" Nona mau kemana?" Vania terjingkat kaget.
" E-anu....anu bik" Vania bingung harus menjawab apa.
" Sebaiknya Nona menunggu tuan bangun"
" Maaf saya harus segera pulang, hari ini saya harus masuk kuliah pagi...!"
" Nona benar-benar tidak mau menunggu tuan bangun?"
" Tidak bik, tolong sampaikan permintaan maaf saya pada tuan Michael...!"
" Baik nona...!"
Vania bergegas meninggalkan mansion Michael dan pulang ke mansion nya. Sepuluh menit setelah Vania pergi datanglah sebuah mobil sedan mewah memasuki pekarangan mansion Michael. Para pelayan menyambut dengan ramah.
" Selamat pagi nyonya besar...!"
" Dimana Michael?"
" Masih didalam kamar nyonya"
" Pulang jam berapa dia tadi malam??"
" Pukul 12 malam nyonya, tuan pulang bersama seorang gadis cantik nyonya"
" Beraninya dia membawa pelac*r ke mansion nya!" Nyonya Emira nampak kesal mendengar putranya membawa wanita pulang. Ia langsung pergi ke kamar putranya. Ia pura-pura tidur disamping putranya.
" Come on baby, lebih dekat dengan ku...!" Michael menarik tangan ibunya dan memeluk nya begitu erat.
Nyonya Emira reflek menampar wajah Michael. Hal itu membuat putranya terjingkat dan langsung membuka matanya lebar.
" Momy...!"
" Pelac*r mana yang kau bawa pulang ke mansion mu hah?"
" Mom, dia bukan pelacur...!" Michael berdecak kesal.
" Lalu? Wanita baik-baik mana yang mau tidur dengan pria yang bukan suaminya?"
" Kami tidak melakukan apapun mom...!"
" Berani kau berbohong...?"
" No mom...! Momy bisa cek tubuhku...!" Michael membuka kemeja dan celananya menyisakan sebuah celana pendek.
Si momy mendekat dan mulai memperhatikan tubuh putranya. Michael sudah terbiasa deng sikap momy nya yang super protektif. Hal itu dilakukan agar putranya tidak terjebak pada pergaulan bebas.
"Cepatlah menikah dengan Elisa, momy akan merasa jika kau cepat memberikan momy cucu"
" Menikah bukan hal yang mudah momy. Walaupun aku penikmat alkohol, tapi aku tidak pernah melakukan *** bebas. Aku ingin wanitaku masih belum pernah tersentuh laki-laki manapun mom"
" Zaman sekarang banyak wanita menggadaikan harga dirinya dengan uang. Kamu hanya mempunyai satu pilihan, menurut i keinginan momy atau kau jadi perjaka tua...!"
" Apa menurut momy Elisa wanita baik?"
" Tentu, dia kuliah di universitas ternama di luar negeri. Dia juga anak seorang menteri, apa lagi yang kau butuhkan? Hal itu juga bisa melancarkan bisnismu di pemerintahan"
" Aku tidak tertarik mom...!" Michael pergi kekamar mandi meninggalkan momy nya sendiri.
" Aku akan menyuruhmu Elisa menyusul mu di kantor" nyonya Emira tersenyum sinis.
🌺🌺🌺🌺
Mansion Keluarga Vania
Vania terkejut melihat mobil ayahnya yang sudah terparkir di garasi. Secepat kilat ia berusaha masuk mansion tanpa diketahui ayahnya. Ketika melewati ruang kerja ayahnya, ia mendengar seperti ada sebuah keributan. Vania merasa penasaran akhirnya Vania mendekat ke dekat pintu. Ternyata pintu tidak tertutup sempurna, hal itu memudahkan Vania untuk mengintip apa yang terjadi didalam
" Dasar tidak berguna...! Begitu saja kau tidak bisa mengalahkannya?" Tomy terlihat melempar sebuah map ke wajah rafael.
" Sorry pa, aku sudah berusaha sebaik mungkin. Tapi sepertinya langkah ku kalah cepat dengan....!" Rafael menunduk.
Plaaak....!
Tamparan keras mendarat di pipi Rafael. Sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.
" Dari dulu kau selalu kalah dengannya! Kau memang tidak berguna! Susah payah aku mengambil mu dari panti asuhan. Membesarkan mu, membiayai mu hingga sekolah tinggi! Begini balasan mu padaku?"
" Maafkan aku pa...!"
" Maaf saja tidak cukup! " Tomy berbalik mengambil satu botol minuman beralkohol.
" Pa, tolong jangan minum lagi! Ingat kesehatan papa...!"
