"Kristy, kau harus ingat selama ini kau tinggal di sini, jika di saat itu aku tidak menikahi Mama mu apa kau kira kalian bisa menikmati hidup di sini, mungkin sekarang kalian masih di jalanan" Bentak Carlos dengan kesal
"Pa, kami tinggal di sini bukan gratis, Mama dan aku mengerjakan semuanya, walau dia adalah Nyonya di sini tapi semua pekerjaan rumah dia yang kerjakan demi ingin membantu Papa menghemat uang untuk mengupah pembantu" Jawab Kristy
"Itu sudah seharusnya, kau sama dia hanya dari jalanan, Papa ku yang membawa kalian bertiga pulang, jika tidak apa mungkin nenek mu yang tua itu masih bisa bertahan sampai sekarang" Ketus Lily
"Aku tidak akan memaksa mu jika kau tidak sudi, besok Nenek mu di keluarkan dari rumah sakit dan kau juga jangan tinggal di sini lagi" Ancam Carlos yang keluar dari kamar Kristy
"Selain itu aku akan beritahu jika Cucu nya ini tubuhnya sudah di jual di malam itu ke pria itu dan melayaninya semalaman" Hina Lily dengan senyum sinis
"Kau keterlaluan. Lily, tidak ada baiknya kau menghina ku" Bentak Kristy dengan keluar dari kamarnya
"Pa, jangan melakukannya. Nenek tidak bersalah sama sekali" Kata kristy yang mengejar Carlos
"Lalu apa kau mau menikah?" Tanya Carlos dengan menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Kristy yang berdiri di sampingnya
Kristy yang tidak ada jalan keluar demi Neneknya dia hanya bisa menyetujui pernikahan ini
"Iya aku setuju" Jawab Kristy dengan lemas
"Bagus, ingat jangan main ulah. besok aku akan beritahu berita baik ini dan sebarkan undangan ini" Jawab Carlos dengan berjalan ke arah tangga dan naik ke lantai 2
"Begitulah kenyataannya, kau hanya cocok untuk di nikahi duda, apalagi dia juga memiliki banyak harta, walau dia sudah tua tapi dia masih bisa di ranjang, soal ranjang kau sudah ada pengalamankan? pasti sangat menyenangkan bagimu" Kata Lily dengan sengaja mengungkit rasa sakit Kristy
"Lily, apa kau senang jika melihat aku menderita? aku akan menikah dengan Arnold bukan? jika kami sudah menikah aku juga bisa menyuruhnya untuk berhenti menolong perusahaan kalian, aku ingin melihat apa kau masih bisa sesombong ini, jangan salah kau bukan lah Nona besar melainkan hanya manusia yang suka memamerkan kesombongan mu, dan kau sama sekali tidak memiliki keahlian apa pun selain menghabiskan uang." Bentak Kristy dengan kesal dan berjalan masuk ke kamarnya
"Gadis kampung kurang ajar" Bentak Lily yang emosi
Di saat di kamar mandi Kristy yang merendam di bak mandi sambil menangis karena merasa kecewa yang sering dia rasakan, demi Neneknya dia hanya bisa bersabar dan bersabar sehingga harus mengorbankan diri, tiada pilihan lain untuk dirinya yang harus menikah dengan pria yang bukan pilihannya.
"Ini bekas gigitan pria itu" Gumam Kristy yang melihat bagian dadanya yang membuatnya teringat kejadian di malam itu
"Nasib ku selalu saja buruk, sesabar apa pun tetap tidak ada gunanya, nasib yang baik tidak pernah memihak pada ku, jika bisa mengobati Nenek ku biarlah aku berkorban, lagi pula ini bukan yang pertama kali, hanya menikah bukan masalah besar asal Nenek bisa sehat kembali itu lebih penting dari segalanya" Gumam Kristy yang mengeluarkan air matanya
Keesokan harinya
"Lily, di mana Kristy?" Tanya Carlos yang sedang sarapan dengan melihat ke arah Lily yang baru turun tangga
"Dia sudah keluar" Jawab Lily dengan cuek
"Pagi-pagi kemana dia?"
"Tidak tahu, mungkin saja pergi melihat si tua itu" Jawab Lily dengan ngehina
"Biarlah, lagi pula dia juga tidak bisa kabur"
"Papa, sudah beritahu Arnold?"
"Sudah, dia sangat senang dan katanya di hari pernikahan itu dia akan memberi cek untuk kita" Jawab Carlos dengan senang
"Benarkah? bagus sekali, ternyata gadis kampung itu masih berguna" Jawab Lily dengan ngejek
"Mulut mu itu harus di jaga saat di luar, jangan asal bicara, apa kau bisa belajar dari nya?"
