Memasuki apartemennya,Naya segera masuk kedalam kamarnya.
Tidak langsung membersihkan tubuh.Naya terlebih dahulu rebahan untuk menghilangkan rasa lelahnya dan tidak lupa mencharger handphone nya
Dengan posisi terlentang Naya tengah menatap langit langit kamarnya.
"Ini orang tuanya Naya asli gak ada niatan nemuin gue gitu?"monolog Naya.
Bisakah naya berharap agar dia dipertemukan dengan keluarga Naya? setidaknya dia masih bisa merasakan kasih sayang orang tua walaupun diraga orang lain.
Naya sangat kesepian.
Bukannya tidak bersyukur dengan apa yang dia miliki,tapi dikehidupan sebelumnya dan dikehidupan kali ini dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang orang yang disebut"keluarga".
Naya yang memikirkan nasibnya tidak sadar jika setetes air mata jatuh dari mata kirinya.
Naya langsung menghapus air matanya dengan kasar,lalu Naya kembali terkekeh.
"Apaan sih cengeng banget,udah kayak silusinan"monolog Naya.
Naya yang tidak ingin terlalu berlarut dalam kesedihannya segera membersihkan tubuhnya.
Melakukan ritual mandi dengan sedikit lama.
Hanya membutuhkan waktu 20 menit Naya selesai dengan ritual mandinya Tidak lupa dengan handuk yang melilit rambutnya yang basah.
Naya lalu duduk disofa yang tersedia dikamarnya,tapi pandangan naya tidak sengaja jatuh kepada kalung yang terletak di atas tempat tidur Naya.
Naya tentu sangat penasaran,lalu Naya segera mendekati kalung itu.
Posisi naya yang sudah diatas kasurnya langsung memegang kalung tersebut.
"Ini punya siapa anjir?,gue gak ngepet perasaan"monolog Naya yang sangat tidak masuk akal.
Naya yang masih sibuk dengan fikirannya langsung dikagetkan dengan suara sistem.
"Tuan saya kembali lagi"ucap girang sistem yang membuat Naya sangat kesal.
Sistem sekarang ada didepan Naya,Naya yang melihat sistem langsung tersenyum lebar.
Sangat menyeramkan.
"Dul,Lo udah pernah gue ingetin sebelumnya"ucap Naya dengan bibir yang masih tersenyum.
Sistem yang melihat senyum naya langsung bergidik ngeri.tanpa memikirkan nasibnya sistem segera memberi tahu tujuannya tersebut.
"Dari pada tuan marah marah kepada saya lebih baik tuan bertanya tentang kalung yang berada digenggaman tuan"ucap sistem santai.
Naya yang mendengar ucapan sistem langsung melunturkan senyumnya dan menganggukkan kepala.
"Iya juga,nah sekarang ini kalung siapa?"tanya Naya.
"Itu kalung milik anda tuan,hadiah dari misi tadi pagi karena anda berhasil menyelesaikan misinya"penjelasan sistem yang membuat Naya girang.
"Beneran nih?,kalung milik Naya asli dari keluarga kandungnya kan?"tanya Naya yang diangguki sistem.
Naya yang mendengar ucapan sistem tanpa menunggu waktu lama langsung menggunakan kalung tersebut.
Naya tentu sangat senang,setidaknya masih ada sedikit harapan untuk bertemu keluarganya.
Walaupun Naya sendiri tidak tau apakah keluarga Naya masih hidup atau sudah almarhum.
Tapi Naya tetap optimis,apapun keadaannya dia akan menerima semua itu.
Saat ini sistem tengah memperhatikan Naya yang sedang kegirangan, sedangkan Naya masih sibuk dengan kegiatannya.
Cukup lama dalam keadaan tersebut naya kembali ingat dengan kejadian tadi pagi.
Mulai dari sifat Lusi yang sangat beda jauh dengan novel dan tentang perempuan yang berada ditaman.
Setelah mengingat kejadian tersebut naya langsung menghentikan kegiatannya.
Lalu Naya langsung menatap sistem yang saat ini tengah bingung dengan tuannya.
"Oh iya gue mau nanya,yang pertama kenapa Lusi sifatnya kayak gitu?jauh banget dari cerita aslinya dan satu lagi siapa perempuan yang tadi gue temenin?"tanya naya.
Sistem langsung menganggukan kepalanya paham, ternyata ini yang membuat tuannya berhenti dengan kegiatan suka cita tersebut.
Sistem lalu menatap Naya serius, sedangkan Naya yang melihat situasi sedang serius juga mengeluarkan tatapan seriusnya.
