Bab 17

Indira nampak kesal dan memonyongkan bibirnya. Ia nampak melihat tangan di dada. Amelia yang melihat dari kejauhan, nampak heran melihat mereka yang seperti sedang bertengkar.

"Mungkinkah, mereka saling mengenal!" Batinnya.

Amelia berjalan dengan pelan, ingin mendengarkan pembicaraan mereka. Tapi Sayang, Marcell mengetahuinya dan mereka kembali seperti biasa.

"Maaf menunggu lama, ini tehnya!" Ucap Amelia sambil menata gelas di meja.

Amelia duduk di samping Indira dan Indira melemparkan senyumnya.

"Siapa lelaki yang menggunakan topeng serigala ini?" Tanyanya.

"Eem, dia..dia suamiku!" Jawabnya dengan ragu.

Indira nampak terkejut mendengar jawaban dari Amelia. Hatinya mulai terasa sesak dan Ia nampak meremas dadanya.

"Jadi mereka sudah menikah, mungkin aku yang terlalu bodoh mempercayai omongan Marcell!" Batinnya.

Indira nampak diam dan bangkit. Ia pamit pergi dan berlari. Marcell nampak bingung, apa yang harus dia lakukan.

"Bagaimana ini, kalau aku mengejar Indira Amelia akan curiga dan jika aku tidak mengejarnya mungkin akan terjadi perang dunia kedua di rumah!" Batin Marcell yang galau.

...

Di tempat lain...

Indira nampak menangis di kursi taman, Ia benar-benar kecewa dengan apa yang di dengarnya.

"Marcell, kenapa kamu jadi seperti ini! Apakah semua ini karena aku penyakitan dan tak bisa memberikan dia keturunan!" Ucapnya dengan derai air mata.

Setelah sekian lama Ia di taman, Akhirnya Marcell datang menghampiri dengan keringat yang bercucuran.

"Sayang, aku bisa jelasin semuanya!" Ucap Marcell sambil menggenggam tangan Indira.

Indira menghempaskan. "Cukup, aku sudah muak dengan kebohonganku! Aku benar-benar muak..." Teriak Indira.

"Aku tidak pernah menikahi Amelia." Tuturnya kembali.

"Lalu, kenapa Amelia mengatakan jika kamu adalah suaminya!" Teriaknya.

Marcell tersenyum. "Jika kamu ada di posisi Amelia dan mendapatkan pertanyaan yang sama jawaban apa yang akan kamu berikan?" Tanya Marcell.

Indira diam dan tak menjawab. Marcell mulai berkata kembali.

"Apakah kamu akan menjawab, dia adalah suami orang dan aku adalah simpanannya!" Jawab Marcell kembali.

Akhirnya Indira mengerti dan langsung memeluk Marcell. Dia langsung meminta maaf atas tindakan bodohnya. Dan setelah masalahnya selesai, mereka mulai mesra kembali.

"Maaf sayang, semua ini karena aku takut kehilanganmu. Aku takut kamu akan jatuh cinta kepada Amelia." Ucap Indira.

Marcell diam dan tersenyum. Tapi Indira tak curiga, Ia terus memeluk Marcell dengan erat.

"Tapi, kenapa kamu tidak pulang? Kenapa kamu malah diam di rumah Amelia?" Tanya Indira yang merasa heran.

Marcell nampak bingung untuk menjawab. Ia mulai grogi dan salah tingkah.

"Ah..aku..! Masa aku harus langsung pergi terus, bagaimana kalau adiknya Amelia curiga!" Jawab Marcell yang mencari-cari alasan.

Indira percaya dan menganggukkan kepalanya. "Iya, maaf! Lain kali aku tidak akan begini lagi." Tuturnya.

Marcell tersenyum dan mencium keningnya. "Semua ini kulakukan hanya untukmu, hanya untuk membuatmu bahagia."

"Iya, aku percaya!"

...

2 bulan kemudian...

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, setiap malam Marcell datang untuk meminta jatah kepada Amelia. Bukan karena ingin cepat punya anak, melainkan karena ketagihan.

Setelah saat itu, Indira percaya 100%. Tak ada curiga ataupun cemburu, meskipun Marcell tidak menemaninya untuk tidur.

Sedangkan Amelia mulai berbeda, wajahnya nampak pucat. Pak Ardi mengajaknya untuk ke dokter dan ternyata hasilnya positif. Amelia hamil dan Pak Ardi nampak tersenyum bahagia.

"Selamat Nyonya, anda hamil. Kehamilan Anda sudah jalan 6 Minggu!" Tutur Dokter.

Amelia nampak tersenyum bahagia sambil mengelus perutnya. Dokter memberikan obat dan vitamin untuk memperkuat janinnya.

Akhirnya mereka pergi dan Marcell pun mendengar kabar itu. Dari kantor, Ia langsung pergi ke rumah Amelia. Sesampainya di rumah, Marcell langsung memeluk Amelia.

"Terimakasih sayang, akhirnya aku akan menjadi ayah!" Ucapnya dengan girang.

Amelia nampak terdiam, Ia tak menyangka jika dia akan bahagia mendapatkan pelukan dari lelaki yang setiap mal tidur dengannya.

"Mungkinkah, ini rasanya bahagia saat di peluk suami dan memberikan kabar baik!" Batinnya.

Marcell tersadar dan melepaskan pelukannya. "Maaf, saya refleks! Tolong jaga kesehatan kamu dan bayiku, ingat jangan terlalu kecapean!" Tutur Marcell.

Amelia tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Marcell memberikan tespek kepada Amelia.

"Untuk apa tespek ini, bukannya anda juga sudah tahu kalau saya hamil!" Ucap Amelia.

"Untuk bukti! Sudah lakukan saja, saya masih banyak kerjaan." Jawab Marcell.

Amelia meraih tespek dan segera pergi ke kamar mandi. Tak lama, Amelia keluar dengan dari kamar mandi dengan membawa tespek dengan garis dua.

Setelah selesai, Marcell pamit untuk pergi dan memberikan sejumlah uang untuk keperluan Amelia. Amelia menerimanya dan menatap kepergian Marcell dengan raut wajah sedih.

"Serigala tua, andai saja aku bisa melihat wajahmu! Apapun keadaannya, tua ataupun muda aku akan menerimanya. Karena aku jatuh cinta sama kamu, aku ingin kamu berada di sampingku." Batinnya dengan tetesan air mata.

Terpopuler

Comments

Ibelmizzel

Ibelmizzel

kasian Amelia.😭

2023-01-02

1

Rose Winn

Rose Winn

untuk bukti sandiwara di kasihkan mamanya..klo istrinya hamil..dasar dramaaa...

2022-10-08

0

Mutmainna Inna

Mutmainna Inna

lanjut

2022-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!