episode 6

"Kita akan pergi ke mana, jagoan??" tanya Harold sambil mengusap lembut rambut Rayhan yang duduk disebelah nya.

"boleh kah kita ke taman hiburan, dad??" tanya Rayhan dengan tatapan berharap.

"tentu saja boleh.. mari kita ke taman hiburan.." ucap Harold sekaligus memberi kode kepada supir pribadi nya untuk membawa mereka ke taman hiburan.

Sesampainya mereka di taman hiburan Rayhan terlihat sangat gembira, ia terus menarik tangan sang ayah untuk mengikuti nya menaiki semua wahana yang ia inginkan dan itu tentu saja membuat Harold sedikit kewalahan.

"Kau tidak cape sayang??" tanya Harold pada Rayhan yang mata nya masih sibuk mencari wahana apa lagi yang akan ia naiki.

"tidak Daddy, aku hanya sedikit haus tapi aku masih mau naik itu." ucap Rayhan sambil menunjuk salah satu wahana bermain.

"kita duduk dan minum dulu yaa,, setelah itu baru kita bermain lagi." ucap Harold membujuk sang putra.

"baiklah." ucap Rayhan pasrah sambil menggandeng tangan sang ayah menuju sebuah bangku.

"Roki tolong belikan minuman untuk kami." ucap Harold pada Roki.

"baik tuan, apa ada lagi??" tanya Roki memastikan.

"tolong sama 1 es krim rasa coklat yaa paman." sambung Rayhan yang menginginkan es krim.

"baik tuan muda." setelah mengucapkan itu Roki langsung pergi meninggalkan bapak dan anak tersebut untuk membelikan pesanan mereka.

Saat sedang duduk sambil menunggu Roki, ada seseorang yang menghampiri mereka. "Harold" ucap seseorang itu dari arah belakang yang membuat Rayhan dan Harold menoleh.

"Rendi" ucap Harold yang mengenalinya. Rendi adalah sahabat Harold yang sudah beberapa tahun ini tidak bertemu karena ia harus melanjutkan pendidikan nya diluar negeri.

"apa kabar kau?? apa yang kau lakukan disini?? dan ini?? apakah dia Rayhan, anakmu??". tanya Rendi dengan bertubi-tubi.

"Hei bertanyalah satu-satu..." ucap Harold agak kesal karena pertanyaan Rendi yang bertubi-tubi.

"hehehheee maaf maaf." ucap Rendi dengan cengiran nya.

"kabarku baik dan ya ini Rayhan, putraku." ucap Harold sambil menatap sang putra untuk memperkenalkan nya pada Rendi.

"Hallo om,, aku Rayhan." ucap Rayhan sambil menyalami tangan Rendi.

"Hallo jagoan. tidak menyangka kau sudah besar yaa sekarang, dulu aku melihatmu ketika kau masih berumur sekitar 1th." ucap Rendi sambil tersenyum memandang Rayhan.

"Lalu kemana istri mu Harold? kenapa kalian hanya berdua saja??" pertanyaan Rendi yang sukses membuat Rayhan tertunduk sedih. Dan itu membuat Rendi menjadi bingung.

"Hana telah meninggal sekitar 3th yang lalu." ucap Harold sambil tersenyum getir.

"oh maaf aku tidak tahu. maafkan om yaa sayang." ucap nya pada Rayhan sambil menyamakan tinggi badannya dengan Rayhan dan memegang kedua pundak Rayhan.

"tidak apa om" . ucap Rayhan sambil tersenyum tipis. Lalu mereka mengobrol santai dan tak lama kemudian Roki datang membawa pesanan mereka, setelah selesai memakan es krim nya Rayhan langsung meminta menaiki sebuah wahana lagi.

"ayo om temani kamu bermain di sini." ucap Rendi pada Rayhan.

"oh ya, sedang apa kau disini??" tanya Harold yang baru sadar untuk apa sahabat nya itu berada di taman bermain seorang diri.

"ah aku lupa memberi tahu mu jika tempat ini adalah milikku. Dan kau jagoan kecil, bisa bermain kesini kapanpun kau mau." ucap Rendi sambil mencolek hidung Rayhan.

"benarkah om??" ucap Rayhan dengan mata berbinar.

"tentu saja. bahkan kau bisa mengajak teman-teman mu kesini." ucap Rendi lagi.

"terimakasih om. ayo sekarang kita naik itu." ucap Rayhan sambil menunjuk sebuah wahana dan menggandeng tangan Rendi. Dan seolah melupakan sang ayah yang juga berada disana.

"loh aku ditinggal??" ucap Harold menatap sang putra yang telah berjalan duluan bersama Rendi.

"mari tuan kita susul tuan muda." ucap Roki sambil menahan tawanya melihat wajah tuannya yang melongok.

Setelah menaiki wahana bermain, Rayhan, Harold, Rendi, dan Roki berjalan-jalan lagi mencari wahana apa yang ingin di naikin lagi oleh Rayhan. Sepanjang jalan, Rayhan sesekali melihat seorang anak yang sedang digendong oleh sang ayah dan sedang bercanda dengan ibunya, ada juga anak yang sedang bergandengan tangan dengan sang ibu itu sukses membuat hati Rayhan merasa iri sekaligus merindukan sang ibu tercinta. "andai mommy ada disini." ucap rayhan dalam hati yang sukses membuat air matanya turun begitu saja, tapi dengan cepat Rayhan langsung menghapus nya dan memasang senyum di wajahnya berharap orang lain tidak melihat nya. Tapu ia salah ternyata Rendi telah melihatnya, Rendi selalu memperhatikan Rayhan dari mulai bocah itu memandang anak lain bersama ibu sampai Rayhan meneteskan air matanya yang membuat Rendi merasa ibu.

"hei jagoan, apa kau ingin sesuatu??" tanya Rendi pada Rayhan.

"aku ingin ke toilet om." ucap Rayhan.

"Roki bisa kau antar Rayhan ke toilet?? kami akan menunggu kalian disini." ucap Rendi yang memang sudah mengenal Roki karena Roki memang sudah lama bekerja pada Harold.

"baik tuan. mari tuan muda." ucap Roki sambil menggandeng tangan Rayhan.

Setelah Rayhan dan Roki pergi, Rendi mengajak Harold untuk duduk disebuah bangku sambil mengunggu mereka.

"Harold." ucap Rendi dengan tatapan serius.

"kenapa?" tanya Harold menaikkan sebelah alisnya. ia cukup bingung mengapa raut wajah Rendi mendadak menjadi serius begitu.

Terpopuler

Comments

ara

ara

Manis sekali rayhan tidak lupa menggunakan kata tolong😍

2022-12-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!