Happy Reading 😊
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Aulia Permata binti Almarhum Surya Permana dengan mas kawin tersebut di bayar tunai."
Aulia meneteskan air matanya ketika mendengar ijab qobul yang keluar dari mulut seorang pria yang bernama Sandi Prayoga.
Di dalam hidupnya sama sekali tidak pernah menyangka akan menikah dengan pria yang tidak di cintainya itu, bahkan mereka baru bertemu dua kali.
"Akhirnya kalian sudah resmi menjadi pasangan suami istri, selamat menempuh hidup baru nak," ucap nenek Sari tersenyum menatap kedua mempelai yang ada di hadapannya ini.
Sandi juga tersenyum menatap sang nenek.
"Nenek harus cepat sembuh, sekarang keinginan nenek telah menjadi kenyataan," Sandi memegang tangan neneknya.
"Kalian harus saling menjaga dan menyayangi dalam suka maupun duka, meskipun nenek tahu bahwa kalian belum saling mencintai tapi dengan seiring berjalannya waktu pasti perasaan itu akan timbul dengan sendirinya." Ucap sang nenek.
Aulia hanya tersenyum dan tidak menjawab, dia tidak tahu bagaimana harus berekspresi, melihat sikap Sandi yang seakan tidak menyukainya sama sekali.
"Iya nek, Sandi berjanji."
Sandi membohongi nenek dan dirinya sendiri. Bagaimana dia bisa bahagia dengan wanita yang tidak dia cinta itu.
Bahkan saat ini dia masih memiliki kekasih yang sangat di cintainya. Ya Sandi tidak memberitahu Renata kekasihnya, bahwa dia di paksa menikah dengan Aulia, wanita pilihan sang nenek.
Terpaksa, mereka memang sama-sama terpaksa melakukan pernikahan ini. Bukan hanya Sandi yang terpaksa, Aulia juga sangat terpaksa, tapi bagaimanapun dia sekarang sudah menjadi seorang istri dari pria yang bernama Sandi Prayoga.
Aulia hanya bisa berdoa dan memohon kepada Tuhan agar pernikahan ini menjadikannya penyempurna agama.
"Baiklah nek, Sandi akan mengajak Aulia pulang dulu agar dia beristirahat," ucap Sandi.
"Tentu saja Sayang, sana bawa istrimu pulang dan kalian harus beristirahat, ingat pengantin baru harus saling mendekatkan diri." Ucap nenek Sari tersenyum memandang keduanya.
Tidak tahu saja bahwa Aulia sedari sudah meredam rasa malunya, dia juga seorang wanita yang bisa melihat bahwa suaminya ini sangatlah tampan. Tidak di pungkiri perasaan berdebar di hatinya dia rasakan saat ini.
Sedangkan Sandi hanya bisa menghela nafas saat neneknya itu seakan menggodanya.
Akhirnya Sandi mengajak Aulia pulang ke rumahnya dan juga rumah nenek Sari. Rumah utama keluarga Prayoga.
Tidak ada percakapan di dalam mobil, dua orang itu hanya sibuk dengan pemikiran masing-masing.
Sandi sempat melirik ke arah wanita yang sudah menjadi istri sahnya itu. Wanita berhijab dengan memakai busana pengantin berwarna putih dengan make up natural terlihat sangat cantik.
Sandi sebagai lelaki memang mengakui bahwa Aulia memang cantik, tapi tetap di hatinya hanya Renata Putri wanita yang paling cantik menurutnya saat ini.
Setelah beberapa saat akhirnya mobil Sandi masuk kesebuah pekarangan rumah dengan halaman yang luas dan juga ada sebuah air mancur di tengahnya.
Aulia menatap kagum rumah mewah bergaya Eropa itu.
"Masuklah, mulai saat ini kamu akan tinggal di sini." Aulia menoleh ke arah suara itu.
Baru itu ucapan yang Aulia dengar dari mulut Sandi setelah dari rumah sakit.
Aulia keluar dari dalam mobil dan mengikuti langkah lebar Sandi.
Ada beberapa pelayan yang menyambut kedatangan mereka. Semua orang menunduk hormat kepada Sandi dan Aulia.
Siang itu di kediaman Sandi Prayoga, Aulia menatap sebuah kamar yang baru saja dia masuki dengan tatapan kosong. Wanita itu berjalan masuk masih menggunakan busana pengantin rancangannya sendiri.
Aulia duduk di sisi ranjang, memikirkan pernikahan kilatnya dengan pria bernama Sandi, pria yang belum lama dia kenal karena keinginan dari nenek Sari.
Aulia tidak bisa menolak keinginan itu karena dia juga tidak ingin membuat sang nenek sedih.
"Aku akan pergi ke rumah sakit, kamu beristirahat lah dulu" Aulia mendongak menatap wajah tampan yang saat ini sudah menjadi suaminya itu.
"Bukankah kita baru saja dari rumah sakit Mas?" Jawab Aulia lembut.
Sandi menghela nafas.
"Aku akan kesana lagi!" Jawab Sandi kemudian keluar dari dalam kamarnya itu.
