Pria Tua Misterius

Ketika pria paruh baya berkata dalam kepanikan, pria paruh baya itu segera dikejutkan dengan penglihatan di depannya.

Yang dapat ia lihat saat ini sangat jauh berbeda dengan yang di ceritakan oleh pengawal Ling Shentian tadi.

Yang seharusnya Ling Shentian sekarat dan membeku, sekarang yang ia lihat adalah Ling Shentian yang sehat bahkan dapat turun dari tempat tidurnya.

Pria paruh baya ini secara alami adalah patriak dari keluarga Ling dan seorang Petarung Jiwa dua lingkaran, Ling Futian.

Yang kaget dengan pemandangan ini bukan hanya Ling Futian, bahkan seorang tabib tua, Ling Yan yang merupakan anak dari Ling Futian dan pengawalnya juga terkejut dengan hal itu.

"Seharusnya pria paruh baya itu adalah paman Ling Futian patriak keluarga Ling saat ini dan disebelahnya adalah Ling Yan seorang kakak yang sangat menyayangi Ling Shentian sebelumnya..."

Pikir Ling Shentian ketika melihat beberapa orang berdiri di pintu kamarnya.

Ling Futian melihat ke arah pengawal Ling Shentian yang bernama Liyan.

"Liyan, apakah dia tadi benar-benar sekarat?..."

Ling Futian tampak tidak yakin dengan berita yang dibawa oleh Liyan sebelumnya setelah melihat Ling Shentian baik-baik saja bahkan terlihat sangat baik.

Liyan menunjukkan raut wajah bingung. "Saya juga tidak yakin, tapi apakah energi dingin dikamar ini berbohong?..."

Ling Futian mengerutkan keningnya dan sedikit berpikir. Dirinya mungkin tak yakin bahwa keponakan tersayangnya sempat sekarat setelah melihat keadaannya saat ini.

Tapi, benar apa yang dikatakan Liyan. Meskipun keadaan Ling Shentian tampak baik-baik saja. Energi dingin yang memenuhi kamar Ling Shentian tak bisa berbohong.

Bahkan Liyan dan Ling Yan yang berada di ranah Petarung Senior merasakan aura dingin di dalamnya bisa menusuk hingga ke tulang mereka.

"Paman, apa yang kalian lakukan di depan pintu? Kenapa tidak masuk?..."

Ling Shentian memutuskan untuk mengambil langkah pertama untuk berbicara, karena akan aneh jika adegan ini terus berlanjut.

Ling Futian dan yang lainnya segera tersadar dan memasuki kamar Ling Shentian.

Tapi, sebelum mereka benar-benar menyapa Ling Shentian, Ling Futian segera mengeluarkan gelombang hangat dari tubuhnya untuk menghilangkan energi dingin di dalam kamar saat ini.

"Tuan muda, anda sudah tidak-tidak apa-apa? Bagaimana dengan penyakit anda yang kambuh tadi?..."

Liyan tampak masih panik saat ia berjalan ke arah Ling Shentian.

Ling Shentian menggelengkan kepalanya. "Liyan, aku baik-baik saja. Bahkan penyakit ini telah di tekan entah kenapa..."

"Apapun itu. Shentian, kau masih sakit. Jangan turun dari ranjangmu dulu dan lebih baik berbaring dulu..."

Ketika Ling Futian memberikan saran, ketiga sosok lainnya mengangguk pelan.

Menanggapi hal itu, Ling Shentian tersenyum samar dan mengangguk.

"Baik..."

Ling Shentian menurut dan naik ke atas ranjangnya lagi.

Setelah Ling Shentian telah berbaring di ranjangnya lagi, Ling Futian menoleh ke arah tabib tua di samping Liyan.

"Tuan Lao, mohon untuk memeriksa keadaan keponakanku..."

Ling Futian tampak berkata dengan hormat pada tabib tua itu, ini tentulah karena tabib Lao adalah tabib nomor satu di kota Danau Biru.

Selain itu, ia juga merupakan peracik obat tingkat satu yang bisa membuat pil atau obat tingkat satu kualitas tinggi.

Tabib Lao mengangguk, ia segera berjalan ke arah ranjang dan duduk disisi kiri rajang.

Tabib Lao segera menggerakkan tangannya dan memegang pergelangan tangan Ling Shentian untuk memeriksa nadi Ling Shentian.

"Ini..."

Tabib Lao tampak sedikit kaget dengan hasil pemeriksaannya atas tubuh Ling Shentian.

"Tabib Lao, bagaimana? Apakah Shentian memang sudah membaik?..."

Ling Futian tampak sedikit panik setelah melihat reaksi yang ditunjukkan oleh tabib Lao.

Tabib Lao menghela nafas dan mengangguk. "Aku juga merasa bingung. Kurasa sekitar satu Minggu yang lalu saat aku memeriksanya, penyakit dinginnya masih terlihat dan bersiap sewaktu-waktu akan mengamuk..."

"Tapi..."

"Tapi apa?..."

Ling Futian tampak bersemangat saat bertanya dengan panik. Kedua sosok di sampingnya juga tampak penasaran dengan yang akan di ucapkan tabib Lao.

"Seperti yang dikatakan tuan muda Ling tadi. Sumber penyakit dingin di dalam Meridian nya di tekan, bahkan bisa dibilang bersembunyi. Keadaan saat ini sangat mirip dengan seekor domba yang bersembunyi ketakutan melihat seekor harimau ganas..."

"Bersembunyi?... Ketakutan?..." Ling Yan bergumam dalam kebingungannya menghadapi perkataan tabib Lao.

"Adik, apakah ada sesuatu yang membuat tubuhmu menjadi lebih baik? Atau mungkin ada hal lain?..." Ling Yan tampak penasaran dengan apa yang terjadi pada adiknya.

Ling Shentian menanggapi ini dengan serius dalam hatinya.

"Bagaimana aku akan menghadapi ini?..."

"Tidak mungkin, bukan? Aku mengatakan bahwa tiba-tiba sembuh dengan sendirinya?..."

"Tidak ada pilihan lain!..."

Ling Shentian memejamkan matanya dan membukanya perlahan. "Kakak aku juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sesaat setelah kesadaran ku menghilang karena membeku, aku terombang-ambing dalam kegelapan. Saat itu cahaya muncul dan aku masuk ke dalam dunia misterius yang terdiri dari lautan luas yang tenang dengan langit malam berbintang. Setelah masuk ke dunia misterius itu, aku akhirnya bertemu dengan sosok orang tua dan dia menyentuhkan jarinya pada dahiku. Ketika dia melakukan itu, aku merasakan hangat dan tubuhku yang membeku perlahan mulai membaik..." Jelasnya.

Ling Shentian sengaja berbohong pada semua orang di dalam ruangan, ia tak bisa memberitahukan pada mereka kalau Ling Shentian yang mereka lihat saat ini bukanlah Ling Shentian yang selama ini mereka kenal.

Akan sangat berbahaya jika ada yang mengetahui bahwa dirinya adalah sang Kaisar di Istana Surgawi yang agung.

Jika oang-orang yang pernah di singgungnya di kehidupan sebelumnya mengetahui ia bereinkarnasi, mungkin saja mereka akan mengirimkan ahli dan membunuh Ling Shentian sebelum ia mencapai puncak untuk yang kedua kalinya.

"Dunia misterius? Lautan luas dan malam berbintang? Apakah itu lautan spiritual?..." Ling Futian segera menebak ketika Ling Shentian selesai menjelaskan.

"Tidak salah lagi, itu memang lautan spiritual. Dan orang tua itu kemungkinan adalah seorang ahli yang kuat. Seseorang yang bahkan belum mencapai tingkat Petarung Jiwa takkan mungkin bisa masuk ke dalam lautan spiritualnya, kecuali jika ada seorang ahli tingkat Petarung Langit yang menariknya masuk..."

"Dan tampaknya orang tua itu adalah Petarung Langit yang berpengalaman dalam ilmu pengobatan. Bisa menekan penyakit dingin dengan mudah, pastinya memerlukan pengalaman puluhan tahun..." Tabib Lao ikut memberikan pendapatnya.

Lautan spiritual yang dikatakan oleh Ling Futian dan tabib Lao adalah sebuah dunia jiwa di dalam tubuh seorang kultivator.

Biasanya hanya para kultivator yang telah mencapai Petarung Jiwa lah yang mampu untuk keluar masuk dengan bebas ke dalam dunia misterius ini.

Lautan jiwa ini juga disebut-sebut sebagai perwujudan dari otak manusia, di bawah lautan yang luas itu adalah tempat tersimpan nya ingatan dan pengetahuan seseorang.

Meski hanya bisa diakses oleh kultivator Petarung Jiwa, tapi ada beberapa orang tertentu yang bisa masuk ke dalam lautan spiritual tanpa harus mencapai Petarung Jiwa.

Orang-orang ini adalah kultivator yang melatih jiwanya atau mungkin seorang kultivator berpengalaman yang kehilangan kultivasinya karena peristiwa tertentu.

Ling Futian menghela nafasnya dan setiap mata melihat ke arahnya.

"Apapun itu, asalkan Shentian baik-baik saja sudah sangat bagus. Sekarang lebih baik kita keluar dan memberikan waktu istirahat untuk Shentian..."

Setiap orang mengangguk setuju dan mulai keluar dari ruangan tersebut.

Setelah melihat semua orang telah meninggalkan ruangan kamarnya dan kamarnya kini telah sepi, Ling Shentian menghela nafasnya.

"Akhirnya mereka pergi juga..."

"Baiklah. Aku akan memulai untuk menyembuhkan penyakit ini..."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***