Seperti biasa Riki memulai harinya dengan olahraga pagi. Setelah sarapan Riki bergegas pergi ke sekolah. Riki sangat bersemangat karena sebentar lagi akan ada ujian kelulusan. Rasanya Riki ingin segera ujian agar dia bisa segera lepas dari status bocil.
Riki sampai di sekolah, sama seperti hari-hari biasanya. Riki di sambut kedua sahabatnya Moris dan Seir juga tatapan tajam Elsa. Sudah tidak ada lagi PR dari guru jadi sudah tidak ada lagi notifikasi dari Elsa. Waktu saat ini hanya di isi dengan latihan ujian, dan itu pun juga sudah berakhir kemarin. selama dua hari ini adalah jadwal praktek. Hari ini praktek olahraga dan seni besok praktek olahraga dan wira usaha.
Praktek olahraga hari ini diisi dengan cabang atletik yaitu lari, lompat, dan lempar. Kemudian praktek pelajaran seni yaitu, seni lukis, seni musik, dan seni tari.
Meskipun ketiga bocah preman ini suka membuat ulah. Pada dasarnya mereka juga tidak jago dalam hal olahraga. Tapi beberapa minggu terakhir Riki memberi mereka beberapa makanan pendukung dan latihan dasar. Setelah itu mereka juga merasa kekuatan fisik dan daya ingatnya semakin kuat.
Di kelas mereka ada murid bernama Ronet yang paling jago dalam hal olahraga. Semua murid sangat mengagumi Ronet. Ronet sangat suka merendahkan orang lain kecuali Seir dan Elsa. Biar bagaimanapun Ronet anak orang kaya, tapi jelas keluarganya tidak berani menyinggung keluarga Douz.
Penilaian pertama yaitu lompat jauh. Pak guru memanggil Ronet sekaligus memberi contoh. Ronet mulai berlari saat mencapai batas Ronet melompat. Moris menarik meteran mengukur jarak lompatan. "2.1 meter" teriak Moris. Seir langsung mencatat hasil kemudian memanggil nama selanjutnya.
"Wahh..., Ronet memang paling jago."
"pasti tidak ada yang lebih jauh lagi."
"Jelas, siapa coba yang bisa kalahin Ronet"
Ronet bangga mendengar pujian teman-teman sekelasnya. Sedangkan Riki menarik alat untuk menggemburkan pasir.
satu persatu murid melakukan tes lompat jauh hingga sampai giliran Seir. Riki bergegas mengambil sapu dan membersihkan jalur lari.
"mau dibersihkan bagaimanapun tetap ajah tidak akan bisa mengalahkan Ronet."
"Biarkan saja para pembuat onar itu. kita juga tahu kemampuannya."
"Coba lihat kelakuan mereka, pakai acara pemanasan segala."
Ronet sekarang memegang kertas untuk mencatat hasil. karena Riki, Moris, dan Seir melakukan pemanasan.
Seir bersiap menunggu aba-aba,
"mulai"
Seir mulai berlari pelan, kemudian kecepatannya meningkat perlahan hingga menjadi sangat cepat.
Woossszzz....
Seir melompat dan mendarat dengan baik. Semua murid yang menyaksikan terpana dengan lompatan Seir. murid yang memegang meteran segera mengukur dan berteriak "2,60 meter"
"Apa??" semua murid terkejut
"Dele, apa kamu tidak salah ukur?" Ronet tidak percaya
"Kalau kamu tidak percaya kamu bisa kemari melihat" Dele kesal, dia tidak buta juga tidak buta huruf. Dia masih bisa melihat angka pada meteran dengan jelas.
"2,60 meter" teriak pak guru. awalnya dia juga tidak percaya jadi ingin memastikan.
Ronet tidak bisa berdebat lagi, pak guru sudah bersuara tidak mungkin dia membantah.
Giliran berikutya adalah Moris. Moris melakukan gerakan serupa, semua orang terkejut. Moris yang setiap pelajaran olahraga kerjanya mencari kesempatan mengintip murid wanita berganti pakaian kenapa tiba-tiba bisa melompat melebihi Ronet.
"2,59 Meter"
Ronet bertambah kesal, jika hanya Seir dia masih bisa menahan. Tapi ini Moris yang tidak berguna juga bisa mengalahkannya. Sementara Ronet kesal Moris murung karena kalah dari Seir. Baginya kalah dengan perbedaan 1 Cm itu sungguh menyakitkan. Apalagi Moris sudah mempertaruhkan kartu DM (Duel Monster) favoritnya.
Sekarang giliran Riki, Riki berlari santai kemudian melompat dengan santai juga.
"3 meter"
Semua yang melihat melotot dengan mulut terbuka. Guru segera berlari dan mengukur sendiri untuk memastikan. Pak guru tercengang, bahkan beberapa kali dia menggosok matanya memastikan angka yang dilihatnya. Sementara hati Ronet benar-benar pecah berkeping-keping. Sempat dia berpikir ketiga sahabat itu meminum narkoba untuk menguatkan stamina.
****
Kejutan kembali berlanjut pengambilan nilai tolak peluru.
Jonet.... 1,9 meter
...
...
...
Seir..... 2,4 meter
Moris... 2,5 meter
Riki..... 3,2 meter
"Tidak mungkin mereka jadi sehebat itu, pasti mereka pakai narkoba." Jonet bertambah kesal hingga mengumpat dalam hati.
Jonet mendatangi Riki. "Aku tidak akan membiarkan kamu menang saat pengambilan nilai lari nanti."
"Apa kamu tidak terima kalah?" tanya Moris
"Aku tidak tahu apa yang kamu pakai hingga bisa sekuat itu. Tapi aku yakin kamu pasti memakai sejenis narkoba." ucap Jonet penuh percaya diri.
"Apa kamu sudah pernah melihat narkoba?" tanya Seir
"tidak" jawab Jonet singkat
"Apa kamu sudah pernah lihat orang yang memakai narkoba?" tanya Seir lagi
"tidak" Jawab Jonet singkat
"Ayo jalan, orang sok tau tidak usah dipikirin." ajak Seir dengan santai.
"Ayo..." jawab Riki dan Moris
Jonet sangat kesal, tapi dia juga tidak berani melawan Seir.
Saat pengambilan nilai lari 100 meter, waktu yang di capai Moris dan Seir 14 detik. Sedangkan rekor yang pernah dicapai Jonet hanya ada dikisaran 15 detik. Hal ini membuat Jonet sangat frustasi.
Kali ini Jonet bertekat untuk mengalahkan Riki, Jonet mengambil start sambil melihat ke arah Riki dengan tatapan tajam. Ketika peluit panjang berbunyi Jonet segera berlari kencang. Baru 4 detik Jonet melihat Riki mendahuluinya. Jonet mencoba memacu dirinya untuk mengejar. Namun sekeras apapun dia mencoba tetap tidak mampu. Hingga akhirnya keseimbangan Jonet goyah dan berakhir mencium lapangan beton.
Segera kedua teman Jonet menolong jonet. Terlihat Jonet menangis karena bibirnya pecah, hidungnya juga berdarah, dan nampak benjolan pada kepalanya akibat benturan dengan lantai.
Semua teman yang menonton kasihan dengan kecelakaan yang dialami Jonet. Riki meraih waktu tersepat yaitu 12 detik. Itu juga karena Riki sudah menahan laju larinya. jika dia ingin sungguh-sungguh tentu dia bisa mendapatkan waktu 1 detik.
Setelah olah raga selesai, Riki dan teman-temannya istirahat. karena setelah itu mereka harus bersiap untuk penilaian melukis, seni musik, dan seni tari
Untuk seni lukis, semua berjalan normal namun 3 lukisan terbaik nantinya akan dipajang pada festival kelulusan. siapapun yang terpilih pasti akan membanggakan orang tuanya. Elsa adalah salah satu kandidat pemenang.
Moris dan Seir sudah mendapat bimbingan dari Riki, dengan daya ingat yang kuat mereka bisa meniru lukisan dengan menonton video. Namun tetap saja hasilnya tidak bisa maksimal. Tapi setidaknya mereka tidak akan mendapat nilai jelek.