Aulia meremas busana pengantinnya, dia tahu bahwa Sandi tidak menyukainya sama sekali, bahkan Sandi tidak pernah bertanya kepadanya bagaimana perasaannya saat di paksa menikah dengan Sandi.
Tapi bagi Aulia semua ini sudahlah takdir dari Allah. Dia hanya bisa menjalani semuanya dengan ikhlas.
Sedangkan Sandi tidak ke rumah sakit, melainkan ke Bandara karena akan menjemput sang pujaan hati yang pulang dari luar negeri setelah dua bulan pergi untuk acara pemotretan di Perancis.
Sandi merasa bingung bagaimana harus menjelaskan kepada Renata nanti bahwa dia telah di paksa menikahi wanita pilihan sang nenek.
Tapi dia tidak ingin Renata mengetahui berita pernikahannya itu dari orang lain.
"Aku berjanji padamu sayang, kalau sudah waktunya pasti akan aku akan menceraikan Aulia." Batin Sandi yang saat itu berada di dalam mobil menuju ke bandara.
###
Aulia menatap makan malamnya di atas meja makan tanpa berselera, padahal di atas meja sudah tersedia berbagai makanan bermacam-macam yang sangat menggugah selera.
Tapi dia hanya sendiri di tempat itu, Sandi tidak pulang sejak tadi siang, membuat perasaan Aulia merasa tidak nyaman.
"Kamu benar-benar tidak menyukaiku ya Mas, dengan caramu menghindar seperti ini sudah bisa di pastikan bahwa kamu memang sangat terpaksa menikah dengan ku." Batin Aulia sendu.
"Nona Lia, apa masakan Bibi tidak enak?" Tanya seorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah kepala pelayan di rumah itu.
"Enak kok Bik," jawab Aulia tersenyum.
"Kalau enak kok cuma dilihatin, nggak dimakan Nona?"
"Biasanya Mas Sandi pulang jam berapa ya Bik?" Aulia tidak menjawab melainkan bertanya tentang Sandi.
"Kalau Tuan Sandi biasanya pulang saat makan malam tapi ketika Nonya besar di rawat di rumah sakit, Tuan bisa tidak pulang karena menjaga Nyonya besar." Jawab Bik Midah.
"Oh, begitu ya bik," Aulia tersenyum. Sepertinya sekarang dia sudah merasa lega karena mungkin bisa jadi Sandi masih di rumah sakit hingga saat ini.
Di sebuah Apartemen.
Sandi menatap wanita cantik di depannya itu dengan penuh cinta, tapi hatinya merasa sedikit takut dan ragu untuk mengatakan semuanya pada Renata perihal pernikahannya dengan Aulia.
"Sayang, bagaimana masakanku?"
"Eh, enak sayang, sangat enak masih seperti yang dulu." Jawab Sandi sedikit gelagapan.
"Apa kamu merindukan ku?"
"Tentu saja Sayang, aku sangat merindukanmu, dua bulan kamu meninggalkan ku disini." Sandi menyentuh tangan Renata.
"Kamu taukan kalau cita-cita ku menjadi model yang go internasional. Jadi aku tidak bisa melewatkan kesempatan ini begitu saja, sayang." Ucap Renata.
Selain cantik wanita itu juga mempunyai tubuh seksi dan proporsional, benar-benar wanita idaman Sandi. Tidak seperti Aulia istrinya, yang menutupi seluruh tubuhnya dengan gamis longgar dan jilbab yang lebar. Sama sekali tidak menarik.
"Aku mau membicarakan sesuatu padamu sayang, tapi jangan menyela sebelum aku selesai." Ucap Sandi menatap dalam ke arah wajah cantik itu.
"Apa sayang? Jangan membuatku penasaran."
Sandi mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskan perlahan.
"Nenek penyakitnya kambuh lagi dan kondisi nya semakin drop, nenek memintaku untuk menikah dengan wanita pilihannya," ucap Sandi hati-hati.
"Apa kamu menerima keinginan nenek?" Sela Renata.
"Sudah ku bilang sayang Jangan menyela dulu."
Renata mengerucutkan bibirnya kesal, dia tahu bahwa Sandi sangat menyayangi neneknya itu.
"Aku tadi pagi telah menikah dengan wanita pilihan nenek, tapi aku melakukan itu hanya agar Nenek senang dan tidak kecewa padaku sayang," ucap Sandi menyentuh tangan Renata dan menggenggamnya.
"Lalu bagaimana denganku?"
"Aku berjanji akan segera menceraikan Aulia dan akan menikahimu."
Bersambung.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya akak reader 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
guntur 1609
sdh ada niatmu sdhh jatuh talakmu
2025-04-23
0
Sulaiman Efendy
WANITA MODEL DICINTAI, MANA ADA MODEL YG PNY AHKLAK, TU MODEL RATA2 LBH MNTGKN KARIR DRIPADA KLUARGA, GK BRKACA DGN IBUNYA YG LBH SIBUK BRKARIR, DRIPADA PRHATIKN ANAKNYA...
2023-07-05
0
Dewi Zahra
nanti kamu bucin Sandy sama Aulia nya
2022-06-21
0