"yah.. mamah memang mengizinkannya kembali mendekati adikmu."jawab mama datar
"Mah.. ayo lah..., kita sama sama tau, dia pergi begitu saja saat waktu itu, tanpa memberikan alasannya pada kita, haruskah kita memberikan Naya pada orang yang tak bertanggung jawab seperti itu." Arif terlihat kesal dengan keputusan sang mama
" Arif, adik mu itu sudah dewasa usianya sekarang 27 tahun, dia buka lagi anak anak. biarkan dia bahagia dengan pilihannya."
"justru itu mah, Naya sudah tak waktunya lagi untuk main main dengan si pecundang itu. sekarang ada Fahri yang harus dia utamakan. aku tak mau jika pernikahan nya nanti akan berakhir seperti waktu dengan Josep." Terdapat kekhawatiran di kalimat Arif .
"assalamualaikum, " terdengar salam dari depan
"waalaikumsalam, Aswin." Aswin memeluk dan mencium pipi mamahnya kemudian mencium kedua telapak tangan nya dengan hikmat.
"Apa kabar anak mamah." mamah menepuk nepuk punggung Aswin.
"Aswin sehat mah, maaf baru bisa pulang, pekerjaan Aswin sangat banyak. " Aswin kemudian memeluk Kaka tertuanya.
" bagaimana kabar mu bang," tanya Aswin kemudian
" Aku sehat, kau sendiri saja win." Aswin menatap Abang nya heran
" yah... siapa tau sudah ada yang akan kau kenalkan pada ku dan mamah." sambung Arif seakan tau arti tatapan adiknya itu.
"Ah.m kau ini, mana kak Risma dan Queen." Aswin memangil manggil kk iparnya dan keponakan nya
"papa Aswin...", Queen menghambur ke pangkuan Aswin . Aswin memang tak mengizinkan keponakannya memanggilnya dengan sebutan om atau pun uwak baik pun itu dari Fahri anak nya Naya. ia lebih nyaman di panggil papa.
"Queen papah tidak melihat Fahri dan aunty Naya " tanya Aswin kemudian
" Aunty masih di restorannya pa." jawab Queen.
"Win istirahat dulu, kamu pasti capek," kata kak Risma yang tiba tiba sudah berada di belakang Aswin
" eh.. kakak." Aswin memutar tubuhnya dan menyalami tangan Risma hormat
Aswin memasuki kamarnya dan beristirahat sebentar tak lama kemudian Aswin telah keluar dengan oakian santainya.
"Naya belum pulang mah." tanya Aswin
" belum win, mungkin pulang ke rumahnya " jawab mamah
" nggak mungkin lah ma, mungkin Naya masih ada keperluan , kita kan udah janji mo ngerayain ulang tahun Fahri bersama." jawab Risma.
Jam sudah menunjukkan pukul 08:00 malam.tapi Naya tak juga pulang, Arif mulai khawatir kau kalau Naya pergi bersama Aldo. di saat Arif ingin menelpon Naya tiba tiba mereka kedatangan tamu yang tak di duga
Yah..., Josep dan ibu serta kakaknya.
" silahkan duduk besan." mamah memperlakukan besannya ups.. lupa mantan besan, tetap dengan hormat walau di hatinya ia sangat tak ingin bertemu dengan keluarga yang sudah menghancurkan hati putri bungsunya ini.
Arif dan Aswin saling pandang,
" ada apa tiba tiba sekali buk Sanusi Sudi menginjakan kaki di rumah kami ini." sindir tajam mamah
" besan...? saya minta maaf seharusnya ini sudah saya lakukan dari empat tahun yang lalu , tapi di karenakan keadaan saya , saya. tidak mampu untuk datang kesini ." buk Sanusi terlihat berkaca kaca.
" Sudahkah ma, untuk apa mamah berbasa basi , sekarang katakan apa tujuan kalian datang kesini " tanya Aswin ketus.
" Mah..., saya.. saya . mohon ampun mah.. saya minta maaf , sa... saya mohon izinkan saya bertemu dengan Naya dan Fahri mah." Josep bersujud di kaki mantan mertuanya itu.
"bertemu .. ?" sinis Aswin
"jangan harap kau bisa bertemu lagi dengan Naya " tegas Aswin.
"aku berhak untuk bertemu dengan putraku bang," tantang Josep.
" putramu..?" Dimana kau saat putramu itu membutuhkanmu , di mana kau saat dia sakit , dimana kau saat adikku berjuang sendiri untuknya. kau tak pernah ada, adikku sudah berbaik hati mengizinkanmu untuk menemuinya agar anak itu tak kehilangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Lalu apa yang kau lakukan. kau bahkan tak peduli dengan anak itu, anak yang kau katakan putramu." kalimat tajam dari Aswin membuat Josep terdiam. ia akui selama ini ia tak pernah menemui Fahri. tapi itu bukan keinginannya. ini semua gara gara wanita itu. wanita yang memiliki status sebagai istrinya saat ini. ia selaku mengancam akan bunuh diri dengan anaknya jika Josep menemui Naya dan Fahri.
masih segar di ingatan Josep kejadian malam saat ia baru pulang dari Jambi saat menunggu Naya yang dalam proses melahirkan Fahri.
"dari mana saja kau bang?" tanya wanita itu saat Josep baru saja masuk kedalam rumah mewah itu.
