"...."
"Halo kak dian ? Kak dian dimana ? Dennis di rumah sakit ini tadi kak disya pingsan, kak dian kesini yaa cepet"
"...."
"Iyahh kak, kakak cepetan kesini yaa, sekarang !!"
"...."
" iyaa cepet"
Tutt tut tuut
Flashback
"Kamu pasti bosen kan 3 hari disini sendirian ?" tanya darren "maaf ya aku ga bisa temenin kamu, kerjaan numpuk"
"Hm gapapa aku nyaman kok disini tenang" kata nadisya
"Tenang apanya, disini sepi!!" ucap darren tertawa kecil "hmm kamu mau ke tempat yg nyaman ? Hari ini jadwal aku kosong, aku ajak kamu ke tempat yg nyaman. Mau ga ? " tawar darren
"hm ?" jawab nadisya bingung
"Udah kamu mau apa engga??" tanya darren
Nadisya mengangguk mengiyakan
"Aku ganti baju sebentar, tunggu !! Kamu ga mungkin kan pergi pake baju aku kaya gitu? Baju kamu yg kemarin udah di cuci ??"
"Udah"
"Nah pake itu "
Nadisya menyatukan jari telunjuk dan jempolnya hingga berbentuk huruf O
15 menit kemudian
Darren dan nadisya masuk ke mobil dan memakai sabuk pengamannya
"Kamu lagi ga sehat ? Kok pucet gitu sih ??" tanya darren
"Cuma pusing sedikit, aku tiduran sebentar juga enakan"
"....."
Nadisya memejamkan matanya, belum genap satu menit, ia kembali membuka matanya
"Kenapa ??" tanya darren
"Haus"
Darren mengambil botol minum dan mengocoknya "kosong" ucapnya
"Kita mampir ke mini market sebentar yaa!! "
Darren memarkirkan mobilnya didepan minimarket "kamu disini aja biar aku yg masuk" kata darren
Nadisya mengangguk mengerti, ia melihat punggung darren yg masuk kearah minimarket, pandangannya beralih ke pria yg baru saja keluar dari mini market, ia lantas langsung keluar
"Dennis ?" teriak nadisya, ya di panggil menoleh kearah nadisya
"Kak disya? Kakak ngapain, disini sama siapa?" tanya dennis
Nadisya menghiraukan pertanyaan dennis kepalanya mendadak semakin berat, panglihatannya kabur dan
Braaakkk
Ia mulai tak sadarkan diri
"Kak? Kak disya bangun kak?" ucap dennis panik
"Nadisya?" ucap darren panik saat melihat nadisya tak sadarkan diri tergeletak
"Kamu apain huhhh " teriak darren
"Kak disya tiba-tiba pingsan, udah bawa kerumah sakit " kata dennis
Darren dengan cepat menggendong nadisya "kamu bisa bawa mobilkan ?? Tolong setirin mobil saya!!" kata darren, ia lantas langsung masuk dan duduk dibelakang pengemudi sembari memangku nadisya
"Kakak ga usah panik, kak disya kayanya terlalu lelah atau mungkin anemia" kata dennis
"Lelah ?? 2 hari ini di ga ngapa-ngapain lelah apanya!!"
"Lelah bukan berarti kecapean kak, bisa jadi batinnya yg lelah biasanya stress penyebab utamanya
Darren teringat dimana ia pertama kali ia melihat nadisya, nampak kacau lalu saat mengantarkannya pulang, nadisya menangis sesegukan "so tau" ucapnya
"Aku ini dokter kak, jelas tau lah" ucap dennis
Flashback End
"Kamu udah sadar?"
"Kak disya gapapa?" tanya dennis
"Aku dimana?" tanya nadisya
"Kamu di rumah sakit, kamu anemia, lain kali kalo sakit bilang jangan bikin orang panik" kata darren
Kring kring kring
Darren melihat handphonenya "sebentar aku angkat telfon dulu diluar" kata darren
.
.
.
.
.
"Nadisyaaa" teriak diandra membuka pintu ruangan nadisya kasar, rafli dan naira mengikutinya dari belakang
Nadisya dan dennis melihat kearah pintu
"Lohh dii kamu disini ??" nadisya bangun dari tidurnya, diandra dan naira memeluk nadisya erat dan melepaskannya lagi
"Kamu kemana huhh ?? Kamu ga tau gimana khawatirnya aku ??" tanya diandra
Nadisya memeluk cepat pinggang diandra dan menangis
"Kenapa sya?" tanya naira
"Syaa kenapa? Tanya Diandra melepaskan tangan nadisya dipinggangnya lalu duduk di kursi yg disediakan untuk penjenguk
"Aku ga mau pulang dii, aku ga mau pulang" ucap nadisya
"Kenapa?" Tanya rafli
"Dii? Tolong bantu aku buang semua foto yg berkenaan dengan nadya dan alfa dirumah aku, aku ga mau pulang kalo foto itu masih ada disana
"Nadya? Alfa? Kenapa?" tanya diandra
Nadisya menceritakan semua yg telah terjadi 3 hari lalu diapartemen alfa
"Si brengsek itu" kata rafli
"Syaa? Kamu serius ?" tanya Diandra
"Kapan aku pernah bohong sama kamu dii, rahasia sebesar apapun aku pasti cerita sama kamu, aku ga mau pulang sebelum foto foto itu hilang, kalo yg bersama alfa hari itu bukan nadya mungkin aku bisa lebih mudah terima tapi dia..." ucap nadisya menahan isaknya
Naira dan diandra memeluk nadisya menepuk punggung nadisya menguatkan
"Laki-laki itu biar aku yg urus" kata rafli
"Ngga raf jangan, biarlah biarkan dia melakukan apa yg ia mau lakukan, jangan ada yg bicara sama dia dengan apa yg sebenarnya terjadi" kata nadisya
"Tapi sya, dia keterlaluan" kata naira
"Iya kak bener itu keterlaluan, harusnya dia ga gitu ?" kini dennis mulai menyuarakan suaranya
"Nay , kalo dia tahu semuanya hubungan dia dengan ibunya akan semakin buruk, apalagi itu semua karna aku, aku ga mau itu terjadi nay" kata nadisya
.
