Malam ini Aldo terlihat sangat bersemangat baru beberapa jam saja dagangannya habis tak bersisa.
"Alhamdulillah kalau seperti ini terus cita cita ku pindah ke ruko akan segera terlaksana." gumam Aldo sambil tersenyum
"masih ada satenya Uda" seseorang berhenti tepat di depan gerobak Aldo.
"ah.. kau rupanya zi, dari mana malam malam begini." tanya Aldo pada Rozi.
"aku baru pulang kerja do, masih ada sate nggak, laper banget nih." Rozi memegang perutnya
"duh.. dah habis zi." Jawab Aldo.
"wah.., kalah cepat aku, padahal lagi pengen banget aku makan sate.
"bakso mau nggak zi, bakso yang di sebelah enak banget lo." Rozi mengangguk saat ini apa pun jadi lah untuk mengganjal perutnya yang udah sangat keroncongan .
"aku pesan yah." Aldo pun memesan dua mangkok bakso untuk dirinya dan Rozi.
"duduk Zi," Aldo menarik bangku kayu untuk mereka ddk
"do, aku lihat dagangan mu sangat laris, dan aku juga sudah pernah mencoba sate bikinan mu benar benar enak di, makanya aku tadi kesini lagi," Aldo tersenyum senang karena ternyata banyak yang menyukai sate Padang bikinan nya.
"ah.. yang benar zi, kau tidak sekedar memuji kan."
"buktinya , jam segini aja dagangan mu udah habis, padahal ini baru jam 9 malam." Rozi melihat di sekeliling orang masih ramai.
"Alhamdulillah zi, lagi baik rezekinya "
"Kau gak berniat buat pindah ke tempat yang lebih luas dan strategis do," Aldo menatap Rozi sekilas kemudian tersenyum.
"sebenarnya aku sudah men DP ruko yang di ujung taman itu zi, hanya saja uang ku belum cukup, perjanjian nya jika awal bulan aku gak melunasi pembayaran ruko itu akan di jual pada orang lain zi." cerita Aldo pada Rozi.
" wah.. bagus tu tempatnya do, di sana kan jalan masuk dan tempatnya juga cantik di samping nya ada kolam buatan. Wah... sangat bagus buat anak anak nongkrong do." Rozi diam sejenak.
"semangat ya do, aku yakin kamu pasti bisa, jika kamu butuh bantuan aku siap membantu do." ucapan tulus dari Rozi.
"makasih zi, tapi insyaallah aku masih bisa," mereka pun melanjutkan ngobrol santai sambil menyantap bakso yang masih panas.
"wah. benar kata mu do ini bakso kaki lima yang rasa nya gak kalah dengan restoran bintang lima." Rozi menghabiskan satu mangkok baso versi jumbo itu tanpa sisa. Entah karena laper atau memang efek cuaca yang lagi dingin.
" hahaha, makanya zi sering sering makan di pinggir jalan, gak harganya murah tapi rasa gak kalah sama restoran. kami pedagang kaki lima juga tetap menjaga kebersihan Lo zi. seloroh Aldo
" haha iya aku udah buktiin , bakso ini dan juga sate mu itu, sekarang masuk daftar makanan favorit ku." Aldo tersenyum senang mendapat pujian dari sahabat nya itu.
"wah. di udah malam ni, aku duluan yah." Rozi pun berpamitan sedangkan Aldo melanjutkan kembali merapikan gerobaknya dan pulang.
***
restoran Naya masih tutup padahal jam sudah menunjukan pukul 11 siang, yah.. karena hari ini Naya terlanjur mengisi katering di acara wedding anak salah satu anggota dewan di kota ini, Naya terpaksa menutup restorannya untuk hari ini berhubung Koki andalannya lagi cuti dan kurang nya anggota. Naya tak ingin mendapat teguran ataupun komplean dari customer nya. Jadi Naya sendiri lah yang turun tangan dalam job kali ini karena ia tak percaya pada koki barunya. ia belum tau kualitas koki baru tersebut selama ini hanya dia dan Bima yang menjadi koki utama di restorannya itu.
Naya dan Nina terlihat sangat sibuk di bagian masak sementara Eva mengatur bagian waiters agar tak melakukan kesalahnnya sedikit pun . Ini akan sangat berpengaruh pada image restoran mereka.
4 orang koki dan 20 orang waiters bekerja keras melayani para tamu undangan di acara wedding kali ini. mbak Eva terlihat sangat jeli sedikit saja melakukan kesalahan akan membuat mbak Eva melorotkan matanya pada waiters nya.
jam menunjukkan pukul 02:00 dini hari , Naya dan tim nya baru saja sampai di restoran beberapa orang memilih tidur di aula restoran karena sudah sangat letih dan beberapa orang lagi memilih untuk pulang di antar oleh supir. Naya sangat menjaga para pekerjanya apa lagi beberapa orang dari merek adalah anak magang di restoran Naya. Naya tak ingin terjadi sesuatu pada mereka.
Naya pun memilih tidur di kantornya karena sudah terlalu lelah, ingin menemui putranya tapi sudah terlalu larut , Naya memutuskan untuk menjemput putranya besok pagi saja.
***
bunyi alarm membangunkan Naya dari tidur nyenyak nya. di liriknya hp jam 07:00, ia pun bangun dan segera membersihkan diri ke kamar mandi.
"hah.. aku telat untuk solat subuh " bisik Naya pada diri sendiri. Naya mengganti pakaian nya dan segera keluar dari kantornya. ia ingin menjemput putra semata wayang nya itu di kediaman Kaka nya.
" kalian sudah datang " Naya menyapa beberapa orang karyawan nya yang sudah mulai aktifitas pagi.
" iya mbak" mereka menyambut sapaan Naya dengan hormat
"yang lagi tidur di aula, biarkan saja bagi kalian yang kemaren libur tolong bersiaplah untuk hari ini. Intan kau urus semua hari ini saya akan menjemput Fahri dulu." pesan Naya pada Intan.
"y mbak, " Naya meninggalkan restoran di bawah pengawasan Intan. Namun baru saja sampai di parkiran Naya bertemu dengan Aldo yang hendak mengunjungi Naya di kantor nya.
"nay, kau Meu kemana? " tanya Aldo
"Naya mau menjemput Fahri bang, dari kemaren aku menitipkannya pada kak Risma." jawab Naya
"Abang ikut ya nay, Abang sangat rindu dengan Fahri." Naya terlihat bimbang namun sejenak kemudian ia menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Aldo mengemudikan mobil Aygo x milik Naya dengan kecepatan sedang, di dalam hatinya sebenarnya ia sangat gugup ia takut keluarga Naya akan menolaknya lagi.
"nay, apa.. hummm apa bang Aswin masih tinggal di rumah mamah " tanya Aldo tiba tiba , Naya menatap Aldo sejenak tiba tiba ia merasa geli melihat raut wajah Aldo seperti anak ABG yang ingin menjumpai orang tua pacarnya.
"hahaha... bang kenapa wajah mu jadi seperti itu." Naya tertawa terbahak sambil memegang perutnya
"kau benar benar lucu." Naya menggeleng gelengkan kepalnya sambil tertawa . semua itu tak luput dari perhatian Aldo,
"sudah lama aku tak melihat mu tertawa seperti itu nay, aku berjanji akan membuat mu selalu tersenyum , aku tak akan mengulangi kesalahan yang sama." bisik hati Aldo.
Aldo memarkirkan mobil di depan sebuah rumah mewah dengan dua lantai , masih segar di ingatan Aldo bagaiman ia duku sering menjemput Naya ke rumah ini untuk sekedar mengajaknya berkencan di malam Minggu.
" apakah Mama ada di dan nay, " lagi lagi Aldo netanya yang membuat Naya kembali tersenyum geli.
" yok masuk ah, kau seperti orang baru ngapel aja." kata Naya sambil menarik lengan Aldo.
"mamah....." teriak seorang bocah dari arah dalan rumah.
" Ai.. anak mamah." Naya mencium pipi putranya itu dengan penuh cinta.
" Ai sudah sarapan." tanya Naya kemudian.
" cudah ma, Ai udah calapan pakai loti , pakai susu juga " jelas Ai dengan bahasa cadelnya.
" eh.. ada oom Aldo."
" halo ganteng apa kabar, " Aldo mengusap puncak kepala Fahri lembut.
"om mau main sama Ai lagi kan.?" tanya Fahri senang melihat kedatangan Aldo.
" Ai..."
" gak papa nay, aku ke sini emang mau ngajak Ai main kok." Aldo memotong kalimat Naya sebelum Naya melarang Aldo bermain dengan Fahri. entah kenapa sejak pertemuan pertamanya dengan Fahri putra dari mantan kekasihnya itu membuat Aldo selalu merindukan anak itu.
****
...makasih buat para pendukung kuu, aku terima kritikan dan sarannya untuk memperbaiki tulisan ku yah.....
...berhubung aku bukanlah penulis profesional jadi pasti sangat membutuhkan masukan dari kalian semua ...
buat yang baru baca mohon bantuan dukungnnya like komen dan vote nya.
🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dehan
semoga aldo bisa melunasi nya ya
2022-10-08
0
Hulapao
emang bener sih kadang makanan pedagang kaki lima itu lebih enak daripada makanan restoran
2022-09-26
0
mom mimu
mampirnya 3 bab dulu ya kak, semangat terus 💪🏻💪🏻💪🏻
2022-09-24
0