Dua tahun kemudian, Riki yang tumbuh semakin dewasa sekarang sudah memiliki tinggi 170 cm. Kuktivasinya juga sudah ada di tahap gold body tingkat 5.
Riki juga membawa perubahan untuk sekolahnya. Dia mendidik murid-murid untuk tidak berbuat jahat pada sembarang orang. Tapi jangan memberi ruang untuk orang lain menindas.
SMP Sur Zurxin yang dulunya suka membuat ulah. Sekarang setiap tidak ada jam belajar Riki membawa mereka ke perkebunan di sekitar sekolah untuk membantu proses bercocok tanam, proses panen, atau membantu membawa hasil panen untuk dibawa ke pasar.
Murid wanita juga tidak lagi memiliki pemikiran seperti dulu. Dikehidupan Riki sebelumnya banyak murid perempuan di sekokah itu menjadi PSK demi mendapat uang hingga akhirnya sulit keluar dari zona hitam tersebut.
Riki mengajari beberapa keahlian pada beberapa murid, serta menanamkan pikiran untuk berkembang. Dengan begitu banyak dari murid perempuan terhindar dari perangkap para mucikari licik.
Sekolah Sur Zurxin memiliki beberapa usaha cafe yang sangat ramai di malam hari. Dengan pamornya Riki menjadi idola di sekolah. Bukan hanya murid perempuan murid laki-laki juga sangat kagum dengan ketegasan, kebijakan, dan pola pikir yang dimiliki Riki.
Selama 2 tahun ini juga Riki menyemangati mereka untuk berkomoetisi dalam beberapa cabang olah raga. Dan hal yang di dapatkan sangat bagus. SMP Sur Zurxin bukan lagi ayam yang jago kandang. Tidak jarang mereka berhasil memenangkan beberapa turnamen. Yang paling banyak menyumbang piala adalah cabang bela diri. Banyak teman-teman Riki yang menjadi atlit MMA, apa lagi dengan latihan yang Riki terapkan pada mereka membuat mereka bisa berkembang dengan cepat.
Hari ini, Riki membawa team basket sekolah untuk mengikuti turnamen. Memang prestasi team basket baru sampai juara 2. Tapi hal itu tidak menyurutkan niat mereka, apa lagi Riki selalu bilang tujuan mereka bukan juara, tapi membuktikan mereka mampu bersaing.
Saat memasuki gedung pendaftaran seorang gadis cantik berdiri tidak jauh dari pintu masuk. Semua mata laki-laki yang lewat menatap ke arah wanita itu.
"Sial...! kenapa dia berpenampilan lebih cantik dari kehidupanku dahulu?" Riki mengutuk dirinya sendiri.
Di kehidupan sebelumnya, hari ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan Alice Norton. Wanita yang memberinya motifasi untuk belajar, demi masuk ke sekolah unggulan yang sama dengan Alice. Dia mengejar wanita itu selama 8 tahun hingga akhirnya dia sadar alice tidak pernah menganggap dirinya sedikit pun.
Akhirnya Riki pergi menjauh demi bisa melupakan Alice, namun sampai saat ini dia masih belum bisa melupakan rasa cinta itu. Terbukti jantungnya masih berdetak kencang saat pandangan keduanya bertemu. Riki mencubit dirinya sendiri untuk menyadarkannya.
"Sadar Riki kamu tidak boleh terjebak seperti dulu." Riki berucap dalam hati. Kemudian lanjut berjalan menuju meja pendaftaran tanpa memperhatikannya lagi.
****
Di sisi lain Alice menjadi bingung dengan apa yang terjadi. Senyum yang semula indah bagai sebuah bunga yang mekar dengan indah kini menghilang. Rasa sedih dan kehilangan itu kembali muncul.
Pagi tadi saat dia melihat kalender hati Alice langsung ceria. Kemarin teman-teman Alice mengajaknya ke komplek olahraga kota Magir. Alice pun mengingat kembali, dikehidupan sebelumnya besok memang akan menjadi pertemuan pertamanya dengan orang yang dia cintai.
Alice segera bersiap dan berdandan cantik dia bahkan datang 1 jam lebih awal dan terus mengamati pintu masuk dengan cemas. Bahkan teman-temannya juga sangat heran. Alice yang sangat dingin tidak pernah mau di ajak ke tempat seperti ini. Kemarin saat asik membahas turnamen basket saat itu juga Alice datang. Jika tidak mengajaknya juga tidak enak, jadi mereka mengajak alice walau tau alice tidak akan mau pergi. Tapi jawaban yang mengejutkan justru terdengar dari mulut manis Alice.
Kedua temannya berpikir jika Alice menunggu seseorang. "Apa kamu sedang menunggu seseorang?" Mila.
"Tidak" Jawab Alice singkat
"Lalu kenapa kamu selalu melihat ke pintu masuk?" Simi
"Tidak apa-apa." aku hanya penasaran saja.
Tidak lama kemudian, tiba-tiba senyum merekah terpancar dari wajah Alice yang semula dingin. Mila dan Simi mencoba mencari tahu siapa kira-kira orang yang mampu membuat Alice tersenyum. Mereka melihat rombongan dari SMP Sur Zurxin masuk. Semua anggota SMP Sur Zurxin terpana menatap ke arah Alice kecuali satu orang yang hanya menatap sebentar kemudian kembali fokus dan tetap tenang berjalan melewati Alice dengan wajah dingin.
Simi dan Mila mengetahui siapa laki-laki dingin itu karena mereka datang juga untuk melihat aksinya. Simi menatap Alice dengan bingung dan bertanya dengan ragu.
"Apakah kamu kenal laki-laki itu?" Simi
"Ya, aku kenal tapi mungkin dia tidak mengenaliku." Alice menjawab dengan sedih.
Simi dan Mila terkejut tidak menyangka Alice yang dingin ternyata bisa jatuh hati juga dengan Riki. Dia pikir Alice bersikap dingin karena memang ingin fokus belajar seperti yang dia katakan sebelumnya. Namun sekarang mereka tahu jika Alice sudah memiliki orang yang dia sukai.
Berbeda dengan apa yang dipikirkan kedua temannya. Alice bertanya-tanya dengan apa yang sebenarnya terjadi. Selama ini dia selalu mendapatkan gambaran dari ingatan tentang masa depan. Ingatannya itu selalu tepat dan dengan bantuan ingatan itu dia bisa menghindari masalah. Namun apa yang terjadi hari ini tidak sama dengan ingatan dari masa depannya.
Dari ingatan masa depannya, Riki harusnya mendatanginya untuk mengajak berkenalan. Dan tentu saja Alice menolak bahkan memberinya syarat, Jika ingin mengenalnya dia harus bisa memenangkan turnamen basket kali ini. Hingga akhirnya dia berhasil dan Alice akhirnya memberi tahu namanya secara langsung.
Pada kehidupan sebelumnya Alice selalu menolak Riki karena dia berjanji tidak akan pacaran sebelum lulus kuliah. Jadi saat kembali kemasa lalu dia tidak mengucapkan janji itu. Dan dia sengaja berdandan cantik untuk lebih menarik Riki, agar dia bisa lebih dekat kedepannya. Dia tidak ingin menyia-nyiakan Riki seperti kehidupan sebelumnya.
Alice mengingat kata-kata terakhir sebelum Riki benar-benar menyerah dan pergi menghilang. "Terimakasih karena tetap sabar dengan sikap kekanak-kanakan ku. Aku sadar mungkin takdir kita bukan untuk bersama. Setelah ini, aku tidak akan mengganggu kamu lagi." Ucap Riki sambil menyerahkan sebuah cincin.
Alice terus berpikir kenapa semua gambaran ingatan masa depannya akurat kecuali tentang Riki. Tapi dia segera menepis semua pikirannya.
"Jika dimasa lalu, kamu yang mengejarku. Kali ini aku yang akan mengejarmu, tidak peduli sekeras apa kamu menghindar aku akan membuat kamu menjadi milik ku." Ucap Alice dalam hati. Dia kemudian mencari posisi terbaik bersama dengan Mila dan Simi.
Setelah Acara pembukaan turnamen Riki dan anggotanya pergi meninggalkan kursi penonton. Hanya menyisakan 2 orang yang merekam pertandingan. Melihat hal itu, Alice juga bergegas keluar dan menunggunya di depan pintu keluar.
Anggota team Sur Zurxin masih terpana menatap gadis cantik seperti Alice yang berada di depan pintu menyambut mereka. Alice tersenyum manis ke arah Riki dan berjalan mendekat.
"Aku ingin berkenalan dengan mu, namaku Alice." Alice mengulugkan tangannya pada Riki.
Jantung Riki berdetak sangat kencang, tapi dia juga merasa bingung. Sebab hal ini sangat jauh dari ingatannya di masa lalu.
"Seharusnya aku yang mengajaknya kenalan kan? kenapa sekarang terbalik??" Pikir Riki.
Lama tangan Alice menggantung, karena Riki masih bingung dengan situasi yang aneh. Dia merasa sangat aneh tentang perasaanya. Dia selalu merasa seperti memiliki perasaan yang saling mengikat dengan Alice. padahal sebelumnya tidak seperti itu.
"Tidak apa jika kamu tidak ingin berkenalan dengan ku. Yang penting jangan lupakan namaku Alice." Kata Alice kemudian pergi. Sekarang dia bisa memahami bertapa kecewanya Riki saat itu.
"Nama ku Riki, senang bisa mengenalmu." Ucap Riki.
Alice berbalik. "Salam kenal Riki, Sampai ketemu lagi!" Ucap Alice tersenyum dengan gembira. Dia mengingat senyum bahagia saat Riki berhasil memenangkan turnamen dan Alice memperkenalkan dirinya pada Riki. "Apa kamu juga sesenang ini saat itu?" Pikir Alice. "Aku berjanji kali ini aku akan berusaha menjadi yang terbaik untuk kamu." Alice
Alice kemudian pergi meninggalkan Riki, Sedangkan Riki terpaku menatap kepergian Alice. Dia pikir jika dia menghindari Alice dia tidak akan terjebak dalam dilema cinta yang bertepuk sebelah tangan. Namun kali ini saat dia menghindar justru Alice yang mendekatkan diri. Sekarang Riki menjadi semakin bingung, pilihan apa yang akan dia ambil kedepannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
𝖘𝖑𝖎𝖈𝖊𝖔𝖋𝖆𝖈𝖙𝖗𝖊𝖆𝖑
thor, kalau bisa list tahapn kultivasinya ditambahin..
2022-05-03
0
Scurity MT
118 (again)
2022-01-21
0
perrorro-perrorro
wah wah jadi si Alice ini gimana sih maunya wkwkwk perempuan sangat sulit dimengerti, tapi btw Alice juga inget puter balik waktu yak?
2022-01-09
3