Bab 18

Marcell membawa tespek dengan di bungkus kotak kado. Karena kebetulan, hari ini adalah hari yang tahun perkawinan mereka yang ke 5. Marcell menyiapkan semuanya, dari dekor dan tempat makan di rancang spesial.

Malam pun tiba, Marcell mengajak Indira menuju surprise yang dia siapkan. Tak lupa, Ia menutup mata Indira dengan kain hitam.

"Kenapa matanya harus di tutup?" Tanya Indira yang berjalan sambil meraba-raba.

"Namanya juga kejutan, sudah kami diam saja!"

Akhirnya mereka sampai, dan Marcell membuka penutup mata tersebut. Indira nampak terkesima dan bahagia melihat semua kejutan yang di berikan oleh sang suami.

"Sayang, indah sekali! Kamu sengaja menyiapkan semua ini?" Tanyanya.

Marcell mengangguk. "Iya, malam ini adalah malam ulang tahun pernikahan kita." Jawabnya.

Indira nampak terkejut, karena Ia lupa akan hari spesialnya. "Terimakasih sayang!" Ucapnya sambil memeluk Marcell.

"Iya!"

Marcell begitu bahagia, melihat Indira yang tersenyum lebar. Marcell yakin, jika hadiahnya akan membuatnya lebih bahagia.

Mereka akhirnya makan dengan hidangan spesial yang sudah di situ sebelumnya. Setelah selesai, Marcell memberikan kado yang telah dia siapkan.

"Sayang, ini hadiah untukmu!" Ucapnya sambil memberikan.

"Sayang, ini tidak perlu! Semua ini sudah cukup." Jawab Indira sambil mengambil kado tersebut.

"Aku sengaja menyiapkan semua ini, semoga dengan hadiah ini kami bisa sembuh dan menjadi Indira yang dulu."

Indira mengambil hadiah tersebut dan membukanya. Disaat hadiah tersebut di buka, mata Indira nampak membulat sempurna.

"Tespek!" Ucapnya dengan tangan gemetar.

Indira mengambilnya dan ternyata hasilnya positif. Ia benar-benar tak menyangka, semuanya serasa mimpi. Indira menatap Marcell dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sayang...!"

Marcell menganggukkan kepalanya. "Iya, Amelia hamil dan sebentar lagi kita akan punya anak."

Indira menangis bahagia dan l memeluk Marcell. "Akhirnya, semua usaha kita membuahkan hasil." Ucapnya.

Marcell dan Indira begitu bahagia. Dan akhirnya Indira sudah tidak sabar lagi, memberitahukan kabar baik ini kepada sang mertua.

"Ayo sayang, kita pulang! Kita berikan kabar baik ini kepada Mama!"

"Iya!"

Indira dan Marcel meninggalkan tempat tersebut dan segera untuk pulang. Di rumah, Anita nampak duduk di sofa sambil membaca majalah.

Indira langsung berlari dan memeluknya sambil menangis. Anita nampak terkejut dengan Indira yang seperti itu.

"Ada apa ini sayang, kenapa kamu menangis? Apakah Marcell menyakitimu?"

Indira menggelengkan kepalanya dan mulai tersenyum.

"Ma, lihat ini!"

Indira menyerahkan tespek dan Anita lan mengambil dan melihatnya.

"Apa...? Kamu hamil sayang, apa Mama tidak bermimpi," Ucap Anita yang tak percaya dengan apa yang di lihatnya.

Marcell menganggukkan kepalanya dan Anita langsung memeluk menantu kesayangannya sambil mencium keningnya. Entah berapa kali, tak terhitung jumlahnya.

"Terimakasih sayang, semoga kamu dan bayinya sehat. Mama seneng banget, akhirnya di rumah ini akan ada suara tangisan bayi." Ucapnya dengan derai air mata.

Marcell begitu bahagia melihat orang yang paling berharga di hidupnya tersenyum kembali.

"Semoga setelah ini, Indira bisa terus bahagia dan sembuh dari sakitnya." Batinnya.

