DELAPAN TARGET

DELAPAN TARGET

1. Awal Mula

“Kenapa semuanya menjadi seperti ini? Cepatlah bangun Dios.  Maaf… Maaf… Semua ini salahku.”  Di ruangan yang gelap itu, seorang pemuda menitihkan air mata dengan penuh penyesalan. 

Di sampingnya, berbaring layu seorang pemuda sebayanya, terinfus dalam bingkaian peralatan rumah sakit. 

Suasananya senyap.  Hanya suara tiktok dari peralatan pembaca detak jantung yang terdengar.

Suara langkah sepatu tiba-tiba memecah kesunyian itu.  Seorang gadis yang juga tampak sebaya dengan pemuda itu pun menghampirinya.  Gadis itu meletakkan tangannya di bahu pemuda itu sambil menatapnya dengan penuh kekhawatiran. 

“Tuan Muda, sudah waktunya Anda pulang.  Anda harus menjaga kesehatan Anda."  Ucap sang gadis.

Dialah Kaiser Dewantara. Sosok yang dipanggil sebagai tuan muda oleh gadis itu, calon pewaris utama generasi ketiga Dewantara Group.

“Oh, kamu rupanya Agni." 

Dialah Agni Permata. Sosok sang gadis yang senantiasa setia mendampingi Kaiser sebagai asistennya yang andal.

"Lihatlah, bagaimana bisa ada sekelompok orang yang bisa dengan teganya menganiaya anak yatim piatu yang baik hati seperti ini.  Bahkan sampai nyawanya hampir hilang pun, mereka hanya dihukum tahanan rumah selama 2 tahun.  Apakah itu adil?  Mengapa hukum begitu beda memperlakukan orang-orang antara yang berkuasa dan yang tidak?” 

Dan dialah Dios. Sosok pemuda yang sedang terbaring layu di rumah sakit tersebut setelah mengalami peristiwa pembulian pahit oleh sekelompok anak-anak royal 2 tahun lalu semasa SMP-nya perihal penilaian mereka yang merasa Dios yang berasal dari kasta rendah, tak pantas untuk satu sekolah dengan mereka.

“Tuan Muda, walaupun dengan kekuasaan keluarga Anda, masih sulit untuk menyentuh mereka.”

“Begitukah?” 

Sayangnya, walaupun Kaiser juga terlahir dengan kekuasaan layaknya anak-anak royal yang telah membuli Dios tersebut, intrik politik dan pandangan publik membatasi geraknya dalam melindungi sahabat baiknya itu.

“Sayapun juga sebenarnya marah, tapi, jika Tuan Muda juga ikut terluka, siapa lagi yang akan merawat kami.  Jadi, saya berharap Tuan Muda dapat lebih menjaga kesehatan Anda.” 

Tetapi, Kaiser tidaklah sendiri. Ada orang-orang yang senantiasa mendukungnya dalam berjuang menghilangkan ketidakadilan sistem perbedaan kasta yang absurd itu.

Kaiser lantas menatap Agni. Diapun mengusap kepala gadis itu seraya memberikan senyuman ala pangerannya.

“Tenang saja.  Semuanya akan baik-baik saja." Lirih Kaiser dengan tatapan yang penuh arti.

"Jadi, bagaimana dengan pergerakan mereka?" Kaiser pun lanjut bertanya kepada asisten setianya itu.

“Itu... Mereka akhirnya dibebaskan dari tahanan rumah.  Silva sudah kembali ke Jakarta dan mungkin sebentar lagi Araka akan menyusul.” 

“6 dari 7 para pembuli itu rupanya telah tiba di kota ini.  Kita harus lebih ekstra hati-hati.  Perketat penjagaan rumah sakit.  Pastikan mereka maupun orang-orang mereka tidak ada yang mendekati rumah sakit." 

“Siap, Tuan Muda.” Agni pun menjawab.

Kaiser lantas menyandarkan dirinya di kursi sembari menekan kedua tangannya dengan belakang kepalanya. Mata birunya kemudian tiba-tiba bersinar cerah. Kaiser berupaya mengendalikan amarahnya.

Di tengah kekalutannya itu, Kaiser pun bergumam, 

[Sungguh! Andai bisa, seseorang seperti mereka sebaiknya mati saja!]

***

Di tempat lain, 5 dari 8 pelaku pembulian seorang pemuda bernama Dios berkumpul di sebuah bar mewah. 

Aroma bir yang sangat menyengat, asap rokok yang tebal, disertai para pemuda-pemudi yang berpesta pora sambil berjoget-joget dengan suara musik yang keras dapat dirasakan ketika pertama kali memasuki bar itu. 

Tapi jauh ke dalam, ada ruang khusus VIP yang satupun suara tidak dapat menembus ke dalamnya.  Di situlah para pembuli itu berkumpul.

“Ah, andai Araka dan Dirga juga ikut bergabung dengan kita, pasti suasananya akan lebih menyenangkan.  Tapi yang lebih penting daripada itu… Hei, apakah itu baik-baik saja? Kamu secara publik dihukum tahanan rumah, tapi selama ini kamu malah meninggalkan rumah dan berkeliaran bebas di luar negeri.” 

Kata seorang gadis dengan perawakan kurus dengan topi modis merahnya yang nyentrik dan pakaiannya yang ala milenial di antara mereka. 

“Apa yang mesti aku takutkan ketika semua media di bawah kontrol perusahaan ibumu.  Bukan begitu, Rihana?” 

Jawab seorang gadis lainnya di antara mereka dengan postur tubuh tinggi dan proporsi ideal layaknya seorang model. 

“Exactly!  Kalau begitu, Silva, bisakah kamu meminta ayah dan ibumu untuk mendonasikan dana lebih banyak lagi ke perusahaan kami?  Dengan begitu, semuanya akan berjalan lebih lancar.  Kamu tahu kan, masih ada satu perusahaan penyiaran TV yang belum di bawah kendali grup.” 

Gadis berpostur kurus yang dipanggil Rihana itu pun segera mengungkapkan keinginannya.

“Ah, perusahaan milik keluarga orang itu ya.” 

Ucap gadis berperawakan model yang dipanggil Silva seraya menopangkan dagu.  Matanya lantas lebih menyipit menjadi tatapan sinis yang tampak seperti ular yang memikirkan bagaimana menelan mangsanya bulat-bulat.

“Permisi, ini minumannya.” Seorang pelayan pria pun menghampiri mereka.

Tampak pelayan itu hanya mengenakan boxer yang sangat pendek sehingga proporsi badannya yang ideal dengan six pack dapat terlihat dengan jelas. Pelayan pria itu seraya meletakkan minuman sejenis alkohol pesanan mereka di meja tersebut.

“Ah, Mas, badanmu bagus juga.”  Ucap Silva seraya meraba-raba badan pelayan itu dengan ujung jari telunjuknya. 

Pelayan itu tampak tidak nyaman.  Melihat itu, Rihana malah hanya nyengir sementara tiga pemuda yang bersama mereka tampak jijik dengan kelakuan gadis itu.

“Hei Silva, sebaiknya kamu hentikan.  Lihat tuh muka Tirta sudah seperti tomat masak mau pecah.  Hahahaha!” Kata seorang pemuda yang mengenakan cincin nyentrik disertai tawa terbahak-bahak. 

Mendengar ejekan itu, Silva akhirnya menyuruh pemuda itu pergi dengan cemberut. Dia kemudian menatap pemuda yang dipanggil Tirta itu.

"Kamu cemburu?" Tanya Silva kepada Tirta.

"Tidak kok. Aleka sendiri yang mengambil kesimpulan seenaknya." Jawab Tirta dengan muka yang memerah seraya memalingkan pandangannya seakan tak berani menatap Silva.

"Oh." Silva menatap Tirta cukup lama seakan mencoba untuk membaca ekspresinya.

Namun, alih-alih tatapan seorang kekasih yang ditunjukkannya, Silva tampaknya lebih menatap Tirta bagaikan budaknya.

Tirta pun memberanikan diri menatap Silva kemudian mencoba berujar,

"Sil..."

“Jadi, bagaimana kamu akan bergerak?  Sekarang sudah 2 tahun sejak kejadian itu.  Awak media sudah diam dan orang-orang sudah mulai melupakan kejadian itu pastinya.”

Belum sempat Tirta mengungkapkan apa yang ingin dikatakannya, seorang pemuda yang lain segera memotongnya dengan suatu pertanyaan sambil menatap lurus ke mata Silva.

