...jam sudah menunjukkan pukul 02:00 dini hari namun mata Naya tak mampu terpejam sedikit pun , pertemuannya dengan Aldo membuat Naya teringan kenangan 5 tahun lalu sebelum dia menikah dan memiliki Fahri ....
5 tahun lalu
"sayang hari ini Abang akan menemui keluarga mu, dan secepatnya kita akan menikah, Abang sudah tak sabar ingin menikah denganmu." kata Aldo sambil menggenggam erat jemari Naya
"apa kau bahagia, .. hummm.." Aldo mendekatkan wajahnya di balik telinga gadis itu, menghirup harumnya shampo di rambut wanita kesayangannya itu.
"Naya sangat bahagia bang, tapi Naya takut bagaimana jika kak Aswin tak memberi restu pada kita." gadis itu terlihat sangat khawatir masih terngiang di telinganya saat kk ke duanya itu mengultimatum nya beberapa hari yang lalu.
"jika kau tak mengakhiri hubunganmu dengan pria pengangguran itu. maka kau siap siap angkat kaki dari rumah ini, dan satu lagi aku tak akan pernah mengizinkan mu untuk bertemu lagi dengan mamah." kata kata itu sangat melekat di memori Naya, hingga sekarang
"kita tak akan tau, jika kita tak mencobanya sayang, Abang akan yakinkan bang Aswin kalau Abang bisa menjadi suami yang baik untuk adik kesayangannya ini" Aldo menarik Naya ke pelukannya dan mencium tipis pipi gadis itu.
"jika tak di restui" Naya menautkan kedua alisnya
"Abang akan larikan adiknya ini hingga ia tak mampu menemukannya " candaan Aldo tapi terdengar serius di telinga Naya
" bang...." naya terlihat tak suka dengan candaan Aldo
" iya sayang, Abang bercanda.jika bang Aswin tak merestui kita , Abang akan tetap berusaha sampai mereka mau memberikan restu pada kita." Aldo mencubit hidung Naya
" huf... gak sabar pengen cept nikah" Aldo memeluk Naya erat dari belakang sambil melingkarkan tangannya di pinggang Naya , mereka berdua menikmati angin sejuk di bawah pohon nan rindang di pinggir danau sambil sesekali Aldo mencium pipi gadis kesayangan nya itu.
sore harinya Naya sudah siap dengan berbagai macam kue untuk menyambut kedatangan Aldo . mamah Naya pun tak pernah melarang hubungannya dengan Aldo , hanya saja kedua kk lelakinya ingin Naya memiliki suami yang mempunyai pekerjaan tetap , bukan seperti Aldo yang hanya kuli kadang bekerja kadang tidak.
atas permintaan sang mamah Aswin dan Arif datang ke rumah mamah untuk menemui Aldo yang berniat melamar Naya , kedua kk lelaki Naya itu pun telah datang . sore berganti malam , selepas solat Isa keluarga dari pihak Aldo pun telah datang.
kedua keluarga berkenalan , dengan sangat yakin Aldo menyampaikan niatnya ke pada keluarga Naya. namun kk Naya yang tertua memberikan persyaratan pada Aldo.
"aku tak keberatan jika kau ingin menikah dengan adikku., tapi sebagai seorang kk aku ingin adikku menikah dengan lelaki yang tepat, jika kau benar benar menginginkan adikku maka permintaan kami sangat sederhana ." Arif menjeda sebentar kalimatnya.
" pertama buktikan pada kami kau bisa memiliki pekerjaan atau penghasilan yang tetap , ke dua aku berikan waktu selama satu tahun untuk kau mengumpulkan uang , karena aku ingin adikku satu satunya menikah dengan sebuah pesta yang meriah. jika kau telah memiliki dua persyaratan itu kau bisa datang kembali ke sini. dan aku akan menikahkan kalian" kata Arif tegas.
"bagaimana do, apa kau bersedia dengan persyaratan dari keluarga Naya." tanya ibu Aldo pada anak nya tersebut.
Aldo terdiam sejenak kemudian ia mengangguk pasti , "ya saya bersedia bang, saya berjanji akan berusaha membahagiakan Naya dan akan berusaha agar Naya tak kekurangan semasa hidupnya." janji Aldo pada keluarga Naya.
Aldo dan Naya saling tatap penuh bahagia ,akhirnya sesuai dengan kesepakatan kedua belah keluarga lamaran Aldo di tunda sampai Aldo memiliki pekerjaan tetap. dan untuk itu Aldo hanya butuh waktu satu tahun.
***
hari berganti hari Aldo pun berusaha mencari pekerjaan yang layak dengan berbekal ijazah SMA miliknya. namun ternyata mencari pekerjaan tidaklah mudah Aldo pun mulai frustasi dan patah semangat
" kamu harus yakin sayang, ini baru sebulan, Naya yakin Abang akan mendapatkan pekerjaan " Naya selalu memberi kan semangat pada Aldo.
