#19

Setelah dari taman,Naya segera mengambil tasnya dikelas.

Sesampainya dikelas Naya tidak menemukan tasnya.

Naya mencari tasnya dilaci mejanya yang Juga tidak ada.

Naya akhirnya menyerah untuk mencari tasnya.

Setelah itu Naya segera keluar dari kelasnya yang sudah sangat sepi.

Berjalan melewati koridor sekolah yang sedikit sepi,karena masih ada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler.

Melihat siswi yang masih melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler Naya jadi ingin mengikuti ekskul basket,bernyanyi/vokalya,dance.

Agak maruk memang tapi Naya suka semua itu.

Naya yang berjalan jalan diiringi dengan nyanyiannya.

Tidak terlalu lama naya berjalan melewati koridor sekolah,Naya pun melewati lapangan yang biasa digunakan murid murid untuk bermain futsal.

Tidak sengaja matanya melihat seorang siswa yang sedang terduduk dipinggir lapangan.

Posisinya yang membelakangi Naya, membuatnya susah untuk menebak siapa siswa tersebut.

Tapi menurut insting Naya mengatakan jika siswa itu termasuk cogan.

Naya sebenarnya kepo,tapi waktunya tidak tepat untuk mencari tahu orang tersebut.

Dikarenakan hari yang semakin sore dan juga perut Naya yang sudah kelaparan.

Naya segera melanjutkan perjalanannya mencoba menghilangkan rasa keponya.

"Kalau jodoh nanti juga ketemu"fikir Naya.

Setelah perjalanan yang tidak terlalu lama itu,naya akhirnya sampai diparkiran.

Naya segera menuju tempat dimana mobilnya terparkir.

Sesampainya dimobilnya,Naya terdiam cukup lama sampai akhirnya dia mengingat sesuatu.

"Eh bentar,kan tas gue gak ada nih,naahh kayak ada yang ilang deh"monolog Naya yang sedang berfikir.

"ANJIR KUNCI MOBIL GUE DITAS,HUWAA BUNDAAAAA"teriak naya.

Rasanya saat ini Naya ingin menangis.

Bagaimana tidak,tasnya yang katanya hilang, didalam itu terdapat kunci mobil dan dompet Naya.

Sedangkan saat ini Naya hanya memiliki uang 5.000 sisa uang dari membeli bakso dikantin.

Ditambah lagi dengan handphonenya yang sudah tidak memiliki nyawa,alias lobet.

"Sial,sial,siaaaalll"frustasi Naya.

"Abduulll,duuulll,woyy abduull"Naya memanggil sistem lewat batinya.

Tapi sistem tidak kunjung membalas panggilan Naya.

Sekarang naya benar benar merasa sangat sial.

Mau naik angkot dengan mengandalkan uangnya itu menurut Naya sangat mustahil.

Naya bukanya tidak mau naik angkot,kalau soal naik angkot mah naya udah biasa.

Tapi masalahnya jam segini mana ada angkot lewat.

Eitsss walaupun naya berada didunia novel,bukan berarti disini tidak ada angkot.

Tenang saja manteman,dunia novel hampir sama dengan dunia nyata.apalagi novel ini berlatarkan negara Indonesia.

Nahh kalau udah diluar negeri mah itu angkot kudu dipertanyakan kenapa ada disitu.

Tapi gak tau juga sih kalau dinegera lain ada kendaraan sejenis angkot.

Oke back to bunda Naya.

Memang diparkiran itu masih ada kendaraan murid atau guru guru.

Tapi jika dilihat lihat, kendaraan temannya tidak ada,lebih tepatnya Naya tidak tau kendaraan milik temannya.

Terlebih lagi teman Naya hanya sela dan velisya.

Jika mengharapkan kehadiran Fino,itu terlalu mustahil.

Naya tidak terlalu berharap kepada Fino,bukan karena mereka cukup dekat Naya bisa berfikir jika Fino menghawatirkanya.

Sekarang posisi naya sedang duduk diparkiran menghadap kearah mobilnya.

Kondisi Naya juga cukup miris,rambut yang sedikit berantakan,seragam yang entah sejak kapan sudah tidak rapih.dan mata yang sudah mengeluarkan air mata.

Naya menangis, menangisi nasibnya.

Otaknya sudah tidak bisa berfikir jernih.Yang Naya fikiran saat ini bagaimana caranya dia pulang.

Kalau jarak sekolah ke apartemennya dekat,sudah pasti naya berjalan kaki.

Tapi masalahnya jika menggunakan mobil saja membutuhkan kurun waktu yang cukup lama, apalagi dengan berjalan kaki.

Masih dengan posisi yang sama sambil menatap mobilnya.

Mungkin Dewi Fortuna sedang berpihak kepada Naya.

Tidak jauh dari posisi naya, terdapat seorang lelaki yang sedang memandangi Naya.

Lelaki itu terkekeh melihat kelakuan naya.apalagi muka Naya yang sangat menggemaskan.

Cukup lama memperhatikan naya.akhirnya lelaki itu menghampiri Naya.

Sesampainya ditempat Naya,lelaki itu sekarang berada dibelakang Naya.

Naya belum menyadari kehadiran lelaki tersebut, mungkin karena terlalu sibuk menikmati kesialannya.

"Hallo cantik"bisik laki laki itu ditelinga Naya,yang membuat Naya bergidik ngeri.

Naya yang penasaran dengan asal bisikan itu langsung membalikkan badannya.

Dan kemudian Naya langsung mendongakkan kepalanya,karena setelah membisikkan kalimat itu sang pelaku langsung menegakkan tubuhnya.

Ketika melihat orang tersebut,Naya tidak dapat menutupi kesenangannya.

"LEEOON"teriak naya yang melihat Leon.

Yaps,sedari tadi Leon yang memperhatikan Naya.

Masih ingat dengan murid yang dilihat Naya tengah duduk dilapangan?

Itu adalah leon,Leon menyadari jika ada yang memperhatikannya dan Leon tidak terlalu memperdulikan hal tersebut.

Tapi ketika dia membalikkan badannya untuk segera meninggalkan lapangan,dia melihat Naya berjalan sendirian.

Jadi leon berfikir jika yang memperhatikannya adalah Naya

terlalu percaya diri sekali manusia satu ini.

Leon yang melihat Naya sudah menjauh segera mengikuti naya.dan itu sama sekali tidak disadari Naya.

Dan sampailah Leon yang memperhatikan kegiatan Naya diparkiran.

Leon sebenarnya ingin langsung menghampiri Naya,tapi Leon lebih memilih untuk memperhatikan naya terlebih dahulu.

Dan pada akhirnya dia langsung menghampiri Naya, apalagi melihat keadaan Naya saat ini.

Back to Leon and Naya.

Leon yang mendengarkan teriakan Naya langsung tersenyum lembut.

Kemudian dia mengulurkan tangannya untuk membantu naya berdiri.

Naya tidak menyia-nyiakan uluran tangan Leon,dia langsung menerima uluran tangan Leon dan segera berdiri.

Naya yang sudah berdiri langsung membersihkan roknya yang tertempel debu/tanah.

Setelah roknya kembali bersih,Naya langsung melihat kearah wajah Leon dengan senyum manisnya.

Leon dibuat gemas,apalagi dengan wajah Naya yang sehabis menangis menambah kadar keimutanya.

"Leooon Lo kok masih disekolah?"tanya naya.tapi disatu sisi Naya juga senang jika Leon masih ada disekolah.

Menurut naya Leon adalah pahlawanya.

"Gue ketiduran dikelas"alasan Leon yang tidak sesuai fakta.

Naya yang mendengar ucapan Leon langsung menganggukan kepalanya.

"Kalau Lo kenapa masih disekolah,kenapa gak langsung pulang aja?"tanya Leon.

Naya yang mendengar pertanyaan Leon tiba tiba wajahnya langsung murung dan menundukkan kepalanya sedih.

Tidak terlalu lama naya menundukkan kepalanya,naya kembali mendongakkan kepalanya lalu menghirup udara banyak banyak karena.....

"Nahh itu,gue kelamaan ditaman terus pas denger bell sekolah bunyi pertanda udah pulang gue balik lagi ke kelas mau ngambil tas, mungkin karena gue jalannya lambat pas udah sampe dikelas udah gak ada siswa siswinya terus gue ke meja gue mau ngambil tas terus lah kok gak ada tasnya,gue langsung ngecek laci eh tapi kok tetap gak ada akhirnya gue Nyerah nih nyari tasnya langsung tuh gue keluar dari kelas mau pulang.jalan jalan Mulu kan gue,eh pas lewat lapangan gue liat ada orang yang lagi duduk nah karena udah sore banget akhirnya gue terusin langkah gue mau ke parkiran,pas sampe parkiran gue langsung ke mobil gue,pas didepan mobil gue diem dulu nih,lah kayak ada yang hilang eh ternyata kunci gue kagak ada mana duit gue tinggal 5.000 lagi.jadilah sekarang gue gak pulang pulang"cerita naya panjang kali lebar yang membuat Leon sangat gemas apalagi dengan ekspresi naya yang berubah-ubah.

Setelah mengatakan itu Naya segera mengatur nafasnya karena terlalu cepat berbicara.

Leon yang terlanjur gemas pun langsung mengacak pelan rambut Naya.

Sedangkan yang diacak rambutnya sedang menahan kesal.

Tapi kok jantungnya kayak lagi dugem,fikir Naya.

Naya yang sudah kesal pun langsung menahan tangan Leon,mencoba menghentikan kegiatan Leon.

Leon terdiam kaku, mendapatkan sentuhan dari Naya.

Hatinya berdetak lebih kencang, merasakan perasaan yang belum pernah dia rasakan.

"E-ehh maaf nay"ucap leon sedikit Canggung.

Naya hanya mengangguk kepalanya sambil menekuk wajahnya pertanda dia masih kesal.

Kruuyuk

(sya TDK tau suara prut keroncongan)

Suara itu,suara yang membuat Naya malu setengah mati.

Udah first impression tidak mengenakan eh sekarang malah lebih parah.

Bagaimana bisa suara perut kroncongannya datang disaat yang tidak tepat.

Naya hanya meringis malu, sedangkan Leon saat ini ingin sekali tertawa tapi dia tidak melakukannya takut Naya tersinggung.

"Yuk pulang,gue anterin"ajak leon yang mengalihkan suasana.

Naya langsung mengangguk .

Setelah itu mereka segera menuju kearah motor Leon yang terparkir tidak jauh dari mobil Naya.

Sesampainya didepan motor Naya,Leon segera menyerahkan helm,Leon memang membawa dua helm katanya biar jaga jaga jika naya ingin ikut dengannya.

dan untuk kali ini Naya tidak menolak helm yang diberikan Leon.

Setelah mereka telah menaiki motor,Leon segera menyalakan motornya dan pergi dari parkiran sekolah.

Waktu sudah menunjukkan pukul 17:45.

Leon melajukan motornya dengan kecepatan sedang,sambil menikmati perjalanan ditemani dengan Naya.

Saat ini jantung Leon sedang tidak baik baik saja dikarenakan tangan Naya yang sedang memeluk pinggang Leon.

Alay sekali human satu ini.

Perjalanan saat ini hanya di isi oleh suara kendaraan yang berlalu lalang.sedangkan naya saat ini sedang menahan lapar.

"Duh si Leon kagak peka, perasaan suara perut keroncong gue masih kedengaran tapi kok kayak gak ada tanda tanda diajakin makan ya"fikir Naya.

Naya yang sibuk menggerutu tidak sadar jika Leon sudah memberhentikan motornya dipinggir jalan.

Lebih tepatnya mendekati penjualan bakso yang ada dipinggir jalan.

Naya yang merasa motor Leon tiba tiba berhenti, langsung mengkerutkan keningnya bingung.

Tapi kebingungannya tidak bertahan lama karena suara Leon.

"Mau sampai kapan duduk disitu?,gak mau makan?"tanya Leon.

Naya yang mendengar ajakan Leon langsung turun dari motor itu,dan Naya pun segera menuju kearah Leon yang saat ini sudah duduk dikursi yang tersedia.

Seolah melupakan kejadian sebelumnya,Naya tengah tersenyum manis kearah Leon seolah mengartikan"gitu dong dari tadi"untuk saja Leon tidak mengerti.

"Nay,Lo gak Marah gue ajak makan dipinggir jalan gini?"tanya Leon yang sedikit penasaran.

Karena menurut Leon perempuan itu lebih suka makan di restoran mahal.

Naya tentu saja bingung dengan pertanyaan Leon.

"Lah apa masalahnya?kenapa gue harus marah?emang Lo traktir gue pake uang haram?"