Karena momen yang terlewatkan, tampak Tirta yang tadi hendak mengatakan sesuatu, akhirnya dibatalkannya. Tampak sudut mulut pemuda yang memotong pembicaraan Tirta itu berkedut puas. Rupanya, dia sengaja tak membiarkan Tirta berkomentar.

Belum sempat Silva menjawab, Rihana segera memotongnya, “Kita tidak bisa bertindak gegabah soalnya orang itu dilindungi oleh Tuan Muda dari Dewantara Grup.”

Pemuda itu lantas tersenyum sinis dan memalingkan arah pandangannya ke Rihana.  “Kamu berkata seperti itu, tapi kamu pasti sudah punya langkah tersendiri.  Begitulah orang licik sepertimu bertindak.” 

“Enak saja mengataiku licik.  Tapi yah, kamu tidak salah juga, Riandra. Sebenarnya aku menemukan fakta yang menarik. Kita tunggu saja beritanya keluar besok.  Ini tidak hanya akan menjatuhkan nama Kaiser, tetapi juga akan membuat netizen jadi benci pada Dios." 

Senyum Rihana lantas bertambah lebar yang sebenarnya sangat serasi dengan bibir seksinya itu. Dia tersenyum sembari menatap intens ke arah pemuda yang bertanya padanya yang dipanggilnya Riandra itu.

Diapun melanjutkan,

"Dan netizen yang dulunya menghujat kita karena membullynya akan berbalik 180 derajat justru akan memuji kita karena menghajar penjahat seperti dia.  Wah, aku jadi tidak sabar ingin melihat wajah menderita dari Tuan Muda Kaiser.  Aku ingin melihat wajah tampannya yang seksi itu diselimuti aura keputusasaan.  Nyam! Pasti nikmat sekali.” 

Ucap Rihana sambil mejilat bibir bagian atasnya seakan-akan sedang menikmati hidangan yang sangat nikmat. 

Riandra yang mendengar itu hanya tersenyum seakan tidak sabar menikmati kejutan itu. 

Ekspresi yang hampir sama ditunjukkan oleh semua orang yang ada di ruangan itu, terkecuali Tirta yang hanya tertunduk seakan takut.  Kedua tangannya yang gemetaran menggegam erat celananya.

Demikianlah rencana jahat tersebut dibeberkan di dalam suatu ruangan yang berisikan mereka berlima.  Tidak, tepatnya delapan orang, seorang pelayan pria, seorang pelayan wanita, dan seorang kakek tua yang menjadi penyeduh alkohol. 

***

Keesokan harinya, muncullah berita yang dinantikan.

Kala itu, Kaiser yang hendak meninggalkan rumah untuk berangkat ke sekolah dicegat oleh kakeknya. 

“Cucuku sayang, hari ini kamu tidak usah sekolah ya, main saja sama kakek.  Kakek kesepian di rumah.  Hiks…Hiks…”  Dengan tingkah imut, Sang Kakek merajuk kepada cucunya. 

“Tidak usah khawatir Kek, saya baik-baik saja.” 

“Jadi kamu sudah tahu ya.” Ekspresi Sang Kakek tiba-tiba berubah sendu.

“Ya, tampaknya mereka mulai bergerak.” 

“Biarkan Kakek melindungi cucuku tersayang ini.  Muah…Muah…”  Balas Sang Kakek yang kembali dengan ekspresi cerianya yang khas seraya ingin memeluk dan mencium cucunya. 

Dengan sigap Kaiser menahan kakeknya sebelum memeluknya.  “Hentikan, Kek! Saya sudah besar lagipula saya ini laki-laki.” 

“Hiks…Hiks… Cucu kakek tidak imut lagi.” Sang Kakek mengucapkannya sambil bertingkah lucu menirukan gadis-gadis idol Jepang yang sedang populer.

“Ya, ampun, Kek! Sampai kapanpun Kakek adalah kakek tersayang Kaiser.  Kebanggaan Kaiser.” Walaupun dengan nada ketus, tetapi dapat terasa kelembutan di ucapan Kaiser yang tulus terhadap kakeknya. 

Di akhir kalimatnya, Kaiser melontarkan senyum ala pangerannya yang membuat siapapun yang melihatnya akan terhipnotis akan keindahannya, entah itu wanita ataupun pria. 

“Tapi yah, berkat Kakek, berita ini segera direda sebelum beredar lebih luas.” 

“Tapi walau bagaimanapun, beritanya telah sempat muncul di Berita Subuh.  Kakek takut di sekolah kamu akan dirundung.  Hari ini kamu tidak usah ke sekolah ya sampai masalah ini mereda.” Ucap Sang Kakek dengan nada khawatir.

Kaiser mengambil salah satu cetakan koran yang batal terbit yang tergeletak di meja kemudian membacanya.  “Seorang pewaris generasi ketiga Grup Dewantara yang berhasil selamat dari kasus penculikan di TK Bela Negara bersama dua rekan kelasnya berinisial A.P. dan D. setelah merebut pistol penculik dan menembakkannya ke dada penculik…”

“Kakek tidak usah khawatir.  Teman-teman di sekolahku orangnya baik-baik semua.  Pertemanan kami lebih kuat dari yang Kakek kira.  Justru dengan tertawa dan tetap seperti biasa, akan menjadi pukulan yang lebih menyakitkan bagi mereka, siapapun yang merencanakan ini.”  Ucap Kaiser seraya tersenyum cerah.

Terpopuler

Comments

ky

ky

bagus thorrr

2023-10-26

2

Rahma Hayati

Rahma Hayati

2023-08-18

1

Nur Muhammad

Nur Muhammad

hemm memangnya masalah ya klw ngebunuh balik para penculik? hehe

2023-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Mula
2 2. Charm Seorang Pangeran
3 3. Serangan Tengah Malam
4 4. Pernyataan
5 5. Gratitude
6 6. Ancaman Sang Tuan Muda Teladan
7 7. Pembalasan Dimulai!
8 8. Konfrontasi
9 9. Di Balik Topeng Kesucian
10 10. Jangan Sia-Siakan Air Matamu
11 11. Keberuntunganku Adalah Menjadikanmu Sahabatku
12 12. Masa yang Indah Itu
13 13. Vet Tcin dari NTV News
14 14. Makna Sebuah Investigasi
15 15. Di Manakah Jiwa Jurnalismemu Wahai Para Pers?
16 16. Trauma Danial
17 17. Pelaku yang Lincah, Pendek, dan Kidal
18 18. Pemulung yang Malang
19 19. Anak yang Malang Itu Bernama Amanda
20 20. Di Balik Harga Diri Seorang Jurnalis
21 21. Kekuatan Sentimen Publik
22 22. Suara Hati Rihana
23 23. Motif
24 24. Selama Kita Tidak Menyerah
25 25. Pemain Basket yang Kukagumi, Kaiser
26 26. Novel Fantasi di Perpustakaan Terpencil
27 27. Dunia yang Ingin Diwujudkan oleh Seorang Pemuda yang Idealis
28 28. Semakin Tinggi Kau Merangkak Naik ke Tempat yang Tak Seharusnya, Semakin Sakit Ketika Kau Jatuh
29 29. Nafas yang Terengah-Engah
30 30. Di Nisanmu Aku Berjanji
31 31. Kesaksian Berharga Andika
32 32. Anak yang Buruk, Anakku atau Anakmu?
33 33. Pertemuan Kembali dengan Senior Pembuli
34 34. Intuisi Dono
35 35. Gadis Naif yang Mempermalukan Dirinya Sendiri, Dialah Alicia
36 36. Wilda, Sang Gadis Misterius
37 37. Tolong Kembalikan Senyum Gadis Polos Itu
38 38. Hukuman yang Pantas
39 39. Dunia yang Ingin Digapai oleh Seorang Putri Konglomerat Bernama Ratih
40 40. Warna Mata yang Indah Tersembunyi di Balik Kacamata Itu
