Mobil sport milik Daren melaju dengan kecepatan sedang,...
seisi mobil diam membisu, hanya suara lantunan musik terdengar merdu ditelinga yang mendengar saat ini...
Sek.Haris fokus dengan kemudinya, Daren menatap keluar jendela melihat banyak kendaraan lalu lalang, karna memang saat sore menjelang, kota Metropolitan sangat padat. Namun hari ini, sangat beruntung kendaraan mereka masih berjalan normal..
Begitu pun dengan Sheela, pandangannya hanya tertuju ke arah kaca jendela mobil.
dan sesekali memeriksa email dari ponselnya karena banyaknya pesan yang masuk.
"Pak...maaf..., sebenarnya kita mau kemana ya..?
tanya Sheela heran,
arah apartemen saya kan kesana...
tambahnya.
"Maaf nyonya, sebelumnya panggil saya Sek.Haris saja.."
sahut Sek. Haris memperkenalkan dirinya.
"Hellow pak Haris......, saya kan statusnya masih sendiri dan belum pantas di panggil nyonya.."
Celetuk Sheela.
"Mmm.. Maaf non Sheela...., tadinya lidah saya keseleo.
sambil melirik bosnya dari balik kaca spion.
sedangkan bosnya tidak ada respon sama sekali..
"Cih...."
gumam Sheela dengan seringai tipisnya.
"Terus sekarang kita mau kemana nech.."
tambahnya.
"Sekarang kita menuju ke kediaman Tuan besar ayahnya Tuan muda... Non Sheela.."
jawab Sek. Haris.
"ooh...."
sahutnya.
Perasaan Sheela saat ini, sangat tidak nyaman karna orang yang ada disampingnya hanya diam membisu... semenjak dari kampusnya tadi..
Sheela berfikir sejenak...
"hmmm.. apa dia masih marah ya.....!!
gumamnya,
"huf..., sudahlah ngapain juga gue pusing mikirin dia sedangkan orangnya cuek gitu..,
huh dasar pria dingin.."
tambahnya lirih...
"Siapa yang dingin...?!?"
dengan memicingkan matanya menatap Sheela...
"hah.... ng.... nggak kok... anu.... Ac mobilnya sangat dingin...
sangkal Sheela.
kok dia bisa dengar sech... !!
sambungnya dalam hati.
Sek. Haris senyum2 sendiri dibalik kemudinya...
"Kenapa loe senyum2 gitu...!!"
tegur Daren pada Haris.
"ng...gak kenapa2 Tuan Muda....." senyum sek.Haris hilang seketika..
Sheela hanya memutar kedua bola matanya saat melihat kelakuan Calon suaminya yang kelihatan sangar dan dingin.
Memasuki kawasan perumahan elit... Sheela terkagum-kagum melihat keindahan dan kemewahan bangunan2 yang megah nan asri....
Banyak pohon2 rindang disetiap sisi jalan, dengan luas tanah yang besar... mungkin 4x lipat dari luas tanah rumahnya di kota B.
Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam lamanya... kini menunjukkan pukul 4 sore di kediaman keluarga Tuan Vincent.
"Selamat sore tuan muda...., silahkan masuk..."
sapa security sambil menundukkan kepalanya kepada mereka bertiga.
"hmm...."
sahut Daren sambil melangkahkan kakinya.
Didepan pintu nyonya Shita sudah menyambut kedatangan mereka...
"Slamat sore tante..."
sapa Sheela,
"eh... kok tante sech..., panggil mama dong..."
sahut Nyo. Shita.
"hmm.. iya tan..., eh mama......."
balas Sheela ragu,
"nah gitu dong..., kan enak di dengar.."
sambil cipika cipiki....
"Slamat sore nyonya..
sapa Sek.Haris dengan sopan.
Nyonya Shita mengangguk dengan senyum di wajah...
Habis peluk mamanya, Daren duluan masuk kedalam rumah... di ikuti sek.Haris dari belakang.
"Daddy mana mom.....!?"
tanya Daren.
"Tadi daddy mu telfon, katanya ada klien yang datang dari LN jadi pulangnya agak malam.
jawab Nyo. Shita.
"Oh......."
angguk Daren.
Daren dan sek.Haris duduk di ruang tamu sambil ngobrol...
Sedangkan Sheela membantu nyonya Shita didapur untuk membuat kue kesukaan Daren, biar kedepannya Sheela bisa membuatkan kue kesukaan untuk putranya.
Bila Sheela sudah resmi jadi menantunya kelak.
