lima

Aldo terus saja menatap hp yang dari tadi ia letakkan di atas meja. dagangan Aldo sudah habis namun ia belum berniat untuk pulang ia menunggu seseorang berharap orang itu membaca pesannya dan menelponnya atau datang menemuinya.

"ah.. ayo lah nay. apa Josep tak mengizinkan mu untuk menemui ku, tapi setidaknya kau bisa sms kan nay, " gumam Aldo

" pulang bang," pedagang bakso yang mangkal di sebelah Aldo pun telah beranjak untuk pulang

" duluan mas," Aldo masih setia menunggu pon dari Naya.

***

lima tahun lalu.

setelah kejadian di tepi danau Aldo berusaha menemui Naya di rumah nya dan di hotel tempat Naya bekerja sebagai asisten koki. di sana.

"kak apa Naya ada.? " tanya lado pada kak Risma kakak ipar Naya

" loh Al, Naya sudah bernagkat kerja, apa kalian tidak janjian dulu." Risma tampak curiga dengan gelagat adik iparnya beberapa hari belakangan karena setiap hari dia hanya diam dan jarang ikut ngumpul bersama.

"ia kak, tadi Aldo telpon ho Naya tak aktif " Aldo menjelskan.

"coba kau cek ke hotel" kata Risma yang terlihat juga tengah sibuk bersiap untuk ke rumah sakit tempat dia bekerja.

"baiklah kak, saya pamit dl " Aldo pun meninggalkan kediaman Arif.

Aldo mencari Naya ke tempat kerjanya namun ia juga tak menemukan Naya. Naya sengaja menjauhi Aldo.

"ahhh nay, kau dimana aku mohon maafin aku nay, kau tau aku sangat mencintaimu." Aldo menangis di kamar kontrakannya.

***

"ahh andai hari itu aku bisa bersabar dan tidak melakukan kesalahan itu, mungkin saat ini aku dan Naya telah menjadi keluarga yang sangat harmonis" Aldo kemudian menutup gerobaknya dan bersiap untuk pulang.

di perjalanan Aldo berpapasan dengan seorang wanita yang sedang mendorong sepeda motornya.

"mbak motornya kenapa.?" tanya Aldo berniat untuk membantu.

"ahh ini mas, lupa ngisi bensin." sahut wanita itu ,

"Al.. Aldo " wanita itu menyipitkan matanya seolah mengingat ngingat pria di depannya ini.

" iya . kau..., ahhh Ika." jawab Aldo kemudian

" kau masih mengingat ku, hah kau dari mana bisa kehabisan bensin begini "

" aku baru pulang kerja, lupa ngisi bensin yah gini deh capek dorong lagi." jawab Ika sebel pada dirinya sendiri

" gini aja, di depan kontrakan ku bagaimana kalau kau mampir dulu nanti aku bantu nyari bensin atau kau bisa nitip motor mu di rumah dan kau pulang dengan motor ku." kata Aldo memberi saran , Ika tampak berpikir sesaat kemudian dia mengangguk karena untuk mencapai pom bensin masih sangat jauh .

sesampainya di kontrakan Aldo.

" ka, mampir dulu yah, aku bikinin teh " erika melihat jam tangannya.

" gak usah deh do, udah jam 10 malam, takutnya mamah ku nyariin ." kata Ika menolak

" ya udah kalau gitu kau pakai motor ku aja, tinggalin motor mu di sini." Aldo mengeluarkan motor bebek nya, dan memasukkan motor metik punya Ika ke dalam

"kau bekerja di mana ka." Aldo terlihat sangat senang bisa bertemu lagi dengan teman baiknya Naya itu.

" aku melanjutkan bisnis orang tuaku do." Ika duduk di teras kontrakan Aldo sesaat untuk menghilangkan penat.

" kak, banyak yang ingin aku bicarakan dengan mu apa kau ada waktu ka." kata Aldo langsung

" eumm, bisa sih besok jadwalku kosong tapi agak sorean gimana ."

" kau bisa datang ke ujung taman tempat kita bertemu tadi ka , aku jualan di sana dari sore sampai malam." pinta Aldo

" ok deh, sekalian aku ngantar motor mu. " kata Ika ia pun beranjak hendak pulang

" hati hati di jalan ka, lagian bos kok pakai motor" ledek Aldo ,

" hehehe aku pamit do." ika pun berlalu meninggalkan Aldo.

Aldo masuk kedalam kontrakannya istirahat karena tubuhnya terasa sangat letih.

***

Naya baru saja sampai di rumahnya ia pun memindahkan Fahri ke kamar dan ia pun membersihkan diri dan kemudian solat Isa.

