Buk Sanusi terlihat meradang mendapatkan penjelasan dari suaminya, bahwa Josep tak dibizinkan lagi untuk bertemu dengan menantu dan cucunya yang baru saja lahir ke dunia ini.
"Kau terlalu pah, kenapa kau mau saja mengikuti permintaan Joni pa, kau tau Melinda itu wanita ular , dia akan melakukan apa pun demi mendapatkan tujuannya. hanya saja adik ku itu di butakan dengan kasih sayang nya pada Melinda, karena ia merasa bersalah atas kematian ibunya Melinda." Buk Sanusi meneteskan air matanya pupus sudah harapan untuk bisa berkumpul lagi dengan menantu kesayangannya. dan ini semua ulah Joni yang menekan sang suami.
"Kau berhutang budi pada ku bang, jika saja saat itu aku tak memberikan ginjal ku pada kak Sarah maka saat ini dia pasti tak terselamatkan. jadi aku ingin kau membayarnya sekarang, aku tak ingin kehilangan putriku satu satunya. Hanya dia dan calon cucuku itu saja yang aku punya saat ini." pak Sanusi kaget bukan main. tak disangka kebaikan Joni pada kakak kandung nya sendiri yang juga istri Sanusi akan di minta bayaran saat ini.
" apa yang kau inginkan Joni." kata pak Sanusi kemudian
" aku ingin Abang memisahkan Josep dan wanita itu." dengan cepat Joni menjawab
" bukankah putrimu telah memisahkan mereka, dan lihat lah semua sudah berjala sesuai yang dia mau." sinis pak Sanusi.
"Bang semua ini salah putramu. Dia yang memperkosa Melinda malam itu." geram Joni.
"Dan sekarang seenak nya saja dia menyia nyiakan putriku." lanjut Joni.
" huf... " Sanusi menyapa koridor rumah sakit dan lalu memasuki ruang rawat Melinda.
" Jo, " Sanusi menatap putranya itu
" Papa harap mulai sekarang kau tidak meninggalkan Melinda walau apa pun alasanmu." titah pak Sanusi pada Josep
" pa...?" Josep kaget dan menatap pak Sanusi tajam
" Papa minta mau bersumpah Jo,?" Tegas pak Sanusi.
" Tidak pa, aku akan mempertahankan Naya dan putraku " tolak Josep tegas
" baiklah kalau begitu , maka kebumikan lah mayat ku saat ini juga." Sanusi mengambil pisau yang ada di meja pasien dan menusukkannya ke leher nya sendiri sehingga berdarah
" pah....," Josep kaget dengan kenekatan papahnya itu. ia memanggil dokter dan segera membawa pak Sanusi ke ruang tindakan.
"Ada apa dengan papa." gumam Josep , sejuta satu jam kemudian pak Sanusi sudah bisa di temui beruntung tusukan pada lehernya tidak dalam sehingga ia masih bisa di selamatkan.
" pah..., " Josep menggenggam erat tangan renta yang sangat ia sayangi itu. pak Sanusi hanya diam tak menghiraukan Josep yang menangis di depannya.
" baiklah pa, aku bersumpah tak akan menemui Naya dan Fahri lagi, tapi aku akan tetap menjaga mereka dengan cara ku sendiri." pak Sanusi menatap putranya itu dengan tatapan penuh penyesalan. tapi ia juga merasa ini adalah satu satunya jalan untuk mendamaikan suasana ini. agar tak berkepanjangan
****
kita kembali ke rumah orang tua Naya yah
Mamah Naya diam membatu saat Josep bersimpuh di hadapannya. baginya pria ini adalah orang yang sangat di bencinya sejak 4 tahun lalu , saat Naya pulang ke rumah dengan membawa koper dan mata bengkaknya.
"sebaiknya kau pergi dari sini " Arif membuka suara
" Besan, aku sebagai orang tuanya Josep memohon dengan sangat tolong izinkan kami bertemu dengan Fahri. setidaknya di usia senja ku ini aku bisa meminta maaf pada Fahri dan Naya ." buk Sanusi meneteskan air mata penuh penyesalan.
" Tante saya tau adik saya bersalah , tapi demi tuhan ini bukan murni kesalahnnya , ia terjebak dengan keadaan yang memaksanya untuk tetao diam padahal ia sangat tersiksa." Maria berusaha meyakinkan mama Naya .
" terjebak....?" apa kau pikir ini permainan anak ABG ,dia bukanlah anak kecil yang belum tau apa apa, dia pria matang dan sudah bisa dikatakan tua. untuk mengambil sikap. sinis Aswin.