"Mama dan papa rencana dua bulan kedepan mau pindah ke Jerman.., jadi hari ini mama pengen kamu belajar membuat kue kesukaan Daren..."
ucap Nyo. Shita.
"Biar Darennya makin klepek2 dan tambah sayang sama kamu... xi.xi.." tawa nyonya Shita.
Sheela pun ikut tersenyum malu melihat camernya tertawa lepas..
Nyonya Shita memang sangat periang orangnya,
bila merasa cocok dengan seseorang.
Sebab itu, hubungannya dengan Tuan Vincent makin harmonis karena adanya canda dan tawa dalam rumah ini..
"hmm.. iya ma...."
sahut Sheela.
Dengan telaten Sheela membuat kue tapi percobaan pertamanya gagal total alias kuenya jadi bantet,
dan kedua kalinya baru berhasil....
"wauw... kamu berhasil nak... hasilnya bagus mengembang dengan sempurna.."
ucap Nyo. Shita dengan senang.
Sheela merasa senang dan puas karena hasil kue buatannya sudah jadi dan terlihat sangat sempurna.
"hmmmm...., wangi apa nech mom...?
tanya Daren sambil berdiri dibelakang Sheela dan mamanya, yang sedang memotong kue untuk di hidangkan didepan ruang tamu, tempat Daren dan sek.Haris duduk...
"Nech kamu cobain dech buatan Sheela......"
sambil menyuapi putranya.
"enaak kan......"
tambahnya.
"hmm..., enak Ma....."
dengan senyum sambil melirik Sheela yang sedang asik memandang dirinya..
"Calon idaman banget ma...."
goda Daren.
"Tuch kan Sheela...., mama bilang apa tadi...
Daren tuch kalau sudah makan kue kesukaannya pasti hati dinginnya meleleh jadi air hangat.."
timpal Nyo. Shita dengan senyumnya.
Seringai tipis menghiasi bibir Sheela.
"Tadi aja didalam mobil mukanya sedingin es balok, nggak ada senyumnya sama sekali...
gumam Sheela.
tapi ganteng sech, marah aja masih tampan apalagi kalau senyum gitu....
tambah Sheela.
"Aaaaah... kok gue muji2 dia segala sech..."
menepuk-nepuk wajahnya yang sedikit merah....
"Ayo kita keruang tengah..."
ucap Nyo. Shita yang membuyarkan lamunan Sheela.
Dengan cepat Sheela mengikuti camernya dari belakang karna dia risih beradu tatap dengan Daren apalagi mendengar pujian dari Daren..
"hmm.. cantik juga calon istriku..."
katanya dalam hati saat melihat wajah Sheela sudah memerah karena malu.
Satu jam kemudian, Daren pamit ke mamanya.... karna malam ini dia ada janji dengan teman2nya....
"Mom..., kami balik dulu..."
pamit Daren dan di susul oleh Sheela bersama Sek. Haris dari belakangnya.
"Hati2 di jalan...., jangan ngebut...."
ucap mama Shita.
Sebelum mengantar tuan mudanya ke club malam, sekertaris Haris mengantar Sheela ke apartementnya terlebih dahulu.
Tidak terasa mereka tiba di apartement,
Setelah pamit dari Daren dan sekertaris Haris, Sheela langsung naik lift menuju apartement miliknya.
Namun sebelum membuka pintu apartementnya, ponsel miliknya tiba2 berdering tanda panggilan masuk.
tertera nama di nomor tersebut yaitu Bengkel langganan.
"Mobil mbak Sheela sudah terparkir di depan apartement..."
ucap seseorang dari balik telfon saat Sheela mengangkat ponselnya.
"Di tunggu pak...., sekarang juga saya turun ke situ..."
jawab Sheela sembari berlari ke arah lift.
"Terima kasih pak..."
ucap Sheela kepada sopir yang membawa mobilnya.
"Sama2 mbak...."
jawab sopir tersebut sembari menyerahkan kunci mobil Sheela lalu naik ke mobil yang menyusulnya dari belakang saat mengembalikan mobil Sheela.
Sheela pun segera memindahkan mobilnya ke dalam garasi apartement dan kembali beristirahat dalam apartementnya untuk menghilangkan rasa lelahnya dengan berbagai aktifitas yang ada hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
hai.. hai..
cinta pak bos hadir lagi kak😊
semangat semangat 💪💪💪
2020-11-01
0
Sugianti Bisri
semangat ya 💪💪💪
2020-07-28
1
👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣
aduh sheela hati2 lo ...benci bisa jd cinta...
2020-07-16
1