15

Damian mengerucutkan bibirnya kesal, bukan kesal pada takdir tapi kesal sama Queenze.

"Udah deh Dami, maaf aku cuma bercanda" Ujar Queenze lembut.

Dami melipat kedua tangannya di dada dan membuang muka, dengam dengus sebal yang keluar "Huh, kamu nyebelin, aku kira kamu beneran lupa sama aku" Gerutu Damian pelan.

Iya, Queenze itu cuma pura-pura amnesia. Dia tak beneran lupa, cuma alasan dia kecelakaanlah yang dia tak tau kenapa. Queenze tertawa pelan dan mengelus kepala Damian.

"Maaf ya Damcil" Ucap Queenze lembut, dia mengecup singkat pipi Damian. Damian menggembungkan kedua pipinya, tapi dia teringat sesuatu.

Menatap bingung Queenze "Damcil apaan?" Tanya nya heran, Queenze tersenyum penuh misteri dan menarik kembali tangannya.

"Kepo kamu" Celetuknya, dia menidurkan tubuhnya ke kasur. Meninggalkan Damian yang menggerutu kesal.

"Nyebelin, untung cinta" Gerutunya.

Damian berdiri, dan berjalan menuju kamar mandi.

Dia mau buang air sebentar "Queen jangan kemana-mana, kalau mau apa-apa panggil aku" Ujar Damian serius.

Kali ini Damian akan menjaga Queenze 24 jam penuh. Tak akan luput dari pandangannya, kecuali sekarang karena dia kebelet bab.

Queenze mengangguk dan menunjukan jempolnya.

"Oke sayangku" Ucapnya santai. Damian masuk ke dalam kamar mandi dan langsung buang hajat.

Sedangkan Queenze memandang langit-langit kamar inapnya yang putih.

Mom, Dad dan Gerald sudah pulang 12 menit yang lalu, Damian pindah ke kamar inap Queenze dan akan dirawat di 1 kamar yang sama dengannya.

"Aku kecelakaan karena apa ya?" Gumam Queenze heran.

Dia benar-benar tak ingat alasan dia kecelakaan, seakan dia kecelakaan itu tanpa alasan jelas.

"Jangan terlalu dipikirin, entar kepala kamu sakit" suara berat yang lembut itu masuk ke telinga Queenze, dia menoleh ke kanan dan melihat sesosok pria tampan berwajah pucat.

"Kau siapa?" Tanya Queenze heran, karena dia tak mendengar adanya langkah kaki masuk ke kamarnya. Sedangkan Leo terbelalak, Queenze mendengar ucapannya tadi.

Leo mendekat dan berdiri di sisi kanan ranjang. "Kamu bisa lihat aku?" Tanya nya semangat, tapi itu malah membuat Queenze pucat.

"Kau hantu!?" Serunya takut dan mundur, Leo terdiam. Tapi senyum menenangkan muncul di wajahnya "Aku cuma roh, tubuhku ada di lantai 4. Koma bertahun-tahun, gatau kapan bangun" Curhat Leo.

Queenze mengerutkan dahinya "Aku gak tanya" Ketusnya, dia tak suka melihat Leo. Wajahnya jelas sekali tipe-tipe playboy, pasti banyak pacarnya ini.

Leo tertawa pelan, dia semakin tertarik dengan wanita cantik ini. Saat jadi roh dia lembut, tapi saat sadar di galak seperti kak ros.

"Jangan gitu, kamu punya hutang budi sama aku" Ujar Leo sombong, Queenze menatap jijik tampang menyebalkan Leo.

"Paan sih, sana kau, mending temenin mbak kunti malam mingguan di pohon mangga" Celetuk sekaligus usiran dari Queenze menusuk telinga Leo. Pria itu menatap jengkel Queenze.

Kenapa wanita ini jual mahal sih, dengan malas dia menghilang dari kamar Queenze. Hendak mencari mbak kunti dan menemaninya malam mingguan.

Queenze mendengus, kok ada yang roh begitu. Playboy sekali jadi setan, heran Queenze tuh.

Cklek..

Queenze melirik ke arah pintu kamar mandi, dia melihat Damian berdiri disana seraya menunduk "Dami? Kamu kenapa?" tanya Queenze.

Damian berjalan perlahan, dia mendongak dan tatapan gelapnya terlihat. Di tangan kanannya ada sebilah silet yang diambilnya dari kamar mandi.

Selang infusnya sudah dipotong menggunakan silet itu, Queenze merasakan firasat buruk.

"D-dami..kamu mau apa sayang?" Tanya Queenze dengan suara bergetar.

Damian menyeringai, dia berlari dan menerjang Queenze yang ada di kasur.

Damian mengukungnya di bawahnya "DAMIAN KAMU MAU APA!?" Queenze berseru panik.

Jika Damian marah karena dia tipu, bukan seperti ini cara balas dendamnya. "Hihi...ma..ti..kau harus ma..ti.." Bisik Damian.

Dia melempar silet itu ke lantai, dan mencekik kuat leher Queenze.

"D-dami...hiks..sadar..ugh.! Dami...ak..u..gak..bi..sa..na..pas..haaaaah..Damian!! Sadar!!..hiks..heuuuk!"

"HAHAHAHA DAMIAN HANYA PRIA LEMAH TAK BERGUNA!! AHAHHAHAHAHAH"

Wajah Queenze sudah pucat pasi, oksigen tak lagi masuk ke tenggorokannya.

Matanya hampir memutih karena cekikan Damian semakin kuat.

Queenze memukul kuat tangan Damian dan menendang perutnya, tapi pria itu kuat dan tak bergeming sama sekali.

"Heuuuk..Damian..D-d-dami.." Lirihnya dengan napas yang tersisa, tangannya dibawa untuk menyentuh pipi Damian.

Tap.

Setelahnya, tangan Queenze jatuh dengan lemas ke ranjang. Dengan napas yang semakin lama semakin hilang.

Akhirnya, napas terakhir dihembuskannya dengan tenang. Matanya terpejam dengan wajah yang sudah pucat pasi, jantungnya berhenti berdetak.

Setelah itulah, tatapan gelap Damian hilang.

Tergantikan dengan tatapan kosong penuh kebingungan, matanya tertuju pada Queenze yang sudah tidak bernyawa lagi.

Matanya terbelalak seketika "Q-Queen?" Cicitnya. Dia menarik kedua tangannya dari leher Queenze dengan gemetar.

Memandang tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.

Damian menyingkir dari tubuh Queenze dengen bergetar, dia mendekatkan telinganya ke dada Queenze.

"Gak ada...j-jantung Queen gak detak..hiks..Queen..kamu kenapa..hiks.." Damian panik.

Dia segera menekan tombol diatas ranjang, setelahnya dia mengguncang tubuh dingin Queenze.

"Hiks..Queen bangun..huhuu masa kamu mau tidur lagi..hiks..kamu kenapa Queen, apa..." Damian terhenyak.

Menatap kedua tangannya yang tadi berada di leher Queenze, dia tak ingat apapun.

Setelah mencuci wajahnya di kamar mandi, tiba-tiba kegelapan menghampirinya, lalu dia sudah berada di kasur.

Damian meremat rambutnya kuat, dan menggeleng ribut "Gak..gak mungkin..hiks..gak mungkin aku yang bunuh Queenze..gak mungkin..hiks..GAK MUNGKIN!! QUEEN BANGUN HUHUUUUU QUEEN!!"

Damian terpukul, jika memang benar Damian yang sudah membunuh Queenze.

Maka jangan heran jika suatu hari Damian akan membunuh dirinya sendiri.

®^^®

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Iky Rizky

Iky Rizky

Yach... Kok Queen nya mati tor..

2021-12-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!