Bel masuk pertanda pelajaran akan dimulai kembali pun berbunyi,, dengan hati senang Rayhan meninggalkan kantin bersama dengan Rio dan Leon. Mereka mengikuti pelajaran dengan serius,, sampai tak terasa bel pulang sekolah pun berbunyi. Rayhan dan Rio keluar kelas terlebih dahulu,, mereka berjalan kearah kelas Leon. "Yo hari ini Abang ada kerja kelompok, tunggu bentar gpp ya??" tanya Leon pada Rio.
"bunda udh tau blom bang?? Abang kerja kelompok dimana??" Rio balik bertanya.
"tadi Abang udh kirim pesan dan kata bunda. bunda masih ketemu sama editor kemungkinan telat jemput kita nya. gpp yaa Abang sekalian kerja kelompok dulu??" jelas Leon. Rayhan yang dari tadi berdiri disebelah Rio hanya diam memperhatikan interaksi kedua kakak beradik itu.
"yawdh deh,, mau gimana lagi. pulang juga ga ada temennya." jawab Rio lesu.
"kamu duluan aja Ray,, aku mau kekantin nemenin bang Leon belajar kelompok." sambung Rio sambil menatap ke arah Rayhan.
"kita juga ngerjain pr bareng aja yuuuk,, sambil nungguin bang Leon." ucap Rayhan semangat.
"lah kamu ga pulang?? nanti dicariin loh." heran Rio. ia senang jika dapat belajar dengan Rayhan tapi ia juga takut jika Rayhan dicari oleh orang tuanya.
"engga kok. dirumah juga ga ada siapa-siapa, Daddy masih dikantor."
"udah yuk ke kantin, sekalian kita makan dulu. aku laper lagi nii." ucap Rayhan sambil menarik pelan tangan Rio.
"Ray kabarin dulu Daddy kamu sama orang yang Anter jemput kamu. takut nya mereka khawatir." ucap Leon ketika mereka sampai di kantin. Dibalas anggukan oleh Rayhan. Rayhan berjalan sedikit menjauh dari Rio dan Leon, berniat untuk memberi kabar kepada Daddy nya, setelah selesai memberi kabar. Rayhan langsung menemui Rio dan Leon lagi lalu mereka memesan makanan sebelum memulai belajar. Leon memilih duduk bersama teman-teman nya karena setelah makan mereka akan mengerjakan tugas kelompok sedangkan Rio dan Rayhan duduk berdua dibangku yang berbeda.
Makan dengan santai sambil diselingi obrolan ringan sesekali tertawa bersama. Setelah makan mereka langsung mengerjakan pr mereka, "enak juga yaa kalau bisa ngerjain pr bareng-bareng gini, ada temen nya dan bisa tukar pikiran." ucap Rayhan tiba-tiba.
"emang kamu kalau ngerjain pr sendiri yaa Ray?? ga ada yang bantuin??" tanya Rio.
"siapa juga yang mau bantu Yo... Daddy sibuk sendiri, sekali nya duduk bareng aku ngerjain pr dan daddy sibuk dengan tugas kantor nya." jawab Rayhan lesu.
"udh Ray jangan lesu gitu Doong... kita kan bisa sering-sering belajar bareng begini." Rio menyemangati Rayhan. Mereka melanjutkan tugas mereka hingga selesai.
Setelah selesai Rayhan pulang terlebih dulu karena jemputan nya sudah menunggu di depan gerbang. Rio dan Leon masih menunggu bunda Luna yang akan menjemput mereka.
"kadang suka kasian deh bang sama bunda." ucap Rio lesu.
"kenapa??"
"bunda harus kerja keras buat kita. kadang aku suka liat bunda bikin novel sampe larut malem." sedih Rio.
"makanya jangan nakal Yo.. nurut sama Bunda, jangan bikin bunda sedih dan kecewa."ucap Leon.
"bunda ga minta apa-apa kok dari kita. bunda cuma minta kita jadi anak baik, bunda juga ga pernahkan minta biar nilai kita bagus terus?? tapi kita harus tetep tahu diri Yo... bahagiain bunda dengan prestasi kita." sambung Leon lagi.
"iya bang... aku ngerti. tapi kenapa yaa bang bunda ga mau nikah lagi??" tanya Rio.
"tahu apa kamu soal nikah??" heran Leon.
"bukan nya kalau bunda nikah lagi, itu arti nya kita punya ayah baru bang?? dan bunda juga ga perlu kerja keras buat kita lagi kan bang??" tanya Rio.
"ga segampang itu Yo... udh kamu masih kecil!! tahu apa tentang urusan orang dewasa. mending kamu belajar aja yang bener, bahagiain bunda, bikin bunda bangga." sahut Leon
setelah obrolan itu mereka kembali dia,, bergelut dengan pikiran masing-masing. Leon yang baru berumur 11tahun dipaksa memiliki pemikiran yang lebih dewasa dari umurnya akibat perceraian orang tua nya. Ia harus bisa menjadi teman untuk sang ibu, walaupun ibu nya tidak pernah mengeluh tapi Leon tahu betul jika ibu nya lelah, sering kali Leon melihat sang ibu menangis sendirian di tengah malam. Leon yang harus bisa menjadi pengganti ayah untuk sang adik, ia harus bisa melindungi dan mendidik sang adik agar tidak salah jalan. ia yang harus membatasi pergaulan, memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk.
Setelah cukup lama menunggu akhirnya sang ibu datang menjemput mereka. "jangan bilang kita udh nunggu lama, bilang aja kita baru selesai." bisik Leon pada Rio yang di balas anggukan. Ia tidak ingin sang ibu merasa bersalah karena telat menjemput mereka, ia paham betul jika sang ibu juga pasti sangat lelah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments