Gate Hunter

Gate Hunter

Chapter 1: Seorang Pembunuh Yang Berbakat

Suku Mata Biru terkenal akan keindahan warna mata yang mereka punya. Banyak sekali manusia yang tidak manusiawi ingin memiliki bola mata mereka untuk dijadikan sebuah koleksi hingga suatu hari tepatnya pada tengah malam terjadi sebuah penculikan yang disebabkan oleh pembunuh professional dari luar negeri.

Mereka membunuh seluruh orang tua bahkan remaja yang sudah menginjak umur 17 tahun tanpa belas kasihan, terdengar kalau mereka hanya membutuhkan anak yang masih umur 5-16 tahun karena kondisi mata yang masih baik dan terawat. Seluruh anak-anak yang sudah diculik langsung mereka bawa ke markas yang berdiri tanpa diketahui oleh Pemerintahan Indonesia.

Napasnya sesak, kepalanya panas dan tubuhnya keringatan saat ini dia hanya bisa melihat kegelapan walaupun matanya sudah terbuka lebar. Suara ban mobil berjalan di permukaan tanah yang tidak rata membuat guncangan sehingga mereka semua ketakutan.

Dia berusaha untuk tenang tapi ingatan saat kedua orang tua serta kakaknya mati terbunuh tepat di depan

matanya membuat trauma tertanam di dalam dirinya. Mobil berhenti bersama dengan terbukanya pintu truk mobil lalu senter mengarah ke mata setiap anak hingga membuat silau, terlintas senyuman puas dari wajah penculik hingga membuat korbannyaketakutan.

Satu persatu anak-anak itu diperiksa kondisi mata mereka oleh dokter yang sudah diancam hingga salah satu anak memiliki kondisi mata rabun seketika anak itu langsung ditembak mati di depan mereka semua sampai membuat teriakan histeris.

Dia masih berusaha untuk tenang walaupun darah telah mewarnai pipinya, anak-anak yang masih histeris

akan langsung diberikan suntikan penenang, sedangkan dia yang masih kuat melihat itu semua membuat salah satu pembunuh professional tertarik.

Brakk...

Dia langsung dibawa ke tempat pribadi pembunuh tersebutyang tertarik dengannya walaupun ketakutan memenuhi pikirannya tapi dia masih berani menatap mata pembunuh tersebut.

"Kamu cukup menarik!" ucapnya sambil tersenyum puas seakan sudah mendapatkan mainannya

Untuk mengetahui nama anak yang membuatnya tertarik itu langsung saja dia lakukan permainan pematah jari sambil mengikat kaki serta menutup kedua mata anak itu.

"Jawab setiap pertanyaan yang aku berikan kepadamu kalau begitu mari kita mulai.Siapa namamu?" tanyanya sambil memegang jari telunjuk anak itu

Tubuhnya gemetar, suaranya tidak mampu keluar karena tidak menjawab pertanyaan tersebut dengan sadis pria itu langsung mematahkan jari telunjuknya hingga jeritan kesakitanmembuat ruangan sepi menjadi ribut.

Ternyata dia tidak mematahkan jari anak itu melainkan menggeser sendi tulangnya seakan-akan patah

benaran. Tangisan membanjiri wajah dan tubuhnya yang meronta-ronta berusaha untuk melepaskan ikatan di tangannya, pembunuh itu mengulang pertanyaannya.

"Siapa namamu?" tanyanya dengan wajah serius untuk mematahkan jari manis anak itu

"Namaku Ryan!" teriaknya dengan keras

"Ryan, mulai saat ini nama panggilanmu adalah Jack dan kamu bisa memanggilku dengan sebutan Cero.

Perlu aku ingatkan kepadamu Jack karena mulai saat ini kamu akan menjadi bahan siksaanku!" ucap Cero

Walaupun umurnya masih 5 tahun, dia mengerti dengan arti dari bahan siksaan yang membuatnya langsung ketakutan hingga tubuhnya tidak bisa bergerak lalu Cero meninggalkannya. Tubuhnya terikat dengan kuat sampai tidak bisa terbuka sedikitpun. Oleh karenaitu,dia memilih untuk diam dan berusaha menenangkan pikiran dan hatinya.

...

Dua bulan berlalu dengan Jack terus-menerus mendengar suara teriakan dari teman-temannya yang sudah seperti neraka buatnya walaupun dalam seminggu ini dia tidak tersiksa tapi jeritan dari luar membuat kepalanya terasa ingin meledak. Namun, dia tidak bisa melakukan apapun bahkan tubuhnya sama sekali belum makan ataupun minum.

Rasa lapar membuatnya menderita hingga satu nama terlintas di pikirannya lalu dia berusaha untuk memanggil orang itu dengan nada kecil yang perlahan-lahan mulai membesar, satu tarikan napas dia kumpulkan lalu mengeluarkannya.

"Cero!" teriak Jack

Brakk...

"Kenapa kamu memanggilku dasar bocah bodoh saat ini aku lagi sibuk mengeluarkan mata rekanmu!" teriak Cero tanpa perasaan apapun selain marah

Jack yang mendengar kalau mata temannya mau dikeluarkan membuat dia langsung muntah asam lambung sampaimembuat Cero sadar kalau dirinya belum memberikan makanan kepada Jack. Piring dengan makanan dan segelas air putih langsung Jack santap tanpa pikir panjang walaupun Cero memiliki sifat dingin dan sadis entah kenapa Jack merasakan kalau orang di depannya ini berbeda dengan pembunuh yang lain.

"Jack, dengarkan aku kalau kamu tidak ingin ini terus berlanjut yang mengakibatkan dirimu mati seperti rekanmu yang lainnya. Aku akan memberikan kamu dua pilihan yaitu mati seperti rekanmu atau berjuang untuk melawan balik mereka semua!" ucap Cero berwajah serius

"Cero kamu berbeda dengan yang lain, katakan kepadaku kenapa kamu ingin menolongku?" tanya Jack dengan wajah lesu

Pertanyaan Jack membuat Cero tertawa lalu dia menjelaskan kalau dirinya bosan dengan kehidupan seperti

ini bahkan dia membenci hidupnya sendiri. Jack yang mendengar itu semua kini mulai paham dan akhirnya menerima panggilan Jack tanpa rasa takut, dia berdiri berhadapan dengan Cero.

"Sungguh kamu ini sangat menarik!" ucap Cero melihat bakat terpendam di dalam dirinya Jack

Entah kenapa Jack merasa dirinya lebih berani daripada sebelumnya mungkin ini efek dari adaptasi yang

dia miliki hingga memahami situasi yang terjadi tapi dirinya tidak akan bisa lupa dengan apa yang dia  dengar dan lihat.

...

Lima tahun berlalu dengan Jack yang kini hanya dirinya saja yang tersisa dari Suku Mata Biru. Tubuhnya

terluka parah karena siksaan dari Cero yang mereka buat menjadi sebuah sandiwara untuk melindungi Cero supaya rencana tidak gagal.

"Aku akan melatihmu hingga menjadi seorang pembunuh professional sama sepertiku!" ucap Cero dengan wajah serius

"Terserah dirimu akan aku ikuti seluruh perintah darimu,Cero!" ucap Jack dengan wajah murung melihat rekannya mati

Cero mengelus kepalanya Jack dengan sangat lembut bagaikan pengganti orang tuanya yang sudah meninggal. Dalam lima tahun ini, Jack mengerti kenapa Cero melakukan itu semua karena organisasinya selalu memberikan ancaman untuknya jika berkhianat dan untuk itu adanya Jack sebab dirinya yang akan menyelesaikan semuanya.

Dalam lima tahun ini, Jack sudah mendapatkan pelatihan dari Cero secara diam-diam dan betul sekali firasat ketika melihat Jack sebab dirinya sangat berbakat dalam bidang seperti ini bahkan Cero takjub melihat bagaimana Jack dapat menguasai seluruh skill yang Cero latih selama 20 tahun tanpa henti, sedangkan untuk Jack hanya perlu waktu sebanyak 5 tahun untuk menguasai seluruh skill tersebut.

"Anak ini akan menjadi pembunuh terbaik di seluruh dunia jika pelatihan ini terus berlanjut tapi aku tidak akan membiarkannya membunuh orang yang tidak bersalah seperti diriku ini!" gumam Cero menyesal dengan perbuatannya selama ini

Jack sudah menguasai teknik senjata, teknik bela diri dan lainnya yang sangat dibutuhkan jika ingin menjadi seorang pembunuh professional saat ini Jack sudah menguasai itu semua dengan sempurna di usia10 tahun.

"Cero, apa yang membuatmu bengong seperti itu?" tanya Jack

Latihan terakhir yang sangat tidak ingin Cero berikan tapi latihan ini sangat perlu dilakukan untuk membuat Jack selalu ingat perasaan ketika membunuh sesama manusia.

"Jack, latihan terakhir untukmu adalah membunuh. Apa kamu siap?" tanya Cero

Mendengar kata membunuh seketika membuat Jack teringat dengan masa lalu kelamnya hingga rasa mual

muncul membuat Cero panik.Namun, Jack dengan tekad yang luar biasa membuat Cero merasakan tekad tersebut kalau dirinya akan melakukan latihan tersebut.

Jack tahu kalau saat ini Cero menyembunyikan keberadaan Suku Mata Biru terakhir jika ketahuan oleh

organisasi akan membuatnyadalam berbahaya. Oleh karena itu, Jack harus segera bisa melindungi dirinya sendiri daripada membuat Cero menjadi musuh organisasi.

...

Tepat pada tengah malam, Cero menggunakan rekan pembunuhnya untuk dijadikan target oleh Jack dengan memberikan alasan kepada rekannya kalau dia ditugaskan menjaga hutan dari kejauhan Cero terus mengawasi pergerakan Jack.

"Hutan adalah salah satu tempat terbaik untuk melakukan pembunuhan dan lebih bagusnya lagi ini

adalah tengah malam. Jadi, penglihatan terkadang tidak bisa melihat semuanya tapi berbeda dengan Suku Mata Biru seperti kami karena mata ini sangatlah spesial jika keadaan gelap seperti ini." gumam Jack yang kini mata birunya mulai bersinar di kegelapan

Cero sudah menganalisis seluruh tentang Suku Mata Biru bukan hanya mata mereka yang indah tapi

keterampilan bertahan hidup serta yang paling membedakan adalah kemampuan mata biru yang bisa melihat keadaan gelap sekalipun tanpa cahaya ini terbukti kuat dengan Suku Mata Biru yang selalu beraktivitas setiap malam hari untuk berburu.

Tempat tinggal mereka di Indonesia tepatnya Pulau Buton yang saat ini sudah menjadi kabar hangat karena Suku Mata Biru telah menghilang dari pulau tersebut. Cero tahu kalau hutan dan suasana gelap adalah tempat terbaik untuk Suku Mata Biru melakukan peburuan dan inilah mengapa Jack memiliki bakat seorang pembunuh.

Srak...Srak...Srak...

Jack berlari melewati semak-semak membuat suara seketika target mulai waspada terhadap asal suara tersebut. Ini dia lakukan dengan senjaga supaya target fokus ke arah suara daripada sekitarnya, Jack memanfaatkan momen ini untuk mendekati target sambil mengarahkan pistol ke dada kiri target.

Cero melihat itu dari kejauhan mengetahui kalau itu adalah gerakan salah yang akan mengantarkan Jack

menuju kematian dengan cepatnya dia berlari untuk menolong Jack. Namun, ketika sampai betapa terkejutnya dia melihat kawat besi yang sudah meregang mengikat di setiap pohon dan sudah memotong tangan kanan target ketika ingin mengambil psitol yang Jack pegang.

