episode 15

Hari terus berlalu,, hubungan Harold dan angel masih tetap terjalin tapi entah kenapa Harold tidak bisa mencintai angel. ia menjalin hubungan dengan angel hanya karena hasrat sebagai seorang laki-laki dan ia tidak mau bermain dengan banyak wanita, oleh sebab itu Harold memilih angel untuk menjadi kekasih nya, lebih tepat nya menjadi patner ranjang nya dan angel tidak menyadari itu, yang angel tau adalah ketika ia meminta sesuatu Harold selalu memberikan nya dan itu yang membuat angel tidak ingin melepaskan Harold. Rayhan, anak peka itu tetap tidak ingin kehadiran angel. ia selalu bersikap dingin jika bertemu dengan angel, ia selalu menunjukkan ketidaksukaan nya pada angel dan selalu menolak angel untuk menjadi ibu sambung nya dan dengan tidak tahu malunya angel terus berusaha mendekati Rayhan agar tetap bisa di samping Harold dan dapat menguasai harta yang dimiliki Harold.

Hari ini adalah hari pertama Rayhan di sekolah baru nya, seperti permintaan nya Rayhan di antar jemput menggunakan motor, ia ingin terlihat seperti anak yang biasa saja hanya karena ia ingin memiliki teman yang tulus. Setelah selesai sarapan bersama Harold, Rayhan langsung pamit ke sekolah baru nya. ia menolak ketika sang Daddy ingin mengantar nya, dan dengan terpaksa Harold menyetujui permintaan putra semata wayangnya itu karena ia memang tidak pernah bisa menolak permintaan putranya.

Disini lah Rayhan berada saat ini, ia memandangi sekolah baru nya yang sangat terlihat jauh berbeda dari sekolah nya yg sebelumnya, sekolah ini lebih terlihat sederhana. Perlahan Rayhan melangkah kaki nya masuk kedalam sekolah, baru beberapa langkah Rayhan memberhentikan segerombolan anak laki-laki untuk menanyakan letak ruang kepala sekolah tapi bukan jawaban yang ia terima. Melainkan Bullyan,, yaa Rayhan salah bertanya, ia bertanya pada segerombolan anak nakal.

"maaf ka, saya hanya ingin tahu dimana letak ruang kepala sekolah." kata Rayhan masih dengan nada rendah nya.

"beri kami uang dulu baru akan kami beritahu dimana ruang kepala sekolah." kata salah satu dari ke lima anak tersebut sambil mendorong Rayhan dan memojokkan nya di tembok.

"tapi saya tidak punya uang ka."

"bohong!!! kalian cepat geledah tas anak ini." ucap salah satu nya lagi sedangkan yang lain berusaha menarik tas yang digunakan Rayhan. Sampai suara seorang anak menghentikan mereka.

"apa yang kalian lakukan?? berani nya keroyokan." teriak seorang anak yang tak jauh dari mereka sambil berjalan menghampiri mereka.

"wah wah... coba lihat siapa yang mau sok jadi pahlawan disini?? 2orang anak yang ditinggal oleh ayah nya,, hahahaa" ucap nya sambil menatap remeh Leon dan Rio.

ya yang menghentikan kegiatan mereka adalah suara Leon yang menggelegar. Leon dan Rio menghampiri mereka, "eh ada anak yang ditinggal bapaknya." ucap salah satu dari anak nakal itu yang sukses membuat Leon mengepal erat kedua tangan nya sedangkan Rio, ia sudah ingin maju menghajar anak itu tapi dicegah oleh Leon. "eh berani kau menantang kami, anak kecil??" nada ejekan itu terdengar dari Bram, salah satu dari kelima anak nakal itu yang memang mereka lebih tua dari Rio karena mereka sekelas dengan Leon.

"lebih baik kalian pergi sebelum aku laporkan ke kepala sekolah. apa kurang pelajaran yang ku berikan pada kalian beberapa pekan lalu??" ucap Leon menatap tajam kelima nya membuat kelima anak tersebut dia seketika, mereka mengingat beberapa pekan yang lalu disaat mereka dihajar habis-habisan oleh Leon karena membully adik kelasnya. Tanpa berkata apapun kelima anak tersebut akhir nya memilih untuk pergi dan meninggalkan Rayhan, Leon dan Rio yang masih berada disana.

"Kamu tidak apa-apa kan??" kini Leon menatap Rayhan yang masih terlihat tegang.

"aku tidak apa ka. terimakasih telah menolong ku." ucap Rayhan sambil tersenyum hangat. "nama ku Rayhan, aku murid baru disini." sambung nya lagi sambil mengulurkan tangan pada Leon dan Rio.

"aku Leon, dan ini adikku Rio." Leon menyambut uluran tangan dan memperkenalkan Rio yang berada disebelahnya.

"kamu mau keruang kepala sekolah ya??" kini Rio yang bertanya. "ayo biar kita antar, sebentar lagi bel masuk sekolah akan berbunyi." sambung Rio lagi yang dibalas anggukan oleh Rayhan.

"kamu kelas berapa??" tanya Leon sambil mereka bertiga berjalan keruang kepala sekolah.

"aku kelas dua ka. kalo Kaka kelas berapa??" sahut Rayhan.

"waaaahhh kamu kelas dua juga?? semoga kita sekelas yaa... kalo kakak ku ini udh kelas lima." bukan nya Leon tapi Rio lah yang menjawab dengan heboh karena ia berharap dapat satu kelas dengan Rayhan. Ia berharap bisa berteman dengan Rayhan.

Kini sampailah mereka di depan ruang kepala sekolah. "nah ini ruangan kepala sekolah nya. kami tinggal dulu yaa... nanti kita ketemu lagi di jam istirahat." ucap Leon sambil menunjuk sebuah ruangan dihadapan nya.

"iya terimakasih banyak ka.." sahut Rayhan tersenyum ramah, tanpa menjawab apapun Leon dan Rio pergi meninggalkan Rayhan untuk masuk ke kelas mereka masing-masing.

Terpopuler

Comments

Marcell Grace

Marcell Grace

bagus banget ceritanya kakak

2023-03-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!