Happy Reading 😊
Sandi melihat ponsel Renata bergetar. Dia mengambil ponsel itu dan melihat ada sebuah nomer yang mengirim pesan. Sandi melirik Renata yang sudah terlelap, biasanya jam segini Renata masih betah bermain ponsel.
Mungkin dia kelelahan, kata orang suruhan Sandi, pagi tadi Renata keluar rumah dengan membawa mobil sendiri. Sandi memang menyuruh orang kepercayaannya untuk menyelidiki Renata.
Kemarin Renata pergi ke rumah sepupunya dan pulang pada sore hari. Tidak ada yang mencurigakan menurut orang kepercayaan Sandi, karena Renata juga tidak keluar rumah seharian itu.
Akhirnya Sandi memutuskan untuk mencari tahu tentang Renata di dalam ponsel itu. Bisa jadi Renata menyembunyikan sesuatu di dalamnya.
Sandi sudah menghapal pola rumit untuk membuka ponsel Renata. Tadi di kantor Sandi sudah mempelajari dan ternya berhasil.
Akhirnya terbuka..
Yang pertama Sandi lihat adalah aplikasi pesan, belum lama tadi ada sebuah pesan masuk dan itu dari nomor yang tidak dikenal.
'Sebaiknya kamu cepat mentransfer uang itu, kalau tidak kamu akan tahu sendiri akibatnya'
Sandi melotot tidak percaya setelah membaca pesan di ponsel Renata. Sebuah pesan ancaman entah itu pengirimnya laki-laki atau perempuan, Sandi benar-benar harus menyelidikinya sendiri.
Apa yang sebenarnya kamu sembunyikan, Renata? kenapa orang ini menginginkan uang darimu!!
###
Aulia dan nenek sudah berada di meja makan, terlihat Sandi dan Renata baru saja muncul dengan mesra seperti biasanya. Aulia memandang Sandi sekilas kemudian fokus kembali kepada nenek untuk mengambilkan sarapannya.
"Nenek, makan yang banyak ya?" Ucap Aulia.
Sandi langsung menghampiri Aulia dan menarik kursi di sampingnya.
"Selamat pagi sayang, selamat pagi nenek,," sapa Sandi tersenyum.
Renata juga menampilkan senyum terbaiknya di hadapan sang nenek.
"Selamat pagi nenek, Aulia."
"Selamat pagi mas, dan mbak Renata, ayo kita sarapan." Jawab Aulia mengambil makanan untuk Sandi.
Aulia masih mau melayani suami yang telah menyakitinya itu, selagi Sandi masih berstatus sebagai suami Aulia, ia akan tetap menjalankan perannya sebagai istri.
Sandi begitu bahagia melihat Aulia yang masih perhatian padanya. Padahal tadi Sandi mengira kalau Aulia marah atau cemburu.
Maaf sayang, mas melakukan semua ini karena tidak ingin Renata curiga kalau mas sedang menyelidikinya.
"Terima kasih, sayang." Ucap Sandi tersenyum.
"Iya, mas."
Renata melirik tidak suka, tapi dia harus bisa menahan diri agar nenek tidak curiga, rencananya nanti Renata akan menagih janji Aulia, yang mengatakan akan segera berpisah dari Sandi setelah nenek benar-benar sembuh, sekarang kondisi nenek sudah jauh lebih baik bahkan nafsu makannya pun sekarang semakin bertambah.
Akhirnya mereka sarapan dengan lahap dan tidak saling mengobrol.
"Sayang, aku pergi dulu ya." Ucap Renata setelah menyelesaikan sarapannya.
"Mau pergi kemana?" Tanya Sandi menghentikan Renata.
"Aku ada masalah sama agensi, kontrak kemarin belum selesai, masih 3 bulan lagi tetapi aku sudah berhenti, jadi aku harus mengurusnya." Jawab Renata.
"Biar di antar sopir pribadi, kamu sedang hamil, jangan menyetir sendiri." Ucap Sandi.
Aulia dan nenek saling pandang mendengar
Sandi yang begitu perhatian terhadap Renata.
"Tidak perlu, aku masih bisa nyetir sendiri, kamu tenang aja, sayang," Renata mencium pipi Sandi kemudian segera pergi keluar.
Sandi sebenarnya hanya menge-tes Renata ketika menawarinya seorang sopir, tetapi hal tersebut disalahartikan orang yang melihatnya.
Sama halnya Aulia, tentu saja Aulia mengartikan kalau Sandi begitu perhatian terhadap Renata. Tetapi mungkin itu lebih baik, dengan begini Sandi pasti bisa lebih merelakan Aulia apabila mereka berpisah nanti.
"Mas berangkat ke kantor dulu ya sayang, nenek." Ucap Sandi berpamitan.
"Iya mas, hati-hati."
"Jangan lupa makan siang dan sholat, nak." Ucap nenek Sari.
Akhirnya Sandi berangkat ke kantor dengan membawa mobil sendiri.
"Aulia, nenek sudah menyewa pengacara untuk perceraian kalian dan dia akan mengurus berkas berkas surat cerai agar segera diserahkan ke pengadilan agama." Aulia menatap nenek dengan tatapan yang sulit di artikan.
Tapi nenek bisa melihat kesedihan di mata wanita cantik itu.
"Terima kasih nek, hari ini Aulia berpamitan dan bersiap untuk pergi ke Jogja karena akan ada acara cara fashion show, di mana di sana rancangan Aulia juga akan ditampilkan." Ucap wanita itu.
"Apa kamu benar-benar siap akan berpisah dengan Sandi, nak?" Aulia tersenyum dan mengangguk.
"Aulia sangat siap, lagi pula mas Sandi juga sudah ada mbak Renata yang akan menjadi istri sah-nya.. Aulia yakin Mas Sandi akan lebih bahagia bersama dengan mbak Renata karena mereka memang sudah lama saling mencintai." Nenek menyentuh tangan Aulia.
"Kamu yang sabar ya nak, maafkan nenek kalau selama ini telah membuat masa mudamu menjadi sulit, apalagi harus menjadi janda di saat usia yang masih sangat muda." Ucap nenek merasa bersalah.
Aulia berdiri dan memeluk nenek Sari. "Aulia juga sangat bahagia kok, bisa menjadi istri Mas Sandi dan cucu menantu nenek,, Aulia tidak menyesal karena semua ini sudah menjadi jalan takdir hidup Lia, nek." Nenek menangis tersedu di pelukan wanita yang sangat di sayanginya itu.
"Nenek akan selalu mendoakan kebahagiaan mu,, Nak. Semoga suatu saat nanti kamu bertemu dengan pria yang baik yang akan menjadi jodohmu." Aulia ikut menangis.
Kedua wanita beda generasi itu sama-sama saling mencurahkan isi hatinya lewat air mata.
Sedangkan di sisi lain.
Sandi mengemudikan mobilnya bukan ke arah kantor melainkan dia sedang mengikuti Renata. Sandi memutuskan untuk menyelidiki Renata sendiri, dia ingin tahu sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Renata darinya, dan tentang masalah pesan yang mengancam Renata itu, Sandi tidak percaya kalau Renata akan bertemu dengan agensi modelnya.
"Sebenarnya mau ke mana dia?"
Sandi masih terus mengikuti mobil Renata dari jarak yang lumayan sedikit jauh.
Renata membelokkan mobilnya ke sebuah rumah yang sangat asing, karena rumah itu bukan milik saudara Renata.
Sandi menghentikan mobilnya di seberang jalan, dan masih terus mengawasi Renata yang baru saja memarkirkan mobilnya di halaman sebuah rumah minimalis yang memiliki pagar tidak terlalu tinggi.
"Sebenarnya dia mendatangi rumah siapa?" Sandi masih terus memantau.
Renata terlihat keluar dari dalam mobil dan disambut oleh seorang pria yang baru saja keluar dari dalam rumah tersebut.
Sandi membelalakkan matanya tidak percaya, ketika melihat Renata dan pria itu berpelukan mesra, bahkan pria itu mencium pipi Renata.
"Wanita brengsek, ternyata selama ini dia berselingkuh!!" Sandi memukul setir mobilnya.
Sandi merasa sangat marah dan emosi, bukan karena cemburu melainkan dia marah karena merasa tidak di hargai sebagai seorang suami, apalagi pria yang sedang memeluk mesra Renata adalah pria yang sangat ia kenal.
"Roni,, sejak kapan mereka bersama!!"
Ya, pria yang bersama Renata adalah Roni, sehabat baik Sandi. Akhirnya kedua orang itu masuk ke dalam rumah.
"Ternyata selama ini kalian berdua telah bermain di belakangku,,! lihat saja nanti aku akan membuat perhitungan dengan kalian!!"
Bersambung.
Mulai terbongkar kan kebusukan Renata.
Mana kopinya nih ☕☕☕☕
Othor minta donk akak reader, buat crazy up malam nanti🥺🥺🥺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Khairul Azam
aku nyari nyari novel yg perempuan nya tangguh tanpa bisa ditindas sulit sekali,
2025-03-28
0
Aiur Skies
baru begitu kebakaran hati, gmn hari Aulia kalian bermain dibelakangnya bahkan ketahuan Renata hamil walaupun mungkin itu bukan bayi biologis kamu,,, tapi setidaknya kalian sudah Zina
2023-12-13
1
Sulaiman Efendy
PANTAS RONI PURA2 NANYAIN PRNIKAHAN SANDI..
2023-07-05
0