Pukul 12.30 siang, Daren Beserta mama dan calon istrinya mampir di sebuah Restoran Mewah di kawasan Jakarta, Setelah kembali dari Toko Perhiasan.
"Mmmm, mama jadi lapar jadinya..."
Sambil menikmati jamuan makan siang yang di hidangkan di atas meja makan, dengan beberapa menu special, tentunya sangat menggugah selera bagi orang yang melihatnya.
Tapi tidak bagi Sheela, dia hanya makan sedikit.
Hari ini selera makannya berkurang, biasanya dia paling doyan makan tapi untuk menghargai Calon suami dan mamanya, dia makan stengah dari porsi makannya sehari-hari.
Sheela merasa cincin pernikahannya sangat berlebihan, sejak kecil dia sudah diajarkan untuk menjalani hidup dengan penuh kesederhanaan.
Walaupun orang tuanya cukup mampu dan mapan, mampu membuat dirinya untuk berfoya-foya seperti teman-teman kampusnya yang suka Clubbing di mana-mana. karna Sheela adalah anak tunggal.
"Sheel. Kenapa makannya cuma sedikit...?"
tanya Nyo.Shita.
"Mmmmm
Anu Ma, biar nanti kalau dí pelaminan nggak kelihatan gendut..!"
jawabnya bohong.
"Siapa bilang gendut itu tidak elok di pandang.
Iya nggak Ren...?"
Daren tiba2 keselek makanan karna pertanyaan mamanya.
"Nech minum sambil menepuk belakang putranya."
Sambil memperhatikan tubuh Sheela dengan lekat, tubuh yang cukup proporsional apalagi ukuran dadanya kelihatan cukup ideal di mata Daren.
Daren hanya tersenyum menanggapi pertanyaan mama Shita.
Sheela memicingkan matanya ke arah Daren yang masih menatap dirinya begitu lekat entah apa artinya hanya Daren yang tahu.
Kemudian menghabiskan Jus Lemon kesukaannya.
"Hem."
Nyo.Shita berdehem karna dia tahu ke dua sejoli sedang berperang batin karna ke duanya masih kelihatan canggung di hadapan dirinya
dan mengagetkan ke duanya.
Sesudah acara makan siang, mereka keluar dari Resto.
Di depan sudah ada sopir pribadi Nyo.Shita yang menunggu kehadiran majikannya.
"Ren, kamu antar Sheela pulang ya.
Mama buru2 soalnya, ada janji sama teman arisannya mama."
Padahal beliau hanya ingin Daren dan menantunya berduaan saja. Agar saling mengenal lebih jauh lagi.
Karna beberapa minggu ke depan mereka akan resmi jadi pasangan suami istri pikirnya..
"Iya Ma.."
"Okey Sheel mama duluan ya, kamu lapor aja ke mama kalau Daren macam-macam sama kamu."
"Iya Ma.."
sahutnya lalu cipika-cipiki bersama camernya.
Daren memasang wajah juteknya.
Kemudian menyalim dan menyium tangan mamanya.
Mereka berdua pun segera naik ke mobil,
setelah kepergian Nyo.Shita.
Di tengah kota, saat masih berada di mobil,
Sheela hanya duduk diam dalam bisu di tengah2 suara alunan musik yang merdu.
Tiba2 Daren memecah keheningan, bertanya tanpa menoleh ke arah Sheela
"Dari tadi aku perhatiin, Kamu hanya diam bahkan sampai saat ini."
Sesaat Sheela menoleh ke arah Daren kemudian pandangannya beralih ke depan.
"Aku.!
Bukannya anda, yang hanya diam dan menuruti semua kemauan mama.
"Maksud kamu apa sech.!
Sheela hanya menarik nafasnya dalam2 sambil menatap ke arah luar jendela mobil..
"Apa karna cincin itu.....?"
"Iya.!
Aku merasa kurang pantas mengenakan cincin itu."
"Kalau kamu nggak pantas dan nggak suka dengan pilihan mama, kenapa kamu diam saja."
Sheela masih terdiam
"Atau, bukan karena cincin itu yang buat kamu diam begini.
Apa kamu nggak suka dengan perjodohan kita.......?"
"Bu.."
Sheela terdiam seketika saat
nada dering Daren berbunyi dan tertera nama Dira di sana, sesaat Sheela melihat nama itu dan menghentikan jawabannya.
"Halo Dir...."
"Hello my brother dear..
How are you today...?!?"
"Yes.
I'm fine..."
"Kenapa kamu telfon.....?"
"Hmm. Esok aku pulang kak,
kamu jemput aku ya di airport."
"Kira2 jam berapa Pesawatnya mendarat ?"
"Sekitar jam 8 malam."
"Baik.
Kamu telfon saja kalau sudah tiba."
"Okay. Bye..bye.."
Tut.tut.tut..
Ketika Daren sibuk dengan obrolannya, Sheela hanya menatap ke arah luar jendela.
Sedikit penasaran dengan wanita yang menelfon Daren saat ini.
"Mungkin saja teman wanitanya waktu masih berada di LN yang ingin pulang ke Indonesia.
pikir Sheela dalam hati.
Sedangkan Daren yang menyudahi obrolannya dengan sang adik yaitu Dira, hanya diam dan fokus mengemudikan mobilnya.
Sheela yang merasa di cuekin kelihatan kesal.
"Aku mau turun di sini saja.!"
Tanpa basa basi Daren menghentikan mobilnya.
Membuat Sheela semakin kesal.
Tak butuh lama, Sheela sudah turun dari mobil dan menutup pintu dengan keras.
Buk..
Daren membuka kaca pintu mobil, kemudian mengatakan sesuatu.
"Mengenai Cincin itu, kalau kamu nggak suka,
ntar gue batalin.
dan perjodohan ini kalau kamu tidak setuju, kita bisa batalin dan di bicarakan dengan baik2..!"
"Terserah,
aku nggak peduli.!"
Sesudah menaikkan kaca mobilnya kembali, Daren melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, meninggalkan Sheela di pinggir jalan.
Sheela sangat kesal jadinya,
"Taksinya pada ke mana sech.."
Tak terasa satu per satu butiran air matanya jatuh membasahi wajah cantiknya.
"Bilang aja, kalau loe yang nggak setuju dengan perjodohan ini." umpatnya saat itu..
"Nggak usah salahin gue.
Lagian, saat pertemuan Lu diam aja.
Kenapa baru sekarang Lu mau batalin dengan seenak jidat Lu.!"
pekik Sheela sembari mengusap air matanya.
Saat puas dengan umpatannya.
Dari arah samping kanannya ada sebuah mobil mendekat ke arahnya dan berhenti tiba2 tepat di depannya.
Daren turun dari mobil dan menyuruh Sheela untuk naik ke atas mobil.
"Cepat naik...!"
"Nggak, ngapain juga kamu balik ke sini..!"
"Aku akan mengantar kamu pulang sesuai dengan perintah mama."
Sheela
Mengalihkan pandangannya ke arah jalan, berharap ada taksi yang akan melintas di depannya.
"Percuma kamu menunggu taksi di sini, sampai malam pun nggak akan ada taksi yang melintas di area sini.."
"Aku akan menghubungi temanku."
ucap Sheela
sambil mengambil ponselnya dari dalam saku celananya.
Tiba2 Daren mengangkat tubuh Sheela dan membuat Sheela terperanjat.
"Aahh. Turunkan aku..!
pekik Sheela.
Tapi Daren tidak peduli dan menjatuhkannya di kursi depan.
"Auw, Sakit...!"
"Diam bawel...!"
ucap Darren
Sambil memasangkan seat belt-nya ke tubuh Sheela. Tubuh Daren menyentuh hidung Sheela sehingga
Wangi parfum Daren yang maskulin menyeruak masuk menyusuri rongga hidungnya dan membuat dirinya terhipnotis sesaat.
"Duduk yang manis."
Kemudian Daren naik ke mobil dan mengantarkan Sheela hingga tiba di Apartemen-nya dengan selamat.
Sesuai dengan perintah mamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Ervina 123
benci tapi rindu ujung ujung nya
2021-02-12
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
mampir.. mampir..
2020-11-07
0
Wahyuni"uni
perjodohan jngan di batalin dong thorrrrr😥😥
2020-07-31
1