Radea mengerjapkan matanya melihat sekeliling nya yang sudah gelap, juga terdengar suara hujan yang sangat deras dari luar. namun ia merasa tak sendiri di ruangan itu di sampingnya ada seseorang yang sedang melingkarkan tangan kekarnya di perut Radea.
"Ahhhh.... " teriak Radea ia lalu menendang orang tersebut hingga terjatuh kelantai. Radea yang buru-buru mencari saklar lampu begitu terkejut saat yang ia tendang adalah suaminya.
"Sakit Ra! " Eluh Thariz sambil memegang bokongnya yang mencium lantai.
"Maaf kak Radea nggak tau kalau itu kakak." Jawab Radea lesu merasa bersalah.
Ia lalu membantu suaminya itu untuk berdiri dan mereka duduk di tepi ranjang. Hening saat ini pikiran Radea yang melalang mengingat bagaimana ia bisa disini saat ini pun membuat dirinya menangis kembali.
Thariz yang melihat Radea menangis ia bingung harus berbuat apa. karena setiap wanita yang ia kencani tak pernah menangis di hadapan dirinya.
Radea yang menangis sesenggukan pun memukul Thariz meluapkan emosinya pada suaminya.
"Kenapa kakak memberitahu Radea tentang ini semua sih" ucap nya dengan meraung dan kesal.
"Kok jadi aku yang salah sih Ra! " Seru Thariz yang emosi seketika itu juga karena merasa di salahkan oleh Radea.
"Diamlah Ra, atau aku akan meminta hakku sekarang. " Ancam Thsriz dengan sinis. Ia tak suka melihat wanitanya menagisi lelaki lain di hadapannya. dan menyalahkan dirinya atas kejadian ini.
"Lakukan saja ! " Tantang Radea yang juga tersulut emosinya. bukannya meredakan tangisan Radea yang karena ulahnya. ia malah mengancam Radea.
"Kau!! " Thariz mencengkram lengan Radea dengan kasar, ia lalu memajukan wajahnya mendekat ke Radea. dan menindih tubuh Radea.
"Apa yang kakak lakukan? " Radea yang sudah mulai ketakutan dengan sikap Thariz.
"Kau bilang kau menantangku untuk meminta hakku! " Balas Thariz tak kalah dingin. ia masih di baluti dengan emosi.
Thariz lalu mendekatkan wajahnya ke muka Radea dan mencium bibir Radea dengan kasar. Radea yang mendapat perlakuan seperti itu sontak melawan, ia berusaha melepaskan ciuman Thariz yang kasar.
Radea lalu menendang milik Thariz agsr ia terlepas dari hasrat suaminya tersebut.
"Aw...! Teriak Thariz kesakitan. Radea hanya bisa berlari menuju pintu ia memutar kenop namu sayang pintu tersebut terkunci.
" Radea kau mencsri ini! " Seru Thariz yang menunjukan kunci di tangannya.
"Kakak buka nggak pintunya! " Teriak Radea pada Thariz yang saat ini berhasil tersenyum karena sikap Radea yang ketakutan.
"Aku tidak akan membuka pintu itu sebelum kau kembali duduk di sampingku Ra"
Radea tak bergeming ia masih mematung di depan pintu. Thsriz yang tak sabaran akhirnya ia beranjak dsn menghsmpiri Radea. menghimpit Radea ke arah dinding.
"Kenapa kau menangisi pria yang sudah ber istri Ra,? " Tanya Thariz dengan lembut, ia tak ingin membuat Radea ketakutan lagi.
Radea masih tetap saja tak menjawab ia masih bungkam.
"Jawab Radea! " Ulang Thariz sambil membelai rambut Radea. Thariz sebenarnya sedari tadi menahan hasrat miliknya agar tak melakukannya tanpa izin dari Radea.
Radea menatap tajam pada suaminya itu. "aku tidak tau kenapa aku menangisi lelaki bajingan itu! " Seru Radea di iringi tangis kembali.
Thariz yang melihat Radea kembali menangis hatinya merasa teriris. ia kemudian mengecup pipi Radea yang basah terkena air matanya.
"Sudahlah Ra jangan menangisi lelaki itu dan membuat diriku memaksamu untuk melakukanya saat ini juga. " Thariz lalu membuka pintu ruang istrihatnya itu.
"Keluarlah dan tunggu aku kita akan pulang bersama. " Lanjut Thariz dengan lesu.
entah semenjak kapan Thariz ingin memiliki Radea seutuhnya. yang jelas saat ini ia sudah ada rasa mencintai untuk Radea. dan saat Radea menangis lelaki lain ia merasa tersakiti.
Radea tak banyak bicara saat keluar dari ruangan istirahat milik Thariz itu. ia juga tak mengerti akan sikap sang suami saat ini.
Radea saat ini hanya bisa memainkan ponselnya di ruang kerja miliknya. Menunggu Thariz dan pulang bersama sesuai perintahnya.
"Setelah gue tau loe punya istri Ndra, dan seketika itu juga elo menghilang! " Batin Radea yang mengotak atik Hpnya menunggu kabar dari Indra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments