Sayup-sayup terdengar suara burung berkicau. Vania mulai membuka matanya perlahan. Ia begitu terkejut karena sedang berbaring di atas kasur empuknya. Seingatnya ia tertidur dilantai sambil menyebut-nyebut bundanya. Kenapa ia tiba-tiba sudah terbaring di kasur?
Mata Vania tertegun melihat seorang pria yang tengah tertidur lelap di sofa panjang di samping tempat tidurnya.
" Kak Rafael....!"
Lama sekali Vania memperhatikan kakaknya yang sedang bergulat dalam mimpi indahnya. Hanya Rafael lah yang selaku memperdulikannya. Hanya rafael yang selalu ada di saat ia butuhkan.
" Aaah.....sudah pagi ternyata" Rafael mulai membuka matanya dan duduk dengan wajah kusutnya. " Hei... sudah bangun ya?"
Vania hanya mengangguk malas.
" Heiii.... semangat dong, lihat ini...!" Rafael memperlihatkan sebuah kunci mobil di tangan nya.
" Apa itu kak?"
" Ferrari Portofino....!"
" Aaaa.......kakak serius?" Vania berteriak histeris.
" Iya...!"
" Aaa....kakak terimakasih!" Vania melompat kegirangan langsung memeluk tubuh kakak laki-lakinya itu. " I love you kak....!" Vania menciumi wajah kakaknya gemas.
" Aduuhh....! Kamu bau sekali, mandi dulu ku tunggu kamu di meja makan ya...!" Rafael melepas pelukan Vania sambil menutup hidungnya.
" Hahaha....siap kakakku yang tertampan...!" Vania langsung berlari ke kamar mandi untuk mandi.
Rafael merasa bahagia bisa memberikan apa yang adiknya inginkan. Ia pun keluar dari kamar Vania dengan senyum yang masih terukir di wajahnya.
" Jangan terlalu memanjakan anak itu!"
Rafael terkejut dengan kehadiran ayahnya. " Pa-pa....!"
" Setelah ini aku akan memeriksa keuangan perusahaan yang kamu pegang!"
" Baik pa...!"
Rafael mengikuti ayahnya pergi ke ruang makan. Di meja makan Rafael dan ayahnya banyak membicarakan tentang bisnis yang mereka kelola. Bahkan ayah Tomy juga mengajarkan trik agar Rafael bisa menang tender-tender besar.
Tidak lama kemudian Vania turun dengan berpakaian kasual siap untuk pergi kuliah.
" Selamat pagi ayah...kakak...!"
" Pagi...!" Jawab Rafael sambil membalas senyuman Vania.
Ayah Tomy nampak tidak senang dengan sikap keduanya.
" Ehemmm....!" Ayah Tomy mengusap bibirnya dengan tisu.
" Ayah mau aku ambilkan sarapan?" Vania mencoba bersikap ramah pada ayahnya.
" Tidak usah...!" Pandangan Tomy kembali pada Rafael. " Rafael, kamu harus berhati-hati dalam mengelola keuangan mu! Aku tidak mau kamu mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tidak penting!"
" Uhuuukk.....!" Rafael tiba-tiba tersedak karena me dengar ucapan ayahnya.
" Kak, minumlah...!" Vania memberikan satu gelas air putih pada Rafael.
Rafael meneguk air dalam gelas hingga habis tidak tersisa.
" Nampaknya kamu sangat haus ya Rafael!" Sindir Tomy.
" Eh, iya pa...!" Rafael nampak gugup menjawab sindiran Tomy.
" Ayah, Nia sudah selesai makan...! Nia pamit dulu yaa...!" Vania menghampiri ayahnya dan mencium pipi kiri ayahnya. " Bye kak....!" Tak lupa Vania melambaikan tangan pada kakaknya Rafael.
" Iya, hati-hati dijalan....!" Rafael membalas lambaian tangan Vania.
Setelah Vania sudah tidak terlihat, Tomy langsung mengebrak meja.
Braaakk....!
Rafael pun terkejut karena tingkah ayahnya tersebut.
" Papa....!"
" Jaga sikapmu pada Vania, dia adikmu!" Tomy pergi meninggalkan Rafael sendirian.
Rafael kembali melanjutkan sarapannya. Setelah selesai sarapan rafael kembali ke apartemen nya. Lalu bersiap kekantor cabang.
Setelah melihat Rafael benar-benar pergi, Meri menyelinap masuk kedalam ruang kerja Tomy.
" Tuan besar, tuan muda sudah pergi...!"
Tomy berbalik menghadap Meri, tatapannya mulai berubah menjadi teduh.
" Aku tunggu di kamar ku, bersiaplah...!"
" Baik tuan besar....!"
🌺🌺🌺🌺
Di Universitas Y
Vania ke kampus mengendarai mobil barunya. Semua penghuni kampus menatap kagum pada mobil Vania. Mereka semua iri pada Vania. Sebenarnya Vania bukan satu-satunya mahasiswa yang mengendarai mobil sport. Namun mobil Vania termasuk keluaran terbaru dan termahal satu kampus. Tak heran semua mata menatap Vania takjub.
