal kakak perempuannya yang masih jahat kejingga, kakak perempuannya sering merebut makanan bahkan baju bekas yang diberikan oleh kakak ke enam dan kelimanya.
"jingga tidak apa-apa pak buk sudah jangan ribut darah nya juga mulai berhenti" kata jingga dan beranjak pergi tidur untuk istirahat tak lupa mengunci pintunya.
Diam-diam jingga menangis jauh didalam lubuk hatinya jingga berkata pada dirinya sendiri "andai saya bisa memilih saya tidak mau dilahirkan disini, saya tidak butuh indera keenam saya tidak butuh darah biru buat apa saya punya semua itu tapi saya harus banyak cobaan, hidup sengsara, tak diinginkan keluarga, tidak hanya saat kelahiranku tidak diharapkan ibuku, saya ingin dilahirkan di keluarga berkecukupan disayang i orang tua tidak dipukuli"tak jarang dinda sering menangis dan memikirkan hal yang sama sampai lelap tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments