MENEBUS KESALAHAN

Felichia mengerjapkan mata dan merasakan kepalanya yang seperti tertimpa batu besar, saat wanita itu baru membuka mata. Felichia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar yang terlihat asing.

Di mana Felichia?

Felichia mencoba menggerakkan tangan dan kakinya, saat kemudian wanita itu menyadari kalau tangan dan kakinya sedang diikat ke sudut ranjang sekarang. Sekuat apapun Felichia mencoba bergerak dan melepaskan diri, semuanya tak berguna dan hanya sia-sia, karena ikatan ini begitu kuat.

Felichia hanya bisa mendengus kecewa sambil tak berhenti meratapi nasibnya yang begitu mengenaskan setelah kenal dan menikah dengan Erlan. Felichia tidak tahu, kenapa kedua orang tua Erlan begitu benci pada Felichia.

Apa karena Felichia miskin?

Atau karena kecelakaan yang menimpa Erlan dan Felichia kemarin?

Ya,

Tentu saja!

Mama Astri dan Papa Panji masih beranggapan kalau kecelakaan itu adalah salah Felichia hanya karena Felichia yang duduk di kursi pengemudi.

Dan sekarang Erlan koma, juga semuanya salah Felichia!

Felichia memang tak pernah ada benarnya di depan kedua mertuanya tersebut.

Ceklek!

Suara pintu kamar terdengar dibuka dari luar. Mama Astri masuk dengan wajah pongahnya dan langsung menghampiri Felichia yang tak bisa bergerak kemana-mana.

"Sudah bangun?" Tanya Mama Astri sinis.

"Sudah siap bertemu Dean, atau kau mau selamanya terikat di ranjang begini?" Tanya mama Astri lagi memberikan pilihan yang sama sekali tidak mau Felichia pilih.

"Kenapa Mama dan Papa bersikap kejam begini pada Felichia?"

"Apa memang salah Feli?" Cecar Felichia mengungkapkan uneg-uneg di dalam hatinya.

"Masih bertanya apa salahmu? Apa Mama perlu menyebutkannya satu persatu?" Gertak mama Astri dengan nada galak.

"Kau sudah membuat rencana perjodohan Erlan dan Navya menjadi gagal, hingga sekarang perusahaan mengalami krisis yang mengerikan. Lalu kau juga yang sudah menyebabkan kecelakaan hingga membuat Erlan menjadi koma dan belum bangun hingga saat ini!"

"Masih bertanya apa salahmu?" Mama Astri sudah mendelik-delik ke arah Felichia dan jarinya tak berhenti menuding ke arah istri dari Erlan tersebut.

"Sekarang, yang bisa kau lakukan adalah, tebus semua kesalahanmu itu dengan memenuhi janji Erlan pada Dean!" Sambung mama Astri lagi yang langsung membuat Felichia menggeleng-gelengkan kepala dan berurai airmata.

"Kau yang sudah menyebabkan semua kekacauan ini! Jadi kau juga yang harus bertanggung jawab dan menyelamatkan perusahaan!" Mama Astri kini sudah mendekatkan wajahnya ke arah Felichia dan tak berhenti menatap sengit pada menantunya tersebut.

"Temui Dean, katakan kalau kau bersedia mengandung anak dari Dean Alexander, menggantikan istri Dean yang sakit keras. Jadi kau bisa menyelamatkan perusahaan dan menebus semua kesalahanmu itu!" Ucap mama Astri tegas dan tak mau dibantah.

"Tidak bisakah kita menunggu sampai Erlan bangun, Ma? Agar Feli bisa bertanya langsung pada Erlan," mohon Felichia pada sang mertua seraya mengajukan negosiasi.

"Mau menunggu sampai kapan? Sampai perusahaan gulung tikar dan ratusan karyawan kehilangan pekerjaan?" Cecar mama Astri penuh emosi.

"Kita juga tidak tahu kapan Erlan akan bangun," sambung mama Astri lagi yang raut wajahnya sudah berubah sendu.

Tampak sekali kalau wanita paruh baya tersebut sebenarnya juga sangat sedih melihat kondisi Erlan.

"Itu sudah kesepakatan Erlan dan Dean, Felichia! Jadi lakukan saja dan tak perlu lagi membantah!" Gertak mama Astri yang raut wajahnya sudah kembali berubah menjadi sengit.

"Dean dan istrinya akan menjemputmu malam ini! Jika kau masih berontak dan melawan, kau tidak akan bisa lagi bertemu Erlan untuk selamanya!" Pungkas mama Astri sedikit mengancam Felichia yang kini sudah berurai airmata.

Kenapa semuanya jadi serumit ini?

Felichia harus bagaimana sekarang?

****

Kediaman Alexander

"Dean, ponselmu berbunyi!" Ucap Melanie pada Dean yang sedang membenamkan kepalanya di dada Melanie.

Melanie meraih ponsel Dean yang berada di atas nakas, lalu memberikannya pada sang suami.

"Pak Prakasa yang menelepon," lapor Melanie setelah melihat sekilas ke layar ponsel Dean.

"Aku angkat sebentar. Jangan kemana-mana!" Pesan Dean seraya mengecup kening Melanie sebelum pria itu beranjak dari atas tempat tidur.

"Memangnya aku bisa kemana?" Gumam Melanie seraya menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya, sementara Dean masih sibuk berbicara di telepon.

"Selamat malam, Pak Prakasa!" Sapa Dean sopan setelah mengangkat telepon.

"Selamat malam, Dean! Kami membawa kabar baik."

"Sudah dapat, ya?" Tanya Dean yang langsung bisa paham arah pembicaraan Pak Prakasa. Dean menatap pada Melanie yang kini sedang berbaring membelakanginya dan tubuh istrinya tersebut terbalut selimut hingga sebatas dada.

"Sudah! Kapan Nak Dean ada waktu untuk menemuinya?"

"Bagaimana kalau besok saat makan siang? Anda ada waktu?" tanya Dean memastikan

"Tentu saja ada. Nak Dean tentukan saja tempatnya."

"Saya dan istri saya yang akan datang ke kediaman Pak Prakasa besok saat makan siang," jawab Dean yang dengan cepat mengambil keputusan.

"Baiklah kalau begitu, Nak Dean! Kami tunggu besok saat makan siang."

Panggilan terputus. Dean segera meletakkan ponselnya kembali ke atas nakas, lalu naik ke atas tempat tidur lagi dan mendekap tubuh Melanie yang masih membelakanginya. Tubuh yang belakangan ini terlihat semakin kurus dan membuat hati Dean merasa pilu.

"Besok siang mau kemana?" Tanya Melanie yang rupanya mendengar pembicaraan Dean bersama Pak Prakasa di telepon tadi.

"Ke rumah Pak Prakasa. Melihat wanita yang sejak kemarin kau tanyakan itu," jawab Dean seraya mengecup pundak kurus Melanie.

Istri Dean itu tiba-tiba berbalik dengan cepat dan sekarang ganti menghadap ke arah Dean.

"Sudah ada?" Mata Melanie langsung berbinar.

"Katanya begitu," Dean mengendikkan bahu, lalu jarinya menelusuri wajah Melanie yang belakangan ini sering terlihat pucat. Namun bagi Dean, Melanie tetap adalah wanita yang paling cantik di dunia dan Dean sangat mencintai istrinya ini.

"Kenapa malah murung?" Tanya Melanie seraya mencolek hidung Dean. Bibir istri Dean tersebut juga menyunggingkan senyuman teduh yang selalu membuat dean jatuh cinta.

"Aku akan menjadi pria brengsek sebentar lagi karena sudah mengkhi-"

"Sssstttt!" Melanie meletakkan telunjuknya di bibir Dean, memberi kode agar suaminya tersebut tidak melanjutkan kalimatnya.

"Kita sudah membahasnya berulang kali, Dean! Dan kita sudah sama-sama setuju," Melanie ganti menggenggam tangan Dean lalu mengecupnya cukup lama.

"Maaf, karena aku tidak bisa menjadi istri yang sempurna untukmu," ucap Melanie selanjutnya dengan raut wajah sendu.