"Aku tak punya kewajiban untuk memberitahukan kemana aku pergi pada mu." jawab Josep acuh.
"aku istrimu bang, dan aku sedang mengandung anakmu, " teriak Melinda histeris
"Heh...., anak ku, apa kau yakin.?" sinis Josep
" Bang,...?" pekik Melinda. Josep tak peduli , ia meninggalkan Melinda dan masuk ke kamar pribadinya. yah.. semenjak menikah ia tak pernah satu kamar dengan Melinda. Josep tak menghiraukan suara teriakan Melinda yang membabi buta di luar sana, ia mengunci pintu dan berendam di air hangat untuk merilekskan otot ototnya yang terasa kaku.
tok.. tok..
"pak Josep... pak..., tolong pak..." suara buk Sumi yang terdengar panik membuat Josep keluar dari kamar mandi dan memakai pakaian nya
"ada apa buk?" tanya Josep penasaran
" ibuk pak.. ibuk.. , ibuk berdarah pak" jawab buk Sumi
" biarkan saja bik, paling lagi akting " jawab Josep cuek.
" tidak pak.. ibuk tadi memotong urat nadinya dengan pisau dapur , sekarang lagi di pingsan pak.., tolong pak..bawa ibuk ke rumah sakit." pinta Bim Sumi panik
melihat kepanikan buk Sumi. Josep pun segera ke dapur di dapatinya wanita itu terbaring lemah di lantai dengan tangan yang terus mengalirkan darah segar Josep pun membawa Melinda ke rumah sakit terdekat , beruntung nyawanya masih bisa di selamatkan.
" Apa yang terjadi Jo." tanya om Joni papa Melinda
"Aku tidak tau om, mungkin saja putri om sudah mulai gila." jawab Josep sekendaknya.
"Jo..?" teriak pak Sanusi papa Josep.
" Bang,...?" Melinda terbangun dari tidurnya ia menatap papanya dan Josep bergantian .
" Ada apa Mel, kenapa kau melakukan hal ini " tanya om Joni pada putri kesayangannya itu.
" Melinda udah gak kuat pa, lebih baik Melinda dan anak ini mati dari pada harus menderita seperti ini." Melinda mulai memainkan dramanya .
" Apa yang kau lakukan pada putriku Jo." bentak om Joni . namu. Josep hanya tersenyum sinis.
" Jo.. apa yang terjadi , ?" Pak Sanusi akhirnya ikut bicara.
" Sudahlah pa, itu hanya triknya saja agar aku kasihan padanya " ketus Josep
PLAK... !! Satu tamparan kuat mendarat di pipi Josep. ia meradang wajahnya mulai memerah namun Josep berusaha menahan amarahnya. ..
"Di saat seperti ini kau masih bisa mengatakan kalau putriku bersandiwara , ceraikan putriku sekarang juga aku tak Sudi jika putriku hidup menderita bersama pria tak punya hati."
" no.. pa... no..., aku gak mau bercerai dengan Abang pa, aku mencintainya , aku tak mau hidup tanpa Abang pa. teriak Melinda histeris
" Melinda sadarlah nak..., kau tak mungkin bahagia bersama pria tak punya hati ini." om Joni berusaha menenangkan putrinya.
" nggak pa, ini semua gara gara wanita itu , aku gak akan pernah membiarkan wanita itu dan anaknya hidup tenang. " teriak Melinda histeris.
" Jangan pernah kau mengganggu istri dan anak ku atau kau akan menyesal seumur hidupmu." bentak Josep pada Melinda
" bangsat .. berani sekali kau mengancam putriku di hadapanku " om Joni menarik kerah baju Josep dan mendorong nya ke dinding . pak Sanusi segera melerai dan menenangkam Joni.
" Joni... hentikan, jangan kau ikuti emosimu. kita bisa bicarakan ini baik baik." bujuk pak Sanusi.
suasana diam sesaat.
" pah.. aku mau jika bang Josep berjanji bahwa dia tidak akan menemui wanita itu dan anaknya lagi lah, jika dia melakukan itu aku bersumpah aku akan mengakhiri hidupku dan anakku. saat itu juga " Idak Melinda
" iya.. iya sayang.. kau sabar yah.., papah pastian dia tak akan menemui wanita itu lagi " om Joni sengaja menekankan setiap kata katanya agar Josep mengerti apa maksudnya.
" aku ingin bicara dengan mu bang, " om Joni menarik pak Sanusi bicara empat mata. entah apa yang mereka bicarakan tiba-tiba pak Sanusi masuk dan memaksa Josep bersumpah kalau dia tak akan menemui Naya dan anak nya lagi.
***
***beh... ternyata begitu sulit untuk menulis sebuah cerita.
ahh lantas saja nilai mengarang ku selalu jelek saat sekolah dulu....
tapi aku selalu berharap agar mendapat dukungan dari readers sekalian...
terima kasih buat yang udah like komen dan vote ,
selalu berikan masukan dan kritikannya di kolam komntar yah reader .
🙏🙏🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dehan
semangat kak
2022-11-25
0
Senajudifa
sep sep...susah nian hidupmu
2022-09-22
0
ZasNov
Melinda benar2 ular berbisa.. 😓
Greget juga sama Pak Sanusi yang malah menghancurkan anaknya sendiri.
Tapi tetap Josep juga salah, karena tidak jujur sejak awal pada Naya soal kesalahpahaman itu..😣
2022-09-15
0