Mimpi

Semenjak bertemu dengan gus fajar jingga jadi sedih dan sering melamun sendiri kadang dia merasa tidak adil kenapa menjadi orang pilihan malah mempersulit hidupnya dan mendapat cobaan yang berat.

Suatu malam yang sangat dingin sepi dan sunyi sekali jingga tiba-tiba merasa disebuah tempat, benar-benar seperti nyata dia disuruh duduk diwarung neneknya, ada seorang kakek tampan tinggi berjubah dan bersorban warna putih dia menuliskan rajah atau tulisan arab berbentuk melingkar dari yang kecil sampai lebih besar dan besar sekotak kertas penuh, tulisan itu warna hitam sang kakek tua renta itu menyuruh neneknya melipat kertas dan memasukkannya kedalam gelas tiba-tiba air putih itu berwarna biru seingat jingga tadi tintanya warna hitam neneknya menyuruh jingga meminumnya sampai habis, saat meminumnya terasa sangat nyata tenggorokan jingga terasa sangat dingin habis meminum minuman segar dan jinggapun meminumnya habis, kakek tua renta yang belum pernah ditemui jingga tersenyum dan tiba-tiba menghilang, jingga kaget dan terbangun tapi tenggorokannya benar-benar terasa basah dan segar seperti habis minum.

Dan jinggapun terbangun turun dari ranjang dilihatnya pukul 01.15 dini hari, hampir pagi dia mendengar ayahnya wirid tengah malam seperti biasa dan belum selesai jinggapun kebelakang mengambil air wudhu untuk sholat malam, setelah hari itu jingga bermimpi mimpi yang sama berulang-ulang dijam yang sama juga saat terbangun selama tiga hari berturut-turut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Rumah jingga pedesaan belum ada wc, adanya ****** itupun jauh dari rumah harus melewati kebun kosong , habis sholat malam tiba-tiba dia merasa sakit diperut dan beranjak mau ke ****** dia harus melewati dapur kuno yang agak luas kamar mandi dan sumur, ditempat jingga belum bisa beli alat menimba air atau "sanyo" mau mengisi bak mandi yang panjang 2 meter lebar hampir satu meter harus menimba mengisi air buat masakpun harus menimba, setelah melewati sumur dia masih harus melewati samping surau yang ada dibelakang rumahnya trus melewati kebun kelapa dan mangga, namun jingga sudah terbiasa belum lagi saat mau buang hajat dijamban saat berdiri menghadap utara terlihat banyak batunisan disebelah utara hanya terhalang kebun kosong milik adik neneknya, hororrr... Udah gelap belum lagi suara bambu berderit saat tertiup angin.

Belum selesai buang hajat tiba-tiba suara benda jatuh...

"gedebuk.." jingga takut ngeri juga dia langsung melompat keluar dari ****** mengambil langkah seribu lari terbirit-birit tak lupa menurunkan rok nya sampai lupa masih dalam keadaan kotor(jorok yaaa huekkk😹😹) setelah melewati kebun dan samping surau jingga menutup pintu jalan arah sumur dengan kencang tp perutnya masih terasa sakit, bapaknya yang selesai sholat malam kaget bukan main,

" bruang.." suara pintu belakang sebelah sumur karna hanya terbuat dari seng atau aluminium tempat pembuangan air.

"loh ada apa nduk dari mana kaget aq??" ujar bapak yang baru selesai sholat malam kaget mengira ada maling.

"pak perutku masih sakit anter ke belakang lagi ya tadi aku takut trus lari karna ada suara benda jatuh jingga takut" ujar jingga terengah-engah

Bapakpun tertawa karna melihat anaknya yang penakut "ya udah ayo tak antar"

Sudah sampai belakang surau dibawah pohon kelapa jingga berbalik kebelakang menyusul bapaknya yang berada dibelakangnya"pak pak lihat itu nyala-nyala dibawah '*pohon randu' jingga takut"lalu bapak melihatnya dan berjalan melewati jingga dibawah pohon randu yang sangat besar sebelah barat ****** walau ada jalan kecil sana tapi terlihat jelas dibawahnya pohon yang mungkin seukuran dengan dua orang dewasa merentangkan tangan yang terkenal angker dan tergolong sangat tua kira-kira berumur puluhan tahun karna konon sejak ibunya jingga kecil pohon itu sudah ada. ('*pohon randu adalah pohon yang buahnya berisi kapuk buat isi bantal dan lampu temaram penganti lilin kalau listrik mati jaman dulu belum ada bantal spon lilin juga jarang dan pohonnya terkenal bisa buat sandal bakiak yaitu sandal dari kayu atau orang-orang menyebutnya teropah karna kayunya yang empuk dan ringan tergolong awet).

"kamu masuk kedalam ****** aja bapak mau lihat" kata bapak

"pak jangan jingga takut" bulu kuduk jingga mulai berdiri cahaya itu sangatt terang dan besar sebesar bak atau ember tempat nyuci pakaian.

"Ngak apa, selesaikan buang hajatmu" kata bapak sambil tersenyum

Akhirnya jingga beranjak masuk ke ****** mau menuntaskan hasrat buang hajatnya belum selesai terasa sangat sepi sebentar sebentar jingga melonggok keatas arah pohon randu dilihat bapaknya masih jongkok dibawah pohon randu menghadap ke arah barat ditimur pohon randu cahaya yang besar tadi mulai menyusut jingga lega melanjutkan lagi. Setelah melihat bapaknya berdiri di jalan serapak selatan ****** jingga menyudahinya karna telah selesai.

"bapak aku sudah selesai ayo pulang, kok hilang cahaya apa tadi itu bapak???" Tanyaku

"mulai sekarang kalau malam mau kebelakang suruh ngantar bapak atau ibuk ya atau masmu" kata bapak

"Iya pak, emang tadi itu apa??"

"bukan apa-apa cuma uler bumi( ular bumi atau ulat tanah) ngak apa-apa sudah pergi " jawab bapak

Sesudah kejadian malam itu jingga takut kebelakang sendirian dia merasa ada hal yang aneh yang sering muncul, dari suara aneh atau apalah disekitar rumah, pernah dua kakak laki-laki jingga bersama teman-teman nya berada di samping rumah main gitar tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba pohon jambu tetangga seperti sengaja digerakkan seseorang dengan begitu keras mereka kaget semua lebih-lebih saat melihat ada sesosok besar hitam yang lebih tinggi dari wuwung atau atap rumah tetangga yang menggelayut di pohon jambu, sekitar delapan orang kakak jingga dan teman-teman nya beranjak pergi jam menunjukkan pukul 9malam. Entahlah beberapa hari ini ada saja bahkan dua hari setelahnya saat paklek jingga adik dari ibunya yang keempat rumahnya didepan jingga agak ke selatan melihat ada sosok putih besar di depan rumah mbokdE yang berada diseberang jalan, paklek tak percaya apa yang dilihat semakin menyipitkan mata tiba-tiba warna putih itu seperti pocong semakin besar semakin besar hingga paklek takut dan mengurungkan niatnya kesiskampling yang tak jauh dari rumah, saking takutnya sampai berjalan mundir lalu masuk lagi kedalam rumah karna takut.

Tidak hanya itu saat ibu jingga baru selesai buang hajat ke belakang dia melihat ada cahaya warna hijau dikebun kosong yang terletak disebelah tempat ****** arahnya kebarat seperti jalan sendiri berwarna hijau menyala.

Beberapa minggu ini tidak tau apa yang terjadi seakan-akan ada teror hantu saja didesa, setiap jam 12 malam akan terdengar suara gagak bersaut sautan disekitar rumah takut pasti, yang biasanya banyak orang yang bermain catur hingga larut malam tiba-tiba juga jarang sekali hampir tak ada entah apa yang terjadi.

Terpopuler

Comments

YouTrie

YouTrie

Lanjut kak author semangat salam CINTA SEGITIGA

2022-03-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!