"sayang, aku rasa kedua kakak mu sengaja ingin menolak lamaran ku secara halus , mungkin dia sudah yakin kalau aku tak akan mendapatkan pekerjaan dan uang yang banyak dalam waktu setahun, jadi mereka bisa memisahkan kita nantinya" kata Aldo pada Naya
"kenapa Abang bisa berpikir seperti itu pada Abang ku, mereka tak mungkin akan membiarkan aku menderita bang, jangan pernah Abang berburuk sangka pada kedua Abang ku." kata Naya tak terima saudaranya di tuduh .
"Abang bukan berburuk sangka, Abang hanya..." kalimat Aldo terhenti ia diam menatap hamparan danau di depan matanya. ia mulai merasa takut, takut aja kehilangan cintanya.
"apa Abang mencintai nay,?" pertanyaan itu tiba tiba keluar dari bibir mungil Naya
"pertanyaan macam apa itu nay, " Aldo menatap tajam ke arah Naya.
"kalau begitu buktikan bang, Abang pasti bisa ." Naya meraih tangan Aldo nan menggenggamnya erat seolah memberi kan kekuatan untuk Aldo.
" nay..., bagaiman jika Abang gagal." tatapan Aldo tiba tiba menjadi sendu.
" Abang harus berusaha dulu." Naya menyandarkan kepalanya di bahu Aldo. Aldo yang begitu takut kehilangan sang kekasih tiba tiba meraih kepala Naya dan memutar posisi duduknya menghadap Naya
" nay....?" Aldo menatap Naya dalam. lalu ia mendekatkan wajahnya pada Naya . tiba tiba Aldo mencium tipis bibir mungil di hadapannya. Naya sedikit tersentak kaget. ini kali pertamanya bibir nya di sentuh oleh seorang pria , biasanya Aldo hanya mencium pipi naya.atau puncak kening Naya.
" bang..." tegur Naya kaget.
" Abang menginginkan ini nay " Aldo mengusap lembut bibir indah itu dengan jarinya.
"tapi bang,?" belum sempat Naya melanjutkan kalimatnya. bibir Aldo telah menempel di bibir Naya. Naya tersentak ia kaget namun berusaha tetap tenang . Aldo menggigit kecil bibir Naya membuat Naya membuka bibirnya dan membalas setiap ******* dari bibir Aldo. bibir Aldo kini dengan leluasa menjelajahi setiap rongga mulut Naya. sementara tangan kanan nya kini pun mulai bergerilya mencari tempat persinggahan yang tepat.
"bang stop." Naya berusaha menghentikan tangan Aldo saat mulai berusaha mendaki kedua gunung kembar Naya. namun Aldo tak menghiraukannya. bibir aldo kini telah berada di leher jenjang milik Naya seolah ia menemukan tempat bermain yang sangat nyaman di sana. Naya berusaha menolak perlakuan Aldo namun Naya tak kuasa, rasa geli dan nikmat membuat sesuatu di sana menginginkan lebih.
" bang hentikan...?" suara Naya mulai serak , sementara tangan Aldo yang dari tadi bermain di kedua gunung kembar itu kini mulai turun ke lembah tertutup milik Naya , berusaha membuka pengait jeans itu namun Naya tiba tiba tersadar .
"bang hentikan." Naya mendorong tubuh kekar Aldo namun tenaga Aldo sangat kuat hingga usaha Naya tak membuahkan hasil.
"bang jika kau melakukan ini, aku bersumpah akan membencimu seumur hidupku." bentak Naya . Aldo tersentak , ia terdiam namun tak lama kemudian
" tidak sayang, jangan lakukan itu, aku sangat mencintaimu , ini satu satunya jalan agar kita bisa bersama." suara Aldo yang sudah mulai parau, nanya mendorong tubuh Aldo dengan sekuat tenaganya.
plak..., sebuah tamparan keras mendarat di pipi aldo.
"kenapa kau lakukan ini padaku bang, aku membencimu." suara Naya bagai kan petir yang menyambar di telinga Aldo. ia tersadar akan perbuatannya.
"nay,.. nay.. maafkan Abang sayang, Abang gak bermaksud " Naya memperbaiki kemeja nya dan segera berlari meninggalkan Aldo .
***
"ahhhh... semua lelaki itu brengsek...." tiba tiba Naya berteriak. mengenang kejadian yang sangat menyakitkan itu.
"kenapa kau harus kembali ke hadapan ku" Naya tersadar ia melihat jam di hp nya , jam 04:00 ia memutuskan untuk bangun dari tempat tidurnya dan mandi serta bersiap untuk solat subuh.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Radiah Ayarin
tuh kan sudah qu duga
2023-02-03
1
@Risa Virgo Always Beautiful
keren ceritanya
2023-01-10
0
Nindira
Mungkin kalau Aldo menikahi Naya, Aldo akan cari pekerjaan biar tidak menganggur lagi
2022-10-18
0