41 41. Hidup yang Indah Karena Teman-Teman yang Baik
42 42. Arkias Dewantara
43 43. Kehangatan di Balik Jilbab Panjang Nenek Nafisah
44 44. Permohonan Maaf yang Tak Tersampaikan
45 45. Handuk yang Lusuh
46 46. Kuberharap, Tapi Bukan Berarti Kumenginginkannya untuk Terjadi
47 47. Reuni di Pasar Malam
48 48. Resolusi
49 49. Rupanya Pahlawanku Itu Adalah Kaiser
50 50. Orang Tua yang Layak
51 51. Foto yang Bersimbah Darah
52 52. Senyuman Terakhir Araka
53 53. Seorang Polisi yang Mendrama di TKP
54 54. Forum 12 Orang di Ruangan Tertutup
55 55. Pada Foto yang Digenggam Eratnya
56 56. Di Nisan Araka, Rencana Balas Dendam Lu Tianfeng
57 57. Pelarian Tirta
58 58. Munculnya Kultivator Level D, Shinomiya Airi
59 59. Tertutup Rapat-Rapat
60 60. Deskripsi Pelaku
61 61. Wajah yang Tampan
62 62. Sahabatku Ternyata Adalah Seorang Mata-Mata
63 63. Pertemuan Kaiser dan Lu Shou
64 64. Pertemuan Kaiser dan Shinomiya Airi
65 65. Rahasia Besar yang Disimpan oleh Sang Pembunuh Barantai
66 66. Munculnya Sosok Misterius Kedua
67 67. Membuka Tabir Misteri Identitas Dios
68 68. Ketulusan yang Naif
69 69. Shinomiya Airi ke Sekolah
70 70. Aliran Cakra
71 71. Aku Melupakan Nama Pemberianku pada Anakku Sendiri
72 72. Hipnotis Massal
73 73. Malam Pembantaian Berdarah Di Shanghai
74 74. Mencekam
75 75. Kemarahan Lu Shou
76 76. Ingatan Sebelas Tahun Lalu, Alasan Kedekatan Kaiser dan Dios
77 77. Misteri Hubungan Aizen dan Dios
78 78. Misteri Penyebab Trauma Danial
79 79. Kebaikan Tiba-Tiba Sang Ayah, Shinomiya Aizen
80 80. Sensasi Mimpi Jeritan Kesedihan Hati Kaiser
81 81. Seorang Kakek Kesepian yang Membuat Sensasi
82 82. Jajak Pendapat Pak Sudarmin yang Berujung Kemalangan
83 83. Ada Apa dengan Novel-Novel Itu?
84 84. Undangan Loki
85 85. Kaiser vs Loki
86 86. Keterlibatan Organisasi Terbangkitkan dari Barat
87 87. Kekuatan Loki
88 88. Munculnya Tersangka Baru, Kanzaki Kazuki
89 89. Rahasia
90 90. Jey dan Dirga, Gegi yang Malang
91 91. Awal dari Kejatuhan Pak Sudarmin
92 92. Rahasia Fetish Silva
93 93. Itu Bukan Cinta!
94 94. Pertemuan Kembali Silva dan Kaiser
95 95. Keinginan Sang Nona Egois
96 96. Rupanya Aku Hanyalah Karakter Ariel dalam Little Mermaid
97 97. Mengungkap Asal-Usul Jingmi
98 98. Semuanya Tak Ada Artinya Lagi
99 99. Beban Mental Kaiser
100 100. Ingatan Samar
101 Mohon Doanya (Go Fighting in You Are Writer Season 6)
102 101. Yang Mengganjal di Hati Tuan Muda Lembut Itu
103 102. Identitas Calon Korban Terakhir
104 103. Idealisme Kaiser Cilik
105 104. Yang Tersembunyi
106 105. Demi Kebahagiaan Amanda
107 106. Dilema Tirta, yang Tak Dianggap Karena Perbedaan Kasta
108 BONUS CHARA
109 107. Hidangan Terakhir
110 108. Akhir yang Tragis dari Suatu Keangkuhan
111 109. Sebuah Ratapan di Pemakaman
112 110. Analisis Dirga
113 111. Rasa Iri yang Membakar Diri Sendiri
114 112. Seorang Kakak yang Bodoh
115 Selamat buat para pemenang 'You are Writer Season 6'
116 113. Rahasia Kelam di Balik Trauma Danial
117 114. Surat Ancaman kepada Danial dari Seseorang yang Mengaku sebagai Kakak Dios
118 115. Terkuaknya Identitas Pembunuh Berantai Joker Hitam
119 116. Hari Ujian
120 117. Umpan Hawa Membunuh
121 118. Pembantaian Berdarah di Hari Pertama Ujian Kenaikan Kelas SMA Angkasa Jaya
122 119. Teror Tirta
123 120. Pesona Kaiser, Kekaguman Wilda
124 121. Pertarungan 5 vs 1
125 122. Kemunculan The Numbers
126 123. Kaiser vs Tirta
127 124. Kekalahan Tirta
128 125. Dia Adalah Kapten Maya
129 126. Ada Apa dengan Agni?
130 127. Aku Tak Dapat Lagi Bersembunyi di Balik Identitas sebagai Anak Baik-Baik
131 128. Arti Sosok Airi Bagi Kaiser
132 129. Masa Lalu Wilda yang Kelam
133 130. Perpisahan dengan Wilda
134 131. Kemarahan Jeynal
135 132. Seorang Pembunuh yang tak Ingin Dibunuh
136 133. Rasa Sakit Itu Dibalas dengan Sakit yang Berjuta-Juta Kali Lipat
137 134. Hapus Anggapanmu Bahwa Psikopat adalah Mereka yang Terlihat Baik
138 135. Kekuatan Loki 2, Menelisik ke Ingatan yang Tersembunyi
139 136. Dunia Astral yang Berisikan Tumpukan Ingatan
140 137. Tamu tak Terduga, Kunjungan Sang Joker Hitam ke Kediaman Keluarga Dewantara
141 138. Hukuman yang Tidak Pantas
142 139. Pertemuan Kapten Maya dan Dirga
143 140. Kebimbangan Airi, Rasa Bersalah Danial
144 141. Selamat Tinggal, Airi
145 142. Penemuan Mayat Jingmi dan Pembunuh dari Klan Kanzaki
146 143. Keraguan Kaiser
147 144. Rencana Pembunuhan Kaiser oleh Para Lintah Keluarga Dewantara
148 145. Hanya Aku yang Bisa Mengganggunya
149 146. Rasa Nostalgia Aneh Apa Ini?
150 147. Turut Bergabungnya Kembali Lu Shou dalam Kekacauan Itu
151 148. Ketenangan sebelum Tibanya Badai
152 149. Kesepian Hati Danial
153 150. Demi Adik Sepupuku
154 151. Menuju Ke Tempat Pertarungan Terakhir
155 152. Arti Keberadaannya
156 153. Demi Dios, Maka Tolong Jangan Menyerah, Kak Jey
157 154. Arti Balas Dendamnya
158 155. Whisper of Devil yang Membumihanguskan Sejarah Panjang Keluarga Isnandar dalam Semalam
159 156. Mastermind Sebenarnya dari Pembulian Dios
160 157. Side Effect Mind Control: Pandangan Prekognitif Dios
161 158. Kebenaran
162 159. Alasan Dios
163 160. Lemah
164 161. Sang Protagonis yang Memutuskan untuk Tak Lagi Berpaling
165 162. Tanggung Jawab dan Hukuman
166 163. Keputusan Akhir sang Pembunuh Berantai Joker Hitam
167 164. Saatnya Melangkah ke Depan - (TAMAT)
168 165. EPILOG
169 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 169 Episodes

