Namanya adalah Elsa Douz murid terpintar di kelas yang juga sepupu Sier. Tidak ada yang berani dengan Elsa karena dia anak gangster yang menguasai kota. Elsa saat ini masih Elsa yang gemuk dan cubi, tapi Riki tahu beberapa tahun lagi Elsa akan menjadi salah satu primadona cantik di kota
"PR???" Riki bingung. Karena fokus memikirkan cara mencegah virus BDV dia sampai melupakan kalau dia masih bocah sekolah dasar yang memiliki kewajiban mengerjakan pekerjaan rumah.
Riki segera duduk dan mengeluarkan buku tugasnya. untungnya bukan soal matematika. Tugas yang diberikan hanya berupa pilihan ganda. dengan cepat dia mengerjakan tugas. Dalam 2 menit tugas selesai dan segera dia mengumpulkan tugas pada Elsa.
"Cepat sekali, apa kamu yakin kamu sudah menjawabnya dengan benar?" tanya Moris
"Aku juga tidak yakin. yang penting aku mengumpulkan tugas." Riki menjawab dengan santai
Riki duduk dengan setelan baju lusuh namun masih layak di pakai. Negara Nim tidak mewajibkan adanya seragam sekolah. Sekolah tempat Riki belajar adalah sekolah elite. Mayoritas adalah anak orang kaya jadi bisa di lihat murid kaya akan memakai pakaian yang bagus dan modis. Sedangkan murid seperti Riki akan memakai pakaian asal rapih. Riki bisa masuk ke sekolah ini karena paman Sier punya utang budi dengan kakeknya Riki. Dan juga Kakeknya Sier dan kakeknya Riki adalah sahabat.
Elsa sangat membenci Riki karena pernah mendengar candaan kakeknya bahwa Elsa dan Riki itu sudah dijodohkan sejak bayi. Bagi kakek dan keluarga besar Douz expresi Elsa saat mendengar dijidohkan sangat lucu sehingga semua tertawa bahagia.
Namun bagi Elsa yang menganggap serius berbeda apalagi saat tahu Riki salah satu murid bodoh di sekolah. Elsa akan segera menjaga jarak dari Riki. Saat Riki melihat reaksi Elsa dia akhirnya paham kalau Elsa saat ini masih menggap serius ucapan kakeknya.
Riki hanya tersenyum sesaat kemudian berbalik ke kursinya. Dia ingin melanjutkan membuat rencana yang telah di susunnya kemarin. Namun dia mengingat sesuatu yang menyedihkan di masa lampau. Hal itu berkaitan dengan Elsa.
Saat BDV menyerang. Riki, Seir, Moris, serta Elsa adalah satu kelompok. Hingga suatu hari mereka dikepung ratusan zombie. Mereka akhirnya bisa melewati kepungan tersebut namun Elsa terjangkit virus. Dia ingat kata-kata terakhir Elsa sebelum Riki terpaksa harus menikam jantung Elsa dengan tangannya sendiri.
"Jika waktu bisa kembali, aku ingin ucapan kakek bukan hanya candaan."
Awalnya Riki tidak tahu artinya sampai Seir menceritakan candaan Kakeknya. Riki juga tidak tahu harus bersikap seperti apa karena Elsa sudah tiada saat itu.
"Waktu sudah kembali, haruskah ku buat hal itu bukan sekedar candaan?" pikir Riki sambil memperhatikan Elsa yang ada di barisan paling depan.
Pelajaran sekolah sudah selesai, Riki pergi ke pantai untuk mencari kerang. Namun sebelum itu, Riki mencari beberapa bahan yang bisa di gunakan untuk mengangkut kerang nantinya. Riki setelah 1 jam mencari bahan, Riki segera merakit alat pengangkutnya. Setelah beberapa saat Riki segera mencari kerrang dengan menenteng gerobak sederhana miliknya.
menjelang air pasang, Riki mengangkut 3 karung kerang ke pinggir pantai. Paman Biggi terkejut dengan hasil yang di dapat Riki. Segera Paman Biggi membantu Riki menarik gerobak rakitannya.
"Wahh..., hari ini kamu beruntung sekali bisa mendapatkan hasil sebanyak ini." Ucap paman Biggi sambil mengusap kepala Riki
Seperti biasa Riki ikut bersama paman Biggi untuk menjual kerang. Setelah sampai rumah makan paman Biggi segera mengurus proses penjualan.
"Hasil yang kamu dapat hari ini 350 Ri, Simpan baik-baik jangan sampai diketahui orang jahat. jangan lupa kamu tabung untuk keperluan sekolahmu." ucap paman Biggi menyerahkan uang pada Riki.
*****
Disore hari Riki beralasan pergi ke rumah Moris agar mendapat izin dari kedua orang tuanya. Wajah kedua orang tuanya nampak berseri-seri terutama ayahnya. sepertinya mereka sudah menyadari Ibu Riki sedang mengandung.
Riki keluar rumah menyusuri jalan yang berlawanan arah dengan rumah Moris. tidak lama kemudian Riki sudah sampai di depan sebuah ruko dengan tulisan Suzuran Net. Riki bergegas memasuki warnet menuju meja penjaga.
"Bang berapa harga perjam?" tanya Riki, sedangkan tangan lentik itu hanga menunjuk list yang ada di meja, sedangkan dia tetap fokus menatap layar monitornya.
"Bang, apa ruang VIP masih ada yang kosong?" tanya Riki sambil melihat list ruang VIP.
Riki memperhatikan penyusunan komputer terbuka yang ada sedikit sekat di kiri dan kanan. itu bukan tempat yang cocok untuk Riki gunakan karena mengganggu privasi. jadi dia ingin menanyakan ruangan VIP.
Dukk....
penjaga warnet memukul meja dan menatap Riki dengan marah. "Bang... Beng... Bang... Beng... Siapa yang abang mu?"
Riki menatap wanita cantik dengan rambut pendek seperti laki-laki di depannya dengan tercengang. Jika bukan karena dua gudukan yang lumayan besar itu, siapapun akan mengira dia laki-laki berwajah cantik.
"Ehh... kamu Bocil mau apa kesini?" tanya wanita itu
"Meimei... kenapa kamu teriak-teriak?" terdengar suara dari dalam warnet.
"ini ada bocil yang manggil saya abang kak!" Meimei menyahut
"makanya kalau gak mau di panggil abang panjangin tuh rambut." balas kakak Meimei lagi.
"Kakak ini jahat loh, masa ade sendiri gak di bela" Meimei kesal lalu menatap Riki. "Eh.. Bocil mau ngapain kamu? kamu sudah izin belum sama mama mu?" tanya Meimei.
"Hehehe..., saya mau kerjain tugas kak. Kakak cantik maaf ya. tadi gak perhatikan saya kira yang jaga abang-abangan." Riki berlagak sepolos mungkin.
"kenapa gak pakai ajah kompi yang kosong?" tanya Meimei curiga
"gak bisa kak, saya mau cari tugas sama download anime. Nanti saya gak bisa konsentrasi cari tugas." ucap Riki beralasan
"Tugas? atau mau nonton bokep?" tanya Meimei.
"Bokep itu apa kak? apa itu film yang bagus kok aku gak tau film anime yang judulnya itu?" Riki berpura-pura polos.
"Gak... gak... itu bukan film. kamu jangan cari soal itu di internet, ok? sana pergi kelantai 2 ruang nomor 5." Memei akhirnya yakin bocah di depannya masih polos.
Riki segera bergegas menuju lantai 2 tidak lupa dia berteriak "ngeenggg..." dengan pelan agar terlihat polos.
Sesampainya di ruangan nomor 5, Riki segera melakukan aksinya. Dia ingin menyamarkan lokasi dan IP perangkatnya dengan Software buatannya yang tersimpan di ruang penyimpanan system.
"Ahhh... softwarenya perlu modifikasi." Riki berucap dan menepuk jidatnya. dia harusnya membuat perangkat lunaknya 6 tahun lagi. jelas perangakt lunaknya belum bisa di gunakan saat ini.
Riki terpakasa membuat ulang semua perangkat lunak. Riki berpikir hanya butuh waktu kurang dari 1 jam dia bisa menyelesaikan semuanya. Namun karena harus membuat ulang perangkat lunak pasti membutuhkan waktu lebih lama.
1 jam kemudian semua perangkat lunak pendukung selesai. Riki mulai menjelajah sebuah situs informasi hacker. Sampai dia menemukan sebuah tantangan dari sebuah perusahaan penyedia jasa keamanan digital.
"Hemm... menarik... Mino Security lima ratus ribu Ri. harusnya aku membobol ini 6 tahun lagi. Tapi sekarang aku butuh uang jadi terpaksa aku harus membobolmu sekarang." ucap Riki
Riki memulai aksinya, pertama dia membuka akun bank digital. Riki berkonsentrasi dan mulai mengetik code dengan sangat cepat. "Haahhh... masih terlalu lamban. Harusnya aku bisa melakukannya lebih cepat lagi." Riki merasa tidak puas. Jika ada yang mendengar keluhan Riki mungkin mereka akan memukul kepala Riki dengan batu.
Setelah beberapa waktu, Riki keluar dan membayar 30 Ri 50 Se untuk pemakaian 2 jam ruang VIP. 15 Ri biaya per jam, 50 Se untuk air mineral.
"Tidakkkk.... bagaimana mungkin itu bisa selesai????" Kakak Meimei berteriak histeris sambil menatap monitor PCnya.
"Kenapa sih kak kok teriak-teriak?" Meimei bergegas masuk setelah mendengar teriakan kakaknya.
Tampak Ruangan kakaknya yang berantakan, sedang kakaknya menatapi informasi pada salah satu layar monitornya. Tampak wajah kakak Meimei yang berantakan. Dia sudah menyusun rencana selama 1 tahun untuk mencoba tantangan Mino Security. Namun dia terkejut saat melihat informasi dari Mino Security di halaman web Hacker dunia gelap.
Dengan wajah tampan namun rambutnya panjang hingga punggung. jika bukan karena ada kumis dan jenggot tipis di wajahnya. mungkin banyak yang mengira dia wanita. Dengan wajah kusutnya dia menatap adiknya sambil meneteskan air mata.
Meimei mendekat dan membaca informasi yang ada di layar monitor. "Tantangan Mino Security selesai. Selamat kepada Rik-Rich." dalam informasi tersebut juga ada Screen Shoot halaman tantangan Mino Security yang bertuliskan "Maaf aku butuh uang by Rik-Rich"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Sahrul Fadriansyah
franotal kau haha🤣
2022-12-21
0
Eros Hariyadi
alur ceritanya menarik 😄💪👍👍
2022-10-18
0
Nurul
waduh! membobol perusahaan serasa mbobol celengan
2022-04-22
0