Bab 10

Marcell menghampiri Amelia yang masih menutup bibirnya. Ia menatapnya dengan tajam dan Amelia nampak gugup.

"Si.. silahkan tuan muda! Nasi goreng spesial sudah siap, semoga anda suka!" Tuturnya mengawali pembicaraan.

"Sepertinya tadi kamu manggil saya bukan seperti itu!" Jawab Marcell sambil melipat tangan di dada.

Amelia memberikan senyuman termanis untuk menggodanya. "Mungkin anda salah dengar, Ayo cepat makan! Sebelum nasi gorengnya dingin."

Amelia menggeserkan kursi dan mempersilahkan Marcell untuk duduk.

"Silahkan tuan muda!" Ucapnya dengan ramah.

Marcell duduk dan langsung menyantap nasi goreng yang sudah ada di depan matanya. Suapan demi suapan nampak di rasakan dan dikunyah dengan penuh kenikmatan. Ia nampak mengangguk-anggukkan kepalanya seraya menikmati.

"Ternyata wanita ini bisa masak dan masakannya lezat sekali. Restoran mah, lewat!" Batinnya.

Amelia nampak bahagia melihat masakannya habis di makan dan tanpa mengeluh. Amelia teringat kembali akan maksud kedatangan lelaki itu dan pamit pergi ke kamar. Sebelum Marcell menjawab, Amelia sudah pergi dan terlihat berlari dengan tergesa-gesa.

"Unik..! Baru pertama kali aku mengenal wanita seperti ini!" Batinnya.

Setelah selesai makan malam, Marcell menuju kamar atas yang di tempati oleh Amelia. Dan di saat Ia ingin masuk, ternyata pintunya di kunci.

"Buka pintunya!" Teriak Marcell kesal.

Sedangkan Amelia bersembunyi di balik selimut dengan ketakutan.

"Bukannya serigala tua itu bilang, tidak akan melakukan apapun asalkan di buatkan nasi goreng. Ternyata dia pembohong, memang lelaki semuanya buaya!" Batin Amelia yang menggerutu.

Marcell mengetuk pintunya kembali dengan keras.

"Saya tidak akan melakukan apapun sama kamu, asalkan buka pintunya. Tapi jika kamu tidak membukanya, saya akan dobrak dan memaksa kamu melayaniku sampai lecet." Teriaknya.

Amelia nampak ragu, tapi Ia takut dengan ancamannya. Akhirnya Amelia membukakan pintu dan Ia menundukkan kepalanya.

"Ada apa lagi? Apakah anda ingin sesuatu?"

Marcell nampak menatap Amelia dengan tatapan kesal. "Kenapa kamu mengunci pintu kamarnya?"

"Maaf tuan muda, saya hanya tidak ingin anda mengingkari janji!" Jawab Amelia yang tak berani mengangkat kepalanya.

"Kapan saya berjanji, bukannya perjanjian awal

kita di atas kertas?"

Amelia sudah tak bisa berkata-kata lagi, Ia hanya diam dan memperbolehkan Marcell untuk masuk ke dalam.

"Nah gitu dong, di kasih enak-enak saja susah!" Gerutu Marcell sambil masuk ke dalam.

"Enaknya di kamu, tapi aku kesakitan!" Batin Amelia menggerutu.

Marcell duduk di sofa sambil tumpang kaki dan menghisap rokoknya. "Siapkan saya air hangat, saya ingin mandi!" Pintanya.

Amelia menganggukkan kepalanya dan pergi ke kamar mandi. Ia menyiapkan air hangat untuk Marcell berendam.

"Airnya sudah siap tuan muda!"

"Eeemmm...! Jawabnya sambil menganggukkan kepalanya.

Amelia menyimpan baju tidur yang ada di lemari tersebut. Ia menyimpannya di atas ranjang. Tak lama Marcell keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk. Amelia tak berani melihat sambil menutup matanya dengan tangan.

"Saya sudah menyiapkan pakaian untuk anda!"

Marcell nampak menaikan alisnya melihat kelakuan Amelia.

"Kenapa kamu harus menutup mata seperti itu? Bukannya kamu sudah pernah melihat tubuhku!"

Amelia menundukkan kepalanya dan menggeleng. Marcell akhirnya mendekat dan menarik tangan Amelia untuk menyentuh dada bidang miliknya.

"Sentuhlah, dan jangan malu-malu!" Pintanya.

Amelia menuruti permintaan Marcell dan menggerakkan tangan di dada Marcell sambil sesekali mengintip.

"Dadanya benar-benar indah!" Batinnya.

Marcell merasa ada hal lain di setiap sentuhan tangan lembut Amelia. Dan ternyata barang kesayangannya bangkit dan terlihat muncung di balik handuk. Untuk membuyarkan semuanya, Marcell menghempaskan tangan Amelia.

"Sudahlah...! Saya bukan lelaki yang suka ingkar janji, malam ini kamu selamat tapi besok malam saya tidak terima penolakan." Ucap Marcell sambil melenggang pergi menggunakan pakaiannya.

Marcell mengambil bantal dan selimut. Ia tidur di sofa.

"Tidurlah, tenang saja saya tidak akan ngapa-ngapain kamu!" Ucapnya sambil berbaring dan menutup mata.

Marcell mencoba untuk tidur, meskipun barang kesayangannya meronta-ronta ingin jatah. Tapi semuanya Ia tahan demi menepati janji yang di buatnya.

Amelia pergi ke ranjangnya, ia membaringkan tubuhnya meskipun ragu. Ia menatap Marcell yang nampak sudah tertidur pulas.

"Sepertinya dugaan ku salah. Terlihat dari bentuk dada dan kulitnya dia sepertinya masih muda. Dan ternyata dia juga, tak seburuk yang ku bayangkan." Batinnya sambil tersenyum.

Terpopuler

Comments

Rose Winn

Rose Winn

maklumlah sdh lama puasaa..sekalinya bukaaa..eh dpt yg bersegel...woow..kecanduan dech😀😀😀

2022-10-08

0

Nelly Yudec

Nelly Yudec

Duh kayak ny mas marcel mulai suka ya sm amelia,,

2022-02-19

3

melati

melati

lanjutkan thor

2022-01-17

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!