TERKEJUT

Melanie yang masih duduk di sofa terkejut melihat Dean yang sudah pulang dan masuk kamar.

"Kenapa sudah pulang, Dean?" Sapa Melanie seraya bangkit dari sofa untuk menyambut Dean.

"Apa yang dilakukan wanita tadi disini, Mel?" Tanya Dean yang sudah dengan cepat meraih tubuh Melanie dan mendudukkannya kembali ke atas sofa.

Melanie hanya bisa berdecak kesal.

"Namanya Felichia, Dean! Bukankah sudah kubilang untuk berhenti menyebut wanita ini, wanita itu, wanita tadi," dengkus Felichia merasa kesal pada Dean.

"Baiklah! Apa yang dilakukan Felichia di kamar ini?" Tanya Dean yang sedikit kaku saat menyebut nama Felichia.

Langsung mengingatkan Dean pada Erlan yang masih terbaring tak berdaya di rumah sakit.

"Aku mengajaknya bicara." Jawab Melanie seraya melepaskan jas yang dikenakan Dean, lalu wanita itu beranjak berdiri dan hebdak menyimpan jas tersebut saat lagi-lagi, Dean mencegahnya.

"Sudah kubilang untuk tak beranjak dari dudukmu!" Ucap dean tegas seraya mengambil alih jasnya sendiri dari tangan Melanie, lalu lanjut menyimpannya sendiri.

Melanie kembali harus berdecak kesal dengan perlakuan Dean yang selalu saja posesif dan berlebihan.

"Bicara apa?" Tanya Dean yang sudah kembali duduk di sofa dan mengulurkan lengannya untuk merangkul Melanie.

"Banyak yang kami bicarakan. Dari hal pribadi sampai tentang keluarga."

"Felichia ternyata seorang yatim piatu," Tutur Melanie panjang lebar yang sesaat menimbulkan kekhawatiran di hati Dean.

Jangan-jangan Felichia sudah memberitahu Melanie kalau sebenarnya ia sudah punya suami.

"Kau juga seorang yatim piatu," Dean mengecup kening Melanie dengan penuh sayang.

"Kata siapa? Aku punya Mama dan Papa," kilah Melanie yang tentu saja merujuk pada Mama dan Papa Dean yang merupakan mertua Melanie.

"Kau benar! Bagaimana aku bisa lupa?" Dean terkekeh dan lanjut mendekap istrinya tersebut dengan erat.

"Aku tidak bisa bernafas, Dean!" Cicit Melanie yang kini berada di dalam dekapan Dean.

Dean segera mengendurkan dekapannya pada Melanie.

"Nanti aku berikan nafas buatan," bisik Dean seraya mengerling nakal pada sang istri.

"Ck!" Melanie hanya berdecak dan masih betah membenamkan kepalanya di dada Dean.

"Kenapa kau sudah pulang, Dean? Ini bahkan belum jam makan siang," tanya Melanie selanjutnya pada sang suami.

"Aku merindukanmu," Dean menghirup aroma harum yang menguar dari puncak kepala Melanie.

"Dasar gombal!" Melanie memukul kecil dada Dean.

"Kau suka digombali," balas Dean yang sudah melepaskan dekapannya pada Melanie, lalu menggendong istrinya tersebut berpindah ke atas tempat tidur.

"Masih ada sekitar dua jam sebelum meeting berikutnya," gumam Dean yang sudah mendaratkan tubuh Melanie dengan lembut ke atas tempat tidur.

"Aku tidak mau, Dean!" Tolak Melanie saat Dean sudah mengungkung tubuhnya.

Tapi Melanie tak sungguh-sungguh menolak sebenarnya, karena wanita itu sudah melingkarkan kecua lengannya di leher Dean.

"Kau tidak pernah bisa menolakku!" Pungkas Dean sebelum pria itu menyatukan bibirnya dengan bibir Melanie. Dan yang terdengar selanjutnya hanyalah deru nafas dari dua sejoli yang saling bergelut di atas tempat tidur tersebut.

****

Felichia dan Melanie sedang menikmati makan siang mereka di taman belakang. Tanpa terasa, sudah dua minggu lebih Melanie tinggal di istana megah Alexander yang sebenarnya lebih mirip penjara ini.

Ya,

Meskipun Melanie memberikan kebebasan untuk Felichia, nyatanya yang terjadi Felichia benar-benar tak bebas saat keluar dari istana Dean dan Melanie ini. Selalu ada supir dan bodyguard yang mengawasi gerak-gerik Felichia, seolah Felichia adalah seorang tahanan.

Benar-benar menyebalkan!

"Dean nanti akan pulang sekitar jam lima sore, jadi kau harus bersiap-siap sebelum jam lima sore," tutur Melanie yang mendadak membuat rasa makanan di dalam mulut Felichia menjadi hambar.

Bersiap-siap?

Bersiap-siapa apa?

"Nanti saja aku jelaskan. Sekarang, kau habiskan dulu makan siangmu!" Ucap Melanie selanjutnya seraya mengendikkan dagunya ke arah makanan di depan Felichia.

Felichia bahkan sudah kehilangan selera makannya sekarang. Namun Felichia tetap memaksa untuk menjejalkan makanan itu ke dalam mulutnya. Felichia dan Melanie menikmati makan siang mereka dalam diam.

****

Sore menjelang.

Felichia menatap bayangan dirinya sendiri di dalam cermin yang sedang didandani oleh Melanie. Felichia benar-benar tak mengerti kenapa Melanie melakukan ini semua.

"Ini!" Melanie mengangsurkan sebuah lingerie warna merah menyala pada Felichia.

"Apa ini, Mel?" Tanya Felichia yang benar-benar tak paham.

"Ganti bajumu dengan gaun tidur itu, Fe! Lalu tetaplah berada di kamar dan jangan kemana-mana!" Melanie melirik jam digital yang berada di atas nakas.

"Dean akan pulang sebentar lagi!" Sambung Melanie seraya membereskan alat riasnya.

Sementara Felichia masih mematung di tempatnya.

"Cepat, Fe! Kamar mandinya ada disana!" Melanie menunjuk ke arah kamar mandi yang berada di dalam kamarnya tersebut.

Ya,

Ini adalah kamar Dean dan Melanie.

Lalu kenapa Melanie menyuruh Felichia memakai lingerie di dalam kamarnya dan menunggu Dean pulang?

Apa itu artinya sore ini Dean dan Felichia akan....

"Fe!" Teguran Melanie menyentak lamunan Felichia.

"Apa ini tidak terlalu cepat, Mel?" Tanya Felichia yang mendadak mearsa ragu.

"Bukankah lebih cepat lebih baik?" Jawab Melanie santai seraya menjalankan kursi rodanya ke arah pintu kamar.

"Cepat pakai gaunnya sebelum Dean datang, Fe!" Pungkas Melanie sebelum wanita itu keluar dari kamarnya.

Felichia menatap pada pintu kayu yang kini sudah tertutup tersebut, lalu ganti menatap pada gaun tidur yang kini berada di tangannya. Felichia juga punya gaun tidur sejenis ini. Tapi tentu saja Felichia hanya memakainya di depan Erlan sepanjang pernikahannya bersama Erlan yang baru seumur jagung.

"Kau hanya perlu mengandung benih Dean, lalu melahirkan seorang bayi dan memberikannya pada keluarga Alexander, dan setelah itu kau bisa kembali bersama Erlan. Mama dan Papa tak akan lagi menghalangi hubungan kalian berdua. Kau akan tetap jadi menantu di keluarga Prakasa!"

Ucapan Papa panji Kembali terngiang di benak Felichia.

Melanie benar!

Lebih cepat lebih baik!

Lebih cepat Felichia hamil, maka lebih cepat juga Felichia bisa pulang dan kembali menemani Erlan.

Felichia meyakinkan dirinya sendiri dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti bajunya dengan gaun tidur sexy yang tadi diberikan oleh Melanie. Tak butuh waktu lama, Felichia sudah keluar lagi dari kamar mandi seraya mengenakan gaun merah menyala yang bahannya begitu menerawang.

Tak lupa, Felichia juga mengusapkan parfum yang tadi diberikan oleh Melanie ke beberapa bagian tubuhnya. Aroma wangi yang lembut langsung menguar ke seluruh kamar.

Felichia kembali merasa gugup.

Wanita itu mondar-mandir di dalam kamar Melanie sambil beberapa kali melempar pandangannya ke arah pintu kamar yang tertutup. Hingga saat terdengar suara pintu yang sepertinya dibuka dari luar, Felichia cepat-cepat duduk di atas tempat tidur seraya membelakangi pintu masuk.

Jantung Felichia rasanya tidak berdetak dengan benar dan mendadak Felichia lupa caranya bernafas.

Apa itu Dean?

Apa yang masuk ke dalam kamar itu adalah Dean?

"Hai, Sayang! Aku pulang!"

Suara itu!

Itu adalah Dean yang sedang menyapa Melanie.

Apa Dean mengira Felichia adalah Melanie?

"Tumben kau memakai gaun itu lagi?" Suara Dean yang ini terdengar seperti sedang merayu atau mungkin menggoda.

Felichia benar-benar tak berani menoleh apalagi menunjukkan wajahnya ke arah Dean sekarang.

"Kau mau menggodaku, hmmm?" Tanya Dean yang suaranya semakin dekat ke arah Felichia.

Bagaimana bisa Dean mengira Felichia adalah Melanie?

"Rapikan rambutnya bagian bawah, lalu cat hitam dan buat sedikit ikal seperti ini!"

Kalimat Melanie saat memberikan arahan pada kapster salon yang menangani rambut Felichia tadi siang mendadak terngiang di benak Felichia.

Rambut hitam dan ikal?

"Nanti rambutmu jangan diikat, Fe! Biarkan saja tergerai menutupi punggung begini!"

Pesan dari Melanie saat wanita itu tadi mendandani Felichia juga kembali berkelebat di benak Felichia.

"Sayang, kok diam saja?" Tangan Dean sudah memegang lembut pundak Felichia dan memutar tubuh Felichia dengan cepat, bahkan sebelum Felichia sempat menyadarinya.

Dean tersentak kaget, dan Felichia hanya terdiam di tempatnya.

"Sedang apa kau di kamarku?" Tatapan Dean begitu dingin dan suaranya tak lagi lembut.

Felichia ingin menjawab tapi lidahnya terasa kelu.

Apa Felichia sudah jadi seorang wanita penggoda sekarang?

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

yaaa, stlh selama ini mmeluk tbh kurus istrinya, nanti bgt mmeluk tbh feli yg berisi, ktagihan deh 😱😰

2022-03-09

0

Wirda Wati

Wirda Wati

ini hati

2022-02-03

0

Ashika ruhab

Ashika ruhab

pastinya kena marah ni Feli...🤦 rencana kurang matang ni Melanie bisa jadi masalah & kesalahpahaman ni...🙄😒

2022-01-13

0

lihat semua
Episodes
1 KECELAKAAN
2 HUBUNGAN TANPA RESTU
3 PERMINTAAN PAPA
4 SYARAT
5 SEBUAH RENCANA
6 MENEBUS KESALAHAN
7 APA?
8 LAKUKAN SAJA!
9 BEDA KASTA
10 TERKEJUT
11 MARAH
12 MAAF!
13 BANGUNLAH, ERLAN!
14 DARIMANA?
15 SIAPA?
16 SEKALI LAGI!
17 RINDU
18 PINGSAN
19 DEAN MENYEBALKAN!
20 ERLAN DIMANA?
21 KECURIGAAN DEAN
22 LEMBUT?
23 DEAN KENAPA?
24 MUAL
25 MENYEBALKAN!
26 APA INI BERHUBUNGAN?
27 NGIDAM
28 INFORMASI
29 AKU MAU JUGA
30 HATI-HATI!
31 BAYANGAN
32 TERGILA-GILA
33 SAKIT?
34 KENAPA?
35 CEMBURU?
36 TAK MENDUGA
37 DIKUNCI
38 GUGATAN CERAI
39 TEKAD FELICHIA
40 KEGUNDAHAN DEAN
41 PERMINTAAN MELANIE
42 KESEMPATAN
43 TERPAKSA BERBOHONG
44 CERITA FELICHIA
45 HARAPAN
46 KABAR DUKA
47 RASA BERSALAH
48 FELICHIA KEMANA?
49 MELANIE KENAPA?
50 JANJI DEAN
51 SURAT CERAI
52 PENGAKUAN
53 ANAKKU
54 KEPUTUSAN FELICHIA
55 SEBUAH KABAR
56 BABY SITTER
57 PERTEMUAN TAK TERDUGA
58 PESAN
59 PERHATIAN
60 SEBUAH IDE
61 KEMARAHAN DEAN
62 ANEH
63 DICULIK
64 TIDAK MUNGKIN
65 HANCUR
66 DEPRESI
67 PIKUN
68 TIDAK INGAT
69 MENCARI JAWABAN
70 MIMPI
71 IKATAN BATIN?
72 TITIK TERANG
73 MENCARI KEBENARAN
74 ANAK-ANAKKU
75 SAMPAI KAPAN?
76 KEWALAHAN
77 KETAHUAN
78 BOHONG!
79 BUKTIKAN!
80 PERJUANGAN DEAN
81 MAUKAH KAMU?
82 MENIKAH
83 PULANG
84 KEJUTAN ISTIMEWA
85 KELUARGA CEMARA
86 SESUAI KEINGINANMU
87 MASIH SEPERTI YANG DULU
88 LAGI!
89 SERANGAN PAGI
90 KEEMPAT
91 KELUARGA
92 NGIDAM
93 FOTO
94 PANIK
95 QUEEN OF ALEXANDER'S
96 PENGUMUMAN
97 CERITA ANAK-ANAK DEAN-FELICHIA SUDAH RILIS!!
Episodes

Updated 97 Episodes

1
KECELAKAAN
2
HUBUNGAN TANPA RESTU
3
PERMINTAAN PAPA
4
SYARAT
5
SEBUAH RENCANA
6
MENEBUS KESALAHAN
7
APA?
8
LAKUKAN SAJA!
9
BEDA KASTA
10
TERKEJUT
11
MARAH
12
MAAF!
13
BANGUNLAH, ERLAN!
14
DARIMANA?
15
SIAPA?
16
SEKALI LAGI!
17
RINDU
18
PINGSAN
19
DEAN MENYEBALKAN!
20
ERLAN DIMANA?
21
KECURIGAAN DEAN
22
LEMBUT?
23
DEAN KENAPA?
24
MUAL
25
MENYEBALKAN!
26
APA INI BERHUBUNGAN?
27
NGIDAM
28
INFORMASI
29
AKU MAU JUGA
30
HATI-HATI!
31
BAYANGAN
32
TERGILA-GILA
33
SAKIT?
34
KENAPA?
35
CEMBURU?
36
TAK MENDUGA
37
DIKUNCI
38
GUGATAN CERAI
39
TEKAD FELICHIA
40
KEGUNDAHAN DEAN
41
PERMINTAAN MELANIE
42
KESEMPATAN
43
TERPAKSA BERBOHONG
44
CERITA FELICHIA
45
HARAPAN
46
KABAR DUKA
47
RASA BERSALAH
48
FELICHIA KEMANA?
49
MELANIE KENAPA?
50
JANJI DEAN
51
SURAT CERAI
52
PENGAKUAN
53
ANAKKU
54
KEPUTUSAN FELICHIA
55
SEBUAH KABAR
56
BABY SITTER
57
PERTEMUAN TAK TERDUGA
58
PESAN
59
PERHATIAN
60
SEBUAH IDE
61
KEMARAHAN DEAN
62
ANEH
63
DICULIK
64
TIDAK MUNGKIN
65
HANCUR
66
DEPRESI
67
PIKUN
68
TIDAK INGAT
69
MENCARI JAWABAN
70
MIMPI
71
IKATAN BATIN?
72
TITIK TERANG
73
MENCARI KEBENARAN
74
ANAK-ANAKKU
75
SAMPAI KAPAN?
76
KEWALAHAN
77
KETAHUAN
78
BOHONG!
79
BUKTIKAN!
80
PERJUANGAN DEAN
81
MAUKAH KAMU?
82
MENIKAH
83
PULANG
84
KEJUTAN ISTIMEWA
85
KELUARGA CEMARA
86
SESUAI KEINGINANMU
87
MASIH SEPERTI YANG DULU
88
LAGI!
89
SERANGAN PAGI
90
KEEMPAT
91
KELUARGA
92
NGIDAM
93
FOTO
94
PANIK
95
QUEEN OF ALEXANDER'S
96
PENGUMUMAN
97
CERITA ANAK-ANAK DEAN-FELICHIA SUDAH RILIS!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!