Bab 7 (Nasi Padang)

Happy Reading 😊

Aulia baru saja selesai membersihkan tubuh nenek Sari dengan handuk hangat, dengan telaten dan penuh perhatian wanita berusia 22 tahun itu juga menjalaninya dengan tulus dan ikhlas.

"Bagaimana keadaan mu setelah menikah dengan Sandi? dia sepertinya sudah mulai mencintai mu?" Tanya nenek tersenyum menatap wanita cantik di depannya itu.

Aulia juga membalas tersenyum. "Mas Sandi sangat baik, Nek."

"Aku yakin hanya kamu wanita yang tepat untuk Sandi nak, nenek tidak sabar ingin segera memiliki cicit." Nenek Sari terkekeh.

Nenek memang akan memiliki cicit, tapi bukan dari harimku, melainkan dari istri kedua Mas Sandi. Batin Aulia.

"Iya nek, pasti keinginan nenek akan segera terwujud."

"Nenek harap kamu segera hamil, nenek sudah membayangkan bagaimana bahagianya melihat keluarga kita kalau kalian sudah memiliki anak." Aulia merasa sangat sedih mendengar ucapan itu.

Bagaimana dia bisa bahagia sedangkan Sandi pasti lebih bahagia lagi karena wanita yang di cintainya sudah mengandung benih cinta mereka.

Lagi-lagi Aulia hanya bisa menampilkan senyuman tulus meski hatinya terasa perih. Meskipun Sandi selama ini bersikap baik padanya, tetapi tidak di pungkiri rasa bersalah karena menjadi orang ketiga dan masuk dalam kehidupan cinta Sandi dan Renata membuatnya semakin kalut.

Tetapi Aulia masih bertahan dengan pernikahannya, dia akan menjadi istri yang baik dan menantu idaman. Meskipun Aulia harus ikut menyembunyikan pernikahan kedua suaminya dari sang nenek.

Sandi tidak ingin nenek tahu kalau dirinya sudah menikah lagi, Aulia hanya bisa menutupi kebohongan itu dan tersiksa sendiri.

"Doakan agar Aulia selalu sabar ya Nek?" Ucap Aulia menyentuh tangan nenek Sari.

"Tentu saja sayang, nenek selalu mendoakan kebahagiaan kalian, nenek juga ikut bahagia kalau kamu dan Sandi bahagia."

###

Sandi keluar dari kantornya dengan senyum yang mengembang, entah apa yang membuatnya senang seperti itu, setelah mendapatkan sebuah pesan dari Aulia istri pertamanya membuat Sandi begitu sumringah.

Pria itu masuk ke dalam mobilnya dan melajukan perlahan, setelah berjalan beberapa meter tiba-tiba ponselnya berdering.

Sandi melihat Renata sedang menghubunginya, pria itu mengabaikan panggilan dari Renata dan masih fokus menyetir.

Di perjalanan Sandi berhenti di sebuah restoran masakan padang. Sandi ingat kalau Aulia sangat menyukai masakan khas Padang itu. Dia berinisiatif membelikan makanan untuk Aulia.

Setelah memesan dua porsi makanan Padang Sandi menunggu sambil melihat ponselnya. Banyak sekali pesan dari Renata.

Wanita itu menyuruh Sandi untuk datang ke apartemen karena dari kemarin Sandi tidak mengunjunginya.

Sandi mendesah kasar, entah kenapa sekarang perasaannya menjadi berubah terhadap Renata. Kekasih dan juga wanita yang sangat di cintainya itu. Seharusnya Sandi bahagia bukan bisa menikah dengan wanita pujaannya?

Tapi kenapa sekarang perasaannya mengatakan hal lain. Apakah karena dia sudah mulai mencintai Aulia istri pertamanya.

Pernikahan idaman yang dulu selalu di impikan Sandi dengan Renata tiba-tiba menjadi sebuah pernikahan paksa. Ya, Sandi merasa terpaksa menikah dengan Renata karena kekasihnya itu terlanjur hamil.

"Pesanan anda sudah siap tuan." Sandi tersentak mendengar ucapan pelayan restoran padang itu.

"Oh iya, terima kasih." Sandi membayar pesanannya dan langsung keluar dari dalam restoran Padang tersebut.

Ponsel Sandi berdering kembali dan itu dari Renata. Akhirnya Sandi pun mengangkat panggilan dari istri keduanya.

"Halo, sayang,, ada apa?"

"Akhirnya kamu mengangkat telepon dariku! kenapa sekarang sangat sulit sekali menghubungimu,, Padahal aku disini sangat membutuhkanmu Sayang, apa kamu sudah tidak peduli padaku lagi? apa kamu lebih memperdulikan istri pertama mu itu!!"

Sandi mengusap wajahnya kasar. Seharusnya dia memang lebih memperhatikan Renata karena sekarang Renata sedang mengandung.

"Sayang, bukan seperti itu, aku sangat sibuk akhir-akhir ini, maaf kalau tidak sempat mengangkat telepon darimu."

"Iya, aku tahu kamu memang sibuk, tapi malam ini bisa ke apartemen kan? aku tidak mau tidur sendiri! ingat aku juga istrimu sekarang!"

"Iya-iya, nanti malam aku akan ke apartemen menemuimu, sekarang aku akan pulang ke rumah dulu, nenek sudah menungguku dan berjanji akan segera pulang, tapi tenang saja nanti malam aku akan ke apartemen."

Sandi memang tidak berbohong, bahwa nenek memang ingin Sandi segera pulang ke rumah setelah dari kantor.

"Baiklah, aku akan menunggumu, sayang."

Sandi menutup panggilannya dan kemudian langsung masuk ke dalam mobil untuk segera meluncur pulang ke rumah.

Sandi masuk ke dalam rumah dengan membawa bungkusan yang berisi masakan Padang untuk Aulia. Pria itu naik ke lantai atas dan mencari Aulia di kamar.

"Aulia, mas bawa sesuatu buat kamu!" Seru Sandi saat masuk ke dalam. Tetapi kamar itu kosong.

"Apa mungkin Aulia ada di kamar nenek?" gumam pria itu.

Kemudian Sandi langsung mencari Aulia ke kamar nenek. Benar dugaannya bahwa Aulia memang berada di sana.

"Ternyata kamu berada di sini Aulia, Mas mencarimu tadi," Aulia dan nenek menoleh ke belakang dan melihat Sandi masuk ke dalam sambil tersenyum lebar.

"Tuh, yang di cariin sama suami." Goda sang nenek.

Aulia menyambut kedatangan Sandi dan mencium punggung tangan suaminya.

"Ini apa mas?" Tanya Aulia ketika Sandi menyodorkan sebuah bungkusan.

"Ini masakan Padang, tadi kamu pas di kantor chattan sama Mas, bilang kalau makanan favorit kamu adalah masakan Padang kan? kebetulan tadi pas di jalan melewati restoran Padang yang terkenal enak, Mas langsung beli ini buat kamu." Jawab Sandi.

Aulia merasa sangat bahagia mendapatkan perhatian dari sang suami seperti itu. Tadi siang memang Sandi bertanya tentang makanan Favorit Aulia, tetapi Aulia tidak menyangka bahwa Sandi membelikannya.

"Nenek tidak di cari ya sekarang, mentang-mentang sudah punya istri." Ucap Nenek.

"Eh, tidak nek, tentu saja nenek masih jadi kesayangan Sandi yang pertama." Sandi menghampiri sang nenek dan mencium pipi kanan dan kirinya.

"Ya sudah sana kalian kembali ke kamar, Aulia layani suamimu yang baru pulang bekerja, Sandi biasanya suka mandi dengan air hangat." Ucap nenek Sari.

"Iya nek, kami kembali ke kamar dulu." Sandi merangkul bahu Aulia dan mengajaknya keluar dan masuk ke dalam kamar.

"Mas mandi dulu ya, aku akan siapkan." Ucap Aulia akan masuk ke dalam kamar mandi tetapi di tahan oleh Sandi.

"Tunggu sebentar, Mas masih ingin bersamamu." Sandi melingkarkan tangannya di pinggang Aulia dan memandang wajah cantiknya itu.

"Maaf ya sayang, kalau aku membawamu dalam pernikahan ini, sebenarnya Mas tidak ingin berpoligami, tetapi karena kesalahan yang mas buat membuat Renata hamil." Ucap Sandi menyentuh pipi Aulia.

"Iya mas, Aulia tidak apa-apa, semua bukan salah Mas Sandi, aku juga tidak seharusnya masui ke dalam hubungan kalian."

"Sstt, jangan bicara seperti itu, aku yang salah, sayang." Sandi langsung mencium bibir Aulia lembut. Bibir merah alami yang sekarang menjadi candunya.

