" bolehkah ibu tau namamu, Nak? " tanya
ibu itu
" *namaku Faiha ibu* " jawab Faiha sambil tersenyum manis.
" Kenalkan aku Rosi, Nak Faiha bisa memanggil ibu Ros " ucap ibu Rosi sambil memegang ke dua tangan Faiha.
" Nak Faiha, rumahnya mana? " tanya ibu Ros kemudian
" Rumah Faiha dekat dari masjid sini ibu Ros " jawab Faiha
" Boleh ibu bersilaturahim ke rumah nak Faiha?" tanya ibu Ros
" Monggo ibu kalau berkenan " jawab Faiha sopan.
" Baiklah, mari " ajak ibu Ros
ibu Ros dan Faiha jalan beriringan keluar masjid. sampai di halaman
" Nak tunggu sebentar ya, ibu mau menemui suami ibu sebentar " ucap bu Ros
" Njih, monggo ibu " jawab Faiha sambil menganggukkan kepalanya.
ibu Ros menghampiri suaminya yang sudah menunggunya di dalam mobil sejak tadi.
" Pa, Mama mau ke rumah Faiha sebentar ya " ijin Ibu Ros ke suaminya.
" Faiha siapa ma?" tanya Suaminya penasaran.
" Gadis sholehah itu pa " jawab Ibu Ros sambil menunjuk remaja yang terlihat sedang menundukkan wajahnya sambil memutar tasbih yang dibawanya.
" mama kenal ?" tanya suaminya
" Mama baru mau kenalan pa, sama keluargannya, kalau sama Faiha udah kenal tiga puluh menit yang lalu..hehehe...." jawab ibu Ros
" Papa ikut ya " ajak Ibu Ros
Suaminya mengangguk, ibu Ros menghampiri Faiha kembali. Ibu Ros menawarkan naik mobilnya tapi karna rumah Faiha yang bersisian dengan masjid hanya berjarak satu rumah saja maka Faiha mengajak ibu Ros untuk berjalan kaki sementara suaminya mengikuti dengan mobilnya di belakang.
" Assalamu'alaikum yah, bun..." ucap Faiha dengan menyalimi ayah bundanya yang sedang duduk di ruang depan bergantian.
" Wa'alaikummus salam..." kompak jawab ayah bunda.
Ayah bunda heran karna Faiha pulang dengan dua orang asing yang sama sekali tidak mereka kenal.
" Kamu kenapa Nduk, mereka siapa? " tanya bunda kepada Faiha penasaran.
Bunda melihat putrinya dan kedua orang yang masih berdiri di depan pintu itu bergantian.
" Assalamu'alaikum " ucap bu Ros dan suaminya
" Wa'alaikum salam " jawab Ayah
" Kalian siapa, ada masalah apa dengan putri kami? " ucap bunda tak sabar
" Bunda " ucap Ayah lembut sambil melirik bunda yang terkesan tidak sabaran untuk minta penjelasan kepada tamunya.
" Maaf bapak dan Ibu, Mari silahkan masuk dan silahkan duduk dulu " ucap Ayah mempersilahkan sepasang tamunya untuk duduk di kursi kayu kuno yang setia menemani para tamu saat dirumahnya
" Nduk, tolong buatkan Teh untuk tamu kita " perintah Ayah kepada Faiha
" Njih, yah " jawab Faiha membungkukkan badan tanda permisi dan melangkah meninggalkan orangtuanya dan tamunya menuju dapur
Faiha menyuguhkan minum dan sepiring pisang goreng. tak lupa mempersilahkan untuk kedua tamunya.
Faiha duduk di samping Ayah.
Mereka mengobrol ringan, santai dan terlihat semakin akrab. Tak terasa waktu semakin larut ibu Ros dan suami pamitan untuk melanjutkan perjalanan.
" Terima kasih atas jamuannya, maaf merepotkan bapak, ibu dan juga Faiha " ucap ibu Ros mengangguk kepada tuan rumah bergantian.
" Sama sama Bapak Agus dan ibu Ros atas silaturahimnya, semoga Allah memberikan berkahnya untuk kita semua " ucap Ayah yang kemudian di aaminkan oleh semua
bu Ros menjabat tangan Bunda, Faiha mengulurkan tangan menyalimi ibu Ros, ibu Ros tampak bahagia dan memeluk Faiha dengan lembut dan mengelus punggungnya.
" entah kenapa ibu bahagia sejak melihatmu pertama kali Nak " guman ibu Ros dalam hati
pak Agus juga menjabat tangan Ayah tanda perpisahan.
" Hati - hati dijalan pak, semoga Allah selalu melindungi bapak ibu sekalian " ucap ayah
" Aamiin, terima kasih " ucap pak agus
" Kami permisi undur diri pak bu, Nak Faiha Assalamu'alaikum...." pamit pak Agus suami ibu Ros kemudian
" Wa'alaikum salam " jawab ayah bunda dan Faiha kompak
...Assalamu'alaikum warohmatullah Wabarokaatuh reader termanis.......
...Mohon dukungannya njih, Author masih terus belajar....🙏🏻...
...jangan lupa like, komen n Votenya juga...
...terima kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments