Bab 5. Penjelasan

"Udah lama ya kita ga kumpul kaya gini " ucap Diandra saat sedang menikmati jus mangga yg baru saja ia pesan di salah satu kafe dekat kantor nadisya

"Iya yaa, kapan coba terakhir kali kita kumpul kaya gini ? tiap hari kalo istirahat cuma berdua aja padahal kantor kita ga terlalu jauh " ucap nadya pada nadisya

"He.emm , kenapa sih sya kamu ga mau resign trus pindah ke kantor kita si alfa kan yg punya nya ini " ucap Diandra

"Kalo aku pindah kesana aku jadi apa ? Sekertaris nya alfa ? " ucap nadisya sembari menyeruput jus alpukat nya lalu tersenyum miris

"Enak aja, kalo kamu gantiin aku,aku jadi apa hemm??" protes Diandra

"Ya kamu jadi asisten nya aku lahh, tenang gaji kamu aku naikin 0,5 % deh " ucap nadisya

"Yehh dasar " ucap Diandra

"Ehh dii kamu sekertaris nya si alfa kan kamu ngerasa ga kalo beberapa hari inii dia kaya uring uringan gitu , tunggu kalian lagi ga berantem kan sya ??" ucap nadya

" ngga lahh tiap hari antar jemput juga biasa aja kok" jawab nadisya

"Tapi sya emang bener sih kata si nadya, si alfa emang agak aneh gitu masa ya kemaren dia nyuruh bikinin teh pas di bikinin eh minta nya kopi bukan cuma itu aja dia jadi agak sensitif, hrd kita aja nih sampe kena bentak ga tau deh masalahnya apa " ucap Diandra

"Nah kan bener dan tadi pagi tau ga sya dia kenapa " ucap nadya

"Apa emang ?" tanya nadisya

"Masa dia tiba tiba minta aku laporan bulan kemarin itu kan bukan bagian aku masa iya dia lupa aku kerja bagian apa" ucap nadya

"Entar aku tanyain deh ya" ucap nadisya bingung

"Nadya ? Diandra ? Disya ? Kalian disini ? Wah kalian bertiga masih suka kumpul ?? Best friend forever yaa " ucap seorang pria menghampiri mereka

"Rafli ?? Kamu kok disini ? Bukannya di jerman ?" ucap nadya

"Udah hampir sebulan di Indonesia nad" ucap rafli dengan senyumnya

"Ehh apa kabar nad, dii ?? Tanya rafli lagi

"Baik raf, kamu ?" Tanya nadya lagi .. Diandra dan nadisya hanya diam mendengarkan mereka mengobrol, Diandra dan nadya tau betul dengan masa lalu antara nadisya dan rafli dan diantara mereka Diandra lah yg paling marah pada rafli dengan apa yg di lakukannya pada sahabatnya, nadisya

Flashback

Diandra mencoba menelpon nadisya namun tak ada jawaban, tanda centang pada chat whatsapnya tak kunjung berubah menjadi biru, dia menjadi cemas dan khawatir, Diandra berinisiatif untuk langsung datang kerumahnya sehabis pulang kantor nanti

Pukul 16.30 hujan turun sangat lebat tapi tak mengurungkan niat Diandra untuk menemui nadisya

"Kamu belum pulang dii ?" tanya alfa

"Belum pak saya lupa ga bawa payung handphone saya juga mati " jawab Diandra

"Ya elaah dii formal amat bahasanya , kalo lagi di luar panggil nama aja kenapa !! kita sekelas sekampus sejurusan pula, ga usah formal gitu lah ,kalo di kantor baru panggil bapak, itu namanya profesional" ucap alfa

"Oke oke pak !! Ehh alfa " ucap Diandra tersenyum

"Ya udah kamu mau bareng ? Kita searah kan ?" Tawar alfa

"Ngga deh al aku mau ke rumah nadisya dulu, dari kemarin dia ga ada kabar, di telfon ga di angkat di chat juga ga ada jawaban, aku ga tenang masalahnya sekarang dia pasti lagi frustasi banget " ucap Diandra

"Nadisya ?? Nadisya Aisha bukan ??" Tanya alfa

"Kamu kenal ?"

"Iya lah kalian bareng bareng trus walau beda jurusan, udah kamu ceritanya di mobil biar aku anter kamu"

"Serius ??"

"Iya, ayo, ujannya makin gede mau sampe kapan kamu disini"

***

"jadi mereka putus setelah hampir 4tahun lebih sama sama ??"

"Ya begitulah "jawab Diandra

"Kok bisa ??"

"si rafli dapat tawaran dari kantornya lanjut S2 di jerman dan dia ga mungkin ngelepas kesempatan ini hanya demi seorang nadisya " ucap Diandra

"Kan bisa ldr ??

"Nah itu yg aku pun ga habis fikir sama dia, dia cuma bilang sama nadisya kalo dia bukan cuma sekedar mau kuliah tapi juga kerja dan menetap disana"

"Eh ini rumahnya bukan" tanya alfa

" iya al, kamu mau ikut turun ??"

"Gapapa gitu??

"Ya gapapalah, ayoo !!"

***

"Syaaaaa?? , Nadisyaaa ?? "

Tokk tokk tokk

"Ga ada jawaban dii, atau mungkin dia ga ada di rumah" ucap alfa

"Ga mungkin al dia mau kemana? Dia udah ga punya siapa siapa orang yg dia anggep keluarga cuma aku sama nadya"

Alfa memegang gagang pintu dan

ceklek

"Pintunya ga di kunci dii"

"Masuk al" ucap Diandra lalu masuk, Diandra melihat kesegala arah. berantakan itulah fikirnya

"Syaa ?? Disyaa??" Teriak Diandra berjalan mendekati pintu kamar nadisya lalu membukanya , tangannya menutup mulut nya tak percaya melihat keadaan nadisya yg sangat mengkhawatirkan ,, duduk memeluk lutut di sudut kamarnya kepalanya menunduk lemah ,, Diandra menghampiri dan memeluknya sangat erat, air mata mulai menetes dan membasahi pipinya, alfa yg melihat kejadian itu membuat hati nya sedikit pilu, cinta bisa merubah segalanya, ia tak pernah menyangka jika nadisya wanita yg dulu ia cintai secara diam diam bisa jatuh cinta separah itu pada seorang pria

Dan mulai sejak saat itu alfa mencoba mendekatkan diri pada nadisya, berusaha menutup lukanya memberinya tawa dan kebahagiaan melindunginya dari siapapun yg hendak menyakitinya, cinta nya yg dulu sempat pudar karna wanita yg ia cintai mencintai pria lain kini mulai tumbuh kembali begitupun sebaliknya, nadisya mencoba menutup lukanya dan membuka hati untuk cinta yang baru

Flashback End

"kalo gitu aku duluan yaa, sorry nih ganggu time kalian "

"ahh gapapa raf, santai aja " ucap nadya

baru saja dua langkah rafli Meninggalkan meja Diandra nadisya dan nadya

"ohh iya sya, saya minta laporan penjualan bulan kemarin ya, kamu simpen aja di meja saya soalnya satu jam lagi saya ada meeting jadi mungkin ga balik lagi ke kantor " ucap rafli

"Baik pak" jawab nadisya , rafli lalu pergi meninggalkan mereka

"Baik pakk ?? " tanya Diandra bingung, nadya dan Diandra kini menatap nadisya penuh tanya

"Jam 1 kurang seperempat, ayoo jam istirahat udah mau selesai" jawab nadisya lalu berdiri

"Syaa !! Duduk kita belum selesai" ucap Diandra sedikit sesarkastis, nadisya lalu duduk kembali

"Aku janji aku bakalan jelasin ke kalian tapi nanti " ucap nadisya

"Nad nanti sore kamu ada acara ??" tanya Diandra

"Ngga di aku kosong kok" jawab nadya

"Kamu sya ??" tanya Diandra lagi

"Aku ?? Ngga aku ga kemana mana"

"Oke nanti malem kita ke rumah kamu sya, kamu jelasin semua nya secara rinci" ucap Diandra

***

Alfa memasukan semua belanjaan nadisya yg baru saja di beli di supermarket kedalam bagasi mobilnya

"kamu yakin cuma beli ini aja ? Ga mau beli nasi goreng atau apa gitu ??" tanya alfa

"Ngga, inii udah cukup lagian nadya sama Diandra jarang mau makan kalo ke rumah mereka lebih seneng ngemil" jawab nadisya

"Ya udah nanti kalo ada apa apa atau kamu mau apapun kamu telfon aku ya" ucap alfa

"Aku paling ada apa apanya sama kim woo bin "ucap nadisya pelan

"Apaa ?? Kamu ngomong apa sya kurang jelas "

"Ngga aku ga ngomong apa apa kok"

"Aku denger nadisyaa"

"Masa sih ?? Masa kamu denger kalo aku ada apa apa sama kim woo bin "

Alfa berjalan dan membuka pintu mobil di ikuti nadisya

"kalo kamu berani masukin nama laki laki lain di hati kamu aku ga bakalan diem syaa" ucap alfa

"Trus ngapain ?? Kamu bakalan lari lari gitu??" jawab nadisya tertawa kecil

"Disyaaa aku serius"

"Iyaa iyaaa sayangkuuu aku ga akan simpen nama lain selain alfa alvino"

"Promise "

"Yess Im promise, emmm al ??"

" hmmm??"

"jangan persulit hati kamu untuk sesuatu yg ga akan pernah terjadi, kamu ga perlu khawatir untuk sesuatu yg ga perlu kamu khawatirkan " ucap nadisya, alfa meminggirkan mobilnya dan berhenti, nadisya memegang tangan alfa lembut "kamu harus percaya sama aku " ucapnya lagi

Alfa memeluk tubuh nadisya dan mencium pucuk kepalanya

"Kata siapa aku khawatir??" tanya alfa

"nadya sama diandra bilang kamu uring uringan, itu karna aku kan ?? Iyalah pasti karna aku mana mungkin karna perempuan lain"

"Ge er" ucap alfa

Nadisya melonggarkan pelukannya "jadi ada perempuan lain ??"

"Gimana mau ada perempuan lain kalo setiap hari aja kamu gangguin hati sama fikiran aku, aku bahkan terlalu takut kehilangan kamu saat aku tau dia datang lagi " ucap alfa