Bertemu orang spesial

Tak terasa jingga sudah kelas satu smp, dia saat pulang ke sekolah mersama temannya yang blesteran indo bernama mei orangnya kalem ibunya asli sumatra, ayahnya pergi saat dia dan adiknya masih kecil, karna ibuknya tidak mampu dan ayahnya tidak tanggung jawab dia mencari orang tua asuh seorang pak yai yang punya pondok pesantren.

"jingga nanti kita pulang sama-sama yaa saya merasa ada sesuatu yang perlu saya bicarakan" ujar mei.

"boleh, tapi aku bawa sepeda biar bisa sambil ngobrol gimana kalau nanti pulang sambil didorong aja pedahnya biar agak lama ngobrolnya" balas jingga

"ide bagus tu, saya ngak tau jingga kenapa saya merasa kamu baik nyaman aku temenan sama kamu ngak kaya mereka yang memperlakukan aku berbeda hanya karna aku blesteran bermata coklat dan rambut pirang, kemarin anak tomboy si eka maksa buka jilbabku pek aku nangis malu aku "cerita mei

" udah biarin aja mei sabar, nanti lama-lama pasti berubah baik mei, kita kan belum genap 2 bulan sekolah di MTS negri ini, nanti kalau dapat ajaran agama lebih banyak dia pasti bisa berubah sifat bar-barnya walau sedikit hahaha... "canda jingga

Setelah pulang sekolah mei menunggy jingga yang masih berkemas, mereka berjalan beriringan, mei slalu jalan kaki saat pulang pergi karna tak punya sepeda pondoknya tak jauh dari rumah jingga mereka sering jalan bersama. Kadang dibonceng jingga.

"jingga saya merasa setiap kamu sendiri kayak ada yang mendampingi kamu tapi dia berbeda, dari anak-anak lainnya" ujar mei setelah keluar dari gerbang sekolah yang berjalan disamping jingga yang sedang menuntun sepedahnya.

"kamu indigo mei??? Kok bisa liat pendamping aku" kata jingga dan mei hanya mengganggukkan kepala.

"aku juga sejak kecil indigo mei, hingga banyak orang yang bilang aku pembohong karna saat aku ketakutan mereka tak bisa melihat apa yang aku lihat"kata jingga sambil berjalan dan tatapannya kosong kedepan mengingat masa lalunya.

" tapi milik kamu beda jingga, bahkan aku sampai merinding, wanita itu sangat cantik dan membawa pedang" kata mei

"kamu takut padaku mei???" balaz jingga.

"tidak jingga , anak indigo memang berbeda apa kamu juga sering mimisan jingga??" tanya mei

"iya mei aq sering diganggu hal diluar nalar, setiap aku berusaha menghilangkan mereka dari pandanganku..... Saking banyaknya dan ada yang energinya lebih besar dari aku, aku mimisan banyak mei" jingga menceritakan.

"bagai mana caranya jingga??? Siapa yang mengajarimu???" tanya mei penasaran

"aku tak tau, semua berjalan begitu saja seiring waktu, aku menghirup bau mereka dan mengenali nama mereka atau sebutan mereka satu persatu, bahkan tak jarang masalalu semasa mereka hidup muncul didepanku mei, sebenarnya aku takut mei tapi aku jadi terbiasa lama kelamaan!! "kata jingga menjelaskan kepada mei.

" jadi hawa dan aroma sekeliling kamu memang beda jingga, aku sering melihat seorang putri berdiri disamping kamu "kata mei merinding.

" aku tau, lima hari yang lalu wanita itu membisikan sesuatu kalau aku jangan lewat jalan raya, setelah sampai rumah kata tetangga aku ada anak sekolah kecelakaan"kata jingga.

Tak terasa merekapun harus berpisah karna mei harus kearah timur menuju pondoknya sedang jingga harus kearah barat, dan jinggapun berpamitan untuk pulang pada mei begitu juga sebaliknya.

Saat dirumah dirumah ada tamu, jingga mengucap salam.

"assalamualaikum"

"wa'alaikumsallam" sahut beberap orang yang duduk dirumah.

"pak lek" sapa jingga salim pada omnya setelah salim ke ayahnya paklek pun tersenyum.

"baru pulang dari sekolah??" sapa paklek ammar.

"iya, kapan paklek ammar pulang?? Hampir setaun paklek ngak pulang ngak ada kabar kerja ditengah lautt.... Apa lagi bersandar saja atau libur??" Tanya jingga, karna paklek ammar jarang sekali pulang dia jadi seorang kapten hidupnya dia habiskan berlayar ditengah laut.

