16. Trauma Danial

Di ruangan itu, tampak sepasang pemuda dan pemudi sedang duduk berhadap-hadapan sambil mabuk-mabukan.  Tampak seorang pelayan pria dan seorang pelayan wanita yang hampir telanjang melayani mereka.  Di sudut, tampak pula seorang Kakek yang sedang menyesap kopinya.

“Hei Rihana.  Kamu yakin akan membiarkannya seperti ini?  Bukannya berita dari selebriti yang kalian bayar, justru menenggelamkan perhatian publik terhadap Kaiser?”  Si pria bertanya kepada si wanita. 

“Riandra, kamu tidak tahu apa-apa soal jurnalistik.  Ini yang dimaksud dengan strategi mundur untuk menang.  Sementara kita mundur dulu untuk mematahkan semangat mereka yang mendukung Kaiser.  Kemudian Boom!”  Ujar Rihana seraya mengekspresikan kata ‘boom’ dengan tangannya yang menguncup kemudian naik memekar. 

“Ketika Kaiser berbuat kesalahan sekecil apapun, di saat itulah kita akan bumbui dengan semenarik mungkin sehingga orang-orang akan menghujat dia habis-habisan. 

Ditambah dengan rumor yang beredar di media sebelumnya, dan juga sedikit beberapa faktor tentang kecemburuan sosial, orang-orang akan mulai berfantasi dengan sendirinya tentang bagaimana buruknya sikap seorang tuan muda yang berasal dari keluarga kaya yang memandang rendah orang-orang di bawahnya”  Rihana mengatakan hal itu dengan yakin seraya tersenyum ala setan. 

“Dan kamu sudah mendapatkan kesalahan kecil yang dapat kamu bumbui dari Kaiser itu?”  Tanya Riandra penasaran. 

“Yah itu dia.  Aku sudah membuntutinya selama beberapa hari.  Tetapi aku belum mendapatkan apapun.  Dia benar-benar sangat waspada.”  Rihana mengatakan itu dengan lesu seraya menjatuhkan kepalanya ke meja. 

Riandra yang mendengarkan itu, lantas mengumpat dalam hati,

[Kamu wartawan atau stalker?] 

Riandra tersenyum geli lantas meneguk gelas anggur di tangannya. 

“Tetapi sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga.  Aku pasti akan memperoleh berita eksklusif tentang kelakuan bejat di balik sikap sok sucinya itu.  Hahahaha!”  Rihana mengatakan hal itu sambil tertawa sejadi-jadinya bagaikan setan yang sedang menunggu mangsanya terjerat jebakannya.

***

Siang itu masih menunjukkan pukul 3.  Tidak seperti biasanya,  Kaiser berkunjung ke rumah sakit tepat sehabis dia pulang sekolah. 

Teman-temannya saat ini masih berunjuk rasa di depan gedung kantor NTV News.  Dia sebenarnya ingin bergabung, mengingat bahwa semua itu terjadi karena dirinya, tetapi hal itu ditolak mentah-mentah oleh teman-temannya karena seringnya Kaiser pingsan mendadak belakangan ini. 

Diapun jadi serba tidak enak berbuat sesuatu yang lain.  Jadilah dia berkunjung ke rumah sakit lebih awal.

Setelah melihat keadaan Dios, Kaiser berjalan ke luar ruangan.  Dia menuju ke ruang istirahat yang terletak tepat di tengah-tengah lantai delapan itu.  Di sisi depan kiri ada kamar 804 dan di sisi depan kanan ada kamar 805. 

Dia duduk melantai di ruang istirahat di lantai gedung itu sambil menengkup, menyembunyikan kedua wajahnya di balik kedua lututnya.

Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Kaiser. 

“Adek?  Adek datang?  Kok Adek tidak menemui Kakak di ruangan Kakak?”  Seorang pria mengenakan piama rumah sakit sambil memeluk boneka kelinci datang menghampiri Kaiser. 

“Kak Danial, apa Kakak dapat izin keluar dari ruangan Kakak?”  Kaiser menatap kedua mata pemuda itu untuk mendeteksi jikalau saja pemuda itu tidak berkata jujur. 

“Iya, aku sudah minta izin kok.  Aku jalan-jalan ke kamar Kakek di kamar 816 soalnya aku bosan tidur di kamar terus.”  Ujar Danial sambil marah yang jatuhnya malah imut dengan menggembungkan kedua pipinya. 

“Iya.  Iya.”  Jawab Kaiser seraya tersenyum pada Danial. 

“Dek, Dek, yuk ke bawah.  Jika ada Adek, Kakak mungkin diizinkan jalan-jalan di taman bawah.” Pinta Danial dengan penuh harap. 

Kaiser lantas menengok ke suster yang mengawasi Danial.  Suster itu tersenyum dan mengangguk pertanda setuju bahwa Kaiser boleh membawa Danial jalan-jalan di bawah.

Setelah menerima izin dari Suster, Kaiser dan Danial menuruni lantai dengan lift khusus VIP dan akhirnya tiba di lantai satu. 

Suasana rumah sakit di lantai pertama yang cukup ramai membuat Danial ketakutan.  Danial bersembunyi di belakang Kaiser sambil memeluk dengan erat boneka kelincinya di tangan kanannya sembari tangan kirinya menggenggam erat tangan adik sepupunya itu.  Kaiser mengawasi dengan seksama keadaan Danial yang ada di belakangnya.

Mereka keluar dari pintu rumah sakit lewat belakang yang tidak terkunci sewaktu siang dan berjalan menuju ke taman yang terdapat banyak bunga. 

Danial melompat dan tertawa kegirangan sambil mengayun-ayunkan boneka kelincinya dan berlari-lari mengitari taman layaknya bocah.  Dia kemudian tertarik dengan kumpulan bunga berwarna pink yang terletak di salah satu lokasi taman. 

Dia memegang bunga itu dengan ceroboh tanpa memperhatikan kalau bunga itu berduri dan melukai telunjuk kirinya.  Danial berusaha menahan air matanya akibat kesakitan dan mengisap-isap jari telunjuknya.  Kaiser yang mendapatinya lantas meraih tangan kakak sepupunya yang terluka itu. 

“Ya ampun, Kak!  Kenapa Kakak sampai melukai tangan Kakak begini.  Biar Kaiser obati.”  Ujar Kaiser seraya meraih tisu basah di saku kirinya dengan tangan kirinya. 

Kaiser lantas mengusap luka di telunjuk kakak sepupunya dan mengeluarkan tisu basah lain untuk membaluti sementara luka itu. 

“Kakak tahan dulu seperti ini ya. Kita ke dalam dulu untuk meminta suster mengobati luka Kakak.”  Kata Kaiser dengan nada yang agak sedikit kesal tak dapat menyembunyikan kekesalannya pada kelakuan kakak sepupunya yang masih seperti bocah. 

“Hmm.” Danial yang sensitif merajuk dan menjawab singkat. 

“Luka segini tidak masalah.” Ujar Danial yang tampaknya masih merajuk. 

Melihat tingkah kakak sepupunya yang masih seperti bocah itu, Kaiser mau tidak mau menasihatinya dengan tegas agar tak mengulangi kesalahan yang sama.

“Luka sekecil apapun jika tidak diobati nanti bisa infeksi dan bertambah parah.  Ingat, jika Kakak terluka harus segera minta suster untuk mengobatinya.  Paham Kak?” 

“Baik Dek.”  Danial yang takut dengan kemarahan adik sepupunya dengan canggung mengangguk setuju.

“Ayah, ini menyenangkan.” 

“Benar kan?  Hahahaha.” 

Di dekat pintu masuk tempat mereka keluar tadi, terdapat sepasang ayah-anak tampak bermain-main dengan riangnya. 

Sang Anak mengayun-ayunkan tongkat bisbolnya, sementara Sang Ayah tak henti-hentinya memuji-muji ayunan putranya itu. 

“Ahhhhhhhh!”  Danial tiba-tiba meringkuk ketakutan. 

“Jangan pukul!  Tolong jangan pukul lagi!  Ini semua salahku.  Bukan ini yang aku inginkan!” 

“Kakak!”  Kaiser segera mendekap badan rapuh milik kakak sepupunya yang gemetar ketakutan itu. 

“Maaf Pak, di sini pintu masuk.  Sangat berbahaya jika mengayun-ayunkan tongkat seperti itu di sini.  Sebaiknya Bapak ke tengah lapangan kecil di dekat taman yang memang disediakan untuk berolahraga.”  Ucap Kaiser dengan elegan tapi tetap dengan mempertahankan kesopanannya. 

Pasangan ayah-anak itu meminta maaf dan segera menjauh dari pintu masuk.

“Kak, yuk kita kembali ke kamar saja.” 

“Hmm.”  Danial yang ketakutan hanya bisa menjawab dengan singkat. 

Kaiser segera mengantarkan kembali kakak sepupunya itu ke kamarnya di ruang 808. 

“Nak Kaiser, Nak Danial kenapa?”  Tanya suster pribadi di ruangan Danial itu kepada Kaiser. 

“Traumanya kambuh setelah melihat tongkat bisbol.” 

“Oh.” 

“Yang lebih penting dari itu, bisa ambilkan desinfektan dan plester obat, Bu?” 

“Ada apa?  Apa Danial terluka?” 

“Hanya luka kecil akibat duri tanaman.” 

“Oh baik, akan segera saya ambilkan.” 

Sang Suster dengan sigap mengambil desinfektan dan perban di salah satu sudut ruangan. 

“Ini Nak.” 

“Terima kasih Suster.”  Jawab Kaiser seraya tersenyum lembut. 

“Oh.” 

“Ada apa Suster?” 

“Ah, bukan apa-apa.” 

Sang Suster salah tingkah karena merasa malu karena tersadar telah menatap Kaiser dalam waktu lama. 

“Aku baru tahu kalau Nak Kaiser juga kidal seperti Nak Danial.”  Jawab Sang Suster dengan nada rendah. 

“Ah, maaf Suster.  Tanpa sadar aku menggunakan tangan kiri untuk mengambil perbannya.  Maafkan ketidaksopananku Bu Suster.”  Kaiser meminta maaf seraya tersenyum malu. 

“Tidak masalah kok Nak.  Ibu baik-baik saja dengan itu.”  Jawab suster itu panik karena merasa tidak enak dengan Kaiser yang merasa bersalah.

Terpopuler

Comments

Phoenix

Phoenix

biasanya..Predator sangat ahli dlm berkamuflase..di sini Kaiser yg sangat di curigai...tp gue kok punya spekulasi bahwa Danial jg bs menjadi Tersangka ..Trauma yg menyebabkan mslh Mental..bs jg menciptakan 'sisi gelap' yg tak disadari oleh siapapun...

2022-03-17

3

senja

senja

hoo kidalmu ketauan

2022-02-22

1

anggita

anggita

klo mau promo novel silahkan ke tempat saya, bebas👌..

2022-02-19

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Mula
2 2. Charm Seorang Pangeran
3 3. Serangan Tengah Malam
4 4. Pernyataan
5 5. Gratitude
6 6. Ancaman Sang Tuan Muda Teladan
7 7. Pembalasan Dimulai!
8 8. Konfrontasi
9 9. Di Balik Topeng Kesucian
10 10. Jangan Sia-Siakan Air Matamu
11 11. Keberuntunganku Adalah Menjadikanmu Sahabatku
12 12. Masa yang Indah Itu
13 13. Vet Tcin dari NTV News
14 14. Makna Sebuah Investigasi
15 15. Di Manakah Jiwa Jurnalismemu Wahai Para Pers?
16 16. Trauma Danial
17 17. Pelaku yang Lincah, Pendek, dan Kidal
18 18. Pemulung yang Malang
19 19. Anak yang Malang Itu Bernama Amanda
20 20. Di Balik Harga Diri Seorang Jurnalis
21 21. Kekuatan Sentimen Publik
22 22. Suara Hati Rihana
23 23. Motif
24 24. Selama Kita Tidak Menyerah
25 25. Pemain Basket yang Kukagumi, Kaiser
26 26. Novel Fantasi di Perpustakaan Terpencil
27 27. Dunia yang Ingin Diwujudkan oleh Seorang Pemuda yang Idealis
28 28. Semakin Tinggi Kau Merangkak Naik ke Tempat yang Tak Seharusnya, Semakin Sakit Ketika Kau Jatuh
29 29. Nafas yang Terengah-Engah
30 30. Di Nisanmu Aku Berjanji
31 31. Kesaksian Berharga Andika
32 32. Anak yang Buruk, Anakku atau Anakmu?
33 33. Pertemuan Kembali dengan Senior Pembuli
34 34. Intuisi Dono
35 35. Gadis Naif yang Mempermalukan Dirinya Sendiri, Dialah Alicia
36 36. Wilda, Sang Gadis Misterius
37 37. Tolong Kembalikan Senyum Gadis Polos Itu
38 38. Hukuman yang Pantas
39 39. Dunia yang Ingin Digapai oleh Seorang Putri Konglomerat Bernama Ratih
40 40. Warna Mata yang Indah Tersembunyi di Balik Kacamata Itu
41 41. Hidup yang Indah Karena Teman-Teman yang Baik
42 42. Arkias Dewantara
43 43. Kehangatan di Balik Jilbab Panjang Nenek Nafisah
44 44. Permohonan Maaf yang Tak Tersampaikan
45 45. Handuk yang Lusuh
46 46. Kuberharap, Tapi Bukan Berarti Kumenginginkannya untuk Terjadi
47 47. Reuni di Pasar Malam
48 48. Resolusi
49 49. Rupanya Pahlawanku Itu Adalah Kaiser
50 50. Orang Tua yang Layak
51 51. Foto yang Bersimbah Darah
52 52. Senyuman Terakhir Araka
53 53. Seorang Polisi yang Mendrama di TKP
54 54. Forum 12 Orang di Ruangan Tertutup
55 55. Pada Foto yang Digenggam Eratnya
56 56. Di Nisan Araka, Rencana Balas Dendam Lu Tianfeng
57 57. Pelarian Tirta
58 58. Munculnya Kultivator Level D, Shinomiya Airi
59 59. Tertutup Rapat-Rapat
60 60. Deskripsi Pelaku
61 61. Wajah yang Tampan
62 62. Sahabatku Ternyata Adalah Seorang Mata-Mata
63 63. Pertemuan Kaiser dan Lu Shou
64 64. Pertemuan Kaiser dan Shinomiya Airi
65 65. Rahasia Besar yang Disimpan oleh Sang Pembunuh Barantai
66 66. Munculnya Sosok Misterius Kedua
67 67. Membuka Tabir Misteri Identitas Dios
68 68. Ketulusan yang Naif
69 69. Shinomiya Airi ke Sekolah
70 70. Aliran Cakra
71 71. Aku Melupakan Nama Pemberianku pada Anakku Sendiri
72 72. Hipnotis Massal
73 73. Malam Pembantaian Berdarah Di Shanghai
74 74. Mencekam
75 75. Kemarahan Lu Shou
76 76. Ingatan Sebelas Tahun Lalu, Alasan Kedekatan Kaiser dan Dios
77 77. Misteri Hubungan Aizen dan Dios
78 78. Misteri Penyebab Trauma Danial
79 79. Kebaikan Tiba-Tiba Sang Ayah, Shinomiya Aizen
80 80. Sensasi Mimpi Jeritan Kesedihan Hati Kaiser
81 81. Seorang Kakek Kesepian yang Membuat Sensasi
82 82. Jajak Pendapat Pak Sudarmin yang Berujung Kemalangan
83 83. Ada Apa dengan Novel-Novel Itu?
84 84. Undangan Loki
85 85. Kaiser vs Loki
86 86. Keterlibatan Organisasi Terbangkitkan dari Barat
87 87. Kekuatan Loki
88 88. Munculnya Tersangka Baru, Kanzaki Kazuki
89 89. Rahasia
90 90. Jey dan Dirga, Gegi yang Malang
91 91. Awal dari Kejatuhan Pak Sudarmin
92 92. Rahasia Fetish Silva
93 93. Itu Bukan Cinta!
94 94. Pertemuan Kembali Silva dan Kaiser
95 95. Keinginan Sang Nona Egois
96 96. Rupanya Aku Hanyalah Karakter Ariel dalam Little Mermaid
97 97. Mengungkap Asal-Usul Jingmi
98 98. Semuanya Tak Ada Artinya Lagi
99 99. Beban Mental Kaiser
100 100. Ingatan Samar
101 Mohon Doanya (Go Fighting in You Are Writer Season 6)
102 101. Yang Mengganjal di Hati Tuan Muda Lembut Itu
103 102. Identitas Calon Korban Terakhir
104 103. Idealisme Kaiser Cilik
105 104. Yang Tersembunyi
106 105. Demi Kebahagiaan Amanda
107 106. Dilema Tirta, yang Tak Dianggap Karena Perbedaan Kasta
108 BONUS CHARA
109 107. Hidangan Terakhir
110 108. Akhir yang Tragis dari Suatu Keangkuhan
111 109. Sebuah Ratapan di Pemakaman
112 110. Analisis Dirga
113 111. Rasa Iri yang Membakar Diri Sendiri
114 112. Seorang Kakak yang Bodoh
115 Selamat buat para pemenang 'You are Writer Season 6'
116 113. Rahasia Kelam di Balik Trauma Danial
117 114. Surat Ancaman kepada Danial dari Seseorang yang Mengaku sebagai Kakak Dios
118 115. Terkuaknya Identitas Pembunuh Berantai Joker Hitam
119 116. Hari Ujian
120 117. Umpan Hawa Membunuh
121 118. Pembantaian Berdarah di Hari Pertama Ujian Kenaikan Kelas SMA Angkasa Jaya
122 119. Teror Tirta
123 120. Pesona Kaiser, Kekaguman Wilda
124 121. Pertarungan 5 vs 1
125 122. Kemunculan The Numbers
126 123. Kaiser vs Tirta
127 124. Kekalahan Tirta
128 125. Dia Adalah Kapten Maya
129 126. Ada Apa dengan Agni?
130 127. Aku Tak Dapat Lagi Bersembunyi di Balik Identitas sebagai Anak Baik-Baik
131 128. Arti Sosok Airi Bagi Kaiser
132 129. Masa Lalu Wilda yang Kelam
133 130. Perpisahan dengan Wilda
134 131. Kemarahan Jeynal
135 132. Seorang Pembunuh yang tak Ingin Dibunuh
136 133. Rasa Sakit Itu Dibalas dengan Sakit yang Berjuta-Juta Kali Lipat
137 134. Hapus Anggapanmu Bahwa Psikopat adalah Mereka yang Terlihat Baik
138 135. Kekuatan Loki 2, Menelisik ke Ingatan yang Tersembunyi
139 136. Dunia Astral yang Berisikan Tumpukan Ingatan
140 137. Tamu tak Terduga, Kunjungan Sang Joker Hitam ke Kediaman Keluarga Dewantara
141 138. Hukuman yang Tidak Pantas
142 139. Pertemuan Kapten Maya dan Dirga
143 140. Kebimbangan Airi, Rasa Bersalah Danial
144 141. Selamat Tinggal, Airi
145 142. Penemuan Mayat Jingmi dan Pembunuh dari Klan Kanzaki
146 143. Keraguan Kaiser
147 144. Rencana Pembunuhan Kaiser oleh Para Lintah Keluarga Dewantara
148 145. Hanya Aku yang Bisa Mengganggunya
149 146. Rasa Nostalgia Aneh Apa Ini?
150 147. Turut Bergabungnya Kembali Lu Shou dalam Kekacauan Itu
151 148. Ketenangan sebelum Tibanya Badai
152 149. Kesepian Hati Danial
153 150. Demi Adik Sepupuku
154 151. Menuju Ke Tempat Pertarungan Terakhir
155 152. Arti Keberadaannya
156 153. Demi Dios, Maka Tolong Jangan Menyerah, Kak Jey
157 154. Arti Balas Dendamnya
158 155. Whisper of Devil yang Membumihanguskan Sejarah Panjang Keluarga Isnandar dalam Semalam
159 156. Mastermind Sebenarnya dari Pembulian Dios
160 157. Side Effect Mind Control: Pandangan Prekognitif Dios
161 158. Kebenaran
162 159. Alasan Dios
163 160. Lemah
164 161. Sang Protagonis yang Memutuskan untuk Tak Lagi Berpaling
165 162. Tanggung Jawab dan Hukuman
166 163. Keputusan Akhir sang Pembunuh Berantai Joker Hitam
167 164. Saatnya Melangkah ke Depan - (TAMAT)
168 165. EPILOG
169 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 169 Episodes

1
1. Awal Mula
2
2. Charm Seorang Pangeran
3
3. Serangan Tengah Malam
4
4. Pernyataan
5
5. Gratitude
6
6. Ancaman Sang Tuan Muda Teladan
7
7. Pembalasan Dimulai!
8
8. Konfrontasi
9
9. Di Balik Topeng Kesucian
10
10. Jangan Sia-Siakan Air Matamu
11
11. Keberuntunganku Adalah Menjadikanmu Sahabatku
12
12. Masa yang Indah Itu
13
13. Vet Tcin dari NTV News
14
14. Makna Sebuah Investigasi
15
15. Di Manakah Jiwa Jurnalismemu Wahai Para Pers?
16
16. Trauma Danial
17
17. Pelaku yang Lincah, Pendek, dan Kidal
18
18. Pemulung yang Malang
19
19. Anak yang Malang Itu Bernama Amanda
20
20. Di Balik Harga Diri Seorang Jurnalis
21
21. Kekuatan Sentimen Publik
22
22. Suara Hati Rihana
23
23. Motif
24
24. Selama Kita Tidak Menyerah
25
25. Pemain Basket yang Kukagumi, Kaiser
26
26. Novel Fantasi di Perpustakaan Terpencil
27
27. Dunia yang Ingin Diwujudkan oleh Seorang Pemuda yang Idealis
28
28. Semakin Tinggi Kau Merangkak Naik ke Tempat yang Tak Seharusnya, Semakin Sakit Ketika Kau Jatuh
29
29. Nafas yang Terengah-Engah
30
30. Di Nisanmu Aku Berjanji
31
31. Kesaksian Berharga Andika
32
32. Anak yang Buruk, Anakku atau Anakmu?
33
33. Pertemuan Kembali dengan Senior Pembuli
34
34. Intuisi Dono
35
35. Gadis Naif yang Mempermalukan Dirinya Sendiri, Dialah Alicia
36
36. Wilda, Sang Gadis Misterius
37
37. Tolong Kembalikan Senyum Gadis Polos Itu
38
38. Hukuman yang Pantas
39
39. Dunia yang Ingin Digapai oleh Seorang Putri Konglomerat Bernama Ratih
40
40. Warna Mata yang Indah Tersembunyi di Balik Kacamata Itu
41
41. Hidup yang Indah Karena Teman-Teman yang Baik
42
42. Arkias Dewantara
43
43. Kehangatan di Balik Jilbab Panjang Nenek Nafisah
44
44. Permohonan Maaf yang Tak Tersampaikan
45
45. Handuk yang Lusuh
46
46. Kuberharap, Tapi Bukan Berarti Kumenginginkannya untuk Terjadi
47
47. Reuni di Pasar Malam
48
48. Resolusi
49
49. Rupanya Pahlawanku Itu Adalah Kaiser
50
50. Orang Tua yang Layak
51
51. Foto yang Bersimbah Darah
52
52. Senyuman Terakhir Araka
53
53. Seorang Polisi yang Mendrama di TKP
54
54. Forum 12 Orang di Ruangan Tertutup
55
55. Pada Foto yang Digenggam Eratnya
56
56. Di Nisan Araka, Rencana Balas Dendam Lu Tianfeng
57
57. Pelarian Tirta
58
58. Munculnya Kultivator Level D, Shinomiya Airi
59
59. Tertutup Rapat-Rapat
60
60. Deskripsi Pelaku
61
61. Wajah yang Tampan
62
62. Sahabatku Ternyata Adalah Seorang Mata-Mata
63
63. Pertemuan Kaiser dan Lu Shou
64
64. Pertemuan Kaiser dan Shinomiya Airi
65
65. Rahasia Besar yang Disimpan oleh Sang Pembunuh Barantai
66
66. Munculnya Sosok Misterius Kedua
67
67. Membuka Tabir Misteri Identitas Dios
68
68. Ketulusan yang Naif
69
69. Shinomiya Airi ke Sekolah
70
70. Aliran Cakra
71
71. Aku Melupakan Nama Pemberianku pada Anakku Sendiri
72
72. Hipnotis Massal
73
73. Malam Pembantaian Berdarah Di Shanghai
74
74. Mencekam
75
75. Kemarahan Lu Shou
76
76. Ingatan Sebelas Tahun Lalu, Alasan Kedekatan Kaiser dan Dios
77
77. Misteri Hubungan Aizen dan Dios
78
78. Misteri Penyebab Trauma Danial
79
79. Kebaikan Tiba-Tiba Sang Ayah, Shinomiya Aizen
80
80. Sensasi Mimpi Jeritan Kesedihan Hati Kaiser
81
81. Seorang Kakek Kesepian yang Membuat Sensasi
82
82. Jajak Pendapat Pak Sudarmin yang Berujung Kemalangan
83
83. Ada Apa dengan Novel-Novel Itu?
84
84. Undangan Loki
85
85. Kaiser vs Loki
86
86. Keterlibatan Organisasi Terbangkitkan dari Barat
87
87. Kekuatan Loki
88
88. Munculnya Tersangka Baru, Kanzaki Kazuki
89
89. Rahasia
90
90. Jey dan Dirga, Gegi yang Malang
91
91. Awal dari Kejatuhan Pak Sudarmin
92
92. Rahasia Fetish Silva
93
93. Itu Bukan Cinta!
94
94. Pertemuan Kembali Silva dan Kaiser
95
95. Keinginan Sang Nona Egois
96
96. Rupanya Aku Hanyalah Karakter Ariel dalam Little Mermaid
97
97. Mengungkap Asal-Usul Jingmi
98
98. Semuanya Tak Ada Artinya Lagi
99
99. Beban Mental Kaiser
100
100. Ingatan Samar
101
Mohon Doanya (Go Fighting in You Are Writer Season 6)
102
101. Yang Mengganjal di Hati Tuan Muda Lembut Itu
103
102. Identitas Calon Korban Terakhir
104
103. Idealisme Kaiser Cilik
105
104. Yang Tersembunyi
106
105. Demi Kebahagiaan Amanda
107
106. Dilema Tirta, yang Tak Dianggap Karena Perbedaan Kasta
108
BONUS CHARA
109
107. Hidangan Terakhir
110
108. Akhir yang Tragis dari Suatu Keangkuhan
111
109. Sebuah Ratapan di Pemakaman
112
110. Analisis Dirga
113
111. Rasa Iri yang Membakar Diri Sendiri
114
112. Seorang Kakak yang Bodoh
115
Selamat buat para pemenang 'You are Writer Season 6'
116
113. Rahasia Kelam di Balik Trauma Danial
117
114. Surat Ancaman kepada Danial dari Seseorang yang Mengaku sebagai Kakak Dios
118
115. Terkuaknya Identitas Pembunuh Berantai Joker Hitam
119
116. Hari Ujian
120
117. Umpan Hawa Membunuh
121
118. Pembantaian Berdarah di Hari Pertama Ujian Kenaikan Kelas SMA Angkasa Jaya
122
119. Teror Tirta
123
120. Pesona Kaiser, Kekaguman Wilda
124
121. Pertarungan 5 vs 1
125
122. Kemunculan The Numbers
126
123. Kaiser vs Tirta
127
124. Kekalahan Tirta
128
125. Dia Adalah Kapten Maya
129
126. Ada Apa dengan Agni?
130
127. Aku Tak Dapat Lagi Bersembunyi di Balik Identitas sebagai Anak Baik-Baik
131
128. Arti Sosok Airi Bagi Kaiser
132
129. Masa Lalu Wilda yang Kelam
133
130. Perpisahan dengan Wilda
134
131. Kemarahan Jeynal
135
132. Seorang Pembunuh yang tak Ingin Dibunuh
136
133. Rasa Sakit Itu Dibalas dengan Sakit yang Berjuta-Juta Kali Lipat
137
134. Hapus Anggapanmu Bahwa Psikopat adalah Mereka yang Terlihat Baik
138
135. Kekuatan Loki 2, Menelisik ke Ingatan yang Tersembunyi
139
136. Dunia Astral yang Berisikan Tumpukan Ingatan
140
137. Tamu tak Terduga, Kunjungan Sang Joker Hitam ke Kediaman Keluarga Dewantara
141
138. Hukuman yang Tidak Pantas
142
139. Pertemuan Kapten Maya dan Dirga
143
140. Kebimbangan Airi, Rasa Bersalah Danial
144
141. Selamat Tinggal, Airi
145
142. Penemuan Mayat Jingmi dan Pembunuh dari Klan Kanzaki
146
143. Keraguan Kaiser
147
144. Rencana Pembunuhan Kaiser oleh Para Lintah Keluarga Dewantara
148
145. Hanya Aku yang Bisa Mengganggunya
149
146. Rasa Nostalgia Aneh Apa Ini?
150
147. Turut Bergabungnya Kembali Lu Shou dalam Kekacauan Itu
151
148. Ketenangan sebelum Tibanya Badai
152
149. Kesepian Hati Danial
153
150. Demi Adik Sepupuku
154
151. Menuju Ke Tempat Pertarungan Terakhir
155
152. Arti Keberadaannya
156
153. Demi Dios, Maka Tolong Jangan Menyerah, Kak Jey
157
154. Arti Balas Dendamnya
158
155. Whisper of Devil yang Membumihanguskan Sejarah Panjang Keluarga Isnandar dalam Semalam
159
156. Mastermind Sebenarnya dari Pembulian Dios
160
157. Side Effect Mind Control: Pandangan Prekognitif Dios
161
158. Kebenaran
162
159. Alasan Dios
163
160. Lemah
164
161. Sang Protagonis yang Memutuskan untuk Tak Lagi Berpaling
165
162. Tanggung Jawab dan Hukuman
166
163. Keputusan Akhir sang Pembunuh Berantai Joker Hitam
167
164. Saatnya Melangkah ke Depan - (TAMAT)
168
165. EPILOG
169
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!