Pagi hari,
di sebuah perusahaan Vincent Group yaitu perusahaan pusat milik Tuan Vincent. Perusahaan tersebut sudah di serahkan kepada putranya yang bernama Daren dan sekaligus menjabat sebagai seorang CEO termuda di antara kalangan pebisnis yang lainnya.
Tepat jam 8 pagi, Daren tiba didepan lobby perusahaannya lalu menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas parkir untuk memarkirkan mobilnya.
Setelahnya, Daren mulai melangkahkan kakinya, berjalan memasuki pintu lobby dengan wajah dinginnya dan disambut oleh sebagian karyawannya yang sedang melintas saat itu.
Semua karyawan tunduk dan hormat kepadanya. Selain tampan, Daren juga memiliki kharisma yang sangat mengagumkan hingga membuat karyawannya terkagum-kagum dan segan terhadap dirinya.
"Slamat pagi pak..."
sambut karyawannya sembari menundukkan kepala tanda hormat mereka.
Darren terus berjalan melewati karyawannya sambil menganggukkan kepalanya untuk membalas sambutan karyawannya itu. Sekertarisnya pun ikut dari belakang Darren dan memasuki lift pribadi yang langsung menuju ke raungannya.
Di depan pintu, sekertaris Rara juga menyambut kedatangan bosnya itu.
"Slamat pagi pak..."
Sapa sekertaris Rara pada bosnya yang baru saja lewat di depannya.
"Hmm..."
dehem Darren sambil berjalan memasuki ruangan kerjanya.
"Haris.....!"
panggil Darren kepada Sek.Haris yang masih berdiri di depan meja kerja miliknya.
"Iya pak..!?",
sahut Haris.
"Bagaimana dengan jadwalku hari ini...?"
tanya Darren sambil duduk dan menunggu jawaban dari sekertaris Haris.
"Hari ini ada meeting di kantor dan pertemuan dengan rekan bisnis dari perusahaan Z, di cafe fictorya jam 11.30., skalian makan siang disana."
jawab Haris menjelaskan.
Haris bukanlah satu2-nya sekertaris di perusahaan itu. Daren mempunyai 2 orang sekertaris yaitu Haris dan Rara.
kemanapun Daren pergi pasti sek. Haris slalu setia menemani sang bosnya yang dingin dan super cuek itu sedangkan sek. Rara harus stand by di kantor..
"Apa urusan-mu sudah beres...?"
tanya Darren tiba2 yang membuat Haris terbengong.
"Maksud bapak...!?"
tanya Haris balik sambil melihat sorotan mata bosnya yang tajam.
"Oh iya pak, sudah beres..."
sahutnya cepat, kemudian pamit dan segera beranjak keluar dari ruangan Daren.
Haris sangat memahami karakter bosnya itu, Darren tidak suka karyawan yang lelet alias telmi. Kemarin sore selepas dari kantor dia langsung pulang ke apartemen miliknya dengan tergesa-gesa karna urusan pribadi dan sempat di perhatikan oleh Darren dari balik kemudinya.
Beberapa jam kemudian,
tok..tok..tok...
"Masuk......"
sahut Daren yang sedang sibuk dengan kerjaannya.
"Tuan Muda, sekarang waktunya untuk bertemu dengan rekan bisnis anda..."
ujar Sek.Haris di depan meja kerja Darren,
Darren melihat jam di tangan kirinya kemudian meregangkan ototnya karna sedikit lelah hari ini, pekerjaannya cukup padat..
"Let's go...."
ujar Daren sambil beranjak dari duduknya dan menuruni lift khusus bersama Sekertarisnya dan langsung naik ke mobil menyusuri jalan raya besar.
Tak menempuh waktu yang lama, mereka pun tiba di tempat tujuan.
Saat Daren hendak masuk ke dalam kafe fictorya, Ia berpapasan dengan seorang wanita yang buru2 keluar dari pintu kafe itu.
Hari ini Sheela, sudah janjian dengan temannya untuk mengerjakan tugas kuliahnya.
Buush, minuman Sheela tertumpa. Parahnya lagi mengenai baju jas Daren...
"Syeet, sialan..!"
umpat Daren sambil memandangi gadis itu dengan mata melotot.
"Kamu tidak punya mata ya...!?"
makinya pada Sheela dengan nada geram.
"Aduh maaf pak. Nggak sengaja, aku lagi buru2 soalnya..!"
ucap Sheela dengan gugup sambil mengambil tissue dari dalam tasnya, buat lap jasnya daren
Tapi belum sempat di lap, Sek. Haris sudah berada disampingnya, karna sebelumnya mencari tempat parkir buat kendaraan mereka.
"Haris..! cepat kau ambilkan jasku di dalam mobil.."
perintahnya.
"Baik pak..."
jawab Haris lalu segera beranjak ke mobil untuk mengambil jas yang selalu Darren siapkan dan bawa kemana- mana.
"Nggak usah dilap.."
dengan nada galaknya, sambil mundur 1 langkah,' dia memang tidak suka di sentuh sama wanita, tapi gadis itu nekat mau melap jas Daren..
"Hey stoop..."
teriaknya pada Sheela,
gadis itu sangat takut tak terasa air mata menetes dan berlari dari hadapan Daren...
"Hmmmm dasar wanita cengeng...."
gerutunya pelan,
"ini Tuan jasnya.."
ucapnya dengan menyodorkan jas di tangannya kemudian melihat sekeliling tapi gadis itu sudah tidak ada..
Gadis itu bernama Sheela lee, dia berlari sambil menangis karna memang dia gadis yang cukup manja sedikit polos.. dia dibesarkan dengan penuh kasih sayang.
Sheela anak tunggal dari pasangan tuan Hardi lee dan nyonya Jeslin fang.. kedua orang tuanya keturunan Korea - Indonesia.. jadi tidak heran kalo anaknya seperti orang korea asli..
kebetulan Apartemen Sheela berdekatan dengan kafe tersebut jadi Ia langsung pulang dan menelpon sahabatnya.
"Ada apa Sheel..., kok kamu nangis.?" tanya temannya dari sebrang telfon dengan heran,
"hari ini gue nggak jadi ke tempat loe ya Sa..."
sambil sedikit sesegukan,
"iya. ada apa honey, kenapa kamu nangis..., cup..cup.cup.."
bujuk Sasa pada sahabatnya
"hmm.. gak papa....Sa..."
ucap Sheela.
"Kapan2 gue ceritain ke loe.. gue pengen tidur dulu.. capek nangis soalnya.."
tambahnya.
"okey dech".
jawab Sasa bengong karena memikirkan sahabatnya yang lagi ada masalah.
tut.tut.tut
Sasa adalah sahabatnya, mereka sangat akrab, dia slalu setia mendengarkan keluh kesah Sheela begitu pun sebaliknya.. mereka seperti saudara, awal berteman dari SMA.
Sheela dan Sasa Adalah mahasiswa ke Dokteran, semester 6 di sebuah fakultas elit yang ada di kota Jakarta.,.. Mereka seumuran cuma beda bulan saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Lannnjut
2022-09-09
0
Sugeng Yestiwi
sepertinya cerita nya menarik ya shayyyy
2021-02-15
0
Ervina 123
cengeng shella
2021-02-12
0