"Soal nona Lusi mungkin karena kehadiran tuan dinovel ini menghancurkan alurnya dan mungkin itu berdampak dengan tokoh tokoh yang berada dinovel,dan memang sejak kedatangan tuan cerita ini sudah sangat berubah.kalau soal siapa perempuan ditaman waktu itu dia adalah antagonis wanita"penjelasan sistem.
Naya yang sebelumnya mengangguk paham dengan penjelasan sistem mengenai Lusi, langsung kaget ketika mendengar bahwa wanita itu adalah antagonis.
"Aduh ini gue udah ketemu malaikat pencabut nyawa dua duanya lagi,sumpah deh gue masih pengen hidup"frustasi Naya.
Tapi setelah dilihat lihat kenapa antagonis wanita itu berada ditaman?
Tidak ada part yang menjelaskan adegan tersebut.
Apa karena ceritanya terlalu memfokuskan ke pemeran utama?
Itulah pertanyaan Naya.
Naya lupa jika sekali lagi kehadirannya dinovel sudah merubah alur novel tersebut.
Bahkan kehadiran Naya saat ini Seolah membongkar kejadian lain yang tidak tertulis dinovel itu.
"Kalau gini caranya gimana gue mau hidup tenang, sedangkan gue udah dianggap adiknya siantagonis"ucap Naya.
"Eh tapikan dilihat lihat dia kayaknya orang baik,lagian kalau gue dibunuh kan sebelumnya udah pernah ngerasain rasanya jadi mayat"ucap Naya yang fikirannya kembali tenang.
Naya yang sudah lelah berfikir ditambah lagi dengan perutnya yang sudah kelaparan.
Lebih parahnya dia belum membeli bahan bahan makanan sama sekali.
Naya akhirnya memilih untuk membeli bahan bahan makanan dan cemilan dimini market.sekaligus untuk membeli bakso atau nasi goreng yang penting perutnya terisi.
Naya sudah tidak mengganti pakaiannya.
Naya lalu membawa handphonenya.tidak lupa menutup pintu kamar dan apartemennya.
Sebelumnya Naya meminta sistem untuk menukarkan 2 koin untuk digunakan Naya berbelanja.
Dan tidak lupa membawa dompet mini yang kebetulan dibeli Naya sewaktu pergi dimall.
Fyi
Naya punya 4 dompet jadi Naya masih punya cadangan dompet.
Lalu dompet dan handphone Naya dimasukkan kedalam saku Hoodienya
Saat ini Naya sudah berada di lobby apartemen.
Naya memilih untuk berjalan kaki saja, karena jarak dari apartemen ke minimarket yang tidak terlalu jauh dan siapa tau Nemu gocap yakan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 19:04 jadi jalan tidak terlalu sepi apalagi masih ada orang yang berlalu lalang.
Dan karena jalan yang tidak terlalu sepi tersebut Naya kembali menjadi pusat perhatian.
Banyak yang memuji Naya dan naya hanya membalas dengan senyuman manisnya.
Naya berjalan dengan langkah girangnya tidak lupa bersenandung kecil untuk menemani perjalananya.
"Naik...naik... Ke puncak Monas tinggi tinggi sekalii"nyanyian Naya.
"Dul,gue gak dapet misi lagi?"tanya Naya.
"Misi hanya satu kali dalam sehari tuan, terkecuali jika ada misi tambahan yang diberikan atasan saya tapi untuk hari ini tuan tidak mendapatkan misi lagi"penjelasan sistem yang diangguki Naya.
Saat ini mereka tengah berbicara lewat batin Naya.
Setelah itu terjadi keheningan antara sistem dan Naya.
Cukup lama perjalanan Naya, akhirnya Naya sampai dimini market.
Naya segera mengambil keranjang belanja lalu mencari bahan bahan dan segala keperluan yang dibutuhkan nya.
Naya langsung pergi ke kulkas yang menyediakan nugget dan Frozen food lainnya.
Setelah selesai dengan hal itu Naya kemudian mencari mie instan,telur,roti tawar,dan bahan makanan lainnya.
Selesai dengan membeli keperluan itu,Naya langsung mencari cemilan.
Naya yang terlalu sibuk memilih cemilan tidak sengaja bertabrakan dengan seorang wanita paruh baya.
Akibat tabrakan tersebut hanya barang barang wanita paruh baya tersebut yang berceceran.
Naya yang melihat itupun langsung membantu untuk mengangkat barang barang yang berserakan.
Setelah semuanya terkumpul Naya langsung memberikan barang barang itu kepada wanita paruh baya tersebut.
Degh
Kini wanita paruh baya tersebut dapat melihat jelas wajah Naya, begitupun sebaliknya.
"Maafin Naya ya Tante,Naya gak sengaja nabrak Tante"sesal Naya.
Sedangkan orang yang dipanggil"Tante"oleh Naya kini tengah terdiam kaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments