#12

Sekarang sudah menunjukkan pukul 17:02.

Naya yang sudah lelah berkeliling mall pun memutuskan untuk segera pulang.

Karena masih agak sore Naya lebih memilih berjalan kaki untuk pulang ke apartemennya.

"Siapa tau Nemu uang dijalan"fikir Naya.

POV Naya.

Semua yang gw Butuhin udah selesai jadi mari kita pulang.

Jalan kaki enak kali ya siapa tau Nemu gocap yakan,amiinnn ya Allah lumayan buat jajan cilok.

Nananananaaa yeyeeeee black pink in your areahhh tuk tak dummm,suara gw bagus banget gilakkk udah cocok buat jadi idol.

POV end

Berjalan dengan riang tidak lupa dengan nyanyian yang menurut Naya bagus:)

Jalan jalan dan jalan,langit yang mulai gelap tidak melunturkan kesenangan Naya.

"Adoohhh capeekk bangett,tau tau gini gw gk sok iye Buat jalan kaki"sesal Naya yang sedang memijat kakinya.

Naya yang melihat taman tidak jauh dari tempatnya pun segera menuju ke taman.

Sesampainya ditaman mata Naya menelusuri sekitaran,tepat dikursi taman diarah jam 10 Naya melihat seorang lelaki yang sedang terduduk sendirian.

Naya yang mendapatkan mangsanya segera menuju ketempat lelaki itu.

Posisinya yang membelakangi Naya membuat Naya susah untuk melihat wajahnya

"Kalau dilihat dari belakang pasti ini cogan"monolog Naya.

Naya yang sudah sampai dengan tidak berperikemanusiaan langsung menepuk bahu lelaki yang diyakini Naya adalah cogan.

Puukkk

Tubuh lelaki itu tersentak kaget,dia yang penasaran sekaligus kesal segera membalikkan tubuhnya untuk melihat siapakah yang menggangu ketenangannya.

"Duuhh kok gw deg degan yaaa, bismillah semoga cogan"batin Naya.

Dan taraaaa jadi apa prok prok prok.

Harapan dan tebakan Naya benar.terpampanglah wajah tampan lelaki yang akan menjadi target Naya.

"Widiihhh tebakan gw gk pernah meleset,e-eh tapi kok mukannya kek habis nangis gitu"naya bingung,ingin bertanya tapi sepertinya itu terlalu mengganggu privasi orang lain.

Tidak beda jauh dengan Naya.

Lelaki itu juga tertegun dengan wajah cantik nan menggemaskan Naya

sampai dia tidak sadar jika pipinya sekarang tengah merah merona bagaikan jablay lampu merah.

"Loh kok pipinya merah, perasaan disini gk panas deh,gw juga gk nampar dia"fikir Naya yang sedang dalam mode polos polos minta dicakar.

Naya yang tidak tahan dengan situasi nya saat itupun melambai lambai kan tangan didepan wajah lelaki itu.

"Wee hallo brother are you oke?"tanya Naya dengan bahasa Inggrisnya yang belibet.

Dia yang mendengar suara lembut dan halus dari Naya segera pun segera mengembalikan kesadarannya.

Lelaki itu yang mengetahui naya tengah memperhatikannya langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"E-eeh gw oke kok,duduk dulu pasti capek"ucap lelaki itu dengan sedikit grogi.

Naya yang mendengar tawaran laki laki itupun langsung saja mendudukan dirinya dan langsung menghadap ke arah pria tampan didepannya.

"Hallooo annyeonghaseyo"ucap Naya dengan nada girang tidak lupa memamerkan senyum mautnya.

Lelaki yang melihat tingkah Naya yang menggemaskan pun tersenyum tipis,sangat tipis bahkan Naya saja tidak melihatnya.

"Lucu"batin lelaki tampan didepan Naya.

"Hallo juga cantik"ucap lelaki itu

Naya yang mendengar kalimat "cantik"dari lelaki tampan tersebut tidak dapat menahan senyumnya bahkan pipi Naya semakin merah merona.

"Nama Lo siapa?gw Naya, Nayara Raffaella Z.Salam kenal ganteng"naya memperkenalkan namanya dengan senyuman yang masih merekah dibibir seksehnya.

Lelaki yang mendengar nama Naya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

"Naya ya?nama yang cantik kaya orangnya.nama gw Alfino Raffaello Zudith"jadi kalian bisa tebak dia siapa

Setelah memperkenalkan namanya tidak lupa dengan senyumannya yang errrrr gula aja minder cuuyyy

"Buseeett meleyot dedek bwaang,eh tapi kok nama dia ada unsur kesamaan sama nama gw ya"ucap Naya dibatinnya.

"Tuan rumah,dia salah satu teman dari protagonis pria"ucap sistem yang tiba tiba muncul kayak jailangkung

Naya yang mendengar pun tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya.

"Adoohh mampus gw mampus,ini gw langsung almarhum atau gimana,ehh tapikan kalau gw deketin ni orang berarti gw punya tameng dong,good idea babeeh"fikir Naya.

Lelaki yang tidak lain tidak bukan adalah Alfino alias Fino sedang memperhatikan Naya.

Ekspresi Naya yang berubah rubah membuatnya gemas.

Fino yang sudah tidak tahan pun langsung mencubit pipi chubby naya yang menggoda iman.

Naya yang mendapatkan serangan mendadak pun langsung menatap Fano dengan ekspresi kaget yang menggemaskan.

Lagi lagi Fino dibuat gemas oleh Naya.

"Weee adoohhh pelan pelan dong bang,pipi gw bukan sembarang pipi.lecet dikit bisa stres gw"ucap Naya dengan ngegas dikit aja.

Fino yang mendengar ucapan Naya hanya terkekeh, menambah kadar ketampanan nya.

Fino yang sempat mendengar Naya memanggil nya bang entah mengapa merasakan ada yang kembali mengisi kekosongan dihatinya.

"Kalau gw panggil Abang Lo mau gk?"tanya Naya,ya Naya ingin sekali mempunyai abang.

tapi gimana mau punya Abang wong asal usulnya aja gk jelas

Melihat Fino membuat Naya merasakan seperti ada ikatan batin.

entahlah Naya juga bingung semoga apa yang naya harapkan benar benar terjadi.

"Boleh kok,boleh banget malah"ucap Fino senang.

Fino bingung,kemana sikap dinginnya, melihat Naya membuat dia menjadi lebih ekspresif dan lebih banyak bicara.

Naya yang mendengar persetujuan dari Fano pun sangat senang, bahkan dia refleks memeluk tubuh Fino.

Fino yang Tiba tiba dipeluk Naya sedikit tersentak,tapi tidak lama kemudian Fino membalas pelukan Naya.

Rasa hangat dan nyaman itu yang Fino rasakan.Rasanya Fino tidak akan mau melepaskan pelukan Naya walaupun sedetik saja.

Naya juga merasakan perasaan yang sama dengan Fino,tapi Naya tidak ingin berharap lebih apalagi dengan orang yang baru dikenalnya.

Naya yang menyadari kelakuan kurang ajar itu langsung melepaskan pelukannya dengan sedikit tidak ikhlas mungkin.

Setelah keadaan yang mulai normal Naya segera melancarkan aksinya untuk mengorek informasi ada apa gerangan cogan ini menangis.

"Makasih Abang,Emm anu kalau boleh Naya tau Abang kenapa menangis?"tanya Naya diakhiri nada sedikit pelan.

Karena merasa nyaman didekat Fino,naya mengganti kosa katanya.

Fino yang mendengar pertanyaan Naya langsung menatap sendu Naya.

Walaupun sedikit ragu,Fino mencoba untuk terbuka dengan Naya sekalipun Naya orang baru.

"Kamu mau tau alasannya?"

Naya yang mendengar itu mengangguk dengan semangat.

"Abang sedih,hati Abang rasanya kosong setelah kehilangan dia" ucap Fino dengan lirihnya.

Naya yang mendengar itu juga merasa sedih seolah apa yang Fino rasakan Naya juga bisa merasakan.

"Kalau boleh tau,dia siapa yang Abang maksud?"tanya Naya dengan hati hati.

Fino kembali menatap Naya.

"Dia adek Abang,dia hilang karena diculik musuh bisnis Daddy"ucap Fino yang lagi lagi membuat Naya sedih

Naya yang melihat Fino semakin sedih pun memikirkan apa yang bisa menghilangkan kesedihan Fino.

"Abang gk usah sedih nanti adek Abang juga sedih,kalau Abang mau ketemu sama adeknya Abang,Abang harus selalu berdoa siapa tau Allah denger terus dikabulin.ingat bang Allah tidak pernah tidur"ucap naya yang tiba tiba bijak.

Fino yang melihat naya mencoba menghiburnya merasa senang.

Sedikit lega hati Fino setelah mengutarakan isi hatinya.

Fino tersenyum kearah Naya,mengelus sayang kepala naya.

Naya rasanya ingin terbang,ini dielus cogann woyyyy iri kan lu pada.

"Makasih ya udah mau dengerin curhatan Abang,udah jam segini Naya gk pulang?"

Naya yang mendengar pertanyaan Fino langsung lesu.

"Maunya gitu,tapi dari tadi gk ada taksi lewat"ucap Naya yang berharap Fino peka

"Gimana kalau Abang anterin pulang aja? soalnya kalau nunggu taxi jarang lewat disini"tawaran Fino yang jelas jelas tidak akan ditolak naya

"Alhamdulillaah rejeki anak soleha"batin Naya.

Naya langsung mengiyakan ajakan Fino setelah itu mereka segera menuju motor Fino.

Setelah sampai Fino segera naik dimotornya, memberikan helm untuk naya tapi yaa naya gituloh gk mau diamah

Karena tidak ingin membuat Naya kesal fino langsung memakai helmnya.

Fino segera menyalakan motornya untuk mengantar Naya dengan selamat sentosa.

Perjalanan yang cukup lama diisi oleh keheningan,Fino yang memang irit bicara dan naya yang malas berbicara.

Ditengah perjalanan mereka melihat ada sekumpulan orang.

1 orang remaja laki laki dan 10 orang berbadan sedikit gendut.intinya kek om om.

Dilihat dari sisi mana pun remaja itu seperti sedang dikeroyok.

Fino dan Naya yang memiliki hati kemanusiaan dengan sangat lakik menuju kearah terjadinya pengeroyokan massal.

Fino tiba tiba berhenti"lah kok kayak kenal"fikir Fino.

"Wooyyy tangan kosong kalau berani"teriakan membahana siapa lagi kalau bukan Naya.

Mereka yang mendengar suara naya segera melihat kearah Naya.

Dan yaapp wajah remaja laki laki itu terpampang jelas anjayyy.

"Anjing"umpat Fino setelah melihat siapa lelaki itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!