SEBUAH RENCANA

Felichia yang sudah diperbolehkan pulang, baru saja akan melihat Erlan dari balik pintu kamar perawatan. Namun Mama Astri dan Papa Panji yang baru keluar dari kamar pearwatan Erlan, membuat Felichia buru-buru bersembunyi.

Felichia menunggu hinga kedua orang tua Erlan tersebut maduk ke dalam lift di ujung lorong, sebelum Felichia kembali ke kamar perawatan Erlan. Felichia membuka pintu berwarna putih tersebut dan hati mencelos seketika daat melihat Erlan yang masih terbaring tak berdaya dan matanya juga masih terpejam rapat.

Felichia mendekat ke bed perawatan Erlan, lalu mengusap lembut wajah suaminya tersebut.

"Bangunlah, Sayang!" Ucap Felichia lirih seraya menahan airmata yang kini sudah menggenang di kedua matanya.

"Maaf, karena sudah membuatmu menjadi seperti ini," ucap Felichia lagi yang kini ganti terisak di samping Erlan.

"Bangunlah, Erlan!" Felichia tak bisa lagi menahan tangis sekarang, saa tiba-tiba pintu kamar pearwatan dibuka dari luar.

Mama Astri datang bersama seorang wanita yang mungkin seusia dengan Felichia.

"Kau sedang apa disini?" Gertak Mama Astri seraya menarik rambut Felichia dengan kasar, hingga Felichia terjatuh dari kursinya.

"Tante!" Wanita yang tadi datang bersama Mama Astri cepat-cepat menolong Felichia dan membantu wanita itu untuk kembali berdiri.

"Navya! Kau tak perlu membantunya!" Sergah Mama Astri yang langsung mebarik wanita bernama Navya itu agar menjauh dari Felichia.

Navya?

Bukankah itu nama wanita yang akan dijodohkan dengan Erlan, tapi ditolak mentah-mentah oleh suami Felichia tersebut.

Wanita itu sangat cantik rupanya.

"Tante jangan kasar begitu! Tante kan bisa meminta Felichia pergi secara baik-baik!" Ucap Navya memberikan nasehat pada Mama Astri.

"Feli hanya ingin melihat kondisi Erlan, Ma!" Cicit Feli seraya menundukkan wajahnya di depan Mama Astri.

"Kau sudah melihatnya? Jadi kau bisa pergi sekarang!" Usir Mama Astri selanjutnya seraya bersedekap pada Felichia.

Felichia hanya mengangguk-angguk dan segeraberjalan menuju ke arah pintu kamar pearwatan. Baru sebentar Felichia memeluk tubuh suamimya, dan kini ia sudah harus pergi lagi meninggalkan Erlan.

Cepatlah bangun, Erlan!

Aku merindukanmu!

****

Felichia masih berdiri di depan pintu lift, saat akhirnya pintu besi tersebut terbuka. Ada Papa Panji yang melangkah kekuar dari dalam lift, membuat Felichia kembali harus menundukkan wajahnya dari sang papa mertua yang sama kejamnya dengan mama Astri tersebut.

Felichia memilih untuk tak menyapa Papa Panji dan langsung masuk ke dalam lift saja. Papa Panji beberapa kali berbalik dan menatap Felichia dengan tatapan aneh yang tak dimengerti oleh Felichia. Tapi untunglah pintu lift dengan cepat tertutup, meskipun berbagai macam pertanyaan kini bercokol di benak Felichia.

****

"Kenapa harus Felichia?" Tanya mama Astri seraya melempar tatapan tajam ke arah Papa Panji, setelah suaminya tersebut memaparkan rencananya untuk memakai Felichia sebagai wanita bayaran yang akan diberikan pada Dean.

"Dean jelas-jelas tahu kalau Felichia adalah istri Erlan! Mana mungkin Dean akan mau, Pa?" Sergah Mama Astri lagi merasa tak mengerti denga jalan pikiran sang suami.

"Kita bisa memberitahu Dean, kalau Felichia dan Erlan akan bercerai."

"Lagipula, jika kita mencari wanita di luaran sana akan sangat memakan waktu. Belum lagi syarat dari Dean yang haruslah wanita bersih, subur, dan bisa menyimpan rahasia,"

"Kita pasti terpaksa harus mengeluarkan uang lagi jika mencari wanita lain yang sesuai kriteria Dean di luaran sana, Ma! Kalau Felichia, cukup kita iming-imingi dengan restu pernikahan," tutur Papa Panji mengungkapkan rencana jahatnya.

"Kita akan membawa Felichia pulang ke rumah, lalu membujuknya. Dan setelah Felichia mengandung anak dari Dean Alexander, kita bisa dengan sangat mudah menyingkirkan Felichia dari sisi Erlan!" Sambung Papa Panji lagi yang kini membuat senyuman di bibir Mama Astri menjadi merekah.

"Papa licik juga ternyata," komentar mama Astri seraya mengangguk yang itu artinya wanita paruh baya tersebut sudah setuju dengan rencana licik sang suami.

"Kapan kita akan membawa Felichia miskin itu ke rumah?" Tanya Mama Astri selanjutnya pada papa Panji.

"Lebih cepat lebih baik!"

"Mungkin sekarang wanita itu sedang menangis di apartemennya, jadi kita akan kesana sore ini!" Tukas Papa Panji memaparkan rencananya.

"Baiklah!"

****

Felichia masih duduk termenung di dalam apartemen Erlan, saat suara bel dari pintu depan membuyarkan lamunan wanita tersebut.

Siapa yang bertamu?

Felichia segera berjalan ke arah pintu depan dan membuka pintu meskipun sedikit ragu. Tapi mungkin ada tetangga apartemen atau teman Erlan yang datang. Jadi Felichia tetap harus membukanya.

Dan sekarang, dua orang yang berdiri di depan Felichia, benar-benar membuat wanita itu membeku.

"Mama, Papa?" Gumam Felichia yang tentu saja merasa kaget mendapati kedua mertuanya yang mendadak datang ke apartemen Erlan.

Apa mereka mau mengusir Felichia sekarang?

"Kami boleh masuk, Felichia?" Tanya Mama Astri tanpa nada ketus sedikitpun. Meskipun tidak bernada lembut juga.

"I-iya tentu, Ma!"

"Silahkan masuk!" Ucap Felichia yang langsung mempersilahkan kefua mertuanya tersebut untuk masuk ke dalam apartemen. Mereka bertiga kini dufuk di sofa ruang tamu.

"Mama dan Papa mau minum apa? Biar Feli buatkan dulu," Felichia baru saja akan bangkit dari duduknya untuk membuatkan minum, namun gerakan wanita itu dicegah dengan cepat oleh Mama Astri.

"Nanti saja membuat minumnya, Felichia! Kami ingin bicara hal penting dulu," ucap Mama Astri seraya menyuruh Felichia untuk kembali duduk.

"Hal penting apa?" Tanya Felichia mengernyit bingung.

Tidak tahu kenapa, perasaan Felichia mendadak jadi kurang enak. Mungkinkah Mama Astri dan Papa Panji akan meminta Felichia berpisah dari Erlan, lalu mengusir Felichia dari apartemen ini?

"Begini!" Papa Panji yang sejak tadi diam akhirnya buka suara.

"Keadaan perusahaan sedang kurang baik, dan sebelum kecelakaan, Erlan sudah membuat kesepakatan bersama Dean Alexander demi menyelamatkan perusahaan," papa Panji bertutur sambil sesekali bertukar pandang dengan mama Astri.

"Kesepakatan?" Felichia semakin tidak paham dengan arah pembicaraan kefua mertuanya ini.

"Dean sedang mencari seorang wanita untuk mengandung anaknya atau penerus dari Alexander Group, karena istri Dean sakit keras dan tidak bisa mengandung," mama Astri menyambung penjelasan Papa Panji.

"Lalu apa hubungannya dengan Feli, Ma?" Tanya Felichia yang semakin bingung.

Meskipun sebenarnya Feli sudah paham akan mengarah kemana pembahasan kedua mertuanya ini.

"Kata Dean, Erlan sudah menawarkan kau sebagai wanita yang akan mengandung anak dari Dean Alexander-"

"Tidak mungkin!" Sergah Felichia memotong kalimat Mama Astri yang belum selesai.

Felichia bahkan sudah bangkit dari duduknya dan menatap tak percaya pada kedua mertuanya tersebut.

"Tidak mungkin Erlan melakukan hal itu, Ma!" Ulang Felichia lagi dengan airmata yang sudah menuruni pipinya.

"Dean sendiri yang mengatakan hal itu! Erlan sudah berjanji pada Dean! Jadi kau harus memenuhi janji Erlan tersebut, Felichia!" Ucap mama Astri menatap tegas pada Felichia.

"Felichia tidak mau, Ma! Felichia istri sah Erlan! Kami saling mencintai! Jadi Erlan tak mungkin membuat perjanjian konyol itu!" Cecar Felichia yang terus menyangkal permintaan Mama Astri dan Papa Panji.

"Terserah kau mau percaya atau tidak!" Mama Astri sudah bangkit dari duduknya dan tatapan kebencian dari mama kandung Erlan itu pada Felichia juga sudah kembali.

"Yang jelas, kau akan tetap memenuhi kesepakatan yang sudah dibuat oleh Dean dan Erlan!" Ucap mama Astri sekali lagi dengan nada tegas dan galak seraya menuding ke arah Felichia.

"Felichia tidak mau! Felichia-" Felichia yang sejak tadi histeris langsung tumbang ke lantai, saat papa Panji membekapkan sapu tangan yang sudah diberikan obat ke mulut dan hidung Felichia.

Mama Astri segera memanggil seorang bodyguard yang sejak tadi berjaga di luar apartemen Erlan, dan memintanya membawa Felichia pergi dari apartemen putranya tersebut. Tak lupa, mama Astri juga mengganti password apartemen Erlan sebelum mereka semua pergi meninggalkan gedung apartemen tersebut.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Pricila Bianca Aidelin

Pricila Bianca Aidelin

dasar mertua laknat,,,dih pengen ku benyek2 deh ke dua orang ini...

2022-11-12

0

Lily Miu

Lily Miu

kurang ajar bohongnya

2022-10-06

0

Aq Es Seneng

Aq Es Seneng

ya Allah jahat btl

2022-08-03

0

lihat semua
Episodes
1 KECELAKAAN
2 HUBUNGAN TANPA RESTU
3 PERMINTAAN PAPA
4 SYARAT
5 SEBUAH RENCANA
6 MENEBUS KESALAHAN
7 APA?
8 LAKUKAN SAJA!
9 BEDA KASTA
10 TERKEJUT
11 MARAH
12 MAAF!
13 BANGUNLAH, ERLAN!
14 DARIMANA?
15 SIAPA?
16 SEKALI LAGI!
17 RINDU
18 PINGSAN
19 DEAN MENYEBALKAN!
20 ERLAN DIMANA?
21 KECURIGAAN DEAN
22 LEMBUT?
23 DEAN KENAPA?
24 MUAL
25 MENYEBALKAN!
26 APA INI BERHUBUNGAN?
27 NGIDAM
28 INFORMASI
29 AKU MAU JUGA
30 HATI-HATI!
31 BAYANGAN
32 TERGILA-GILA
33 SAKIT?
34 KENAPA?
35 CEMBURU?
36 TAK MENDUGA
37 DIKUNCI
38 GUGATAN CERAI
39 TEKAD FELICHIA
40 KEGUNDAHAN DEAN
41 PERMINTAAN MELANIE
42 KESEMPATAN
43 TERPAKSA BERBOHONG
44 CERITA FELICHIA
45 HARAPAN
46 KABAR DUKA
47 RASA BERSALAH
48 FELICHIA KEMANA?
49 MELANIE KENAPA?
50 JANJI DEAN
51 SURAT CERAI
52 PENGAKUAN
53 ANAKKU
54 KEPUTUSAN FELICHIA
55 SEBUAH KABAR
56 BABY SITTER
57 PERTEMUAN TAK TERDUGA
58 PESAN
59 PERHATIAN
60 SEBUAH IDE
61 KEMARAHAN DEAN
62 ANEH
63 DICULIK
64 TIDAK MUNGKIN
65 HANCUR
66 DEPRESI
67 PIKUN
68 TIDAK INGAT
69 MENCARI JAWABAN
70 MIMPI
71 IKATAN BATIN?
72 TITIK TERANG
73 MENCARI KEBENARAN
74 ANAK-ANAKKU
75 SAMPAI KAPAN?
76 KEWALAHAN
77 KETAHUAN
78 BOHONG!
79 BUKTIKAN!
80 PERJUANGAN DEAN
81 MAUKAH KAMU?
82 MENIKAH
83 PULANG
84 KEJUTAN ISTIMEWA
85 KELUARGA CEMARA
86 SESUAI KEINGINANMU
87 MASIH SEPERTI YANG DULU
88 LAGI!
89 SERANGAN PAGI
90 KEEMPAT
91 KELUARGA
92 NGIDAM
93 FOTO
94 PANIK
95 QUEEN OF ALEXANDER'S
96 PENGUMUMAN
97 CERITA ANAK-ANAK DEAN-FELICHIA SUDAH RILIS!!
Episodes

Updated 97 Episodes

1
KECELAKAAN
2
HUBUNGAN TANPA RESTU
3
PERMINTAAN PAPA
4
SYARAT
5
SEBUAH RENCANA
6
MENEBUS KESALAHAN
7
APA?
8
LAKUKAN SAJA!
9
BEDA KASTA
10
TERKEJUT
11
MARAH
12
MAAF!
13
BANGUNLAH, ERLAN!
14
DARIMANA?
15
SIAPA?
16
SEKALI LAGI!
17
RINDU
18
PINGSAN
19
DEAN MENYEBALKAN!
20
ERLAN DIMANA?
21
KECURIGAAN DEAN
22
LEMBUT?
23
DEAN KENAPA?
24
MUAL
25
MENYEBALKAN!
26
APA INI BERHUBUNGAN?
27
NGIDAM
28
INFORMASI
29
AKU MAU JUGA
30
HATI-HATI!
31
BAYANGAN
32
TERGILA-GILA
33
SAKIT?
34
KENAPA?
35
CEMBURU?
36
TAK MENDUGA
37
DIKUNCI
38
GUGATAN CERAI
39
TEKAD FELICHIA
40
KEGUNDAHAN DEAN
41
PERMINTAAN MELANIE
42
KESEMPATAN
43
TERPAKSA BERBOHONG
44
CERITA FELICHIA
45
HARAPAN
46
KABAR DUKA
47
RASA BERSALAH
48
FELICHIA KEMANA?
49
MELANIE KENAPA?
50
JANJI DEAN
51
SURAT CERAI
52
PENGAKUAN
53
ANAKKU
54
KEPUTUSAN FELICHIA
55
SEBUAH KABAR
56
BABY SITTER
57
PERTEMUAN TAK TERDUGA
58
PESAN
59
PERHATIAN
60
SEBUAH IDE
61
KEMARAHAN DEAN
62
ANEH
63
DICULIK
64
TIDAK MUNGKIN
65
HANCUR
66
DEPRESI
67
PIKUN
68
TIDAK INGAT
69
MENCARI JAWABAN
70
MIMPI
71
IKATAN BATIN?
72
TITIK TERANG
73
MENCARI KEBENARAN
74
ANAK-ANAKKU
75
SAMPAI KAPAN?
76
KEWALAHAN
77
KETAHUAN
78
BOHONG!
79
BUKTIKAN!
80
PERJUANGAN DEAN
81
MAUKAH KAMU?
82
MENIKAH
83
PULANG
84
KEJUTAN ISTIMEWA
85
KELUARGA CEMARA
86
SESUAI KEINGINANMU
87
MASIH SEPERTI YANG DULU
88
LAGI!
89
SERANGAN PAGI
90
KEEMPAT
91
KELUARGA
92
NGIDAM
93
FOTO
94
PANIK
95
QUEEN OF ALEXANDER'S
96
PENGUMUMAN
97
CERITA ANAK-ANAK DEAN-FELICHIA SUDAH RILIS!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!