"Eh tapi ini Lo yang traktir kan?"lanjut naya.

Leon yang mendengar ucapan Naya sangatlah bersyukur.bukannya Leon tidak bisa membayarkan makanan mahal tapi menurut Leon Naya sangatlah apa adanya.

"Iya gue yang traktir,tenang aja gue pake uang halal"ucap Leon yang diangguki Naya

"Gue Jadi gak sabar nikahin Lo Nay"batin Leon yang masih menatap Naya dengan intens.

Naya yang tau tengah diperhatikan Leon sangat bodo amat.

Pandangan naya saat ini sedang melihat gerobak bakso yang lebih menggiurkan.

Cukup lama menunggu dan cukup lama terdiam itulah yang saat ini terjadi.

Mata naya langsung berbinar karena melihat si Abang penjual bakso tengah membawakan pesanan mereka.

Setelah meletakkan pesanan Naya dan Leon,Abang penjual baksonya segera undur diri dari hadapan mereka berdua.

Tidak lupa naya mengucapkan terimakasih sambil tersenyum ramah.

Naya langsung meracik baksonya sedangkan Leon hanya menatap kegiatan Naya.

Setelah selesai dengan kegiatan racik racikan itu Naya segera melahap baksonya tapi karena baksonya panas Naya refleks mengeluarkan bakso itu dari mulutnya.

Sedangkan Leon saat ini sedang terkekeh melihat Naya.

Abang Leon terkekeh Mulu,kapan ternaya Naya(ucap salah satu readers.kalau gak salah:v)

Naya tidak memperdulikan Leon,saat ini yang lebih penting adalah mendinginkan baksonya.

Setelah baksonya sudah tidak terlalu panas,Naya kembali melahap baksonya.

Sedangkan Leon sama sekali belum menghabiskan baksonya,karena kata Leon melihat Naya makan sudah membuatnya kenyang.

Tidak terlalu lama menunggu Naya menghabiskan baksonya saat ini bakso Naya sudah habis lalu Naya langsung meminum air.

Naya kemudian menatap Leon yang masih juga menatap kearah Naya.

"Naon?"tanya Naya sambil menaikkan sebelah alisnya.

Leon yang mendengar pertanyaan Naya hanya menggelengkan kepalanya.

"Masih mau bakso gak?kalau mau,makan punya gue aja tenang belum gue sentuh"ucap Leon yang langsung diacungi jempol oleh Naya.

Naya pun langsung melahap bakso yang Leon berikan.

Kalau kata Naya,dari pada mubajir mending Naya yang makan.

Masih dengan keadaan sebelumnya.

Naya yang makan dan Leon yang memperhatikan naya.sampai akhirnya Naya kembali selesai dengan acara makannya.

Naya langsung bersendawa cukup keras,tapi itu tidak membuat Leon malu lagi lagi Leon terkekeh melihat Naya.

Naya yang bersendawa langsung cengengesan memperlihatkan gummy smilenya.

Setelah cukup lama terduduk.leon segera membayar pesanan mereka.

Setelah itu Leon segera mengajak Naya untuk pulang, apalagi sekarang sudah cukup malam.

Setelah semuanya siap,Leon langsung menyalakan motornya dan melanjutkan perjalanan mereka.

Skip langsung di apartemen yaa....

Perjalanan yang tidak terlalu lama akhirnya mereka telah sampai diapartemen Naya.

Naya segera turun dari motor Leon,lalu menyerahkan helm kepada Leon.

"Makasih Yaaa,udah nganterin pulang,udah ngajakin makan behhh the best banget Lo,udah cocok jadi suami gue"ucap Naya yang tidak lupa dengan candaanya.

Leon yang mendengar kata"suami"pipinya langsung bersemu merah,diiringi dengan jantungnya yang semakin menggila.

"I-ya sama sama,Sans aja"ucap Leon sedikit kaku.

"Kalau gitu gue pulang dulu yaa,sampai ketemu besok disekolah"ucap Leon setelah itu langsung pamit dari hadapan Naya.

"ck ck ck dasar anak muda pergi bukannya salam malah langsung Go, eh tapi kok pipinya Leon merah apa dia sakit ya?"monolog naya yang sudah tidak melihat siluet Leon.

Setelah itu Naya langsung masuk kedalam apartemenya.

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

terlalu bertele2,jdi ngebosenin

2022-01-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!