.
.
.
.
Darren baru saja selesai berbicara dengan seseorang lewat telfon, ia melangkahkan kakinya keruangan nadisya
Langkahnya terhenti tepat di pintu kamar ruangan nadisya, ia mendengarkan semua yg dikatakan nadisya pada teman-temannya
Ia baru tahu sekarang, jawaban dari segala pertanyaannya, kenapa wanita itu bisa menangis sesegukan, siapapun yg berada di posisinya pasti sulit
.
.
.
.
Darren membuka pintu pelan
"Kamu udah selesai telfonnya" tanya nadisya "sini aku kenalin temen-temen aku" kata nadisya
"Loh ren kamu ngapain disini" tanya naira
"Kamu juga kok bisa disini??" kata Darren
"Kalian saling kenal ?" tanya nadisya
"Darren ini temen kuliah aku dulu" kata naira
Nadisya mengangguk mengerti "ya udah kenalin yg itu rafli" kata nadisya menunjuk kearah rafli, darren menyodorkan tangan kanannya kearah rafli dan dibalas hangat "nah kalo ini diandra dan yg itu dennis, adiknya diandra"
"Iya aku udah kenal sama dia tadi" kata darren "dokter bilang kamu udah boleh pulang, setelah ini kita ke apotek dulu tebus obatnya" kata Darren
"Kamu nginep rumah aku aja sya??" kata diandra
"Ngga deh dii aku ga enak sama mama papa kamu, aku udah sering repotin mereka"
"Aku bukannya ga mau nawarin sya tapi apartemen aku berantakan bgt, si bibi dateng cuma seminggu 3x aku ga pernah ada waktu beres-beres" kata rafli
"Ya udah di kost.an aku" tawar naira
"Di kost.an kamu sih nyaman tapi tetangga kamu ga nyaman, mereka berisik nay, aku sama darren aja, disana sepi, tenang, nyaman, gapapa kan ren ?" tanya nadisya
"Aku ga masalah, lagian kamar yg kamu pake emang kosong" kata darren
"Dii, tolong ya kalo kamu ada waktu beresin....."
"Iya aku faham, pulang dari sini aku langsung kerumah kamu biar besok kamu bisa pulang"
***
"Jadi ini kak yg namanya alfa ??" tanya dennis saat membereskan foto foto nadisya dan alfa
"Iyaa !!"
"Ganteng sihh, tapi jahat!!" kata dennis
"Dia ga jahat dia emang lagi salah faham" ucap diandra
"Iya tapi ga seharusnya kaya gitu kan? Yg dia lakuin ke kak disya itu keterlaluan kak !! Harusnya kalo dia cinta sama kak disya yaa dia perjuangin lah ini lagian yaa kak aku liat liat kak disya sama kak nadya yaa lebih cakep kak disya kemana-mana"
"Udah jangan banyak ngomong, kamu beresin semuanya" kata diandra
"Kak disya kan nyuruh kakak bukan aku" jawab dennis lalu merebahkan tubuhnya diatas sofa "kak? Berarti sekarang kak disya jomblo kan ya?"
"Denniiiiiisssss bantuin " teriak diandra
"Iya iya" ucap Dennis lalu membantu diandra "kakk ??" tanya dennis lagi padahal ia ingin berbicara serius pada sang kakak
"Jangan macem-macem, awas aja kalo berani kamu deketin nadisya dan jadiin dia koleksi kamu kaya wanita-wanita itu, liat aja apa yg akan kakak lakuin ke kamu!!" ancam diandra
"Pantes aja kak dian jomblo, galak kaya gitu siapa yg mau coba" ucap dennis datar
"Apa kamu bilang??"
"Hmmmm nggak, pemandangan di fotonya bagus"
Bersambung....
Jangan lupa like dan komen :))
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 477 Episodes
Comments
Muba-sama
selama ini gw kira Dennis itu cewek eeh terjyata cowok yak hehe
2020-08-09
1
Masaria Hia
nyesal2 deh Alfa mendapar wanita seperti Nadya .. penghianat, klu sahabatnya baiknta saja bisa dia beehianat jadi lho juga bisa diperlakukan sana deh
2020-05-19
5
Masaria Hia
benci bangat ... bangat 2, wanita seperti Nadya, munafilk sekali ...
2020-05-19
3