Dor...

Pistol dengan peredam suara seketika menembus jantung target hingga tidak bernyawa lagi, Cero berniat untuk melihat wajah Jack ketika sudah membunuh untuk pertama kalinya.

"Berhenti!" ucap Jack

Cero berhenti melangkah dan dia mulai sadar kalau setiap hutan di sekitar target sudah ada banyak sekali

kawat besi tipis yang sangat tajam siap untuk memotong apapun membuat Cero takut dengan kecepatan Jack dalam mengatur seluruh rencananya.

Jack membuat keributan di semak-semak saat itulah dirinya mengikat kawat besi di setiap pohon untuk

dijadikan sebuah senjata tanpa target mengetahuinya. Terlihat tatapan pembunuh yang sangat kuat berasal dari Jack membuat Cero merasakan apa itu ketakutan tapi di lain sisi dirinya bangga melihat Jack berhasil melakukan latihan terakhir.

"Jack dengan ini latihan terakhirmu selesai. Jadi, persiapkan dirimu untuk membalaskan dendam yang selama ini kamu simpan!" ucap Cero

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Kita_Yama

Kita_Yama

Padahal karya yang lain bagus semua, thor!🤔

2023-05-02

1

FigurX (IG @mahisa_campaka)

FigurX (IG @mahisa_campaka)

