bugh....., tanpa di duga Aswin melayangkan satu pukulan tepat di rahang Josep.
"sudah lama aku ingin melakukan hal ini, tapi Naya selaku melarang ku. kau pikir semua bisa baik baik saja setelah semua yang kau lakukan pada adikku." suasana tiba tiba menjadi tegang saat Aswin muliai meluapkan semua emosinya pada Josep.
"bang Jo." Tomi sekretaris Josep berniat untuk membantu Josep. namun ia melarang nya
"silakan win, jika dengan memukulku kau bisa memaafkan ku, aku terima semuanya."
" bangsat... " Aswin mencengkeram kerah kemeja Josep lalu melepasnya lagi dan menatap Josep tajam.
" kau menyia nyiakan kepercayaan keluarga ku Josep.maka sekarang matilah kau." Aswin melayangkan pukulan lagi tepat di ulu hati Josep. hingga Josep tersungkur.
"hentikan pak, anda bisa membunuh pak Josep." sekretaris Aswin berusaha melerai .
"bajingan seperti dia tak pantas untuk hidup di dunia ini." Aswin melepaskan Josep dan pergi meninggalkan tempat itu.
Josep sebenarnya bisa saja membalas atau pun mengelak saat di pukul oleh Aswin , karena Josep ahli dalam ilmu bela diri, tapi ia tau kk iparnya itu sedang berusaha membela harga diri adiknya yang terluka karena kesalah pahaman yang terjadi antara mereka .
" Tom, tolong kau cari di mana bang Aswin menginap , aku ingin bicara empat mata dengannya ." perintah Josep pada sekretarisnya.
"baik bang, "
***
di hotel tempat Aswin menginap
" bajingan berani sekali dia ..." Aswin melepaskan dasi di lehernya dan melemparnya kasar
"huf..." Aswin mengusap wajahnya dan meminum air putih yang aja di meja.
"INAYAH.... kenapa dia menggunakan nama naya untuk hotelnya. kenapa bukan nama selingkuhnya itu. tiba tiba Aswin teringat dengan adik bungsunya itu. ia mengambil hp android di kantong nya. dan segera mencari kontak Naya dan menghubunginya.
Tut.. Tut.. Tut.., panggilan di alihakan
" kemana dia, " bisik Aswin pada dirinya. melemparkan hp ke kasur dan ia pun membaringkan diri sesat.
***
Naya baru saja selesai meeting ia kembali ke restoran
"bagaimana Fahri nin, tanya Naya pada Nina yang sedang bermain dengan Fahri.
"mamah..." Fahri langsung bangun saat mengetahui mamahnya sudah kembali bergelayut manja pada sang mamah.
Naya mencium pipi sang putra berkali kali.
"anak mamah nakal tidak,? "tanya Naya sambil mencium pipi gembul itu.
" tidak, Ai tidak nakal Ai baik iya kan Tante Nina." meminta bantuan Nina
"hehe ia Ai anak yang baik, tidak nakal , Ai sudah makan siang dan juga tadi minum susu." kata Nina sambil mengucek ujung kepala Fahri .
"gimana mbak lancar." tanya Nina pada Naya.
"Alhamdulillah nin, dan insyaallah kita akan mendapat katering untuk 3000 undangan bulan depan." jelas Naya pada Nina.
"wao... mbak Naya , kelihatanya butuh tambahan koki itu mbak, kasian mas Bima kerja sendirian." kaya Nina ikut senang
" hahaha ia, ia , tau deh yang khawatir pada mas Bima." ledek Naya pada Nina.
" ih.. mbak apa an sih, maksud Nina kan gak mungkin mas Bima mengerjakan semua itu sendirian." Nina berdalih.
"hahaha." Naya tertawa geli melihat Nina yang menjadi malu dan salah tingkah.
"kamu sudah makan siang nin," tanya Naya kemudian
" belum mbak, nunggu mas Bima dl."
" o ya udah kamu tolong panggil mbak Eva yah." pinta Naya pada Nina.
" siap bos," Nina pun keluar memanggil Eva .
tok.. tok.. tok..
" masuk mbak Eva "
"bos, memanggil ku."
"iya , mbak Eva sudah mendapat kan 5 orang itu." tanya Naya pada Eva
"sudah, kita dapat 5 dari jurusan boga, dan ada satu dari jurusan marketing. buat jaga jaga aku ambil 6 orang." kata Eva menjelskan.
" mbak pastikan para waiters kita berpenampilan rapi dan bersih, untuk perempuan yang berambut panjang tolong di sanggul , yang berhijab tolong hijabnya rapi. dan saya gak mau sampai ada komplien."
"siap bos, " Eva mengacungkan jempolnya.
" oh iya mbak, tolong mbak pasang iklan untuk mencari koki sesuai menu restoran kita." pinta Naya
" apa kita perlu tambahan koki nay, " tanya Eva penasaran.
"iya mbak, untuk bulan depan kita harus kerja extra , karena kita dapat dua job katering yang lumayan ."
"Alhamdulillah, serius nay, wah... bakal dapat bonus nih." seloroh mbak Eva.
"pasti itu mbak, selama kinerja mbak dan yang lain tak mengecewakan ."
" ya udah, mbak boleh kembali aku juga masih banyak kerjaan." Eva pun kembali ke ruangannya
" sayang mamah lagi apa.?" Naya memperhatikan putranya yang sedang asik menonton kartun favorit nya.
"mamah.. sini deh..., nonton sama Ai ," pinta Fahri
" Ai nonton sendiri ya sayang, mamah mo lanjut kerja dl."
Naya memeriksa hp sebelum ia kembali memeriksa laporan laporan yang di berikan mbak Eva ,
"panggilan dari bang Aswin." gumam Naya. Naya pun melakukan panggilan ulang ke no Aswin.
" assalamualaikum, "
"waalaikumsalam, Abang tadi menelpon nay, " tanya Naya heran.
"iya,"
"ada apa bang," tanya Naya kemudian
"mana Fahri." Aswin tak menjawab Naya ia malah menanyakan keponakannya .
"Ai.., ini ada papa win." Naya memanggil putranya
" papah...win.. papah win.." Ai terlihat sangat bahagia menerima telpon dari pamannya itu. Aswin memang sangat memanjakan Fahri.
" haloo jagoan papa.,lagi ngapain.?"
" lagi nonton kaltun." jawab Fahri cadel.
"Ai sudah makan..., sudah minum susu.. " kedua orang paman dan keponakan itu asik ngobrol panjang lebar sedangkan Naya sesekali ikut ngobrol sambil menyelesaikan pekerjaannya.
"ya udah Ai istirahat yah, berikan hp nya sama mamah Ai " pinta Aswin
" baik papa."
" halo bang, ada apa.? " tanya naya lagi.
" Abang bertemu Josep." Naya terdiam
"bang, Naya masih banyak pekerjaan nanti nay telon lagi yah " elak Naya enggan membicarakan Josep dengan Abang nya itu. Naya pun mematikan sambungan telponnya. ya
" bang Josep " Naya termenung sesaat, teringan pada lelaki yang sangat di cintainya itu. lelaki yang sangat penyabar dan sangat mencintainya dl.
" ah.. aku tak perlu mengingat bajingan itu lagi." Naya menghapus buliran yang tiba tiba mengalir di sudut matanya.
***
jam menunjukkan pukul 09:00 malam saat Naya dan Fahri keluar dari ruangannya. Naya menggendong putranya yang sudah terlelap .
"mbak eva, aku pulang duluan yah, Fahri sudah sangat lelah" Naya berpamitan pada Eva
" ok nay, oh ya aku lupa. tadi ada Yanga mencarimu. tapi pas aku tanya namanya dia tak mengatakannya. katanya teman lama. dan dia memberikan ini." Eva memberikan secarik kertas berisikan pesan pada Naya.
" ya sudah mbak, aku pamit Ya" Naya pun meninggalkan restoran itu.
di dalam mobil kesayangannya Naya membaringkan Fahri di samping kemudi dan memasang pengaman untuk putranya itu. ia pun bersiap untuk melajukan mobilnya. namun teringat pada kertas dari Eva. ia tidak membaca isi pesan tersebut namun memasukan ke dalam tas kecil miliknya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Nindira
Disanggul kaya pramugari dong
2022-10-31
1
naumiiii🎈✨
Gembullll😘😘😘
2022-10-11
0
Dehan
Naya kayaknya udah move on ya dr joseph
2022-09-24
0