SPP - 4

Hari ini adalah hari pernikahan Asya dan El. Asya dengan senyum lebarnya menyapa setiap tamu yang hadir. Tak banyak yang mereka undang. Hanya teman bisnis Papa, Ayah, dan El. Bahkan teman Asya tak ada yang datang kesana. Gadis itu sudah memohon untuk mengundang sahabatnya, namun Papa melarang hal itu. Mau tak mau, Asya menuruti semua kemauan Papa.

"Ini pernikahan, atau apa? Aku tak mengenal satupun tamu, mereka semua hanya membicarakan bisnis. Bukan pernikahan seperti ini yang aku impikan" gumam Asya sedih.

El mendengar gumaman Asya. Ia menarik Asya dalam peluknya. "Maaf ya, lagi-lagi kamu harus mengalah. Kalau kamu mau, kita bisa mengadakan acara pernikahan lagi, hanya untuk teman-teman mu" hibur El pada Asya.

Tetesan air mata jatuh dipipi mulus Asya. Ini pertama kalinya El bersikap begitu manis kepadanya. "Bukan salah Mas, aku gak apa-apa. Aku senang kok, lihat gaunku, aku seperti seorang putri dalam drama romansa" ujar Asya dengan air mata yang masih mengalir.

El mengusap air mata itu, ia masih tak bisa mengerti pikiran konyol gadis dihadapannya. Baru saja lima detik lalu ia mengeluh sedih, sekarang entah darimana datangnya kebahagiaannya. Gadis aneh ini, tetapi El tidak bisa memungkiri jika gadis itu kini adalah istrinya.

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

Pasangan baru ini telah berada dikamar Asya. El sudah kembali sibuk dengan pekerjaannya. Sedangkan Asya sedang berganti pakaian di kamar mandi. Cukup lama ia mengganti pakaiannya, karena ada keraguan disana. Asya nampak ragu memakai pakaian yang diberikan oleh Mama dan Bunda.

"Mas El" panggil Asya pelan.

El memalingkan wajahnya menatap Asya. Seketika matanya terbelalak begitu lebar. Ia hampir tak bisa berkata-kata. Pakaian Asya terlalu terbuka dan transparan. El bisa melihat semuanya, tubuh mulus istrinya. Asya nampak malu dan menutupi tubuhnya dengan kedua tangan.

"Mas El, emangnya aku harus pakai gini ya?" Tanya Asya bersamaan dengan wajahnya yang merah padam.

"Siapa yang bilang? Bunda?" Tanya El menyelidik. Gadis itu mengangguk pelan. El lalu menyuruhnya untuk mengganti pakaian seperti biasanya. Pakaian tidur Asya sehari-hari.

Asya kembali menuju kamar mandi, mengganti pakaiannya. Kini dirinya merasa lebih nyaman dengan apa yang ia kenakan. Tetapi wajah Asya kini nampak khawatir. Apa yang akan ia katakan jika Bunda dan Mama bertanya.

"Kan kamu udah pakai, beres kan. Yaudah sekarang tidur" sahut El. Asya baru menyadarinya, ia memuji betapa pintarnya suaminya. Gadis itu pun tidur disamping El yang masih sibuk dengan leptopnya.

Nuansa kamar Asya dipenuhi oleh poster-poster aktor Korea dan para idol. Siapapun yang ia sukai akan ia tempelkan didinding kamarnya. Bahkan ada banyak foto para lelaki yang bertelanjang dada. Asya begitu menyukai tubuh seksi mereka. Salah satu khayalannya.

El sudah mewanti-wanti Asya untuk tidak menempelkan poster apapun didinding kamar mereka nanti. Karena ia tak menyukainya. Hanya itu saja alasannya, tak ada hal lain.

"Mas El besok masuk kerja? Gak ada libur ya Mas? Kan kita baru menikah, apa kita akan berlibur?" Rentetan pertanyaan dari bibir Asya itu bukan tanpa sebab. Sejauh yang ia lihat dalam drama, semua pengantin baru selalu menghabiskan waktu bersama.

"Tidak, aku ada pekerjaan penting" jawab El singkat.

Tak ada lagi pembicaraan, seperti yang Asya duga. El sangat pelit saat berbicara, seolah berbicara itu sangat mahal. Gadis itu memutuskan untuk tidur karena ia sangat lelah.

...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...

Esok hari, Asya sudah sibuk di dapur. Ia membantu Mama dan Bunda menyiapkan sarapan. Ditengah kesibukan itu, Mama dan Bunda menanyakan bagaimana kejadian semalam. Apakah Asya memakai baju yang mereka berikan atau tidak.

Gadis itu berkata ia memakainya, dan menunjukkannya pada El seperti perintah. Kedua ibu-ibu itu begitu senang dan antusias menunggu kelanjutan cerita Asya. Namun sayangnya, gadis itu tak menceritakan apapun. Ia malah terus bertanya apa saya yang harus dimasak untuk sarapan.

"Asya, tunggu. Katakan pada kita apa kalian melakukannya?" Bentak Mama menghentikan kegiatan Asya. Gadis itu menatap Mama dan Bunda dengan tatapan bingung, ia tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan.

"Ini, seperti ini" jelas Bunda seraya menepuk-nepuk menggunakan kedua tangannya. Asya masih tidak mengerti apa yang coba mereka jelaskan.

Mama dan Bunda begitu gemas melihat putri mereka yang tak kunjung mengerti. "Berhubungan badan" teriak keduanya bersamaan.

Blush, pipi Asya merona merah. Hanya dengan mendengarnya saja sudah membuatnya gugup dan malu. "Ap..ap..ap.. Asya mau bangunin Mas El dulu" pamit Asya gugup kemudian berlari menuju kamarnya.

Melihat gelagat Asya yang malu, kedua ibu itu berpikir jika anak-anak mereka telah melakukannya. Karena itulah tersipu malu. Mereka merasa jika semua rencananya tak sia-sia.

Asya bergegas memasuki kamar, El masih tertidur diatas ranjang. Ia pun membangunkan El dari tidurnya.

"Hhhmmm.. Kamu kenapa?" Tanya El seraya mengucek matanya. Asya menggeleng, ia segera menarik El untuk bangun dari tidurnya.

Saat El sedang mandi, Asya membuka koper El, mencari kemeja untuk suaminya. Asya memilah kemeja mana yang akan suaminya kenakan.

"Kamu sedang apa?" Tanya El yang memperhatikan Asya mengacak kopernya.

Asya menoleh, mendapati El yang bertelanjang dada dan hanya mengenakan sebuah handuk saja. Mata Asya melotot tak percaya, tiba-tiba saja ia teriak kegirangan.

"Waaahhh, Mas El keren. Badannya bagus kayak oppa-oppa" heboh gadis itu.

El sekali lagi menatap istrinya dengan aneh. Padahal ini masih pagi, tetapi gadis itu kembali mengeluarkan gelagat aneh. Pemuda ini mulai berpikir jika penyakit istrinya bisa kambuh kapan saja.

"Mas El, pegang boleh gak, mau pegang" rengek Asya mencoba memegang tubuh El. El tentu saja menolaknya mentah-mentah. Ia berusaha menghindari istrinya yang sudah kehilangan akal sehat. Walau sudah dilarang, tapi kemauan Asya cukup besar. Ia sudah lama memiliki cita-cita untuk bisa menyentuh tubuh sempurna para oppa-oppa yang ia kagumi.

Tak masalah jika bukan Oppa, suamipun jadi. Tubuhnya sama-sama indah.

"Aahh" teriak Asya.

Keasyikan bercanda, Asya terpeleset dan jatuh diatas ranjang. Ia berusaha bertahan dengan memegang El, namun keduanya malah jatuh dan saling tumpang tindih. Asya menutup matanya karena terkejut, juga menahan berat tubuh El yang menindih dirinya.

Gadis itu perlahan membuka matanya, menatap mata El yang kini tak jauh darinya. Keduanya saling bertatapan sejenak. "Yaah, kepegang deh" heboh Asya meraba-raba dada dan perut El. Pemuda itu berusaha untuk bangkit menjauh dari gadis gila ini.

"Waah, pengantin baru, ditutup dong pintunya" celetuk Bunda yang sudah ada didepan pintu kamar El dan Asya.

"Iya nih, bikin iri aja. Masih pagi udah nempel-nempel. Yuk Mbak kita pergi, masih anget-angetnya" timpal Mama.

Kedua Ibu-ibu itu pergi setelah menutup pintu. Mereka lalu melakukan tos karena senang melihat pemandangan yang menyejukkan hati dipagi hari.

Terpopuler

Comments

Neneng cinta

Neneng cinta

ngakak...yg 1 abg yg 1 dewasa 🤣🤣🤣

2022-11-14

0

Jennifer Selangor

Jennifer Selangor

boom hadiah untuk mu thor... biar semangat

2021-12-22

1

lihat semua
Episodes
1 SPP - 1
2 SPP - 2
3 SPP - 3
4 SPP - 4
5 SPP - 5
6 SPP - 6
7 SPP - 7
8 SPP - 8
9 SPP - 9
10 SPP - 10
11 SPP - 11
12 SPP - 12
13 SPP - 13
14 SPP - 14
15 SPP - 15
16 SPP - 16
17 SPP - 17
18 SPP - 18
19 SPP - 19
20 SPP - 20
21 SPP- 21
22 SPP - 22
23 SPP - 23
24 SPP - 24
25 SPP - 25
26 SPP - 26
27 SPP - 27
28 SPP - 28
29 SPP - 29
30 SPP - 30
31 SPP - 31
32 SPP - 32
33 SPP - 33
34 SPP - 34
35 SPP - 35
36 SPP - 36
37 SPP - 37
38 SPP - 38
39 SPP - 39
40 SPP - 40
41 SPP - 41
42 SPP - 42
43 SPP - 43
44 SPP - 44
45 SPP - 45
46 SPP - 46
47 SPP - 47
48 SPP - 48
49 SPP - 49
50 SPP - 50
51 SPP - 51
52 SPP - 52
53 SPP - 53
54 SPP - 54
55 SPP - 55
56 SPP - 56
57 SPP - 57
58 SPP - 58
59 SPP - 59
60 SPP - 60
61 SPP - 61
62 SPP - 62
63 SPP - 63
64 SPP - 64
65 SPP - 65
66 SPP - 66
67 SPP - 67
68 SPP - 68
69 SPP - 69
70 SPP - 70
71 SPP - 71
72 SPP - 72
73 SPP - 73
74 SPP - 74
75 SPP - 75
76 SPP - 76
77 SPP - 77
78 SPP - 78
79 SPP - 79
80 SPP - 80
81 SPP - 81
82 SPP - 82
83 SPP - 83
84 SPP - 84
85 SPP - 85
86 SPP - 86
87 SPP - 87
88 SPP - 88
89 SPP - 89
90 SPP - 90
91 SPP - 91 (Baby El)
92 SPP - 92
93 SPP - 93
94 SPP - 94
95 SPP - 95
96 SPP - 96
97 SPP - 97
98 SPP - 98
99 SPP - 99
100 SPP - 100
101 SPP - 101
102 SPP - 102
103 SPP - 103
104 SPP - 104
105 SPP - 105
106 Suami Pilihan Papa - Akhir Kisah Asya
107 S2 - 107
108 S2 - 108
109 S2 - 109
110 S2 - 110
111 S2 - 111
112 S2 - 112
113 S2 - 113
114 S2 - 114
115 S2 - 115
116 S2 - 116
117 S2 - 117
118 S2 - 118
119 S2- 119
120 S2 - 120
121 S2 - 121
122 S2 - 122
123 S2 - 123
124 S2 - 124
125 S2 - 125
Episodes

Updated 125 Episodes

1
SPP - 1
2
SPP - 2
3
SPP - 3
4
SPP - 4
5
SPP - 5
6
SPP - 6
7
SPP - 7
8
SPP - 8
9
SPP - 9
10
SPP - 10
11
SPP - 11
12
SPP - 12
13
SPP - 13
14
SPP - 14
15
SPP - 15
16
SPP - 16
17
SPP - 17
18
SPP - 18
19
SPP - 19
20
SPP - 20
21
SPP- 21
22
SPP - 22
23
SPP - 23
24
SPP - 24
25
SPP - 25
26
SPP - 26
27
SPP - 27
28
SPP - 28
29
SPP - 29
30
SPP - 30
31
SPP - 31
32
SPP - 32
33
SPP - 33
34
SPP - 34
35
SPP - 35
36
SPP - 36
37
SPP - 37
38
SPP - 38
39
SPP - 39
40
SPP - 40
41
SPP - 41
42
SPP - 42
43
SPP - 43
44
SPP - 44
45
SPP - 45
46
SPP - 46
47
SPP - 47
48
SPP - 48
49
SPP - 49
50
SPP - 50
51
SPP - 51
52
SPP - 52
53
SPP - 53
54
SPP - 54
55
SPP - 55
56
SPP - 56
57
SPP - 57
58
SPP - 58
59
SPP - 59
60
SPP - 60
61
SPP - 61
62
SPP - 62
63
SPP - 63
64
SPP - 64
65
SPP - 65
66
SPP - 66
67
SPP - 67
68
SPP - 68
69
SPP - 69
70
SPP - 70
71
SPP - 71
72
SPP - 72
73
SPP - 73
74
SPP - 74
75
SPP - 75
76
SPP - 76
77
SPP - 77
78
SPP - 78
79
SPP - 79
80
SPP - 80
81
SPP - 81
82
SPP - 82
83
SPP - 83
84
SPP - 84
85
SPP - 85
86
SPP - 86
87
SPP - 87
88
SPP - 88
89
SPP - 89
90
SPP - 90
91
SPP - 91 (Baby El)
92
SPP - 92
93
SPP - 93
94
SPP - 94
95
SPP - 95
96
SPP - 96
97
SPP - 97
98
SPP - 98
99
SPP - 99
100
SPP - 100
101
SPP - 101
102
SPP - 102
103
SPP - 103
104
SPP - 104
105
SPP - 105
106
Suami Pilihan Papa - Akhir Kisah Asya
107
S2 - 107
108
S2 - 108
109
S2 - 109
110
S2 - 110
111
S2 - 111
112
S2 - 112
113
S2 - 113
114
S2 - 114
115
S2 - 115
116
S2 - 116
117
S2 - 117
118
S2 - 118
119
S2- 119
120
S2 - 120
121
S2 - 121
122
S2 - 122
123
S2 - 123
124
S2 - 124
125
S2 - 125

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!