Naya baru saja hendak tidur saat ia teringat kertas yang di berikan Eva padanya. ia membuka tasnya dan membaca pesan di kertas tersebut.

nay, aku ingin bicara padamu nay, aku ingin meminta maaf atas kejadian dulu, aku telah berubah nay, aku bukan lagi bejat yang sama. aku berjanji aku tak akan mengganggu rumah tanggamu dengan Josep , aku hanya ingin bicara nay, aku mohon setelah itu aku tak akan lagi menghubungi atau pun menganggumu. jika kau bisa tolong hubungi aku ke no ini.0813xxxxxxx.

Naya berpikir sejenak

"darimana dia tau alamat restoran ku." gumam Naya

"aku berusaha mati Matian untuk mengubur semua ingatanku tentangmu tapi kenapa tuhan malah mempertemukan kita lagi." bisik hati Naya

huf....

Naya mengambil hp di tangannya ingin menghubungi no tersebut tapi kemudian ia berpikir,

" tidak, aku tak akan memberikan kesempatan pada siapa pun untuk menyakitiku lagi " Naya meletakkan hp nya dan ia pun tidur di samping putranya.

"permisi." terdengar suara seseorang di depan kamar kontrakan Aldo

"y maaf cari siapa ya." tanya Aldo pada orang berpakaian formal tersebut.

" dengan bapak Aldo.?" tanya orang tersebut.

" iya."

"saya sopir nya buk Erika, beliau meminta saya mengembalikan sepeda motor milik bapak Aldo, dan saya juga mau ambil motor yang di titipkan oleh buk Erika." pria itu pun menunjukkan motor Aldo yang semalam di bawa oleh Erika.

"Erika nya kemana " tanya Aldo sambil mengeluarkan motor milik Erika.

" buk Erika sedang ada acara keluarga , beliau meminta saya karena takut pak Aldo memerlukan motornya. dan motor yang di titip oleh buk Erika itu motor putri saya pak, dia mau berangkat kuliah ." jawab pria yang kira kira 45 tahun tersebut.

"o, ini pak sudah saya isikan bensin tadi pagi." Aldo pun memberikan kunci motor pada sopir Erika. dan dia pun mengambil kunci motornya

" terima kasih pak Aldo, saya pamit dl." pria itu pun berlaku pergi.

sore hari Aldo sudah siap mangkal di tempat biasa baru saja ia membuka gerobak satenya sebuah mobil Fortuner berhenti di depan gerobaknya. seorang pria berjas turun dari mobil tersebut di ikuti seorang wanita cantik di sampingnya.

" Hay, Erika .. Rozi ." Aldo tampak sangat gembira menerima tamu sahabat dari mantan kekasihnya dulu.

" ahh kau, kena saja kau menghilang " Rozi memberikan pukulan persahabatan di dada Aldo.

" maklom lah bro pengangguran gak pernah tinggal di satu tempat. ayo duduk." Aldo mempersilahkan mereka berdua duduk.

" apa kalian sudah menikah " tanya Aldo kemudian.

" belum tapi kami berencana akan menikah akhir tahun ini." Rozi menjawab sambil melirik calon istri yang terlihat malu

"sudah berapa lama kau di sini do, dan apa kau sudah bertemu dengan Naya." tanya erika kemudian

" aku sudah 6 bukan di sini. dan aku bertemu Naya dua hari yang lalu, dia bersama putranya. dia semakin cantik dan dewasa setelah menikah dengan Josep. Josep pasti sangat mencintainya. " Aldo menunduk menahan kesedihan dan penyesalan di hatinya.

" apa kalian sudah bicara ?" pancing Ika.

" dia tak ingin bicara dengan ku ka, aku rasa dia sangat membenciku setelah kejadian itu " Aldo menatap Erika dan Rozi bergantian.

" kurasa kalian harus bicara do, kau masih mencintai Naya do." Erika bertanya sambil menatap Aldo mencari jawaban di mata pria itu.

" cinta ku pada Naya tak akan pernah mati ka. walaupun Naya telah menjadi milik orang lain. tapi aku tak akan mengganggu kebahagiaan nya. aku cukup tau diri." ucap Aldo lirih.

" kau harus berjuang do, kau dan Naya berhak bahagia " ucapan Erika membuat Aldo mengerutkan keningnya

" iya do, Naya telah berpisah dari Josep." Erika mengangguk pasti.

Aldo terdiam ia menatap Ika seolah mencari kebenaran di mata wanita itu.

" ayo lah do, buat apa aku berbohong " Erika seolah tau maksud dari tatapan Aldo.

"makasih ka, aku berjanji tak akan mengecewakan nya lagi, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk meyakinkan Naya kalau aku masih sangat mencitainya.

Aldo seperti mendapat angin segar setalah mendapat informasi dari Ika. mereka pun ngobrol panjang lebar . Rozi dan Erika menemani Aldo berjualan hingga larut .

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***