"mana Fahri bang , " tanya Naya panik
" tenanglah Fahri sedang di kamar Queen " jawab Aswin
" Nay, buk Sanusi dan Josep ingin bertemu dengan Fahri " Jelas Arif.
" Enggak...., aku gak mau dia bertemu Fahri.?" tugas Naya.
" Nay, setidaknya berikan kesempatan ku untuk menjelaskan semuanya. " Josep menatap dalam wanita yang sempat menjadi istrinya itu.
" Nay, biarkan Josep menjelaskan semuanya nak " bujuk mamah Naya.
" mah....?" Naya tak percaya jika mamanya malah memberikan kesempatan pada laki laki di depannya itu.
" Nay, setidaknya di usia mamah yang sudah tua ini, biarkan mamah memeluk cucu mamah sekali saja nay ," isak buk Sanusi.
Naya hanya diam membatu.
" cucu.." Naya tersenyum getir
"Naya Abang rasa kau harus memberikan kesempatan pada Jo untuk menjelaskan semuanya " bujuk Arif
"bang....," Naya menatap tajam pada Abang nya itu
" ayo .. lah , kenapa kalian sekarang malah mendukung nya , aku telah memberikan kesempatan itu dari dulu, berkali kali aku memintanya untuk sekedar menemui Fahri, aku berharap perpisahan tak membuat putraku kehilangan kasih sayang ayahnya, tapi apa yang dia lakukan, dia tak pernah datang walau aku memohon sekali pun, bahkan putraku sekarang sudah tak mengharapkan. lagi kehadiran nya." serak suara Naya menahan api di dalam dadanya. bulir itu kembali meluncur di pipi Naya. Josep tak kuasa melihat airmata itu mengalir atas kesalahannya , ia berdiri dan bersujud sambil menggenggam erat kedua tangan mantan istrinya itu.
" Naya , Abang salah , pukul Abang, maki Abang, lakukan apa yang ingin kau lakukan , tapi berikan Abang kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Abang mohon Naya, " isak tangis mereka memenuhi ruangan itu.
Naya bangun dan berlari ke kamarnya, ia menghempaskan tubuhnya ke kasur dan meluapkan seluruh tangisnya di bantal.
***
empat tahun silam.
Naya tengah berdiri di atas jembatan gantung yang sangat panjang penghubung antara kota Jambi dan kabupatennya. tempat yang sangat indah orang orang menyebutnya dengan jembatan GENTALA ARASI.
hari sudah semakin larut entah kenapa Naya masih saja betah berada di jembatan itu, tak ada rasa takut padanya , bagaimana jika ada orang jahat di sana
Naya berdiri di atas pembatas jembatan itu seolah ingin melompat ke arah arus sungai yang dalam
tiba tiba sebuah tangan kokoh menariknya hingga ia tersungkur di atas jembatan menimpa tubuh kekar yang tak ia kenali , matanya membulat sejurus terpancar ketakutan di wajah cantik itu.
" lepaskan aku," teriak Naya pada pria di bawah tubuhnya
" tidak jika aku melepaskan mu , sama saja aku membiarkan kau melakukan dosa besar di hadapanku " kata pria itu, sedangkan tangannya masih menahan erat pergelangan tangan Naya. Naya mengerutkan keningnya.
" a.. apa maksudmu, dosa .. dosa apa ." tanya Naya tergagap.
" dek, ingatlah apa Apun beban yang kau rasakan saat ini bunuh diri bukan solusi untuk masala mu, kau tau Allah melaknat orang yang bunuh diri." kalimat pria itu membuat Naya meremang, ia bangun dan duduk di atas jembatan tepat di samping pria itu.
" kau pikir aku sebodoh itu ingin bunuh diri, jika aku bunuh diri aku tak akan memilih terjun di sungai karena itu akan sia sia, aku lebih baik melompat dari gedung tinggi itu, " ucap Naya sambil menunjuk deretan gedung perkantoran yang tinggi.
" lalu.. kenapa kau berdiri di sana dan kau merentangkan tanganmu seperti ingin melompat " tanya pria itu polos.
" a.. aku..., " Naya tak melanjutkan kalimatnya, dia sendiri bingung dengan apa yang di lakukan ya tadi, tiba tiba ia meremang sendiri mengingat jembatan yang sangat tinggi dan arus yang kuat,
" pria ini benar, jika aku terjatuh bisa mati konyol aku " bisik hati Naya.
" kau tak bisa menjawabnya, kau pasti ingin bunuh diri kan." goda pria itu.
" kau terlalu banyak ikut campur urusan orang " ketus Naya kemudian bangun dan berlalu meninggalkan pria itu.
"hei . dek, tunggu aku," pria itu berlari kecil menyusul Naya.
" tunggu, siapa namamu." tanya nya pada Naya,
" kenapa kau mengikutiku." Ketus Naya.
" sudah malam, dan disini sangat sepi , apa kau tak takut jika ada orang yang berniat jahat pada mu, " pria itu menatap Naya sekilas.
Naya melihat sekeliling lalu melihat jam tangannya
" apa....?" Naya kaget
"jam 02:00 , udah mau pagi." bisik hati Naya.
" kenapa ?" tanya pria itu kemudian
" aku harus segera pulang " Naya berlari ke parkiran menuju motor metik kesayangannya. namun naas bagi Naya karena ban motor nya ternyata kempes
" ah.. sialan " Naya menendang ban motor nya.
" kenapa." pria itu masih tetap mengikuti Naya, ia melihat ban motor Naya yang kempes
" di mana rumah mu, biar ku antar " kata pria itu. Naya menatap sekilas,
" kelihatannya sih orang baik." batin Naya , namun kemudian ia terdiam seperti berpikir
" ayo, mobilku ada di ujung sana " kata pria itu sambil menunjuk ke arah sebuah mobil Fortuner yang terparkir di ujung jembatan .
"ah .. tidak usah , Abang Abang ku Kakan sangat marah jika aku pulang larut bersama pria asing. " lanjut Naya kemudian
" aku akan mencari bengkel di sekitar sini " lanjut Naya.
" tak ada lagi bengkel yang buka, itu.. satu satunya bengkel di daerah ini, akan buka jam 7 pagi " kata pria itu menjelaskan.
" ayolah aku akan mengantarmu pulang , terlalu bahaya buat seorang gadis tengah malam di tempat ini " bujuk pria itu lagi.
" tapi... motorku " kata Naya ragu ragu.
" biarkan di sini besok aku akan mengantar nya ke rumah mu. " ucap pria itu . Naya pun akhirnya setuju ia menaiki mobil pria itu.
" aku Josep kita bekum berkenalan dan kau belum menyebutkan namamu." ujar pria yang bernama Josep itu saat ia hendak melajukan mobilnya.
" Naya ," Naya pun menyambut ukuran tangan Josep
" apa kau lapar, bagaimana jika kita makan dulu." tanya Josep pada Naya saat mobil melintas di jalan yang masih banyak pedagang gerobaknya.
" aku rasa tak perlu aku tidak lapar, " Jawab Naya.
" ayo lah, setidaknya kau temani aku makan, aku sangat lapar " bujuk Josep pada Naya.
" baiklah kalau begitu " akhirnya mereka berhenti di sebuah tenda yang menyediakan nasi pecel lele.
" kau mau apa " tanya Josep pada Naya.
" apa saja," jawab Naya
" Nasi dua dengan bebek goreng nya mas" pinta Josep pada pedagang nasi uduk tersebut , mereka pun akhirnya menikmati makan hidangan sambil bercerita .
" Naya bolehkah aku minta no ponselmu." tanya Josep saat sampai di depan rumah Naya.
" untuk.?" Naya bertanya
" biar aku bisa mengantar motor mu " jawab Josep asal.
" 0897xxxxxxxx" Naya pun berterima kasih pada Josep.
Pagi harinya Naya bersiap untuk bekerja menjadi asisten seorang koki di salah satu hotel terkenal di kota Jambi , sesampainya di tempat kerjanya ia di kagetkan dengan Josep yang tiba tiba ada di. tempat kerjanya.
" Naya." panggil pria itu di saat Naya hendak menuju ruang penyimpanan sayuran
" loh.. Josep." tanya Naya heran
" kau bekerja di sini ?" tanya Josep lagi.
" kau sendiri.?"
" seperti yang kau lihat , aku juga bekerja di sini " jawab Josep santai .
Tak kusangka ternyata kita bertemu lagi nay ucap Josep kemudian , pada akhirnya hubungan Naya dan Josep semakin akrab, sedikit demi sedikit Josep mendapat tempat di hati Naya
Perhatian Josep, dan sikapnya yang penyabar membuat Naya merasa tersanjung , dan kini Naya juga tau, bahwa Josep adalah seorang mualaf dan ia juga pemilik hotel tersebut.
***selamat malam para readers...
selamat menikmati karya amatir author yah
jangan lupa tinggalkan jejak like komntar dan vote nya, agar author bersemangat untuk melanjutkan cerita ini.
terima kasih***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
mom mimu
5 like meluncur kak...
maaf baru mampir lagi, semangat terus ya 💪🏻💪🏻💪🏻
2022-11-16
0
Senajudifa
itu awalx
2022-10-18
0
ZasNov
Semoga Naya mau memberi Josep kesempatan untuk menjelaskan yang sebenarnya..😥
Awal pertemuan Josep dan Naya berkesan sekali ya..😄
2022-09-20
0