"Kau tetap adalah istriku yang sempurna, Mel!" Dean dengan cepat meraup Melanie ke dalam pelukannya.

"Aku hanya mencintaimu dan aku tak akan pernah membagi cintaku pada wanita manapun," ucap Dean penuh keyakinan.

"Cintaku hanya untukmu, Melanie!" Dean semakin mengeratkan pelukannya pada sang istri. Sesaat keheningan menyelimuti kamar dua sejoli tersebut, bersamaan dengan membuncahnya lamunan Dean tentang permintaan sang papa.

"Kau putra kami satu-satunya, Dean! Jika kau dan Melanie tidak punya seorang anak, lalu siapa yang kelak akan menjadi penerus Alexander Group?"

"Tapi Dean hanya mencintai Melanie, Pa! Dean tidak akan pernah membagi cinta Dean pada wanita lain selain Melanie!" Jawab Dean keras kepala.

"Tapi setidaknya berikan kami seorang cucu sebagai penerus keluarga Alexander! Jangan egois, Dean!" Papa Abram tak kalah keras kepala.

"Tapi Dean tidak mau menikah lagi dengan wanita manapun, Pa!"

"Baiklah! Papa akan memberikanmu waktu satu tahun. Terserah kau mau pakai cara apa untuk memberikan papa cucu! Jika setelah setahun kau belum bisa memenuhi permintaan Papa, kau harus menikah dengan wanita pilihan Papa demi kelangsungan keluarga Alexander!"

"Dan yang perlu kau ingat, Papa mau seorang anak yang ada darah Alexander! Bukan sekedar anak adopsi yang kau ambil dari panti asuhan!"

Permintaan sang papa itulah yang akhirnya memaksa Dean mencari serorang wanita bayaran, untuk mengandung benihnya.

Benih penerus dari keluarga Alexander.

.

.

.

Yang tanya ini timingnya kapan.

Anggap saja beberapa tahun setelah Ghea dan Alvin bahagia bersama kedua anaknya, ya!

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

melanie mninggal, lalu dean jth cinta pd felichia yg justru benci krn gr" mngndng anak dean, ia dbenci oleh erlan ?? mnarik, thor 👍🤔☺️😘

2022-03-09

0

Wahyunii

Wahyunii

semoga ya De

2022-02-21

0

Wahyunii

Wahyunii

ini salah satunya

2022-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 KECELAKAAN
2 HUBUNGAN TANPA RESTU
3 PERMINTAAN PAPA
4 SYARAT
5 SEBUAH RENCANA
6 MENEBUS KESALAHAN
7 APA?
8 LAKUKAN SAJA!
9 BEDA KASTA
10 TERKEJUT
11 MARAH
12 MAAF!
13 BANGUNLAH, ERLAN!
14 DARIMANA?
15 SIAPA?
16 SEKALI LAGI!
17 RINDU
18 PINGSAN
19 DEAN MENYEBALKAN!
20 ERLAN DIMANA?
21 KECURIGAAN DEAN
22 LEMBUT?
23 DEAN KENAPA?
24 MUAL
25 MENYEBALKAN!
26 APA INI BERHUBUNGAN?
27 NGIDAM
28 INFORMASI
29 AKU MAU JUGA
30 HATI-HATI!
31 BAYANGAN
32 TERGILA-GILA
33 SAKIT?
34 KENAPA?
35 CEMBURU?
36 TAK MENDUGA
37 DIKUNCI
38 GUGATAN CERAI
39 TEKAD FELICHIA
40 KEGUNDAHAN DEAN
41 PERMINTAAN MELANIE
42 KESEMPATAN
43 TERPAKSA BERBOHONG
44 CERITA FELICHIA
45 HARAPAN
46 KABAR DUKA
47 RASA BERSALAH
48 FELICHIA KEMANA?
49 MELANIE KENAPA?
50 JANJI DEAN
51 SURAT CERAI
52 PENGAKUAN
53 ANAKKU
54 KEPUTUSAN FELICHIA
55 SEBUAH KABAR
56 BABY SITTER
57 PERTEMUAN TAK TERDUGA
58 PESAN
59 PERHATIAN
60 SEBUAH IDE
61 KEMARAHAN DEAN
62 ANEH
63 DICULIK
64 TIDAK MUNGKIN
65 HANCUR
66 DEPRESI
67 PIKUN
68 TIDAK INGAT
69 MENCARI JAWABAN
70 MIMPI
71 IKATAN BATIN?
72 TITIK TERANG
73 MENCARI KEBENARAN
74 ANAK-ANAKKU
75 SAMPAI KAPAN?
76 KEWALAHAN
77 KETAHUAN
78 BOHONG!
79 BUKTIKAN!
80 PERJUANGAN DEAN
81 MAUKAH KAMU?
82 MENIKAH
83 PULANG
84 KEJUTAN ISTIMEWA
85 KELUARGA CEMARA
86 SESUAI KEINGINANMU
87 MASIH SEPERTI YANG DULU
88 LAGI!
89 SERANGAN PAGI
90 KEEMPAT
91 KELUARGA
92 NGIDAM
93 FOTO
94 PANIK
95 QUEEN OF ALEXANDER'S
96 PENGUMUMAN
97 CERITA ANAK-ANAK DEAN-FELICHIA SUDAH RILIS!!
Episodes

