Sosok di depan Ling Shentian tersenyum dingin ketika Ling Shentian meminta maaf kepadanya.
"Maaf? Apakah itu hal yang biasa kau lakukan jika ada kesalahan kepadaku?..."
Sosok di depan Ling Shentian berbicara dengan begitu angkuh seperti Ling Shentian harus menjilat kakinya jika bertemu dengannya.
Ketika Ling Shentian menatap sosok berambut biru di depannya dengan bingung, seketika ingatan tentang sosok di depannya secara ajaib muncul untuk memperjelas semuanya.
Dalam ingatan yang sangat jelas ini, sosok di depan Ling Shentian ini adalah Ling Xiaofan, orang yang selalu menindasnya selama ini.
Ling Xiaofan ini meskipun kelakuannya buruk, tapi diantara generasi muda keluarga Ling, dirinya adalah yang terbaik.
Jika ingin membandingkan seluruh generasi muda antara angkatan Ling Shentian sampai angkatan seumuran Ling Yan yang telah berumur 20 tahun, maka bakat Ling Xiaofan adalah yang paling mengerikan.
Ia terlahir dengan kualitas Tulang Besi tingkat tinggi dan dapat meningkatkannya hingga tulang perak tingkat menengah sebelum dia memulai kultivasinya enam bulan yang lalu.
Selisih umurnya dengan Ling Shentian adalah sekitar tiga tahun, yang artinya Ling Xiaofan ini kurang lebih berumur 15 tahun.
Diumurnya yang ke 15 tahun ini, dalam pelatihannya sejak enam bulan yang lalu, ia telah meningkat hingga ke ranah Petarung lingkaran ke tiga. Tentu saja ini semua di dukung oleh Sumberdaya yang disediakan oleh ayahnya sebagai tetua pertama.
Dan Ling Xiaofan ini selama ia menindas Ling Shentian yang sebelumnya, ia pernah membuat peraturan dengan Ling Shentian, bahwa jika Ling Shentian bertemu dengannya dan tak ingin dihajar, maka Ling Shentian harus bersujud dan menjilat kakinya.
Ling Shentian mengangkat alisnya. "Benar-benar harus menjilat kakinya? Pantas saja orang ini sangat sombong di depanku..." Ucapnya dalam batin.
Ling Xiaofan memberikan tatapan dingin yang tajam ketika dirinya melihat Ling Shentian yang tampaknya lupa dengan yang harus dia lakukan sekarang.
"Hei, apakah aku harus mengingatkan mu sekali lagi bagaimana kau harus bersikap padaku?..." Kata-kata dengan nada dingin terdengar dari mulut Ling Xiaofan.
Ling Shentian melihat ke arah Ling Xiaofan lalu tersenyum samar sebelum ia mendengus kecil dan ingin tertawa terbahak-bahak.
Seorang bocah Petarung lingkaran ketiga juga ingin Kaisar Istana Surgawi bersujud padanya?
Apakah kau bercanda?
Ling Shentian tersenyum remeh. "Ingin aku bersujud? Tampaknya kalian sudah tak ingin hidup lagi..."
Mendengar hal ini, tatapan dingin Ling Xiaofan menjadi semakin tajam. "Anak ini berani membantahku? Selain itu ia berani sombong di depanku?..."
Ling Xiaofan tersenyum dingin pada 'saudara' satu kakek di depannya itu. "Adik Shentian ternyata sudah memiliki cukup keberanian, ya? Apakah Adik Shentian ingin menunjukkan keberanian itu pada kakakmu ini?..."
Ling Shentian tersenyum lembut dengan mata terpejam. "Boleh saja..." Ucapnya dengan lembut.
Kemarahan Ling Xiaofan semakin menjadi-jadi, rahangnya mengeras dengan urat yang ingin keluar dari pelipisnya.
Kedua tangannya mengepal erat dan matanya menatap Ling Xiaofan dengan dingin.
Tapi, semua itu kemudian ia hilangkan. Ia menghela nafasnya dan tersenyum dingin.
"Teman-teman, tolong biarkan adikku ini menunjukkan keberaniannya pada kalian..." Ucapnya dengan senyuman lembut.
Tiga sosok di belakang Ling Xiaofan tersenyum dengan penuh semangat, satu tangan mereka mengepal dan tangan lainnya membungkus tangan mereka yang mengepal.
Tiga sosok dengan dua anak laki-laki yang kurus dan satu anak laki-laki bulat berjalan ke arah Ling Shentian dan mengepungnya.
"Hehe, tuan muda Ling Shentian, bukan kami bermaksud lancang, tapi perintah bos kami adalah yang utama..." Ucap salah satu anak kurus.
Ling Shentian tersenyum samar dengan alis terangkat ketika ia mendengar kata-kata itu. Kata-kata seperti dirinya adalah seekor domba yang dikepung oleh tiga serigala.
Ling Shentian menunjukkan senyuman lembutnya untuk yang kedua kalinya. "Ketiga senior, mohon jangan terlalu bersemangat..." Ucapnya.
"Haha, tentu saja. Kami takkan terlalu bersemangat, karena kami harus menyisakan yang terakhir untuk kak Ling Xiaofan..." Anak gendut menunjukkan senyuman lebar.
Ketika anak gendut telah selesai berkata, ketiganya segera bergerak dan berlari ke arah Ling Shentian.
Ling Shentian menajamkan tatapan matanya ketika melihat tiga sosok berbeda telah menuju ke arahnya.
Ling Shentian segera mengangkat tubuhnya dan melompat dua meter ke udara ketika ketiga sosok hampir mencapai tempatnya.
Gubrak!
Karena ketiganya berlari sekencang mungkin dan tak memperkirakan Ling Shentian bisa menghindar atau melompat setinggi itu, ketiga sosok akhirnya menabrak satu sama lain.
Tap!
Ling Shentian mendarat dengan tenang di dekat ketiga sosok yang telah jatuh.
"Bukankah aku sudah bilang untuk tidak terlalu bersemangat?..."
Di tempat sekitar dua puluh meter dari tempat Ling Shentian, Ling Xiaofan mengangkat alisnya.
"Anak ini bisa melompat setinggi itu? Kenapa aku tidak pernah mengetahuinya? Apa anak ini sudah bisa melatih tulangnya?..."
Ini cukup mengherankan untuk sesiapapun yang melihat lompatan dari Ling Shentian tadi.
Seseorang yang bisa melompat setinggi sebelum melatih energi spiritual itu pastinya adalah seorang dengan kualitas tulang Perunggu atau diatasnya.
Dan Ling Shentian selama ini dicap sebagai orang yang tak bisa melatih tubuhnya bahkan tak bisa melakukan apapun.
Bagaimana dia bisa melompat setinggi itu tanpa pelatihan tulang Perunggu?
Apa dia melatih teknik meringankan tubuh?
Tapi ini akan menjadi semakin aneh, karena hanya orang-orang yang telah melatih energi spiritual lah yang bisa mempelajari teknik beladiri dan meringankan tubuh ataupun teknik lainnya.
Ling Xiaofan lalu menggelengkan kepalanya dan tak ingin memikirkan ini terlalu jauh, karena mau bagaimanapun dia tetaplah seseorang dengan bakat yang mengerikan di keluarga Ling saat ini.
"Mungkin tubuh anak ini terlalu ringan? Ah, aku tidak peduli..." Ling Xiaofan berkata dalam hatinya dengan acuh tak acuh.
Ketiga bawahan Ling Xiaofan yang telah jatuh segera bangkit kembali dan memegang kepala mereka yang benjol akibat dari tabrakan tadi.
"Bocah, ternyata kau sudah mempersiapkan sebuah trik ya..." Anak gendut berkata dengan kesal.
"Kali ini kita lihat apakah trikmu masih berguna?!..."
Anak gendut segera mengangkat tinjunya dan berlari ke arah Ling Shentian. Kedua anak lainnya segera mengikuti dan bersiap untuk menghajar Ling Shentian.
Mereka tampaknya tak memberikan sikap waspada pada Ling Shentian bahkan setelah mereka mendapatkan kerugian.
Mungkin ini karena mereka menyerang dari satu arah ke satu arah, berbeda dengan yang sebelumnya sehingga mereka takkan bertabrakan untuk yang kedua kalinya.
Tapi, mereka tidak tahu berapa banyak trik yang bisa Ling Shentian gunakan untuk menghadapi anak-anak nakal seperti mereka.
Ling Shentian segera tersenyum samar ketika merasa bahwa dirinya tak di waspadai sama sekali.
Ketika anak gendut telah sampai di depannya, anak gendut itu segera melayangkan tinjunya ke arah wajah Ling Shentian.
Ling Shentian melihat itu dengan jelas seperti waktu telah diperlambat, ia menghindari serangan itu dengan santai dengan ia menelengkan kepalanya ke kiri.
Bam!
Tinju dari anak gendut menembus udara dengan ganas tapi tak bisa mengenai Ling Shentian.
Ling Shentian segera memegang tinju tangan kanan anak gendut dengan tangan kanannya dan memajukan kaki kanannya.
Kaki kanan Ling Shentian segera ditekuk dan menyerang bagian terpenting dari seorang pria.
Buak!
"Akhh!!"
Ketika Ling Shentian mengenai sesuatu dengan lutut kakinya, anak gendut segera berteriak keras dengan air mata yang mengalir.
Tubuh anak gendut bergetar seperti merasakan ngilu pada seluruh tubuhnya dan Ling Shentian dengan baik hati melepaskan tangan kanannya.
Anak gendut memegang 'saudara kecilnya' dengan kedua tangannya dengan tubuhnya yang membungkuk.
Tapi, setelah sikap baik Ling Shentian telah diberikan, Ling Shentian segera mengangkat kaki kanannya lagi dan menendang perut anak gendut.
Buak!
Anak gendut yang masih tersiksa terdorong mundur beberapa langkah dan menabrak salah satu anak kurus yang akan membantunya.
Anak kurus itu sekarang di timpa tubuh besar anak gendut dan tak berdaya untuk bangun. Dan sisi lain, anak gendut itu juga tak mampu untuk bangun karena tubuhnya seluruhnya terasa ngilu.
Melihat pemandangan yang tak seharusnya terjadi, tatapan mata Ling Xiaofan semakin dingin ketika menatap ke depan.
"Sampah-sampah ini..." Gumamnya dengan rasa kesal.
Kini, hanya tersisa satu anak kurus yang telah berada di dekat Ling Shentian.
Anak kurus ini merasa bahwa Ling Shentian tidak menyadari kedatangannya dan segera melayangkan tinjunya.
Bak!
Ling Shentian dengan santai menangkap tinju anak kurus tanpa melihat arah serangannya sedikitpun.
Dengan dengusan nafas sedikit sombong, Ling Shentian mengeratkan genggaman tangannya pada tangan anak kurus.
Krak!
"Hwa!."
Dalam satu gerakan kecil itu, Ling Shentian dapat mematahkan tulang-tulang jari musuhnya sampai anak kurus itu menangis keras dan berlutut di tanah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Khairil Nawawi
dialog nya kurang, ceritanya kpnjangan
2021-11-11
1
Ut
wow
2021-11-08
1
Zulfa
kasiaaann si gendut,, paling apes si kurus tertimpa tong besar😁😁😁
2021-11-06
1