"Pa, belajar apanya? lagi pula dia bukan siapa-siapa, aku adalah Nona besar dia hanya bawahan yang rendah,apa yang harus ku pelajari darinya" Jawab Lily dengan gaya sombong
"Sudahlah, bagus pikirkan saja buat undangannya"Lanjut Carlos
"Tentu" Jawab Lily dengan senyum sinisnya
"Gadis kampung rasain kau kena melayani pria tua, kali ini kau kena hidup bersama pria tua seumur hidupmu, hidupmu sudah hancur" Batin Lily dengan senang
Di pagi itu Kristy pergi ke sebuah Cafe dan duduk sambil melihat ke luar jendela
"Kristy"Sapa seseorang yang menghampirinya
"Alan" Balas sapaan Kristy yang melihat ke arah pria itu
"Aku boleh duduk di sini?" Tanya Alan berdiri di hadapannya
"Silahkan"Jawab Kristy tanpa memandang ke arah Alan
"Sudah lama tidak bertemu, bagaimana kabar mu?"Tanya Alan dengan tatapan dalam
"Menurut mu?" Jawab Kristy dengan cuek
"Masih marah pada ku?"Tanya Alan dengan rasa bersalah
"Aku tidak punya hak istimewa untuk memarahi mu" Jawab Kristy dengan dingin
"Maaf, aku tahu apa pun yang ku lakukan tetap tidak bisa mengobati luka di hati mu"
"Jangan mengungkitnya lagi"
"Kristy aku..!"
"Sudah! ini tidak penting lagi. lagi pula sudah lama, ada baiknya kita jaga jarak saja"
"Apa kita masih bisa berteman?"
"Dengan status mu apa mungkin bisa? ini hanya akan menimbulkan kesalahpahaman dengan istri mu, aku tidak mau terlibat, jadi tolong jauh dari ku"Ujar Kristy dengan dingin
"Aku mengerti, tapi Kristy selama tiga tahun ini aku masih ingat pada mu"Ujar Alan yang bangkit dari kursinya
"Aku tidak butuh basa basi mu, pergilah" Jawab Kristy tanpa memandang ke arah Alan
"Sampai jumpa! jika butuh sesuatu kau tahu tempat ku carilah aku di sana" Jawab Alan dengan meninggalkan Kristy sendirian
"Maaf! bukan aku membenci mu, tapi aku sendiri sudah hancur, aku tidak mau melibatkan mu, alan masalah kita sudah berlalu, kau sudah buka lembaran baru tapi aku semakin terpuruk, aku bertahan hidup hanya demi Nenek jika Nenek juga meninggalkan ku maka hidup ku juga tidak berguna lagi" Batin Kristy dengan sedih
Tanpa di sadari langkah Kristy selalu di ikuti oleh pria utusan Nicholas dan juga dia mengambil rekaman lalu mengirim ke atasannya yang sedang berada di perancis, pengusaha itu selalu ingin mengetahui kabar gadis incarannya setiap saat
"Nona ini ketemu seorang pria di sini jika Tuan melihatnya pasti bisa meledak emosinya" Batin pria yang mengikuti Kristy
Nada panggilan masuk ke handphone milik utusannya itu
"Ha-hallo Tuan" Jawab utusannya yang sudah tahu keinginan atasannya
"Aku beri waktu mu sehari untuk selidiki pria itu, setiap ada pria yang mendekatinya selidiki sampai tuntas" Perintah Nicholas yang di seberang sana dengan nada kesal
"Ba-baik Tuan" Jawab utusannya dengan terbata
sesaat kemudian mereka pun memutuskan panggilannya
"Memang Tuan sangat tidak suka melihat ada pria yang mendekati Nona Kristy walau hanya sesaat, walau hanya saling sapa di jalan saja Tuan sudah langsung menghubungi ku untuk menyelidiki para pria itu, Nona harap diri mu jangan ada hubungan dengan pria lain, jika tidak aku tidak tahu apa yang akan Tuan lakukan, walau Tuan tidak di sini tapi dia memantau mu setiap saat" Batin utusan dengan menarik nafas panjang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kenapa peran utamanya harus jadi cewek yg lemah sih??😌😌🤦🤦
2023-12-12
3
𝐕⃝⃟🏴☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
Aku salah satu pecinta novel nya ka Linda bahkan dari awal aku baca novel 🥰🥰 semangat berkarya
2023-10-21
2
HARTIN MARLIN
bagus ceritanya 👍👍
2022-10-15
0