pertama baca, nyimak dlu

2022-08-23

0

~Kepala Kampung~

~Kepala Kampung~

biarkan bapak kampung ini membaca karya warganya

2022-08-11

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Seorang Pembunuh Yang Berbakat
2 Chapter 2: Memilih Keduanya
3 Chapter 3: Era Baru
4 Chapter 4: Raid Gate
5 Chapter 5: Gate Hunter Bermata Biru Bagaikan Permata Topaz
6 Chapter 6: Persiapan Leveling
7 Chapter 7: Arti Dari Benda Kesayangan
8 Chapter 8: Runtuhnya Asosiasi Hunter Indonesia
9 Chapter 9: Memulai Balas Dendam
10 Chapter 10: Ragnarok
11 Chapter 11: Pendahulu Gate Hunter
12 Chapter 12: Raid Gate Class B
13 Chapter 13: Stella
14 Chapter 14: Mangsa Ditemukan
15 Chapter 15: Amarah, Kebencian dan Balas Dendam
16 Chapter 16: Tangisan, Penyesalan dan Ketakutan
17 Chapter 17: Sang Iblis Hawa Nafsu: Asmodeus
18 Chapter 18: Kemampuan Zona Waktu Berhenti
19 Chapter 19: Pertemuan Dengan Pendahulu Gate Hunter
20 Chapter 20: Mulainya Pertempuran
21 Chapter 21: Awal Pertarungan Melawan Asmodeus
22 Chapter 22: Iblis Seperti Monster
23 Chapter 23: Akhir Pertarungan Melawan Asmodeus
24 Chapter 24: Tujuh Iblis Dosa Besar dan Sosok ???
25 Chapter 25: Kutukan Dari Asmodeus
26 Chapter 26: Sosok Jacob Wister
27 Chapter 27: Kota Bawah Tanah (Mapely)
28 Chapter 28: Persiapan Untuk Menyerbu Organisasi Dua Sayap Kembar
29 Chapter 29: Penyerbuan!
30 Chapter 30: Sang Iblis Kerakusan: Beelzebub
31 Chapter 31: Peningkatan
32 Chapter 32: Keluarga Baru Dan Kontrak Yang Sama
33 Chapter 33: Tahun Baru, Awal Baru
34 Chapter 34: Anak Pemerintah Dunia, Farlon
35 Chapter 35: Persiapan Melawan Beelzebub
36 Chapter 36: Gate Hunter Dan Manusia Normal Mulai Bersatu
37 Chapter 37: Kelaparan Menguasai Medan Pertempuran
38 Chapter 38: Dua Predator Yang Saling Serius
39 Chapter 39: Duel Maut Jack Dengan Beelzebub
40 Chapter 40: Pertarungan Terakhir Beelzebub Melawan Jack
41 Chapter 41: Apa Yang Akan Terjadi?
42 Chapter 42: Kisah Foren Dan Vena
43 Chapter 43: Tujuh Malaikat Kebajikan: Kebaikan Hati, Ramiel
44 Chapter 44: Sosok ??? Adalah Makhluk Tertinggi
45 Chapter 45: Cerita Tentang Dunia Bernama Yeverleen
46 Chapter 46: Ikut Serta Dalam Peperangan End
47 Chapter 47: Kemampuan Leviathan Yang Sangat Tidak Masuk Akal
48 Chapter 48: Persiapan Peperangan End
49 Chapter 49: Peperangan End Bagian 1
50 Chapter 50: Peperangan End Bagian 2
51 Chapter 51: Sang Iblis Kecemburuan: Leviathan
52 Chapter 52: Kematian Untuk Leviathan Serta Kejutan Yang Menanti
53 Chapter 53: Sang Iblis Kemarahan: Satan dan Sang Iblis Keserakahan: Mammon
54 Chapter 54: Peperangan End Bagian 3
55 Chapter 55: Malaikat Uriel Versus Iblis Lucifer
56 Chapter 56: Sang Iblis Kemalasan: Belphegor
57 Chapter 57: Kemarahan Yang Dapat Menghancurkan Musuhnya
58 Chapter 58: Peperangan End Bagian 4
59 Chapter 59: Jack Versus Ragnarok Dalam Wujud Manusia
60 Chapter 60: Dunia Baru Earthleen
61 Gate Hunter The New World
62 Chapter 61: Akademi Yusshen
63 Chapter 62: Syoho Mendapatkan Tantangan Duel
64 Chapter 63: Aku Di Atas Seorang Jenius
65 Chapter 64: Menanggap Ayahnya Lemah
66 Chapter 65: Praktek dan Teori Magic
67 Chapter 66: Praktek Bela Diri
68 Chapter 67: Mengincari Top Gate Hunter
69 Chapter 68: Akademik Galleen
70 Chapter 69: Gate Terbuka Tanpa Batas