Hari pun sudah menjelang malam, Indira pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan setelah selesai Ia menggunakan piyama dewasa yang tipis dan terbuka.

Indira menghampiri Marcell yang sedang berbaring di ranjang. "Sayang, malam ini aku milikmu!" Bisiknya.

Marcell nampak terkejut dan menoleh. Ia tersenyum dan langsung menindihnya dari atas.

"Kamu jangan menyesal, jika aku berbuat kasar!" Jawab Marcell dengan mata genit.

"Aku tidak akan menyesal, ini adalah hadiah yang kuberikan untukmu!" Jawabnya.

Marcell langsung melucuti pakaiannya. Dan mulai menjamahi seluruh lekuk tubuh Indira. Indira nampak menikmati hingga mengeluarkan suara yang menggoda.

Awalnya Marcell bersemangat, tapi setelah barangnya masuk ke dalam gua milik Indira. Iya nampak kesal, iya tak puas. Mungkin, karena Marcell sudah terbiasa dengan Amelia yang bisa memuaskannya.

Setelah selesai, Indira langsung memeluk Marcell dengan tubuh yang terbalut selimut.

"Sayang, malam ini kamu benar-benar berbeda! Aku suka dengan caramu!" Ucapnya.

Marcell berusaha untuk tersenyum, meskipun batinnya Ia merasa tidak puas.

"Ada apa dengan diriku? Kenapa aku merasa tidak nyaman bercinta dengan Indira? Padahal dari dulu, aku sangat menginginkannya. Tapi kenapa sekarang aku lebih suka bercinta dengan Amelia?" Batinnya yang terus bertanya-tanya.

Di tempat lain...

Amelia nampak masih lemas, meskipun Ia sudah minum obat. Ia terus mual-mual dan rasanya ingin memakan makanan yang asem di malam hari.

"Kenapa ini...? Kenapa aku jadi seperti ini, apa jangan-jangan ini yang namanya ngidam!" Tanyanya.

Amelia melihat kulkas dan terlihat ada mangga muda di dalamnya. Senyumnya nampak melebar dan langsung mengambilnya. Amelia nampak menikmati mangga muda itu dengan lahap.

Perutnya terasa lapar, tapi tidak dengan nasi. Ia selalu mual setiap melihat nasi. Amelia hanya makan buah-buahan untuk menghilangkan rasa laparnya.

Keesokan harinya...

Marcell datang pagi-pagi, dia di suruh mengantarkan bubur oleh Indira. Sesampainya di rumah, Amelia masih tertidur di kamarnya. Marcell merasa heran, tak biasanya dia seperti itu.

Marcell mendekati Amelia dan membangunkannya.

"Hey, pemalas! Kenapa kamu masih tidur, Ayo bangun aku membawakan bubur untukmu!"

Amelia membuka matanya dan Ia nampak tersenyum melihat kedatangan serigala tua yang di rindukan. Amelia langsung memeluknya dengan erat.

"Kenapa kamu tidak pulang semalam?" Tanya Amelia dengan manja.

"Kamu harus tahu batasan! Kita hanya sepasang kekasih di ranjang dan kamu tidak boleh banyak berharap!" Ucap Marcell ketus.

Amelia nampak melepaskan pelukannya. Ia terbawa suasana karena sifat Marcell kemarin yang bahagia mendengarnya hamil.

"Maaf, semua ini memang salahku!"

Marcell nampak menyesali perkataannya. "Maaf Mel, saya tidak bermaksud! Saya tidak ingin, kamu banyak berharap." Jawab Marcell.

"Iya, saya mengerti! Anda hanya menginginkan rahim saya, bukan diri saya!" Jawab Amelia yang terlihat sedih.

Terpopuler

Comments

Rifa Endro

Rifa Endro

waaah , keterlaluan anda pak !

2024-04-17

1

Audya

Audya

When peran cowok sama cewek dituker be like that. Biasanya si cewek yg ngado cowok. Ini cowok yang ngado cewek. Hm... ckckck...

2022-12-22

0

Saras Wati

Saras Wati

sama daun muda lebih enak ya Mandra

2022-11-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!