###

Renata menatap ponselnya, sudah jam 7 malam tetapi Sandi masih tidak menghubunginya. Akhirnya Renata menelepon Sandi dan menagih janjinya untuk ke apartemen. Renata merasa Sandi tidak adil karena selalu bersama Aulia.

"Halo sayang, maaf aku tidak jadi ke apartemen, nenek sangat membutuhkan ku!" Jawab Sandi di sebrang telepon.

"Kamu sekarang berubah, aku sedang hamil dan sangat membutuhkan mu, kapan kamu akan menceraikan Aulia, sayang. Bukankah kamu berjanji padaku akan segera menceraikan Aulia, aku dan anak ini lebih membutuhkan mu!"

"Aku belum bisa memutuskan, nenek sangat menyayangi Aulia dan masih membutuhkannya, kamu yang tenang ya, besok pagi aku akan segera datang, maaf malam ini aku tidak bisa keluar, nanti nenek curiga."

"Terserah kamu saja!" Renata mematikan panggilannya dan langsung membanting ponselnya ke atas ranjang.

"Aku harus membuat Aulia menyingkir karena aku lebih pantas menjadi istri sahnya Sandi, kami harus mendaftarkan pernikahan ini ke KUA agar anakku memiliki Ayah dalam pernikahan yang sah, bukan seperti ini!" Ucap Renata mengusap air mata yang membasahi pipinya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KIRA2 ITU BNARAN ANAK SANDI ATAU BUKAN YAAA..