1
1. Awal Mula
2
2. Charm Seorang Pangeran
3
3. Serangan Tengah Malam
4
4. Pernyataan
5
5. Gratitude
6
6. Ancaman Sang Tuan Muda Teladan
7
7. Pembalasan Dimulai!
8
8. Konfrontasi
9
9. Di Balik Topeng Kesucian
10
10. Jangan Sia-Siakan Air Matamu
11
11. Keberuntunganku Adalah Menjadikanmu Sahabatku
12
12. Masa yang Indah Itu
13
13. Vet Tcin dari NTV News
14
14. Makna Sebuah Investigasi
15
15. Di Manakah Jiwa Jurnalismemu Wahai Para Pers?
16
16. Trauma Danial
17
17. Pelaku yang Lincah, Pendek, dan Kidal
18
18. Pemulung yang Malang
19
19. Anak yang Malang Itu Bernama Amanda
20
20. Di Balik Harga Diri Seorang Jurnalis
21
21. Kekuatan Sentimen Publik
22
22. Suara Hati Rihana
23
23. Motif
24
24. Selama Kita Tidak Menyerah
25
25. Pemain Basket yang Kukagumi, Kaiser
26
26. Novel Fantasi di Perpustakaan Terpencil
27
27. Dunia yang Ingin Diwujudkan oleh Seorang Pemuda yang Idealis
28
28. Semakin Tinggi Kau Merangkak Naik ke Tempat yang Tak Seharusnya, Semakin Sakit Ketika Kau Jatuh
29
29. Nafas yang Terengah-Engah
30
30. Di Nisanmu Aku Berjanji
31
31. Kesaksian Berharga Andika
32
32. Anak yang Buruk, Anakku atau Anakmu?
33
33. Pertemuan Kembali dengan Senior Pembuli
34
34. Intuisi Dono
35
35. Gadis Naif yang Mempermalukan Dirinya Sendiri, Dialah Alicia
36
36. Wilda, Sang Gadis Misterius
37
37. Tolong Kembalikan Senyum Gadis Polos Itu
38
38. Hukuman yang Pantas
39
39. Dunia yang Ingin Digapai oleh Seorang Putri Konglomerat Bernama Ratih
40
40. Warna Mata yang Indah Tersembunyi di Balik Kacamata Itu
41
41. Hidup yang Indah Karena Teman-Teman yang Baik
42
42. Arkias Dewantara
43
43. Kehangatan di Balik Jilbab Panjang Nenek Nafisah
44
44. Permohonan Maaf yang Tak Tersampaikan
45
45. Handuk yang Lusuh
46
46. Kuberharap, Tapi Bukan Berarti Kumenginginkannya untuk Terjadi
47
47. Reuni di Pasar Malam
48
48. Resolusi
49
49. Rupanya Pahlawanku Itu Adalah Kaiser
50
50. Orang Tua yang Layak
51
51. Foto yang Bersimbah Darah
52
52. Senyuman Terakhir Araka
53
53. Seorang Polisi yang Mendrama di TKP
54
54. Forum 12 Orang di Ruangan Tertutup
55
55. Pada Foto yang Digenggam Eratnya
56
56. Di Nisan Araka, Rencana Balas Dendam Lu Tianfeng
57
57. Pelarian Tirta
58
58. Munculnya Kultivator Level D, Shinomiya Airi
59
59. Tertutup Rapat-Rapat
60
60. Deskripsi Pelaku
61
61. Wajah yang Tampan
62
62. Sahabatku Ternyata Adalah Seorang Mata-Mata
63
63. Pertemuan Kaiser dan Lu Shou
64
64. Pertemuan Kaiser dan Shinomiya Airi
65
65. Rahasia Besar yang Disimpan oleh Sang Pembunuh Barantai
66
66. Munculnya Sosok Misterius Kedua
67
67. Membuka Tabir Misteri Identitas Dios
68
68. Ketulusan yang Naif
69
69. Shinomiya Airi ke Sekolah
70
70. Aliran Cakra
71
71. Aku Melupakan Nama Pemberianku pada Anakku Sendiri
72
72. Hipnotis Massal
73
73. Malam Pembantaian Berdarah Di Shanghai
74
74. Mencekam
75
75. Kemarahan Lu Shou
76
76. Ingatan Sebelas Tahun Lalu, Alasan Kedekatan Kaiser dan Dios
77
77. Misteri Hubungan Aizen dan Dios
78
78. Misteri Penyebab Trauma Danial
79
79. Kebaikan Tiba-Tiba Sang Ayah, Shinomiya Aizen
80
80. Sensasi Mimpi Jeritan Kesedihan Hati Kaiser
81
81. Seorang Kakek Kesepian yang Membuat Sensasi
82
82. Jajak Pendapat Pak Sudarmin yang Berujung Kemalangan
83
83. Ada Apa dengan Novel-Novel Itu?
84
84. Undangan Loki
85
85. Kaiser vs Loki
86
86. Keterlibatan Organisasi Terbangkitkan dari Barat
87
87. Kekuatan Loki
88
88. Munculnya Tersangka Baru, Kanzaki Kazuki
89
89. Rahasia
90
90. Jey dan Dirga, Gegi yang Malang
91
91. Awal dari Kejatuhan Pak Sudarmin
92
92. Rahasia Fetish Silva
93
93. Itu Bukan Cinta!
94
94. Pertemuan Kembali Silva dan Kaiser
95
95. Keinginan Sang Nona Egois
96
96. Rupanya Aku Hanyalah Karakter Ariel dalam Little Mermaid
97
97. Mengungkap Asal-Usul Jingmi
98
98. Semuanya Tak Ada Artinya Lagi
99
99. Beban Mental Kaiser
100
100. Ingatan Samar
101
Mohon Doanya (Go Fighting in You Are Writer Season 6)
102
101. Yang Mengganjal di Hati Tuan Muda Lembut Itu
103
102. Identitas Calon Korban Terakhir
104
103. Idealisme Kaiser Cilik
105
104. Yang Tersembunyi
106
105. Demi Kebahagiaan Amanda
107
106. Dilema Tirta, yang Tak Dianggap Karena Perbedaan Kasta
108
BONUS CHARA
109
107. Hidangan Terakhir
110
108. Akhir yang Tragis dari Suatu Keangkuhan
111
109. Sebuah Ratapan di Pemakaman
112
110. Analisis Dirga
113
111. Rasa Iri yang Membakar Diri Sendiri
114
112. Seorang Kakak yang Bodoh
115
Selamat buat para pemenang 'You are Writer Season 6'
116
113. Rahasia Kelam di Balik Trauma Danial
117
114. Surat Ancaman kepada Danial dari Seseorang yang Mengaku sebagai Kakak Dios
118
115. Terkuaknya Identitas Pembunuh Berantai Joker Hitam
119
116. Hari Ujian
120
117. Umpan Hawa Membunuh
121
118. Pembantaian Berdarah di Hari Pertama Ujian Kenaikan Kelas SMA Angkasa Jaya
122
119. Teror Tirta
123
120. Pesona Kaiser, Kekaguman Wilda
124
121. Pertarungan 5 vs 1
125
122. Kemunculan The Numbers
126
123. Kaiser vs Tirta
127
124. Kekalahan Tirta
128
125. Dia Adalah Kapten Maya
129
126. Ada Apa dengan Agni?
130
127. Aku Tak Dapat Lagi Bersembunyi di Balik Identitas sebagai Anak Baik-Baik
131
128. Arti Sosok Airi Bagi Kaiser
132
129. Masa Lalu Wilda yang Kelam
133
130. Perpisahan dengan Wilda
134
131. Kemarahan Jeynal
135
132. Seorang Pembunuh yang tak Ingin Dibunuh
136
133. Rasa Sakit Itu Dibalas dengan Sakit yang Berjuta-Juta Kali Lipat
137
134. Hapus Anggapanmu Bahwa Psikopat adalah Mereka yang Terlihat Baik
138
135. Kekuatan Loki 2, Menelisik ke Ingatan yang Tersembunyi
139
136. Dunia Astral yang Berisikan Tumpukan Ingatan
140
137. Tamu tak Terduga, Kunjungan Sang Joker Hitam ke Kediaman Keluarga Dewantara
141
138. Hukuman yang Tidak Pantas
142
139. Pertemuan Kapten Maya dan Dirga
143
140. Kebimbangan Airi, Rasa Bersalah Danial
144
141. Selamat Tinggal, Airi
145
142. Penemuan Mayat Jingmi dan Pembunuh dari Klan Kanzaki
146
143. Keraguan Kaiser
147
144. Rencana Pembunuhan Kaiser oleh Para Lintah Keluarga Dewantara
148
145. Hanya Aku yang Bisa Mengganggunya
149
146. Rasa Nostalgia Aneh Apa Ini?
150
147. Turut Bergabungnya Kembali Lu Shou dalam Kekacauan Itu
151
148. Ketenangan sebelum Tibanya Badai
152
149. Kesepian Hati Danial
153
150. Demi Adik Sepupuku
154
151. Menuju Ke Tempat Pertarungan Terakhir
155
152. Arti Keberadaannya
156
153. Demi Dios, Maka Tolong Jangan Menyerah, Kak Jey
157
154. Arti Balas Dendamnya
158
155. Whisper of Devil yang Membumihanguskan Sejarah Panjang Keluarga Isnandar dalam Semalam
159
156. Mastermind Sebenarnya dari Pembulian Dios
160
157. Side Effect Mind Control: Pandangan Prekognitif Dios
161
158. Kebenaran
162
159. Alasan Dios
163
160. Lemah
164
161. Sang Protagonis yang Memutuskan untuk Tak Lagi Berpaling
165
162. Tanggung Jawab dan Hukuman
166
163. Keputusan Akhir sang Pembunuh Berantai Joker Hitam
167
164. Saatnya Melangkah ke Depan - (TAMAT)
168
165. EPILOG
169
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!