Guru memandangi lukisan Elsa yang sangat bagus. Dia merasa bangga mempunyai murid berbakat seperti Elsa. Elsa menggambar seekor tipai yang bermain di pohon.
Guru tidak memperhatikan Riki yang duduk dibelakang. Jadi tidak tahu kalau Riki memiliki kejutan, sampai penilaian selesai dan guru melihat apa yang digambar Riki. Riki menggambar seorang gadis cantik sedang tersenyum manis dan berdiri memandangi lukisan, dan lukisan itu adalah lukisan tupai yang bermain di dahan pohon.
Lukisan Riki tidak berwarna, hanya mengunakan guratan pensil namun nampak hidup. Guru berpikir itu adalah imajinasi Riki saja, namun nyatanya itu adalah gambaran masa depan saat Riki, Elsa, Moris, dan Seir bersembunyi di gedung sekolah sebelum mereka terkepung Zonbie hingga menewaskan Elsa.
Di lukisan Riki juga terdapat bait-bait puisi
Aku berharap bisa melihatmu lagi
Tersenyum lagi
Tertawa lagi
Bersama keindahan jiwamu
yang menarikku
yang mengikatku
Aku mengingat kata-kata mu
jika waktu bisa terulang
aku berharap kata-kata itu
bukan sebuah kebohongan
Aku sudah mengulang waktu
haruskah kubuat kata-kata itu
menjadi kenyataan yang indah
Guru yang membaca itu, seketika meneteskan air mata. Dia merasa lukisan Riki mengandung makna kesedihan yang dalam. Guru mengumumkan 3 lukisan yang akan dipajang adalah milik Riki, Elsa, dan Nia.
Elsa sangat terkejut ternyata lukisan milik Riki menjadi yang terbaik. Elsa penasaran ingin melihat seperti apa lukisan Riki.
Selanjutnya adalah penilaian seni musik. Biasanya murid-murid akan maju untuk bernyanyi. Tiba-tiba Moris berdiri, Riki langsung merasakan firasat buruk. sebenarnya Riki sudah tahu apa yang direncanakan Moris dan Seir. Namun Riki benar-benar belum siap, meskipun dalam beberapa minggu terakhir mereka sudah latihan.
Awalnya Riki memberika beberapa bahan ajaib agar teman-temannya bisa lebih cerdas sehingga bisa lulus dengan nilai baik. tapi siapa sangka apa yang dilakukan Riki justru mendorong potensinya lebih cepat. Seharusnya 5 tahun yang akan datang kedua sahabatnya itu adalah pendiri group boy band paling terkenal di negara Nim, dan Riki adalah penulis lagu untuk mereka.
"Bu, kami ingin mengambil nilai seni musik dan tari sekaligus." Moris meminta pada guru.
"Apa kamu yakin?" tanya ibu guru sedikit ragu. bagaimanapun Moris adalah murid yang malas.
"Kami yakin bu! saya, Seir, dan Riki akan bernyanyi dan menari." ucap Moris meyakinkan.
"Baik kalau begitu silahkan maju."
Seir mengeluarkan pemutar lagu dari dalam tasnya. Moris dan Seir melangkah maju namun melirik Riki yang masih duduk menundukan kepala. Akhirnya keduanya melangkah menuju Riki dan menyeret Riki maju kedepan.
Seir menyalakan pemutar musik dan mereka mulai berdiri dengan membelakangi penonton.
"Boy! Lets GO"
Saat kata itu terdengar, Seir yang berada di tengah berbalik dan mulai menyanyi begitu juga ketiganya menyanyi sambil menari.
Guru bersemangat melihat gerakan mereka membawakan tarian modern seperti boy band yang sedang hits saat ini. Semua penonton kagum, tidak ada yang menyangka 3 perusuh bisa menampilkan musik, nyanyian, dan tarian yang keren.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
nabawi ahmad
hebat
2024-01-20
0
Eros Hariyadi
Always Like and Favorit 👍👍👍
2022-10-18
0
Rama Suryawan
BTS ketar ketir melihat ini#PLASTIK
2022-04-10
2