"Ia kami mengakui itu semua, tapi tak ada niat sama sekali untuk melakukan semua ini win." Maria berusaha untuk kembali membujuk keluarga Naya
"om Joni memaksa papa untuk mengancam Josep agar mau meningkatkan Naya , ia tak tau apa apa. saat itu keadaanya sangat genting, nyawa papa taruhannya. sedangkan Josep tidak tau apa apa." lanjut Maria. lalu ia pun menceritakan bagaimana papanya bisa di tekan oleh om Joni dan juga usaha papanya yang menusuk lehernya sendiri waktu itu.
" Papaku terjebak dalam hutang nyawa pada on Joni. ia tak kuasa menolak permintaan om Joni sehingga terpaksa mengorbankan kebahagian Josep." jelas Maria lagi.
Semua terdiam dengan penjelasan Maria
" bangun lah ." mamah Naya akhirnya sedikit melunak.
Arif dan Aswin masih tetap diam, jauh di lubuk hatinya ada sedikit kelegaan. karena ia juga mengakui saat Naya hamil Fahri Josep rela bolak balik Lombok - Jambi demi mendapatkan maaf dari sang adik bahkan Josep rela tidur di teras saat Naya bersikeras tak ingin membukakan pintu untuk Josep.
" baiklah , kau bisa menemui Fahri, tapi kau akan tetap kami awasi . jika sekali saja kau berniat mengambil Fahri dari Naya , akan aku pastikan kau membusuk di neraka. " ancam Aswin.
" Bagaimana menurut mama dan Abang?" tanya Aswin
" mamah izinkan tapi jangan sesekali kau memaksakan dirimu pada Fahri." kata mamah tegas
" terima kasih ma, terimakasih bang Arif, bang Aswin." Josep mencium kedua punggung tangan mamah Naya.
" terima kasih besan " Buk Sanusi terlihat berkaca kaca
" terima kasih Tante." Maria ikut bangun dan mencium punggung tangan mama Naya.
keharuan kembali memenuhi ruang tamu itu. dan saat ini Josep pun mulai menceritakan kejadian rinci kenapa selama ini ia tak bisa menemui Naya dan Fahri. ia juga menyampaikan salam permohonan maaf dari sang papa untuk keluarga mantan istrinya itu.
" jam menunjukkan pukul 11 malam, tapi Naya dan Fahri belum juga kembali. keluarga pun mulai khawatir Arif berinisiatif untuk menelpon Naya.
" *kau dimana nay, " tanya Arif
" Naya di taman bang sama Fahri , ini lagi jalan mo balik." jawab Naya
" ya sudah hati hati di jalan." Arif menutup panggilan telponnya*.
" besan sepertinya kami harus permisi dulu , sudah terlalu larut, besok kami akan datang lagi untuk menemui Naya dan Fahri." kelurga Josep pun meninggalkan kediaman Arif dengan hati yang sedikit lega.
sementara itu Naya yang berpapasan dengan mobil keluarga Josep merasa heran ada mobil yang keluar dari rumah Abang nya di jam hampir tengah malam.
"siapa yang bertamu sampai jam segini, gak biasanya apa rekan kerja bang Arif." gumam Naya.
" assalamualaikum mah, bang, " Naya yang masuk sambil menggendong Fahri langsung menuju kamarnya untuk menidurkan Fahri. Saat Fahri sudah tertidur pulas, Naya pun kembali ke lantai bawah melihat kelurganya yang masih berkumpul
" bang Aswin .." Naya memeluk Abang kesayangannya itu.
" nay .., kau kemana saja bukannya kita udah janji mo makan malam bareng." Oceh kak Risma.
" hehe maaf kak, Fahri gak mau pulang, terpaksa deh Naya ajak keliling taman dulu bareng bang Aldo " Arif dan Aswin saling pandang..
" Aldo...? si pecundang itu...?" tanya Aswin kaget.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dehan
setangkai mawar buat author..
jangan lupa dukung selalu penjahit cantik ya thor
2022-11-25
0
Senajudifa
knp sih aldo selalu dikatai pecundang
2022-10-16
0
ZasNov
Hmm, kenapa baru menjelaskan semua kesalahpahaman pada keluarga Naya setelah 4tahun berlalu..😣
Harusnya Josep, ibu dan kakaknya menjelaskan pada Naya dan keluarganya sejak dulu. Sehingga tidak ada kebencian diantara mereka.
Josep juga bisa melakukan tes DNA 😩
Semoga Josep bisa memperbaiki keadaannya dan Naya..
2022-09-15
0