2023-07-05

0

Dewi Zahra

Dewi Zahra

aku ngak suka sama Renata

2022-06-21

0

Teratai Cla

Teratai Cla

sad,

2022-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Keinginan Sang Nenek
2 Pilihan Yang Sulit
3 Keputusan Sandi
4 Terpaksa Menikah
5 Pernikahan Ke-2
6 Haruskah Membagi Cinta
7 Bab 7 (Nasi Padang)
8 Bab 8 (Renata & Aulia)
9 Bab 9 (Keteguhan Aulia)
10 Bab 10 (Meminta Cerai)
11 Bab 11 (Kondisi Nenek)
12 Bab 12 (Permintaan Renata)
13 Bab 13 (Dua Istri)
14 Bab 14 (Memasrahkan Diri)
15 Bab 15 (Rencana Renata)
16 Bab 16 (Aku Sudah Tidak Tahan)
17 Bab 17 (Meminta Izin Nenek)
18 Bab 18 (Keputusan Aulia)
19 Bab 19 (Kecurigaan Sandi)
20 Bab 20 (Terbongkar)
21 Bab 21 (Menyesal)
22 Bab 22 (Mencari)
23 Bab 23 (Aku Suaminya)
24 Bab 24 (Perdebatan)
25 Bab 25 (Bimbang)
26 Ganti Judul ( Pilih Aku, Suamiku )
27 Bab 26 (Kecelakaan)
28 Bab 27 (Sadar)
29 Bab 28 (Jatuh cinta pada pandangan pertama)
30 Bab 29 (Aku Tahu Kamu Memang Spesial)
31 Bab 30 (Aku Ingin Menengoknya)
32 Bab 31 (Aku Bahagia Kalau Kamu Bahagia)
33 Bab 32 (Cinta Sendiri)
34 Bab 33 (Cemburu)
35 Bab 34 (Roni vz Renata)
36 Bab 35 (Yank!!)
37 Bab 36 (Kembali Ke Jakarta)
38 Bab 37 (Bertemu Roni)
39 Bab 38 (Kedatangan Mertua)
40 Bab 39 (Ketabahan yang di uji kembali)
41 Bab 40 (Rencana Meysa)
42 Bab 41 (Rencana 2)
43 Bab 42 (Bukan Menantu Idaman)
44 Bab 43 (Bertemu Renata)
45 Bab 44 (Karma)
46 Bab 45 (Bertemu Febby)
47 Bab 46 (Renata Depresi)
48 Bab 47 (Bukti dan patah hati )
49 Bab 48 (Kesedihan Aulia)
50 Bab 49 (Gelisah)
51 Bab 50 (Sakit Hati)
52 Bab 51 (Foto di ponsel)
53 Bab 52 (Roni Berakhir)
54 Bab 53 (Warung Pinggir Jalan)
55 Bab 54 (Adam dan Fitria)
56 Bab 55 (Percayalah Padaku)
57 Bab 56 (Sabar Dan Ikhlas)
58 Bab 57 (Jenuh)
59 Bab 58 (Berubah)
60 Bab 59 (Syukuran)
61 Bab 60 (Galau)
62 Bab 61 (Sandi Yang Posesif)
63 Bab 62 (Wanita Itu)
64 Bab 63 (Renata Sakit)
65 Bab 64 (Belum Move On)
66 Bab 65 (Adam Menyesal)
67 Bab 66 (Istri Sholihah)
68 Bab 67 (Pendarahan)
69 Bab 68 (Lahir Prematur)
70 Bab 69 (Baby Revan)
71 Bab 70 (Takdir)
72 Bab 71 (Awal cerita)
73 Bab 72 (End) Baca Kisah Revan di Terjerat Cinta Ketos Arrogan
74 Khilaf Terindah
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Keinginan Sang Nenek
2
Pilihan Yang Sulit
3
Keputusan Sandi
4
Terpaksa Menikah
5
Pernikahan Ke-2
6
Haruskah Membagi Cinta
7
Bab 7 (Nasi Padang)
8
Bab 8 (Renata & Aulia)
9
Bab 9 (Keteguhan Aulia)
10
Bab 10 (Meminta Cerai)
11
Bab 11 (Kondisi Nenek)
12
Bab 12 (Permintaan Renata)
13
Bab 13 (Dua Istri)
14
Bab 14 (Memasrahkan Diri)
15
Bab 15 (Rencana Renata)
16
Bab 16 (Aku Sudah Tidak Tahan)
17
Bab 17 (Meminta Izin Nenek)
18
Bab 18 (Keputusan Aulia)
19
Bab 19 (Kecurigaan Sandi)
20
Bab 20 (Terbongkar)
21
Bab 21 (Menyesal)
22
Bab 22 (Mencari)
23
Bab 23 (Aku Suaminya)
24
Bab 24 (Perdebatan)
25
Bab 25 (Bimbang)
26
Ganti Judul ( Pilih Aku, Suamiku )
27
Bab 26 (Kecelakaan)
28
Bab 27 (Sadar)
29
Bab 28 (Jatuh cinta pada pandangan pertama)
30
Bab 29 (Aku Tahu Kamu Memang Spesial)
31
Bab 30 (Aku Ingin Menengoknya)
32
Bab 31 (Aku Bahagia Kalau Kamu Bahagia)
33
Bab 32 (Cinta Sendiri)
34
Bab 33 (Cemburu)
35
Bab 34 (Roni vz Renata)
36
Bab 35 (Yank!!)
37
Bab 36 (Kembali Ke Jakarta)
38
Bab 37 (Bertemu Roni)
39
Bab 38 (Kedatangan Mertua)
40
Bab 39 (Ketabahan yang di uji kembali)
41
Bab 40 (Rencana Meysa)
42
Bab 41 (Rencana 2)
43
Bab 42 (Bukan Menantu Idaman)
44
Bab 43 (Bertemu Renata)
45
Bab 44 (Karma)
46
Bab 45 (Bertemu Febby)
47
Bab 46 (Renata Depresi)
48
Bab 47 (Bukti dan patah hati )
49
Bab 48 (Kesedihan Aulia)
50
Bab 49 (Gelisah)
51
Bab 50 (Sakit Hati)
52
Bab 51 (Foto di ponsel)
53
Bab 52 (Roni Berakhir)
54
Bab 53 (Warung Pinggir Jalan)
55
Bab 54 (Adam dan Fitria)
56
Bab 55 (Percayalah Padaku)
57
Bab 56 (Sabar Dan Ikhlas)
58
Bab 57 (Jenuh)
59
Bab 58 (Berubah)
60
Bab 59 (Syukuran)
61
Bab 60 (Galau)
62
Bab 61 (Sandi Yang Posesif)
63
Bab 62 (Wanita Itu)
64
Bab 63 (Renata Sakit)
65
Bab 64 (Belum Move On)
66
Bab 65 (Adam Menyesal)
67
Bab 66 (Istri Sholihah)
68
Bab 67 (Pendarahan)
69
Bab 68 (Lahir Prematur)
70
Bab 69 (Baby Revan)
71
Bab 70 (Takdir)
72
Bab 71 (Awal cerita)
73
Bab 72 (End) Baca Kisah Revan di Terjerat Cinta Ketos Arrogan
74
Khilaf Terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!