" Perset*n dengan semua ucapan mu...! Kau benar-benar membuatku kecewa...!"
Pyaarr...
Tomy melempar botol minumannya kedinding.
Dibalik pintu Vania begitu terkejut dengan sikap ayahnya. Ia segera pergi ke kamarnya. Ia takut jika ia ikut campur dengan urusan papanya, hal buruk akan terjadi lagi padanya.
Vania segera mandi dan berganti pakaian. Tak lupa ia memoleskan make up tipis diwajahnya. Ia segera mengambil tasnya dan pergi ke kampus. Di ruang keluarga ia dihadang Meri.
" Semalam nona kemana saja sampai tidak pulang ke mansion?"
" Aku menginap di rumah teman" Jawab Vania enteng.
" Tolong hubungi saya jika nona tidak pulang, atau nona akan berakhir di rumah sakit seperti waktu itu ..."
Vania mengacuhkan perkataan meri. Ia teringat kemarin ayahnya dan meri pergi ke hotel bersama. Meri dan ayah Vania terlihat begitu mesra. Hal itu membuat Vania kesal. Ia faham betul bagaimana sifat dan watak Meri yang sesungguhnya. Ia seperti tidak rela jika ayahnya dekat dengan Meri.
Setelah menempuh perjalanan 20menit, Vania sampai di kampus. Ia langsung pergi ke kelasnya. Selama seminggu ia tidak akan berjumpa Dewi karena dewi ikut ke korea bersama kekasihnya. Sedangkan Selly selalu mangkal di kelas sebelah.
" Nia, maafkan aku...!" Bisma datang menghampiri Vania.
Vania bersikap acuh pada Bisma.
" Vania, tolong maafkan aku!" Bisma mulai berani menyentuh tangan Vania.
Plaak...!
" Jangan sentuh aku brengs*k! Gara-gara kau aku hampir saja digantung oleh ayahku hidup-hidup!"
" Tapi nggak sampai digantung kan?" Ledek Bisma sambil memegang pipinya yang baru saja Vania tampar.
Vania berniat menampar Bisma kembali, namun tangannya ditahan oleh Bisma.
" Jangan sakiti tangan mu sayang...! Bersikaplah sedikit baik padaku...!"
Vania menarik tangannya dengan kasar. " Aku tidak akan bersikap baik pada pria pengecut seperti mu!"
Semua mahasiswa dan mahasiswi memperhatikan Vania dan Bisma.
" Jangan sampai rasa benci mu berubah menjadi cinta padaku...!" Bisma tersenyum menggoda.
" Aku tidak akan pernah tertarik pada pria sepertimu!"
" Ooh ya....?"
Vania pergi keluar kelas. Ketika berada diambang pintu tiba-tiba Bisma berteriak pada Vania.
" Servis apa yang kau lakukan pada om-om itu sehingga dia melepaskan mu...!" Bisma dan teman-temannya tertawa mengejek Vania.
Emosi Vania semakin di ubun-ubun. Ia kembali dan ingin menonjok wajah Bisma secara bertubi-tubi. Namun tangan Selly menahan tindakan Vania.
" Vania bukan wanita murahan seperti wanita mu. Mereka menyerahkan apapun yang mereka punya hanya demi bersamamu. Vania mahasiswi cerdas, dia punya banyak akal untuk membebaskan dirinya dari sebuah masalah. Tidak seperti kau, mainnya keroyokan. Kalau sendirian...!" Selly memberi sebuah jempol pada Bisma dan membalik jempolnya ke bawah.
Semua mahasiswa yang berada dikelas itu bersorak secara bersamaan.
" Huuuuuuuuu.....!"
Bisma dan beberapa teman-teman nya keluar dari kelas Vania dengan perasaan kesal bercampur emosi.
" Selly, terimakasih...!"
Selly tersenyum centil dan menarik Vania ke bangku dan menganjaknya duduk.
" Kalau tidak ada kau, mungkin aku akan berakhir malu melawan Bisma"
" Sudah-sudah, jangan fikirkan itu. Aku mau tau pendapatmu...!"
" Menurutmu ini dan ini bagus yang mana?" Selly menunjukkan dua buah tas dengan harga fantastis di layar handphone nya.
" Menurut ku ini, kalau kamu pakai ini lebih kelihatan anggun dan cantik" Vania menunjuk sebuah gampar di handphone Selly.
" Thank you....!" Selly mencium pipi Vania tiba-tiba. " By the way...bagaimana si doi tadi malam? Apa kalian sudah melakukannya ...?"
🌺🌺🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments