FLASHBACK ON*
"Apa salah saya tuan Alan, kenapa saya bisa di pecat? " Tanya Indra yang tiba-tiba di pecat tanpa tau apa salahnya. siang itu juga Indra di pecat.
"Kau di pecat karena sudah membuat onar di perusahaan ini dengan memalsukan identitas dan menjalin hubungan degan orang yang dicintai tuan Thariz. " Ucap Alan dengan mantap dan tegas.
Saat Thariz mengetahui bahwa Indra sudah memiliki istri ia buru-buru memecatnya sebenarnya tidak salah kalau pun ia sudah punya istri bekerja di perusahaan miliknya. hanya saja ia juga memacsri istrinya saat ini. entah ini bisa di bilang perselingkuhan istrinya atau tidak yang jelas saat ini Radea adalah istrinya.
Indra yang sudah berada di luar kantor siang itu mencoba menghubungi ponsel milik Radea. namun operator telpon yang selalu menjawab. Indra menunggu hingga sore hari namun ia juga tak nampak batang hidung Radea. hal itu membuat Indra gusar. menelpon Radea oun tidak bisa.
Akses telpon Radea yang berhubungan den Indra semuanya Thariz blokir.
FLASHBACK OF
****
"Ayo Ra kita pulang! " Ajak Thariz setelah Radea menunggu selama satu jam. dan setelah pertengkaran yang terjadi.
Radea hanya bisa menurut begitu saja tanpa berkata apa-apa. di mobil Thariz menyetir dan Radea menatap keluar jendela., tanpa ada suara antara keduanya.
"Kita mau kemana? " Tanya Radea yang membuka suara atas keheningan mereka. Radea sadar kalau jalannya tidak menuju rumah mom Novy.
"Kita pulang kerumah kita sendiri. " Jawab Thariz datar.
"Kita... " Radea berdecih saat Thariz mengatakan rumah kita.
"Kenapa, kau tak suka? " tanya nya datar.
"Kita sudah menikah Radea, kau millikku dan semua kepunyaanku adalah milik kita bersama. jadi jangan sampai kau macam-macam lagi menemui lelaki mu yang sudah ber istri itu.! "
"Kakak bercanda kan?, kita menikah tanpa adanya cinta apa kakak sadsr itu" Balas Radea.
"Ra aku sadar, tapi aku tidak akan melepaskanmu. dan aku akan membuatmu mencintaiku. menyebut namaku setiap waktu" Papar Thariz dengan PDnya.
"Jangan harap.! " jawab Radea sinis.
Hening seketika sampai tiba di rumah mrgah berlantai tiga, terdapat kolam renang dan taman kecil di halaman rumah tersebut. tak kalah mewah dengan rumah yang di tinggali oleh mom Novy.
" Ayo masuk" ajak Thariz.
Radea lalu mengekor di belakang suaminya itu. menuju lantai dua. kamar yang luas bercat biru dan abu-abu. "Masuk Ra kenapa kau berdiri di depan pintu! "
"Kita satu kamar lagi? " tanya Radea. Radea hanya takut Thariz meminta haknya lagi setelah kejadian tadi di kantor membuat Radea sedikit takut pada sikap Thariz.
apalagi mereka hanya berdua di rumah besar ini. karena Radea tak melihat seorang Art pun di rumah ini.
"Tentu Ra, kita suami istri kenapa harus tidur terpisah. "
"Em... masalah pakaianku dan barangku gimana? " Tanya Radea.
"Dilemari ini sudah ada pakaianmu dan baju-baju tidur yang dibelikan mom. jadi kau tidak perlu khawatir. kalau untuk barang lain biar besok Alan yang mengambilkan di rumahmu. "
"Baiklah terimakasih. " Ucap Radea pada suaminya yang telah menyiapkan segala sesuatu keperluannya.
Radea berjalan menuju lemari dan berniat mengganti pakaiannya ke baju tidur lalu menjalankan tugasnya sebagai istri. Namun saat ia membuka lemari tersebut ia melongo dibuatnya. Isi pakaian tidurnya hanya berisi beberapa lingerie. dan pakaian kerja serta gaun pesta.
"Aku tidak mau pakai pakain kurang bahan ini untuk tidur" teriak Radea.
"Sudahlah kau pakai saja, apa kau mau tidur dengan mengenakan gaun pesta? " goda Thariz. sebenarnya ia juga sudah mengetahui isi lemari tersebut.
"Ini ulah kakak kan bukan Mom Novy yang mengisi" Omel Radea.
"Aku adukan ke mom kalau kau tak mau menggunakan pakaian yang di beri, mom susah payah membelikan mu itu kenapa kau tak menghargai sedikitpun. " Jelas Thariz yang kegirangan telah menjaili Radea.
"Pakai saja ini Ra,. " Ucap Thsriz sambil mengambilkan sebuah lingerie berwarna hitam yang sangat tipis beserta dalaman yang senada.
Radea tak mungkin mengenakan pakaian tersebut bisa-bisa Thariz menerkamnya lagi seperti di kantor.
Radea berjalan dengan gondok ia lalu mandi setelah mandi ia mengenakan bathrobe saja , ia tak ingin mengenakan pakaian kurang bahan itu.
"Kakak cepat lah mandi dan aku akan menyiapkan makanan buat kakak. " ucap Radea. menjalankan tugas sesuai perjanjiannya.
"Kenapa kau tak memakai pakaian itu Ra" Goda Thariz pada Radea.
"Kakak gila ya" ucap nya sinis lalu turun untuk menyiapkan makanan.
di dapur Radea yang masih berkutat dengan bahan makanan itu di kagetkan oleh lengan keksr yang melingkarkan di pinggangnya.
"Jangan ganggu kak, lebih baik kakak duduk manis dan biarkan aku menyelesaikan masakanku. " Radea kesal.
Thariz menghadapkan Radea ke arahnya mereka saling tatap Thariz lalu membelai rambut Radea yang masih sedikit basah. Thariz lalu mendekatkan wajahnya intuk mencium bibir Radea. Radea hanya diam tak bergerak ia bingung harus bagaimana.
Ciuman yang sebelumnya hanya menempel kini sudah semakin menuntut.
Rhariz yang sedari tadi menahan gairahnya tak bisa menahan. entah setan mana yang membisiki dirinya agar semakin menuntut mendapatkan haknya sampai tak sadar bahwa mereka sedang berada di dapur.
Thsriz lalu membuka tali bathrobe milik Radea dan disana sudah terpampang jelas dua gundukan milik Radea.
Radea yang mendapat sentuhan lembut dari tangan Thsriz pun akhirnya mengeluarkan ******* yang ditahan sedaei tadi dan ahirnya meraka pun melakukannya di dapur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments