Malam harinya Riki memasak untuk keluarga. Setelah meminum jus buatan Riki perasaan ibunya Riki menjadi lebih nyaman. Dia tidak merasa merasakan mual seperti pagi tadi. Bahkan dia bisa memakan makanan apa saja tanpa perasaan mual.
"Riki beli dimana tadi jusnya?" tanya ibu Sumi
"ada penjual yang sering mangkal di dekat jembatan kembar." Riki menjawab sembarang saja. tidak mungkin juga dia mengatakan membuatnya sendiri.
"Ayah besok pulang kerja tolong belikan jus buah stroberi ya." Ibu Sumi meminta pada suaminya.
"Jus stroberinya benar-benar enak Bu, ayah harus membelikan lagi besok ya." Werz meminum segelas jus. sebelumnya Werz ingin minum namun tidak sengaja menemukan segelas jus yang tersembunyi di balik panci.
"Werz, kenapa kamu minum jus punya ibu?" Ibu Sumi berteriak.
"Loh kirain ini disimpan untuk kita." Renz keluar dari dapur sambil meminum jus.
"Ayah pokoknya gak mau tahu, besok belikan lagi ya." Ibu Sumi merengek
"Iya bu iya. besok bapak mampir belikan." Pak Hanz
"Ngomong-ngomong siapa yang masak tadi, rasanya enak sekali." Pak Hanz baru pertama kali merasakan masakan jamur.
"Ibu sama Riki, tadi pas pulang dari rumah Moris, Riki membeli jamur di penjual sayur keliling." Ibu Sumi
"ohh... Riki kamu harus nabung juga, jangan dipakai jajan sembarangan ya." Pak Hanz menasehati.
"Iya pak, Riki paham kok. Riki juga masih punya uang tabungan." Riki
Setelah berbincang sebentar Riki kembali ke kamar dan pergi tidur.
Pagi hari berikutnya, Riki seperti biasa melakukan latihan pagi. Karena sudah menjadi kultivator Target olahraga pagi juga berbeda. Lari 1000 meter, push up 500 kali, sit up 500 kali, squat 500 kali.
Rutinitas Riki juga menjadi lebih padat. Olahraga pagi, kesekolah, mencari kerang. malam hari, ke warnet untuk mencari uang dari situs hacker dunia gelap. dan pada hari libur Riki pergi ke hutan kuno untuk berkultivasi juga mencari bahan berharga.
Sebenarnya Riki ingin berbisnis namun dengan usianya saat ini siapa yang akan percaya. Meskipun dia sudah memiliki penghasilan yang besar dari pekerjaannya sebagai hacker. Tapi dia tidak bisa sembarangan menunjukan dirinya memiliki banyak uang.
seminggu berlalu Riki melihat kotak masuk emailnya. ternyata pagi tadi ada tanggapan dari Norttec dan Samzam. Riki berharap mendapat tanggapan yang memuaskan.
Riki membaca pesan dari Norttec dan mengerutkan kening. bagaimana tidak, Norttec menuduh Riki mencuri paten milik mereka dan meminta Riki untuk menyerahkan full data atau mereka akan melaporkan Riki ke polisi.
"Cih... pantas saja perusahaan Norttec mengalami kemunduran bahkan di ambil alih oleh AppA. Sikapnya bahkan tidak berubah dengan saat itu." Riki kesal
Di kehidupan sebelumnya Riki juga menawarkan kerja sama dengan Norttec namun mereka menolak karena mereka sudah memiliki ponsel pintar pertama. meskipun secara program dan fitur masih banyak terdapat kekurangan.
Riki akhirnya menawarkan kerjasama pada perusahaan AppA dan Samzam. AppA yang saat itu fokusnya terbagi dengan produk laptop akhirnya menolak. Sedangkan Samzam yang terkenal dengan ponsel murah akhirnya menerima kerja sama.
peluncuran posel pintar, chipset generasi terbaru, serta aksesoris seperti jam dan headset yang bisa terhubung dengan stabil akhirnya membuat Samzam merajadi pasar tehknologi saat itu sedangkan Norttec mengalami kemunduran karena minimnya inovasi hingga akhirnya di beli oleh AppA.
Riki santai saja, tidak mau pusing dengan email ancaman dari Norttec. file yang dikirimkan Riki juga sudah diatur untuk menghilang setelah 7 hari.
Riki membaca email dari Samzam. Samzam akan memberikan 1 juta Ri dan bagi hasil 30% keuntungan penjualan produk yang menggunakan paten milik Riki. Dan Samzam akan menawarkan kerja sama selama 20 tahun.
Riki tersenyum, tanggapan ini sama seperti di kehidupan sebelumnya. namun Riki yang sekarang tidak sama. Samzam akan mendapat banyak keuntungan lagi kedepannya. karena setelah mendapatkan full data, mereka akan tahu dana untuk produksi chipset baru lebih murah. Jadi jika Riki meminta 60% pun tidak akan rugi untuk Samzam.
Riki mengirim pesan untuk Samzam, Riki setuju dengan tawaran 1 juta Ri dan bagi hasil 30% namun hanya untuk 2 tahun. Selebihnya Riki meminta bagi hasil 60%.
Keesokan harinya, Samzam memberikan tanggapan. bahwa mereka akan mengirimkan kontrak selama 2 tahun dan untuk selanjutnya mereka akan kembali setelah tanggapan pemegang saham.
Riki sudah memperkirakan hal itu. Riki juga senang akhirnya mendapatkan jalan awal untuk melanjutkan rencana. Sekarang Riki tinggal mencari rumah sebagai alamat Rik-Rich. Tidak mungkin Riki memberitahukan alamat rumahnya yang sebenarnya. Selain mudah dilacak, hal itu juga bisa berbahaya untuk keluarganya.
Riki berjalan pulang, namun Riki melihat seorang pria muda yang sedang berdiri di pinggir jembatan. Sepertinya dia ingin mengakhiri hidupnya. Riki mendatangi pria itu, tampak wajah putus asa.
"Paman mau ngapain disitu?" tanya Riki.
Pria itu menoleh dan mencari sumber suara namun tidak melihatnya.
"apa paman mencari saya?" Riki menaiki satu pagar pembatas hingga kepalanya terlihat. jika dia tidak memanjat 1 tingkat pagar pembatas, maka tubuh Riki akan tertutup pagar pembatas.
"Adek kecil cepat pergi dari sini, kakak disini hanya ingin memancing." ucap pemuda itu tersenyum.
"Wahhh..., boleh dong liat kakak mancing ikan apa?" Riki bertanya dengan polos.
"Tidak... tidak... tidak... nanti kamu jatuh. anak kecil tidak beleh kemari bahaya." pemuda itu membujuk Riki untuk tidak mengikutinya.
"Kakak itu bodoh ya? di situ tertulis dilarang keluar pagar pembatas. Bukan anak-anak dilarang keluar pagar pembatas." kata Riki
"Benar kakak ini bodoh. bahkan bisa tertipu oleh wanita." ucap Pemuda itu dengan wajah lesu.
"Kakak, semua orang pasti perlu sesuatu yang menyakitkan untuk menjadi lebih kuat. kaya gigi ini, perlu dicabut agar tumbuh gigi yang lebih baru dan kuat. tetap semangat!!!" Riki dengan senyum memperlihatkan giginya.
"Benar, perlu sakit untuk jadi lebih kuat." pemuda itu tersenyum.
"Kakak, jangan mengakhiri hidup hanya untuk orang yang tidak mencintaimu. Aku yakin kakak bisa menjadi lebih baik." nada suara Riki tiba-tiba serius.
Pemuda itu terkejut, merasa bocah di depannya menjadi lebih dewasa dari dirinya cendiri. Pemuda itu kembali melompati pembatas jembatan dan menarik napas menenagkan diri.
Tiba-tiba dia menceritakan semua hal yang menimpanya. Dia adalah Savik Kinz salah satu pengacara muda di kota Rukzi Kall Utara. Dia sedang menangani sebuah kasus pemerkosaan. Namun saat sidang, semua bukti-bukti yang dia kumpulkan lenyap. Korban akhirnya bunuh diri karena tertekan. Tersangka bebas tanpa terkena hukuman.
Dia mencoba menyelidiki siapa yang mengambil semua dokumen bukti miliknya. Ternyata pacarnya sendiri menghianati dirinya. Dan selama ini selingkuh dengan pengacara top yang juga menjadi pembela tersangka. Bukan cuma itu semua harta yang dia miliki ternyata sudah dialihkan atas nama pacarnya, sehingga dia tidak memiliki apapun.
Savik dihantui rasa bersalah, karena dirinya korban akhirnya bunuh diri. Itu sebabnya dia pergi dari kota Rukzi hingga sampai di kota Magir dan ingin bunuh diri.
"apa kakak ingin mengulang semuanya dari awal? jika kakak tertarik, jadilah wakil ku. Suatu hari aku akan membantumu membalas dendam." Riki
Entah apa yang Savik pikirkan, hatinya benar-benar tergerak untuk percaya.
"Baik, aku akan mengikutimu." Savik
Hari berikutnya, dengan bantuan Savik Riki menyewa ruko untuk kantor. Riki menyerahkan 500 ribu Ri untuk membeli komponen PC dan beberapa keperluan kantor. Savik menjadi kuasa hukum Riki.
Satu bulan kemudian, Riki bergegas menuju kantornya. Riki memanggil Savik.
"Ada apa Bos?" Savik bertanya
"Saya pernah bilang akan membantu kamu kan?" Riki
"Benar Bos"
"sekarang kamu lihat berita-berita ini." Riki menyuruh Savik membaca artikel media online.
"Seorang pengacara muda ketangkap sedang pesta S*X dan sabu dengan seorang wanita di sebuah hotel di kota Rukzi." Savik membaca
"lanjut artikel bawahya."
"Viral video wanita bermain dengan 3 pria sekaligus. di ketahui pemeran wanita adalah mahasiswi perguruan tinggi **** kota Rukzi."
Tringgg.... tringgg... tringgg...
"Angkat telponmu."
Savik mengangkat telpon, setelah berbincang sebentar
"Baik pak, terimakasih informasinya." Savik menatap Riki tidak percaya.
"Bagaimana apa kamu puas?" Riki bertanya.
"terimakasih sudah membantuku, semua harta yang diambil wanita siallan itu sudah kembali." Savik.
"Untuk tersangka yang saat itu berhasil lolos dari jerat hukum kamu tenang saja, sudah ada yang mengurus masalah itu." ucap Riki
Di kota Rukzi di dalam sebuah gudang. seorang pemuda di ikat tanpa pakaian. Seorang pria penuh tato di wajahnya mengisap rokok. Rokok itu sudah tinggal sedikit. Dia mengambil puntung rokok yang ada di mulutnya dan mendekati pria muda itu.
"Tidak perduli ayahmu sekaya apa, karena kamu mengganggu orang yang tidak seharusnya, maka kamu harus menerima akibatnya." ucap pria sangar itu sambil menekan puntung rokok itu pada tongkat masa depan pemuda itu.
Pemuda itu ingin berteriak namun mulutnya tertutup lakban. Jadi hanya matanya yang terus menerus mengeluarkan air mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
REY ASMODEUS
thor novel loe keren. tapi kok berhenti bikinnya ? gak lanjutin lagi ya ?
2022-04-25
0
♨️ C A H 💧 A N G O N ♨️
bocil parah ngaaab!!!
2022-03-06
1
Zidan Satya
sialan ngilu parah gw
2022-02-24
0