Misteri darah biru

Dahulu kala ada sebuah kerajaan dijawa sebelum kerajaan itu hancur karna dijajah sebelum melarikan diri muksa digunung lawu sang raja memerintahkan beberapa anak-anaknya yaitu para pangeran agar menyebar untuk melindungi keturunan dari kerajaannya agar bisa menjaga anak cucu bahkan cicitnya agar tidak terbunuh ditangan musuh.

"tidak ayahanda ijinkan saya slalu ada di istana walaupun itu hanya jasad atau jiwa saya bila saya meninggal" ujar pangeran ke dua

"saya juga akan menahan musuh agar anak dan istri saya bisa selamat" pangeran ke 5 berkata sambil memeluk istrinya dan anak2nya

"adik pergilah lindungilah keluargamu, aq tidak punya anak istri dan belum menikah slama ini saya hanya mengejar kesenangan, biarlah saya yang menjaga kerajaan ini entah menang atau kalah entah hidup atau mati saya tidak akan menyesal, aq tidak ingin terjadi apa-apa dengan keponakanku, dan jangan melawan berkataanku!!! "perintah pangeran kedua.

" kakak biar saja ikut kakak"kata pangeran ke 13

"adik yang lain sudah menikah bahkan ada yang sudah gugur dimedan perang, tolong pergilah kearah timur bertapalah disebuah tempat yang menjadi tugasku dan belum ku selesaikan ilmumu saja yang mampu masuk ke alas macan putih( alas adalah sebutan dari hutan) dan yang lain aku akan mengarahkan arah mereka, sudah takdirku lahir disini dan kembali kehyang widi lewat sini, berjanjilah..!! "perintah pangeran kedua

Dengan berat hati para pangeran menuruti perintah ayahandanya dan kakaknya, setelah ayahnya memberi wejangan ke pangeran dia pamit pergi ke gunung lawu dan mreka harus berpisah dari sanak saudara keluar dari istana menjalankan perintah masing-masing sesuai aturan yang diarahkan pangeran kedua dan raja dan tidak mengorbankan nyawanya dengan sia tapi ada juga beberapa pangeran yang memilih mati dimedan perang untuk melindungi beberapa saudaranya agar bisa selamat dari musuh, karna mreka tidak mau meninggal diluar istana bahkan ada yang bersumpah akan menjaga bekas kerajaan yang hancur itu walau menjadi hantu.

Pangeran ketiga belas dia masih lajang diantara lainnya berjalan berkelana seorang diri, hingga akhirnya disebuah hutan yang sangat angker, pangeran ke 13 bertapa dia mendapat wangsit agar berjalan ke arah timur, disebuah tempat dia beristirahat dan bertemu dengan soaok putih bersorban yang menghampirinya.

"duhai lelaki gagah perkasa apa gerangan yang kau lakukan dihutan angker ini, adakah yang bisa saya bantu" ujar sang kakek.

"kakek saya lapar dan haus saya tidak punya tempat dan tujuan, saya merasa kosong, karna harus kehilangan ayahanda saya dan jauh dari saudaraku yang tak tentu rimbanya" jawab pangeran ke 13

"marilah kalau bersedia mampir ke pondok saya dekat surau" ujar kakek yg akhirnya diikuti langkahnya kesebuah pondok kecil, pangeran dijamu dgn baik bahkan diijinkan tinggal disana.

"kalau berkenan ceritakanlah semuanya, tenanglah saya akan menjaga rahasia anda, saya berjanji" kata sang kakek

"nama saya matkarso, anak ke 13 dan semua saudara saya berpencar rak tau kemana, ayah saya tiba-tiba menghilang di gunung lawu" jawab pangeran ke 13

Sang kakek langsung paham "hormat saya pangeran, karna kurang sopan" sambil memberikan penghormatan"andai saya mengenali pangeran lebih awal.... "

Langsung matkarso atau pangeran ke 13 melarang kakek memberi penghormatan," kakek saya sekarang bukanlah siapa siapa, saya tak tau arah dan tujuan entah secara fisik maupun jiwa, saya merasa kosong dan hampa karna peperangan yang ada tolong rahasiakan identitas saya dan panggil saya matkarso sesuai nama samaran saya" kata pangeran

"baik nak karso"

"kakek dari manakah kakek tau identitas saya" tanya pangeran keheranan begitu saktinya kakek ini walau dia menyamar tp tetap mengenali pangeran.

"Nak semua sudah tergambarkan jauh sebelum kita bertemu" kata kakek

"Kakek bersediakah menerima saya menjadi murid kakek" ujar pangeran

"tp keyakinan kita berbeda tinggallah disini dulu beberapa bulan lihatlah kebuasaan saya bila nak karso tertarik akan saya ajarkan semuanya" kata kakek

Setelah sebulan tinggal karso setiap hari membantu kakek dan keluarganya diladang dirumah, membelah kayu, bahkan tak segan kakek mengajarinya mencangkul dan membuat cikrak atau tempat pengumpulkan sampah

Tp diwaktu tertentu karso heran karna kakek dan keluarga sering berada dipondok yang mereka sebut surau setiap kali dia mendengar kumandang adzan hatinya bergetar tak terasa kakinya ikut terangkat dan mendekat, dia sering melihat gerakan indah dan khusuk dan hati dan pikiranya terasa adem ayem tiap mendengan beberapa kalimat dalam sholat, esok hari setelah solat subuh karso sengaja menunggu kakek didepan surau.

"kakek bisakah saya berbincang, ada beberapa hal yg saya tidak tahu" kata karso dan kakek mengajaknya ke gubuk dekat surau mengobrol.

Setelah mendengar cerita karso kakek berkata"ini namanya agama islam kami memiliki cara ibadah sendiri berbeda dengan agama yang kamu yakini

"bolehkan saya mempelajari agama ini, dan melakukan hal yang sama dengan kakek, karna saya merasa tenang di hati dan fikiran" ujar pangeran

"Tentu tapi bersediakah mengucapkan kalimat syahadat, yang besaksi bahwa tiada tuhan selain allah, dan meninggalkan agamamu sebelumnya" kata kakek

"ya" jawabnya mantap akhirnya pangeran masuk islam. Dan mendalaminya tak butuh waktu lama matkarso sudah berkali-kali khatam alquran, dan menguasai semua yang diajarkan oleh gurunya dan gurunya memerintahkannya untuk mencari tempat paling angker untuk babat alas.

Sebelum dapat menebang alas tersebut mat karso atau pangeran ke 13 puasa dan bersemedi beberapa hari, dia sempat perang dengan makhluk dari dunia lain, jika menang bisa mendirikan tempat tinggal dan mendirikan surau atau disebut juga mhusola. Dengan syarat bila mahkluk itu kalah dia akan masuk islam dan menjaga tempat tersebut tapi mat karso bukan irang sembarangan sehingga akhirnya menang dan bisa mendirikan mushola dan rumah untuk ia tinggal dan keluarganya kelak dimasa depan.

Setelah itu mat karso menemukan cintanya dan menikah dengan bahagia, setelah 230tahun kemudian hanya tinggal cicit dan canggahnya yang tinggal ditempat yang pernah di babat alas atau ditebang dan dijadikan pemukiman untuk keluarganya mat karso.

Disana ada seorang anak perempuan sebut saja jingga anak paling kecil berumur 3tahun diantara tujuh saudaranya dia paling muda, tapi dia sering dikatai oleh semua orang, teman-teman bahkan ibu kandungnya sendiri bahwa dia pembohong, tak jarang jingga sering merasa takut saat dirumah neneknya yang tak jauh dari surau, pernah juga saat malam hari dia merasa ada seseorang berdiri didepan jendela tempat tidurnya, ibunya dibangunkan tidak bangun akhirnya dia memberanikan diri membuka jendela, alangkah kaget gadis berumur 3 tahun itu melihat sosok putih dengan wajah hancur berdiri tepat didepan jendela dia kaget dan takut tak sengaja menubruk ibuknya yang tertidur, dia gemetar, ibuknya kaget dan terbangun dia memarahi jingga, lalu jingga cerita, ibunya langsung membuka korden cendela tapi tidak ada apa-apa.

"makanya anak kecil jangan tidur malam-malam, lihat tidak ada pocong" jingga memberanikan diri melihat ke jendela yang ibunya tunjukkan, benar pocong itu hilang.sebelum pocong jingga sering melihat bayangan kakek tp dia tidak takut tp malam ini pocong itu benar-benar membawa hawa yang buruk dan wajahnya menakutkan, dia juga sering melihat dan bermain dengan anak-anak seumurannya yang sering mengajaknya bermain, tentunya hanya jingga yang bisa melihatnya, ibunya, adik neneknya dan neneknya menggangap jingga anak yang baik slalu main sendiri tak pernah nakal atau menangis karna sering main sendirian dia juga jarang mau bermain dengan keponakannya anak dari adik ibuknya yang nakal.

Akhirnya jingga pun memaksakan diri tidur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!