Updated 97 Episodes

1
KECELAKAAN
2
HUBUNGAN TANPA RESTU
3
PERMINTAAN PAPA
4
SYARAT
5
SEBUAH RENCANA
6
MENEBUS KESALAHAN
7
APA?
8
LAKUKAN SAJA!
9
BEDA KASTA
10
TERKEJUT
11
MARAH
12
MAAF!
13
BANGUNLAH, ERLAN!
14
DARIMANA?
15
SIAPA?
16
SEKALI LAGI!
17
RINDU
18
PINGSAN
19
DEAN MENYEBALKAN!
20
ERLAN DIMANA?
21
KECURIGAAN DEAN
22
LEMBUT?
23
DEAN KENAPA?
24
MUAL
25
MENYEBALKAN!
26
APA INI BERHUBUNGAN?
27
NGIDAM
28
INFORMASI
29
AKU MAU JUGA
30
HATI-HATI!
31
BAYANGAN
32
TERGILA-GILA
33
SAKIT?
34
KENAPA?
35
CEMBURU?
36
TAK MENDUGA
37
DIKUNCI
38
GUGATAN CERAI
39
TEKAD FELICHIA
40
KEGUNDAHAN DEAN
41
PERMINTAAN MELANIE
42
KESEMPATAN
43
TERPAKSA BERBOHONG
44
CERITA FELICHIA
45
HARAPAN
46
KABAR DUKA
47
RASA BERSALAH
48
FELICHIA KEMANA?
49
MELANIE KENAPA?
50
JANJI DEAN
51
SURAT CERAI
52
PENGAKUAN
53
ANAKKU
54
KEPUTUSAN FELICHIA
55
SEBUAH KABAR
56
BABY SITTER
57
PERTEMUAN TAK TERDUGA
58
PESAN
59
PERHATIAN
60
SEBUAH IDE
61
KEMARAHAN DEAN
62
ANEH
63
DICULIK
64
TIDAK MUNGKIN
65
HANCUR
66
DEPRESI
67
PIKUN
68
TIDAK INGAT
69
MENCARI JAWABAN
70
MIMPI
71
IKATAN BATIN?
72
TITIK TERANG
73
MENCARI KEBENARAN
74
ANAK-ANAKKU
75
SAMPAI KAPAN?
76
KEWALAHAN
77
KETAHUAN
78
BOHONG!
79
BUKTIKAN!
80
PERJUANGAN DEAN
81
MAUKAH KAMU?
82
MENIKAH
83
PULANG
84
KEJUTAN ISTIMEWA
85
KELUARGA CEMARA
86
SESUAI KEINGINANMU
87
MASIH SEPERTI YANG DULU
88
LAGI!
89
SERANGAN PAGI
90
KEEMPAT
91
KELUARGA
92
NGIDAM
93
FOTO
94
PANIK
95
QUEEN OF ALEXANDER'S
96
PENGUMUMAN
97
CERITA ANAK-ANAK DEAN-FELICHIA SUDAH RILIS!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!