" Jingga kenalkan ini guru spiritual paklek, beliau dari sumatra namanya gus fajar"kata paklek ammar mengenalkan teman disebelahnya, orangnya hidungnya mancung, kulitnya putih, tapi sayang berkumis dan berewok terlihat lebih tua dari umurnya, lebih aneh lagi bajunya berbeda dari paklek dan bapak beliau memakai sorban kepala dan jubah seperti wali yang digambar wali songo, sangat mirip.

"bapakmu sudah cerita semua tentang kamu sejak kecil, apa sekarang ada keluhan, mungkin gus fajar bisa membantu apa kesulitan yang smua orang tidak bisa membantu kamu jingga..!!!" paklek amar diam sejenak sambil memandang jingga dalam merasa kasian"apa kamu masih sering merasa ketakutan???"

"alhamdulilah, tidak seperti dulu paklek tapi jingga ngak suka bersama terlalu banyak orang jingga juga ngak suka berada ditempat yang terang, jingga merasa nyaman berada dikamar, jingga merasa tidak sendiri!! Ujar jingga.

Paklek amar terlihat semakin kawatir melihat keponakannya.

"tapi setiap jingga melihat penampakan yang banyak, mreka bisa hilang jika jingga menghirupnya paklek, tapi...... Jingga tiba-tiba mimisan!!" lanjut jingga.

"nduk percaya tidak percaya didunia ini memang ada mahluk yang kasat mata, kalau menurut orang jawa kuno setiap rumah kadang ada penampakan keluar masuk atau melihat bayangan lewat didalam rumah, menurut beberapa hal yang saya pelajari mereka adalah jin qorin atau jin pendamping, orang jawa bilang aki mong nyai mong sing momong si jabang bayi, arwah orang yang meninggal semua sudah tenang dialam nya dan yang kamu sebut hantu itu adalah wujud dari jin pendamping, mereka menjalankan aktifitas orang yang didampinginya semasa hidupnya, contoh bila dulu itu rumah tempat kita dudk adalah jalan tahun 1920 ini hanya sekedar contoh kamu melihat orang berlalu lalang dengan kelebihanmu dan mereka menembus tembok dibekang kita atau disamping kita itu salah, mereka tidak bisa menembus tembok atau pintu, tapi mereka hanya lewat jalan yang pernah ada semasa hidupnya, jadi jangan takut"kata gus fajar menjelaskan.

"lalu bagaimana dengan mimisan setiap saya menghirup bau mereka agar hilang dari hadapan saya" tanya jingga penasaran.

"itu karna kamu berusaha menyingkirkan hawa negatif dari sekitarmu, yang mempunyai hawa jahat, pendendam atau arwah penasaran, karna energi negatif lebih besar dari energi positif yang ada ditubuhmu maka itu membuat mu mimisan, seperti gelas ini saat kamu mengisinya dengan air berlebih pasti tumpah"kata gus fajar menjelaska"dan ingat jangan pernah meninggalkan sholat 5 waktu syukur habis sholat bisa wirid ya...!!! "perintah gus fajar.

" iya gus terimakasih sudah menjelaskan, bisakah saya menjadi anak normal seperti umumnya gus?? "tanya jingga" jujur saya kadang tidak nyaman gus dengan semua ini padahal saudara jauh saya ada yang sampai puasa patigeni tapi kenapa harus saya??? "protes jingga seakan tidak terima dengan keadaannya.

" kamu orang pilihan, sudah dari keturunan dan tidak bisa ditutup tapi bisa dikembangkan untuk menolong orang suatu hari nanti"jawab gus fajar menenangkan.

"tapi suatu hari saya harus menghadapi cobaan yang lebih berat dari orang-orang pada umumnya, saya tidak mau" kata jingga sambil menunduk sedih.

"saya pun tidak bisa menemukan misteri keturunan darah biru dan orang-orang yang mereka pilih untuk punya kepekaan selayaknya indigo, smoga suatu hari kamu akan bertemu dengan orang-orang yang mempunyai hal yang sama denganmu, agar kamu tak terbebani lagi dengan hak istimewa yang kamu dapat dari leluhurmu"kata gus fajar yang melihat jingga menunduk sedih.

Terpopuler

Comments

YouTrie

YouTrie

Hadir kak author

2022-02-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!