71 Chapter 70: Kemunculan Murid Akademik Galleen
72 Chapter 71: Kematian Lucifer!
73 Chapter 72: Shotgun Laila Melawan Tiga Iblis dan Satu Demonite
74 Chapter 73: Mulainya Pelatihan Di Kedua Akademik
75 Chapter 74: Latihan Ekstrim Dari Iblis Alios
76 Chapter 75: Latihan Ekstrim Dari Malaikat Azrael
77 Chapter 76: Generasi Pembunuh Dewa
78 Chapter 77: Berbaikan Dengan Keluarga
79 Chapter 78: Hamasuki Versus Hamsuke
80 Chapter 79: Selena Versus Clara
81 Chapter 80: Alice Versus Gerlando
82 Chapter 80: Alice Versus Gerlando
83 Chapter 81: Enma Versus Yumei
84 Chapter 82: Ryzen Versus Kaslin
85 Chapter 83: Tendon & Tenka Versus Emma & Imma
86 Chapter 84: Shouta Versus Flora
87 Chapter 85: Kouto Versus Elizabeth
88 Chapter 86: Varlon Versus Syoho (Part 1)
89 Chapter 87: Varlon Versus Syoho (Part 2)
90 Chapter 88: Varlon Sebagai Penerus Ragnarok
91 Chapter 89: Kekuatan Penuh Dari Yang Terkuat
92 Chapter 90: Awaken Dengan Mana Dewa
93 Chapter 91: Proses Penyatuan Mana Dewa Telah Selesai
94 Chapter 92: The Last War Bagian 1
95 Chapter 93: The Last War Bagian 2
96 Chapter 94: The Last War Bagian 3
97 Chapter 95: The Last War Bagian 4
98 Chapter 96: The Last War Bagian 5
99 Chapter 97: The Last War Bagian 6
100 Chapter 98: The Last War Bagian 7
101 Chapter 99: The Last War Bagian 8
102 Chapter 100: The Last War Bagian 9
103 Chapter 101: The Last War Bagian 10
104 Chapter 102: The Eveenly Swordsman
105 Chapter 103: Jack Dalam Keadaan Sekarat
106 Chapter 104: Duel Syoho Melawan The One
107 Chapter 105: The One Sekarat
108 Chapter 106: Teknik Wujud Terakhir Pedang Eveenly
109 Chapter 107: Kematian Jack
110 Chapter Spesial
111 Chapter 108: The End
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 1: Seorang Pembunuh Yang Berbakat
2
Chapter 2: Memilih Keduanya
3
Chapter 3: Era Baru
4
Chapter 4: Raid Gate
5
Chapter 5: Gate Hunter Bermata Biru Bagaikan Permata Topaz
6
Chapter 6: Persiapan Leveling
7
Chapter 7: Arti Dari Benda Kesayangan
8
Chapter 8: Runtuhnya Asosiasi Hunter Indonesia
9
Chapter 9: Memulai Balas Dendam
10
Chapter 10: Ragnarok
11
Chapter 11: Pendahulu Gate Hunter
12
Chapter 12: Raid Gate Class B
13
Chapter 13: Stella
14
Chapter 14: Mangsa Ditemukan
15
Chapter 15: Amarah, Kebencian dan Balas Dendam
16
Chapter 16: Tangisan, Penyesalan dan Ketakutan
17
Chapter 17: Sang Iblis Hawa Nafsu: Asmodeus
18
Chapter 18: Kemampuan Zona Waktu Berhenti
19
Chapter 19: Pertemuan Dengan Pendahulu Gate Hunter
20
Chapter 20: Mulainya Pertempuran
21
Chapter 21: Awal Pertarungan Melawan Asmodeus
22
Chapter 22: Iblis Seperti Monster
23
Chapter 23: Akhir Pertarungan Melawan Asmodeus
24
Chapter 24: Tujuh Iblis Dosa Besar dan Sosok ???
25
Chapter 25: Kutukan Dari Asmodeus
26
Chapter 26: Sosok Jacob Wister
27
Chapter 27: Kota Bawah Tanah (Mapely)
28
Chapter 28: Persiapan Untuk Menyerbu Organisasi Dua Sayap Kembar
29
Chapter 29: Penyerbuan!
30
Chapter 30: Sang Iblis Kerakusan: Beelzebub
31
Chapter 31: Peningkatan
32
Chapter 32: Keluarga Baru Dan Kontrak Yang Sama
33
Chapter 33: Tahun Baru, Awal Baru
34
Chapter 34: Anak Pemerintah Dunia, Farlon
35
Chapter 35: Persiapan Melawan Beelzebub
36
Chapter 36: Gate Hunter Dan Manusia Normal Mulai Bersatu
37
Chapter 37: Kelaparan Menguasai Medan Pertempuran
38