" Heiiii....!" Sapa dewi mengagetkan Vania.
" Eh, kaget loh aku!"
" Hahaha....! Cieee mobil baru...!" Ledek Dewi.
Vania nampak memperhatikan sekelilingnya. " ini hadiah tutup mulut tragedi kemarin"
Dewi terkejut mendengar perkataan Vania . " Kamu yakin?"
" Tentu, apa kamu ingat aku selalu mendapatkan barang-barang bernilai fantastis setelah aku pulang dari Miami?"
" Astaga Nia...!" Dewi menutup mulutnya tidak menyangka.
" Ssstttt ini rahasia kita berdua! Aku harap kamu tidak cerita pada siapapun termasuk Selly!"
" Ok...!"
" Ayo kita masuk ke dalam kelas...!"
" Yuuk...!"
Vania dan Dewi masuk kedalam kampus. Ketika di lorong semua pria menggoda Vania. Tidak terkecuali seniornya Bisma. Namun Vania tidak menggubrisnya. Bisma adalah idola para mahasiswi di kampus Y. Semua mahasiswi berlomba-lomba untuk mendekatinya. Namun, sejak kehadiran Vania di kampus Y... Perhatian Bisma kini teralihkan pada Vania.
" Vania....!" Bisma berjalan beriringan dengan Vania.
Vania tidak menghiraukan kehadiran Bisma. Ia malah asik ngobrol dengan Dewi.
" Vania aku mau ngajak kamu tes drive dengan mobil sport baru ku"
Langkah Vania terhenti, tatapan Vania beralih pada wajah Bisma. " Maksud kamu apa?"
" Aku punya bengkel khusus mobil sport, kamu bisa melakukan modifikasi agar mobil kamu makin canggih fitur-fiturnya"
" Beneran?"
" Iya, seriusan...!"
" Boleh...!"
" Ok, pulang kuliah kita jalan bareng ya...! Eh, maksud ku kita ke bengkel aku barengan"
Vania mengangguk laku pergi meninggalkan Bisma. Di salah satu kelas Vania melihat Selly sedang bermesraan dengan seorang pria di pojok kelas. Namun Vania tetap melanjutkan langkahnya ke kelasnya.
" Nia, tumben kamu mau jalan bareng Bisma?"
" Aku butuh hiburan Dewi...! Apa salahnya aku mencoba mencari aktivitas baru agar aku tidak setres dengan keluarga ku..." Vania meletakkan tas nya diatas mejanya.
Vania melihat Dewi senyum-senyum sendiri sambil menatap layar ponselnya. " Dew....!"
Dewi menoleh ke arah Vania, " Iya...!"
" Aku lihat kamu begitu bahagia..."
" Iya begitulah.... Mas hendra mau mengajakku liburan ke Korea"
" Kamu serius?"
" Iya, mas Hendra ada kunjungan kerja kesana dan aku diajak sekalian"
"Bukankah seharusnya istrinya yang harus ikut?"
" Iya....! Istrinya sedang sakit,jadi nggak bisa ikut"
" Dew...!" Vania menggenggam tangan Dewi. " Aku ingin sepertimu"
" Apa kau benar-benar yakin?"
" Aku ingin disayang,diperhatikan dan dicintai seperti mu Dewi...!"
" Aku bilang ke papi dulu ya, biar papi benar-benar mencarikan mu dady yang baik"
Vania mengangguk sambil tersenyum.
Jam kuliah pun dimulai, Vania benar-benar konsentrasi penuh ketika jam kuliah berlangsung. Walaupun Vania anak orang kaya, Vania termasuk mahasiswa cerdas. Kemarin ia menyandang IPK tertinggi dan menjadi mahasiswa teladan di kampusnya. Walaupun ribuan masalah menghampirinya, ia selalu mengutamakan kuliahnya.
" Vania....!" Bisma berlari menghampiri Vania di parkiran mobil.
" Ada apa?" Vania menoleh ke arah Bisma.
" Aku yang nyetir mobil kamu ya!"
" Lalu mobil kamu?"
" Anak-anak pinjam buat balapan nanti malam. Jadi sekarang mau di tes drive dulu"
" Yaudah...!" Vania melempar kunci mobilnya pada Bisma.
Bisma tersenyum puas karena bisa mencoba mobil baru Vania.
" Vania, kencangkan sabuk pengaman kamu!"
" Kenapa...?"
Setelah Bisma menyalakan mobil, ia langsung tancap gas dengan kecepatan tinggi.
" Bisma....! Kamu gila...! Ini masih lingkungan kampus!"
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Guys....ada yang penasaran g dengan abah Tomy ngapain aja di kamar sama mbak Meri.....😁🤣🤔🤫
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Harniah Harny
cerita yang menarik semangat terus, jangan lupa mampir di karyaku juga ya, biar kita sama - sama like, salam kenal.
2022-10-04
0
human
ada apakah gerangan
2022-04-25
0