Ling Shentian melihat ke arah Ling Xiaofan dan dengan wajah polosnya ia segera tersenyum tulus.
"Aku sudah memperlihatkan keberanian ku, kan kak?..." Ucapnya dengan polos.
Sementara itu, Ling Xiaofan mengeraskan rahangnya karena emosi berat.
Ling Xiaofan membekaskan jejak hembusan angin di tempatnya berdiri saat ia bergerak dengan cepat ke arah Ling Shentian.
"Kau masih mau berpura-pura bodoh? Dasar bajingan!..."
Ling Xiaofan memaki ketika tubuhnya berada di setengah jalan menuju ke arah Ling Shentian.
Dalam beberapa langkah yang cepat, Ling Xiaofan telah berada di depan Ling Shentian, lima jarinya segera mencengkeram erat dan pukulan yang menembus angin melayang ke arah wajah Ling Shentian.
Ling Shentian menatap tinju dengan kekuatan penuh dari Ling Xiaofan, tatapan dan wajah serius sebelumnya segera berubah menjadi seringai.
Ling Shentian dengan tatapan mata yang tajam segera menangkis pukulan keras dari Ling Xiaofan dengan telapak tangannya.
Pa!
Saat kepalan tangan bertemu dengan telapak tangan, suara yang cukup keras seperti tabrakan antara batu dengan batu terdengar.
Setelah pertukaran kekuatan itu, kedua sosok saling terdorong beberapa langkah ke belakang.
Ling Xiaofan sangat heran dengan kejadian ini. Yang membuatnya heran adalah bagaimana sosok sampah yang kepalanya selalu ia injak sekarang bisa menahan serangan penuhnya.
Dan yang lebih mengherankan adalah pergelangan tangan Ling Xiaofan saat ini terasa bergetar dan dingin setelah bertukar gerakan dengan Ling Shentian.
Ling Xiaofan menatap Ling Shentian dengan tatapan serius. "Anak ini bisa meningkat sejauh ini hanya setelah beberapa hari tidak bertemu?..."
"Apa kualitas tulang yang ia miliki? Perunggu? Perak? Atau bahkan Emas?..."
"Tidak, tidak. Setahuku Tulang Emas sudah tak pernah muncul lagi di keluarga Ling selama 300 tahun ini. Bahkan jika memang ia memiliki potensi mencapai Tulang Emas, itu akan memakan waktu yang lama tanpa sumberdaya. Aku bahkan butuh waktu lima tahun untuk meningkatkan tulangku dari Tulang Besi tingkat tinggi ke Tulang Perak..."
Beberapa pertanyaan tampaknya mengganjal di hati Ling Xiaofan.
Ketika ia sedang berpikir, Ling Shentian berlari ke arahnya dan segera memukul wajahnya dengan kuat.
Buak!
Darah terlihat bercampur dengan air liur yang keluar dari mulut Ling Xiaofan setelah wajahnya di pukul oleh Ling Shentian.
"Kakak, masih berani melamun? Adikmu ini masih belum menunjukkan seluruh'keberaniannya'..." Ucap Ling Shentian lagi-lagi dengan senyuman tulus dan itu benar-benar membuat Ling Xiaofan muak.
Ling Xiaofan menatap Ling Shentian dengan amarah. "Sialan kau! Beraninya kau memukul wajahku!..." Ucapnya dan ia segera mengeluarkan energi spiritual untuk mengelilingi tubuhnya.
Tubuh Ling Xiaofan saat ini mengeluarkan energi spiritual yang masih terbilang sedikit karena bagaimanapun ia hanya Petarung lingkaran ketiga.
Ling Xiaofan segera berlari ke arah Ling Shentian dengan mengangkat tangannya yang siap untuk melayangkan sebuah tinju.
"Tinju Penghancur Batu..."
Ling Xiaofan melayangkan tinjunya saat ia berada di depan Ling Shentian. Di lengan kanannya terdapat aura biru yang cukup kuat untuk benar-benar menghancurkan sebuah batu besar.
Ling Shentian mengangkat alisnya. "Seni beladiri tingkat kuning kelas rendah kurasa..." Ucap Ling Shentian dalam batinnya ketika ia merasakan aura yang terpancar dari seni beladiri milik Ling Xiaofan.
Ling Xiaofan terus menekan angin dengan tinjunya yang ganas, sementara Ling Shentian tampak berdiam diri seperti ia merasa tak perlu melakukan apapun untuk menghentikan itu.
Tap!
Tepat setelah Tinju Penghancur Batu telah berada di depan wajah Ling Shentian, sebuah telapak tangan yang cukup besar segera memegang pergelangan tangan Ling Xiaofan.
Orang ini tampaknya cukup kuat untuk bisa menahan serangan seni beladiri tingkat kuning kelas rendah milik Ling Xiaofan tanpa usaha yang keras.
"Siapa?!..."
Ling Xiaofan tampak marah pada seseorang yang tiba-tiba menghentikan dirinya disaat-saat yang penting.
Ling Xiaofan menoleh dan dapat melihat seorang pemuda berumur 22 tahun dengan rambut hitam panjang dan sebuah pedang yang tergantung di pinggangnya.
"Liyan?..." Ling Xiaofan mengangkat alisnya dengan tatapan permusuhan ketika mengetahui bahwa sosok itu adalah pengawal dari Ling Shentian.
Ling Xiaofan dengan paksa menarik tangannya dan Liyan segera melepaskan cengkraman tangannya.
"Tuan muda Ling Xiaofan, bukankah anda terlalu berlebihan? Menggunakan seni beladiri untuk menindas seseorang yang bahkan sama sekali belum melatih tulangnya, bukankah itu sangat-sangat rendah?..." Tatapan dingin dari Liyan tak bisa ditahan ketika ia melihat sosok yang ingin melukai tuan yang ia lindungi selama ini.
Bom!
Ling Xiaofan sangat terkejut dengan perkataan Liyan yang mengatakan bahwa Ling Shentian sama sekali belum melatih tulangnya.
Lalu, apakah dia kalah dari seseorang yang belum melatih tulangnya?
Betapa memalukan!
Setelah keterkejutan meledak di hati Ling Xiaofan, Ling Xiaofan mendengus marah lalu membalikkan badannya, lalu ia berhenti setelah berjalan tiga langkah.
"Ling Shentian, aku akan mengampuni mu saat ini. Dan untukmu Liyan, hanya menunggu waktu bagiku untuk menindas Ling Shentian tanpa harus memperhitungkan keberadaanmu..." Ucapnya dan melangkah pergi.
Tiga sosok yang telah kalah yang awalnya duduk di tanah segera bangkit dan mengikuti Ling Xiaofan dari belakang.
Ling Shentian menatap punggung Ling xioaofan dengan alis terangkat. "Hah? Kau serius? Ingin menindasku? Jika hanya untuk menindas, maka aku bahkan bisa membunuhmu saat ini juga. Bahkan jika aku tak memiliki energi spiritual, aku masih memiliki Tulang Permata dalam tubuhku..." Pikir Ling Shentian.
Setelah melihat kepergian Ling Xiaofan dan antek-anteknya, Liyan segera berbalik dan menatap Ling Shentian.
Wajahnya yang semulanya serius segera berubah menjadi wajah yang khawatir.
"Tuan muda, apakah anda baik-baik saja?..." Liyan segera bertanya karena sangat khawatir, bagaimanapun ia saat ini masih belum mengetahui jika Ling Shentian memiliki kualitas Tulang Permata.
Ling Shentian tersenyum samar dan menggeleng pelan. "Liyan, aku baik-baik. Terimakasih..." Ucapnya kemudian menunjukkan senyuman tulus.
Liyan mengangguk. "Iya. Kalau begitu, ayo kembali..." Ucapnya.
Ling Shentian segera menggeleng untuk menolak. "Tidak, aku sudah bosan berada di kamar selama ini. Lebih baik kita melakukan sesuatu untuk mengisi waktu luang..." Ujar Ling Shentian.
Liyan memegang dagunya dan sedikit berpikir. "Hm, apa yang harus kita lakukan, ya?..." Ucapnya pelan.
Ling Shentian melihat ke arah pedang perak di pinggang Liyan dan segera mendapatkan ide yang sama sekali tidak begitu buruk untuk dilakukan.
"Bagaimana jika kau menunjukkan keahlian mu dalam memainkan pedang..." Ujar Ling Shentian.
Liyan mengangkat alisnya saat mendengar perkataan Ling Shentian dan segera mengangguk ketika telah menangkap ujarannya.
"Ya, baiklah. Lalu, bagaimana jika kita pindah ke tempat yang lebih baik. Saya mengetahui tempat yang bagus..." Ucapnya dan Ling Shentian segera mengangguk.
.
Sementara itu, beberapa menit setelah perkelahian Ling Xiaofan dan antek-anteknya melawan Ling Shentian, Ling Xiaofan berpisah dengan anak buahnya dan berjalan menuju kediamannya sambil menutupi wajahnya yang lebam.
Akan sangat memalukan baginya jika ada yang tahu seorang Ling Xiaofan yang disegani oleh generasi muda keluarga Ling mendapatkan luka lebam di wajahnya.
"Sialan, Ling Shentian itu aku benar-benar ingin membunuhnya!..." Ling Xiaofan berkata dengan geram saat telah memasuki kediamannya bersama dengan ayah dan kakaknya, karena ibunya sudah meninggal sejak ia berusia 10 tahun.
"Ingin membunuh bajingan kecil itu, bukankah tinggal bunuh saja?..." Sosok pemuda membalas perkataan Ling Xiaofan dari belakang Ling Xiaofan.
Ling Xiaofan mengangkat alisnya dan segera berbalik, ia kini dapat melihat seorang pemuda berusia sekitar 20 tahun dengan rambut biru panjang dan tubub yang terbilang tinggi.
Sosok ini memegang pedang perak yang ditaburi beberapa permata di gagangnya.
Aura di dalam tubuhnya juga cukup kuat, orang ini lebih kuat jika dibandingkan dengan Liyan yang telah berlatih selama sepuluh tahun dan telah berada di tingkat Petarung Senior lingkaran kelima.
Dan kultivasinya saat ini telah berada di tingkat Petarung Senior lingkaran keenam, sedangkan bakat diatasnya yaitu Ling Yan, telah mencapai lingkaran ketujuh baru-baru ini.
Orang ini adalah kakak dari Ling Xiaofan, Ling Yuan, yang merupakan seseorang dengan bakat nomor dua di angkatannya setelah Ling Yan.
"Kakak..." Gumam Ling Xiaofan.
Ketika melihat Ling Xiaofan berbalik menatapnya dan mendapatkan ada luka di wajah adiknya, raut wajah Ling Yuan segera berubah menjadi khawatir.
"Adik, ada apa? Apakah ada yang berani melukaimu?..."
Ling Yuan segera bertanya, sementara Ling Xiaofan yang malu untuk mengatakan bahwa ia dipukul oleh Ling Shentian hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berbalik.
Ling Xiaofan lalu berjalan masuk ke dalam rumah dan kakaknya menatap punggungnya dengan tatapan dingin.
"Xiaofan tadi berkata bahwa ia sangat ingin membunuh Ling Shentian. Apakah yang melukainya adalah... Ling Shentian?..." Ketika ia menebak Ling Shentian lah yang melukai adiknya, ada jejak keraguan dalam hatinya.
Ya, tentu saja karena selama ini adiknya selalu menindas Ling Shentian.
Jangankan untuk melawan, bahkan menatap mata adiknya saja Ling Shentian takkan berani.
Ya, setidaknya itulah yang diketahui Ling Yuan saat ini. Ia hanya belum menyadari bahwa Ling Shentian yang sekarang sudah berbeda. Dia adalah sosok yang pernah menjadi Kaisar Istana Surgawi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Bunk Frans Toto Trihartoko
mantap
2022-03-23
0
Zulfa
jan pernah lagi mau di tindas shentian
2021-11-06
1
Edy_prass
semangat
2021-11-02
2