Chapter 38: Dua Predator Yang Saling Serius
39
Chapter 39: Duel Maut Jack Dengan Beelzebub
40
Chapter 40: Pertarungan Terakhir Beelzebub Melawan Jack
41
Chapter 41: Apa Yang Akan Terjadi?
42
Chapter 42: Kisah Foren Dan Vena
43
Chapter 43: Tujuh Malaikat Kebajikan: Kebaikan Hati, Ramiel
44
Chapter 44: Sosok ??? Adalah Makhluk Tertinggi
45
Chapter 45: Cerita Tentang Dunia Bernama Yeverleen
46
Chapter 46: Ikut Serta Dalam Peperangan End
47
Chapter 47: Kemampuan Leviathan Yang Sangat Tidak Masuk Akal
48
Chapter 48: Persiapan Peperangan End
49
Chapter 49: Peperangan End Bagian 1
50
Chapter 50: Peperangan End Bagian 2
51
Chapter 51: Sang Iblis Kecemburuan: Leviathan
52
Chapter 52: Kematian Untuk Leviathan Serta Kejutan Yang Menanti
53
Chapter 53: Sang Iblis Kemarahan: Satan dan Sang Iblis Keserakahan: Mammon
54
Chapter 54: Peperangan End Bagian 3
55
Chapter 55: Malaikat Uriel Versus Iblis Lucifer
56
Chapter 56: Sang Iblis Kemalasan: Belphegor
57
Chapter 57: Kemarahan Yang Dapat Menghancurkan Musuhnya
58
Chapter 58: Peperangan End Bagian 4
59
Chapter 59: Jack Versus Ragnarok Dalam Wujud Manusia
60
Chapter 60: Dunia Baru Earthleen
61
Gate Hunter The New World
62
Chapter 61: Akademi Yusshen
63
Chapter 62: Syoho Mendapatkan Tantangan Duel
64
Chapter 63: Aku Di Atas Seorang Jenius
65
Chapter 64: Menanggap Ayahnya Lemah
66
Chapter 65: Praktek dan Teori Magic
67
Chapter 66: Praktek Bela Diri
68
Chapter 67: Mengincari Top Gate Hunter
69
Chapter 68: Akademik Galleen
70
Chapter 69: Gate Terbuka Tanpa Batas
71
Chapter 70: Kemunculan Murid Akademik Galleen
72
Chapter 71: Kematian Lucifer!
73
Chapter 72: Shotgun Laila Melawan Tiga Iblis dan Satu Demonite
74
Chapter 73: Mulainya Pelatihan Di Kedua Akademik
75
Chapter 74: Latihan Ekstrim Dari Iblis Alios
76
Chapter 75: Latihan Ekstrim Dari Malaikat Azrael
77
Chapter 76: Generasi Pembunuh Dewa
78
Chapter 77: Berbaikan Dengan Keluarga
79
Chapter 78: Hamasuki Versus Hamsuke
80
Chapter 79: Selena Versus Clara
81
Chapter 80: Alice Versus Gerlando
82
Chapter 80: Alice Versus Gerlando
83
Chapter 81: Enma Versus Yumei
84
Chapter 82: Ryzen Versus Kaslin
85
Chapter 83: Tendon & Tenka Versus Emma & Imma
86
Chapter 84: Shouta Versus Flora
87
Chapter 85: Kouto Versus Elizabeth
88
Chapter 86: Varlon Versus Syoho (Part 1)
89
Chapter 87: Varlon Versus Syoho (Part 2)
90
Chapter 88: Varlon Sebagai Penerus Ragnarok
91
Chapter 89: Kekuatan Penuh Dari Yang Terkuat
92
Chapter 90: Awaken Dengan Mana Dewa
93
Chapter 91: Proses Penyatuan Mana Dewa Telah Selesai
94
Chapter 92: The Last War Bagian 1
95
Chapter 93: The Last War Bagian 2
96
Chapter 94: The Last War Bagian 3
97
Chapter 95: The Last War Bagian 4
98
Chapter 96: The Last War Bagian 5
99
Chapter 97: The Last War Bagian 6
100
Chapter 98: The Last War Bagian 7
101
Chapter 99: The Last War Bagian 8
102
Chapter 100: The Last War Bagian 9
103
Chapter 101: The Last War Bagian 10
104
Chapter 102: The Eveenly Swordsman
105
Chapter 103: Jack Dalam Keadaan Sekarat
106
Chapter 104: Duel Syoho Melawan The One
107
Chapter 105: The One Sekarat
108
Chapter 106: Teknik Wujud Terakhir Pedang Eveenly
109
Chapter 107: Kematian Jack
110
Chapter Spesial
111
Chapter 108: The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!