Faiha sampai di rumah pukul dua siang, dia membersihkan diri dan rebahan di kamarnya.
Dia mengambil ponsel yang sejak pagi dicharge karena kehabisan daya. Faiha menyalakannya.
tring tring tring
banyak notifikasi masuk di ponselnya Faiha membuka aplikasi hijau miliknya
Ada pesan chat dari nomer tak dikenal. Faiha penasaran dan membukanya lebih dulu.
...*"Assalamu'alaikum Warohmatullah wabarokaatuh calon makmum....🤲🏻...
...Semoga Allah slalu memberikan kesehatan untukmu dan smoga kamu slalu dalam LindunganNYA...
...Semoga atas izin Allah, Aku dan Kamu akan menjadi KITA suatu saat nanti...
...Wassalamu'alaikum warohmatullah Wabarokaatuh🤲🏻...
...Calon Imammu,"*...
Faiha terenyuh, hatinya berkata " Jika Allah izinkan tak sulit bagi Allah untuk jadikan aku dan Kamu menjadi Kita" usia Faiha memang masih belia tapi soal pemikiran Faiha jauh lebih dewasa dari gadis seusianya.
Faiha belum tau siapa pengirimnya, tapi Faiha yakin semua yang terjadi saat ini atas izin Allah. tak terkecuali pesan cinta itu yang lebih berisi doa dari orang yg mencintai kepada seorang yang di cintai.
Kemudian Faiha membuka chat masuk lain dari aplikasi hijaunya membuka pesan dari Yunus, kakak sepupunya.
*" Fai, atas ijinmu nomermu udah aku share ke kak Ahmad "
pesan berikutnya menyisipkan satu nomer ponsel
" itu nomer ponsel kak Ahmad, pengagum hatimu"
disiipkan emoji ketawa cekikikan
" jangan lupa Save nomernya dihpmu, Save juga orangnya dalam Hatimu "
tak lupa emoji tersenyum dengan 2 mata bentuk hati merahnya
"Cie...Cie...Cie...yang punya pengagum Hati " goda Yunus dalam akhir pesannya disisipkan emoji seorang laki laki yang berlari
Faiha menyimpan dahulu nomer ponsel kak Ahmad yang diberikan Yunus kepadanya.
dan sepersekian detik kemudian ternyata nomer baru yang mengirim pesan itu sudah berubah nama.
Faiha tersenyum melihatnya, dia meletakkan ponselnya saat adzan Ashar bergema kemudian dia bergegas bersiap siap ke masjid untuk melaksanakan kewajibannya.
.
.
Malam harinya selepas jamaah isya' di masjid. Faiha menghampiri Ayah dan bundanya yang sedang duduk bersantai di kursi kayu di ruang tengah sambil menikmati cemilan malam dan Teh hangatnya.
" Yah, Fai boleh ya minta icip tehnya Ayah ". ijin Faiha hendak minum teh milik ayah yang tinggal setengah gelas
" Fai, buat sendiri sana di dapur " jawab Bundanya
" Gak Bunda, Fai cuman mau minum seteguk aja kok " ucap Faiha
" boleh ya yah " ucap Faiha memohon
" Iya, minum aja Fai tapi jangan lupa berdo'a dulu ". jawab Ayah
" Terima kasih yah,,," ucap Faiha kemudian mengambil gelas teh milik ayah dan duduk disamping ayahnya berdoa dalam hati dan menyeruput teh hangat milik Ayahnya.
Dibalik sikap dewasa Faiha, ada sifat manjanya juga karena Faiha anak bungsu dari tiga bersaudara.
" Fai, kamu kenal Ahmad? " tanya Ayah saat Faiha sedang minum
Faiha tersedak " uhuk uhuk uhuk "
" Hati hati nak " ucap bunda sambil menyodorkan air putih kepada Faiha.
" Ahmad siapa yah? " tanya Faiha balik
" Ahmad salah satu anggota musafir yang kemarin singgah di masjid nak" terang Ayah
" Pas kemarin belum kenal yah, cuman tau namanya saja tapi ..." jawab Faiha
" tapi apa? " tanya Ayah lagi saat Faiha menggantung kata terakhirnya.
" tapi tadi siang, kak Ahmad kirim pesan ke Faiha yah " jawab Faiha
" Kak Ahmad minta nomer ponsel Faiha ke Kak Yunus Yah ". lanjut Faiha
Faiha menceritakan semuanya kepada Ayah dan bundanya tanpa ada yang terlewat.
" Apa Fai ada rasa untuk Ahmad?" tanya bundanya yang sedari tadi diam saja mendengar keduanya.
...*---…😍…---*...
..." Allahumma sholli ala sayyidina muhammad "...
...*---…😍…---*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments